1

Tingkatkan Metabolisme Tubuh Lewat Makanan Berikut

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Proses metabolisme merupakan pertukaran zat atau organisme dengan lingkungannya.

Menjaga metabolisme tubuh sangat penting bagi kesehatan. Karena itulah Anda disarankan untuk berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan sehat.

Nah, makanan apa saja yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh? Dikutip dari Tempo, berikut uraiannya:
1. Buah-buahan
Mengandung vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh. Jeruk, semangka, jambu biji, dan anggur merupakan beberapa jenis buah yang diyakini dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

2. Teh hijau
Mengandung EGCG yang mampu menaikkan kadar metabolisme dalam tubuh. Konsumsi dua hingga tiga cangkir teh hijau dalam satu hari agar lebih terasa manfaatnya.
 
3. Bayam
Mengandung vitamin B dan serat yang tinggi. Tak heran, sayuran ini bisa dengan mudah meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Bahkan, bayam juga membantu pertumbuhan otot dengan tepat.
 
4. Lemon
Buah ini mampu meningkatkan metabolisme dalam tubuh dengan cara membersihkan saluran pencernaan. Vitamin C dan antioksidan yang terkandung dalam buah ini diyakini mampu mendorong kerja organ pencernaan, juga membuang racun-racun yang ada dalam tubuh.
 
5. Jahe
Memiliki kemampuan yang sama dengan makanan lainnya untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Gunakan bahan makanan maupun minuman dari jahe asli untuk membantu program diet. ** Baca juga: Hindari Konsumsi Ini Saat di Pesawat

Sehat itu tidak perlu ribet kok.(ilj/bbs)




Rano: Tangsel Bukan Punya Airin, Tapi Punya Orang Betawi

Rano Karno saat bertandang ke kantor Korwil DPW Nasdem.(yud)

Kabar6-Jelang tahapan pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, politikus asal PDI Perjuangan yang juga Gubernur Banten, Rano Karno melakukan lawatannya ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Lokasi tujuannya kali ini adalah kantor Korwil DPW Partai Nasdem Provinsi Banten, yang telah resmi mengusung pencalonannya pada 15 Februari 2017 mendatang.

‎Ia secara lugas menyatakan tidak khawatir dengan basis massa Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, yang merupakan politikus asal Partai Golkar.

Ya, calon petahana itu dikabarkan akan maju di Pilgub Banten berpasangan dengan Tubagus Chaerul Jaman, yang kiranya masih kerabat dekat dengan Airin.

“Tangsel itu bukan punya Airin, Tangsel itu punya orang betawi,” katanya kepada wartawan di Jalan Raya Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Senin (‎19/9/2016).**Baca juga: Golkar Instruksikan Kader Menangkan Pilgub Banten.

Melalui komunikasi politik, Rano menjelaskan bahwa jajaran pengurus Partai Nasdem memberikan kebebasan kepadanya untuk menentukan rekan pasangan duetnya. Ini menunjukan kedewasaan berpolitik semakin tumbuh dinamis.**Baca juga: Jelang Pilgub Banten, Isu Dinasti Politik Masih Jadi Sorotan.

Rano mengakui, bahwa PDI Perjuangan tidak bisa berjalan sendirian. Apalagi lawan politiknya merupakan perpaduan antara tokoh pemuda dan birokrat senior di Tanah Jawara.**Baca juga: Rano Prihatin Lihat Kondisi DPC PDI Perjuangan Tangsel.

“Nanti tanggal dua puluh satu akan deklarasi, itu perintah DPP. Kalau soal pasangan calonnya nanti saja biar suprise,” terang Rano.(yud)




LKP Desak Polisi Berantas Judi Pakong Dari Tangerang Raya

Koordinator LKP, Ibnu Jandi.(bbs)

Kabar6-Masih maraknya bisnis judi toto gelap (Togel) merk Pakong di wilayah Tangerang Raya, dipandang sebagai problem serius ditengah masyarakat.

Apalagi, RG yang disebut-sebut sebagai bos besar yang mengendalikan bisnis haram tersebut, hingga kini belum tersentuh oleh aparat.

“Tangerang ini adalah daerah yang agamis. Jangan sampai terkontaminasi dengan hal- hal yang tidak terpuji seperti itu,” kata Koordinator Lembaga Kebijakan Publik (LKP), Ibnu Jandi, Selasa (20/9/2016).

Untuk itu, Jandi mendesak pihak kepolisian bertindak tegas. Apalagi, aksi perjudian sudah melanggar Pasal 303 KUHP. Ibnu juga meminta polisi tak hanya menunggu  laporan dari masyarakat.

