Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri
Kabar6-Sistem online dalam proses seleksiPendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilaporkan sulit diakses atau error.
Bukan hanya itu, diduga terjadi praktek percaloan serta pungutan liar untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri favorit diwilayah itu.
Naning Sulistiorini (39), warga Perumahan Griya Jakarta, Kecamatan Pamulang, menybeut bila sistem online PPDB tingkat SMA itu error sejak awal pekan ini.
Ia pun mengaku menjadi kesulitan untuk mendapatkan informasi, apakah anaknya dapat diterima di sekolah negeri yang dituju, atau tidak.
”Saya coba buka onlinenya malah enggak bisa. Wajar dong kalau kita berprasangka jelek. Kan bisa saja sistemnya sengaja dibiarkan rusak. Masalahnya juga bukan sehari dua hari. Apalagi tau-tau (sistem) mati,” katanya, Jum’at (24/6/2016).
Naning bilang, dirinya jengkel website pendaftaran yang ada di laman www.ppdb.tangerangselatankota.go.id, eror.
Masalah pada PPBD bukan hanya sistem online yang error saja. Adanya aksi pungutan liar juga diakui Yuli (41), orang tua murid yang menetap di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang.
Saat mendaftarkan masuk di SMAN 3, ia mengklaim sempat ditawarkan biaya sebesar Rp25 juta dengan nilai akademik yang dimiliki anaknya. Besaran uang itu diminta saat proses wawancara oleh panitia seleksi PPDB sekolah.
“Kemarin sempet diminta pas ikut seleksi jalur Mandiri. Kalau jalur Mandiri kan yang menentukan dari sekolah. Jadi mereka berani minta uang,” ketusnya.
Praktik percaloan pun berlangsung secara terang-terangan. Selain oleh pihak sekolah, hal serupa juga dilakukan oleh pihak luar.
Bahkan informasinya tidak perlu didapatkan dengan sulit karena dapat “dibantu” oleh orang yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat dan oknum wartawan.
“Malahan ada orang kecamatan dari kemaren nanyain siapa saja yang mau masukin sekolah anaknya lewat dia,” ceritanya.
Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi perihal persoalan itu. **Baca juga: Ini Petisi Komnas PA Bagi Komjen Tito Karnavian.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Sridoyo yang coba dihubungi melalui telepon selulernya dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan pesan singkat SMS yang dikirim, juga belum dijawab. **Baca juga: Dindik Belum Jelaskan “Keabsahan” Ujian Paket B Anak Pejabat Tangsel.
Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mengkonfirmasikan keluhan dari calon orangtua murid tersebut kepada pihak terkait.(yud)