Begini Makna Toleransi Bagi Rano Karno
![rano](https://kabar6.com/wp-content/uploads/a2/tangerang/kota/rano.jpg)
![](images/1i/banten/serang/rano.jpg)
Kabar6-Gubernur Banten Rano Karno mengajak warga Banten memegang teguh prinsip tasamuh atau toleransi. Menurut dia, kemajemukan merupakan fitrah yang telah ditakdirkan Allah.
“Toleransi itu kita jaga karena sadar perbedaan itu keniscayaan. Tapi ingat, toleransi itu berbeda artinya dari permisif atau sikap yang serba membolehkan apa saja,” Kata Rano ditemui di Kota Serang, Senin (20/6/2016).
Terkait kisruh penertiban warteg Ibi Saeni di Pasar Rau, beberapa waktu lalu, menurut Rano umat Islam berpuasa wajib hukumnya memaklumi non muslim yang tak berpuasa. **Baca juga: Sidak ke PIR, Titiek Soeharto: Cuma Daging Sapi yang Belum Stabil.
“Ingat, Laa ikraaha fii diin. Tidak ada paksaan dalam beragama. Kita juga memaklumi para musafir yang diberikan ruhshakh (keringanan-red) untuk tidak berpuasa, atau para ibu yang tengah menyusui, atau orang tua dan orang sakit yang memang tak cukup kuat menjalankan ibadah puasa. Itu namanya tasamuh atau bertoleransi,” ujarnya. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.
Namun, kata dia, yang tidak diperbolehkan itu adalah sikap permisif atau bersikap membolehkan apa saja. Contohnya, bagi mereka yang tak terkena kewajiban berpuasa tentu menjadi tak elok dan tak bijak kalau ada makan di tempat-tempat terbuka. **Baca juga: Disebut Sebagai Orang Mampu, Warteg Ibu Saeni Tutup.
“Itu bukan lagi toleransi namanya. Tapi permisif, karena Anda berpikir boleh melakukan apa saja sesuka hati Anda. Itu sudah tidak benar,” pungkasnya.(zis)