“Mereka itu (polisi) adalah tim penyelidik yang seharusnya peka dengan apa yang terjadi di wilayahnya. Jangan cuma pengecer kecil yang ditangkap, tapi bos besarnya juga. Supaya judi itu benar-benar bisa diberangus,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Kota (Kapolresta) Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri memastikan bila pihaknya kini sedang gencar melakukan pemberantasan judi pakong.

Fakta itu setidaknya didukung dengan telah dilakukannya penangkapan terhadap 23 tersangka judi togel sepanjang Agustus hingga September 2016.

“Kalau sudah jelas dan pasti, big bosnya juga kami tangkap,” kata dia saat dikonfirmasi melalui Whatsapp Messanger, hari ini.**Baca juga: Kasatpol PP Tangsel Serahkan Kasus Anak Buahnya ke Polisi.

Ya, perjudian jenis Pakong di wilayah Tangerang Raya memang cukup meresahkan warga. Apalagi, saat ini aktivitas transaksi judi jenis ini cukup lewat telepon seluler.**Baca juga: Oknum Pejabat Satpol PP Tangsel Dilaporkan ke Polisi.

Tak hanya itu, bos besar judi Pakong di wilayah Tangerang yang diketahui berinisial RG, hingga saat ini masih menghirup udara bebas.**Baca juga: Judi Pakong Marak di Tangerang, Polisi Belum “Jamah” Bandarnya?.

“Sampai saat ini RG belum terjamah. Dia merupakan pemain lama yang masih tinggal di Kota Tangerang,” kata salah seorang mantan anak buah RG, yang saat ini memilih untuk berwiraswata.(alby)




Kasatpol PP Tangsel Serahkan Kasus Anak Buahnya ke Polisi

Kasatpol PP Tangsel, Azhar Syam’un.(yud)

Kabar6-‎Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Azhar Syam’un Rachmansyah, angkat bicara ihwal anak buahnya yang dilaporkan ke polisi.

Ya, oknum pejabat dimaksud berinisial SBA (sebelumnya ditulis AS). Dia dilaporkan atas dugaan penipuan dengan modus meminjam uang Rp200 juta dan akan dikembalikan dengan paket kegiatan.

“Sampai saat ini saya belum mengetahui ada kasus penipuan. Tapi saya pernah dengar saja ada laporan,” katanya kepada wartawan di Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Senin (19/9/2019).

Menurutnya, hingga kini Korps Praja Wibawa yang dipimpinnya juga juga belum menerima surat resmi dari pihak kepolisian perihal laporan dimaksud.

Azhar juga secara lugas membantah, bila dirinya telah menyuruh SBA meminjam duit kepada pihak pelapor, sebagaimana pengakuan SBA kepada pihak pelapor.

Azhar tegaskan, bila memang ada anak buahnya yang terbukti melakukan penipuan, ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian. Meski begitu, azas praduga tak bersalah tetap harus dijaga.

“Kalau urusan penipuan itu ranahnya pribadi, bukan institusi. Biar hukum yang menangani,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus itu dilaporkan oleh Aan Sunarya, warga Kecamatan Setu, Tangsel, dengan bukti laporan pengaduan bernomor: LP/K/1122/VIII/2016/SPKT/PMJ/Polres Tangsel.

Kasus itu bermula pada pertengahan Januari 2016 lalu. Aan mengaku sempat didatangi oleh ‎SBA, yang membawa Rencana Anggaran Belanja (RAB) tahun 2016.

Kepada Aan, oknum pejabat dimaksud meminjam uang sebesar Rp200 juta, dan berjanji akan mengembalikan pada 1 April 2016. Bahkan, kesepakatan itu dituangkan dalam surat perjanjian bermaterai.**Baca juga: Hamili Siswi SMK, Buruh Tangerang Ditangkap Polisi.

Sebagai keuntungan, SBA berjanji akan memberikan paket pekerjaan berupa kegiatan operasi Satpol PP di tempat hiburan malam dan penyuluhan pengusaha tempat hiburan malam di Tangsel.**Baca juga: Oknum Pejabat Satpol PP Tangsel Dilaporkan ke Polisi.

Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, SBA ternyata tidak juga mengembalikan uang pinjaman dimaksud. Sementara paket kegiatan yang dijanjikan pun tak kunjung terealisasi.(yud)




Rano Prihatin Lihat Kondisi DPC PDI Perjuangan Tangsel

Rano Karno saat datang ke Tangsel.(yud)

Kabar6-Rano Karno angkat bicara ihwal “problem” di kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan, problem itu telah mendapat sorotan dari elite pusat.

Ya, posisi Tubagus Bayu Murdani sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel, baru saja dicopot oleh Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.

“Sebagai petugas partai tentunya prihatin,” kata Rano Karno kepada kabar6.com di kantor Korwil DPW Partai Nasdem Banten, di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Senin (19/9/2016).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Banten ini, pencopotan Bayu telah menjadi keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. Rano bilang, langkah  pembenahan kepengurusan menjadi suatu hal yang wajar.

“Emang kudu digituin,” singkatnya.

Adanya aksi penolakan dari loyalis Bayu Murdani saat pembacaan surat keputusan pencopotan yang diteken oleh Megawati Soekarno Putri beberapa waktu lalu, juga dianggap Rano sebagai hal yang lumrah.**Baca juga: Besok, PDI Perjuangan Umumkan Cagub Banten.

Baginya, dalam iklim demokrasi pasti selalu terjadi pro dan kontra. “Ya biasa itu mah,” tambahnya.**Baca juga: Golkar Instruksikan Kader Menangkan Pilgub Banten.

Diketahui, pada salinan surat keputusan DPP PDI Perjuangan bernomor: 146-A/KPTS/DPP/VIII/2016, menunjuk serta mengangkat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Rio Kristian Utomo, untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel.**Baca juga: Jelang Pilgub Banten, Isu Dinasti Politik Masih Jadi Sorotan.

Surat keputusan yang diterbitkan pada 11 Agustus 2016 itu ditandatangani oleh Megawati dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Sedangkan masa tugas Rio paling lama tiga bulan sejak surat keputusan diterbitkan.(yud)




Jelang Pilgub Banten, Isu Dinasti Politik Masih Jadi Sorotan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, isu dinasti politik di Banten kembali mengemuka dan jadi sorotan.

Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) DPD Banten, Trio H Saputra berharap Provinsi Banten tak kembali terjebak dalam politik transaksional dan dinasti yang semakin membuat jauh masyarakat dari kesejahteraan.

“Pelaksanaan Pilkada di Banten harus bersih dari praktik politik uang. Dulu siapa yang tidak kenal dengan istilah dinasti politik di Banten. Citra negatif itu harus kita benahi bersama dalam Pilgub mendatang,” kata Trio melalui pesan singkatnya, Senin (19/9/2016).

Ketua PP Muhamadiyah, Dahnil Anzhar menjelaskan, bahwa praktik dinasti politik tercipta karena kuatnya nuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Karena sejatinya, lanjut Dahnil, tata kelola pemerintahan Indonesia tak pernah mengenal istilah dinasti politik.

“Dinasti politik berawal dari kolusi. Dan, kolusi itu tidak bisa dipisahkan dengan korupsi dan nepotisme,” kata Dahnil.

Menurut dia, dinasti politik atau dinasti rente yang dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan politik, adalah cikal bakal dari maraknya kasus korupsi di Indonesia.

“Karena, salah satu penyebab maraknya korupsi di Indonesia karena kita kompromi dengan dinasti politik,” ujarnya.**Baca juga: Besok, PDI Perjuangan Umumkan Cagub Banten.

Sedianya, isu gurita politik klan Ratu Atut Chosiyah, memang bukan hal baru di Banten. Setelah bertahun-tahun menjadi rahasia umum, praktek politik dinasti ini muncul ke permukaan pascaoperasi tangkap tangan (OTT) terhadap Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan oleh KPK terkait kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak, yang menyeret mantan Ketua MK, Akil Mochtar dan Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten saat itu.**Baca juga: Golkar Instruksikan Kader Menangkan Pilgub Banten.

Kasus suap sebesar Rp1 miliar untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Lebak itu juga, pada akhirnya membongkar banyak kasus korupsi di Banten yang melibatkan keluarga dinasti Atut.(tmn)




Golkar Instruksikan Kader Menangkan Pilgub Banten

Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah.(bbs)

Kabar6-Partai Golkar mengintruksikan kadernya untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2016.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah mengimbau kader partainya untuk serius memenangkan Pilgubb Banten 2017 yang akan datang.

Menurutnya, kemenangan pasangan Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy di Pilgub Banten, akan menjadi pembuktian kualitas dan tolak ukur keberhasilan dan peta kekuatan partai.

“Sebagai salah satu partai pengusung utama pasangan WH-Andika, Partai Golkar haruslah lebih siap dibandingkan partai pengusung lain selain partai demokrat,” ungkap Tatu menjelaskan usai meresmikan, Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Serang, di Cimuncang Kota Serang, Senin (19/9/2016).

Tatu mengatakan, kemenangan mutlak pada Pilgub Banten 2017 menjadi fokus partainya saat ini. Mengingat hasil akhir Pilkada Banten tersebut akan menjadi tolak ukur dan pemetaan kekuatan Partai Golkar Banten.

“Dalam pertarungan kami harus optimis karena optimis bagian dari kemenangan karena dengan optimisme itu akan menyusun dan membangun strategi-strategi dengan team yg ada,” ujarnya.**Baca juga: Besok, PDI Perjuangan Umumkan Cagub Banten.

Menanggapi hal tersebut dirinya meminta kepada seluruh kader agar serius melakukan upaya pemenangan bagi pasangan WH-Andika.**Baca juga: Hamili Siswi SMK, Buruh Tangerang Ditangkap Polisi.

“Kalau untuk kader itu udah sudah ada instruksi dari partai, wajib hukumnya. Dari semua partai itu hukumnya seperti itu ya semaksimal mungkin yang mereka bisa lakukan,” tegasnya.(zis)

**Baca juga: Bengkel Tambal Ban Terbakar di Tangerang, Satu Keluarga Terpanggang.




Usai Pesta Sabu, Dua Pemuda Diciduk Polres Cilegon

Dua pemuda yang diciduk usai pesta sabu.(sus)

Kabar6-Dua pria berinisial PBU (26) dan (DDS), ditangkap Satuan Reskrim Narkoba Polres Cilegon di pelataran hotel di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Cilegon, Senin dini hari (19/9/2016).

Kasat Narkoba Polres Cilegon, AKP Deddy Hermawan mengatakan, petugas menangkap kedua tersangka lantaran ciriga dengan gerak-gerik kedua tersangka. Saat digeledah, ternyata polisi menemukan barang buktinya sabu bersama alat hisapnya. “Kami mengamankan sabu dua paket seberat 0,56 Gram,” paparnya.**Baca juga: Bengkel Tambal Ban Terbakar di Tangerang, Satu Keluarga Terpanggang.

Dari keterangan DDS kepada polisi, sabu tersebut didapat dari seorang pengedar berinisial EPN yang kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Cilegon.**Baca juga: Hamili Siswi SMK, Buruh Tangerang Ditangkap Polisi.

Akibat perbuata pelaku, keduanya kini terancam Pasal 114 ayat (1) dan atau Pasal 112 Ayat (1) dan atau Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.(sus)




Ingin Adopsi Bayi, Venna Melinda Diminta Tempuh Jalur Hukum

Kunjungan Komisi X DPR RI di Kampus UIN.(cep)

Kabar6-Niat Venna Melinda untuk mengadopsi bayi perempuan yang ditemukan di Masjid Fathullah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 16 September 2016 lalu tampaknya bakal melalui proses pengadilan.

Kapolsek Ciputat Kompol  Tatang Syarif mengatakan Dinas Sosial (Dinsos) yang  menentukan siapa yang layak untuk merawat bayi malang tersebut.

Menurutnya sampai saat ini  banyak sekali yang ingin mengadopsi bayi berbobot 4,9 kilogram tersebut.

“Kami akan membuat acara penyerahan dan keputusan adopsi dilaksanakan oleh pihak Pengadilan Negeri,” ungkap Tatang, Senin (19/9/2016).**Baca juga: Hamili Siswi SMK, Buruh Tangerang Ditangkap Polisi.

Petugas  Kantor Tenaga Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) RI Sudiyana mengatakan pihaknya mempersilahkan Venna untuk menempuh jalur yang sesuai dengan prosedur.**Baca juga: Komisi X DPR RI Kunjungi Bayi Dibuang di UIN.

“Kami menyambut baik niat Venna. Kami akan berkonsultasi dengan pimpinan terkait hal ini,” tambahnya.(cep)




Komisi X DPR RI Kunjungi Bayi Dibuang di UIN

Kunjungan Komisi X DPR RI di Kampus UIN.(cep)

Kabar6-Temuan bayi perempuan di Masjid Fathullah, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah pada 16 September 2016 lalu, mendapat perhatian dari Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Lima Anggota Komisi X DPR RI yang dipimpin Venna Melinda melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Syarif Hidayatullah di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (19/9/2016).

Venna Melinda mengatakan, kedatangan Komisi X DPR RI ini dilakukan untuk mengetahui kondisi bayi perempuan tersebut. Venna juga berniat ingin mengadopsi Bayi tersebut.**Baca juga: Hamili Siswi SMK, Buruh Tangerang Ditangkap Polisi.

“Saya terbayang terus, setelah membaca berita di media sosial tetang penemuan bayi tersebut. Saya ingin sekali mengadopsi bayi ini,” ucap Venna.**Baca juga: Polisi Buru Ibu Keji “Pembuang” Bayi di Toilet Masjid UIN.

Dokter Umum RS UIN Syarif Hidayatullah, Heppy Cristina mengatakan saat ditemukan  Berat bayi tersebut 4,9 kilogram. Kondisi bayi tersebut menurutnya saat ini secara keseluruhan sehat dan normal.**Baca juga: Bayi Perempuan Teronggok di Toilet Masjid Kampus UIN.

“Kami memberikan susu formula untuk bayi dan tentunya kami akan menjaga dan merawatnya dengan baik,” jelasnya.(cep)