1

Buronan Polres Ketapang Dibekuk di Bandara Soetta

Petugas saat mengamankan HU.(bad)

Kabar6-Seorang pria berinisial HU ditangkap Polisi di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang.

Pria yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu diamankan aparat di dalam pesawat di Bandara Soetta, saat akan terbang ke Pontianak, pada Selasa 27 September 2016 kemarin.**Baca juga: Kakak Beradik Kuli Bangunan Tertimpa Beton di Legok.

Kasubag Humas Polresta Bandara Soetta, AKP Sutrisna mengatakan, HU merupakan DPO Polsek Simpang Hulu, Polres Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.

“HU diamankan, setelah anggota Polres Ketapang berkoordinasi dengan anggota Polsubsektor Terminal 1 Brigadir Pramono, dan mengirimkan foto dan surat penangkapan terhadap yang bersangkutan,” kata AKP Sutrisna, Rabu (28/9/2016).**Baca juga: BNN Gerebek “Rumah Kontrakan Ekstasi” di Tangerang.

Saat ini, kata Sutrisna, HU sudah dijemput oleh Satreskrim Polsek Simpang Hulu, Polres Ketapang, Kalimantan Barat.(bad)




Petugas BKSDA Jawa Barat Tangkap Harimau Kumbang di Anyer

Harimau Kumbang.(ist)

Kabar6-Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Seksi I Serang, menangkap harimau kumbang berwarna hitam.

Namun, proses penangkapan sempat terkendala, karena ada warga yang menganggap mahluk ganas itu sebagai hewan jadi-jadian. Bahkan, ada yang akan menangkapnya menggunakan karung.

“Ini kan berbahaya. Apalagi harimaunya lagi lapar. Enggak segampang itu,” kata Andre Ginson, Kepala BKSDA Jawa Barat Seksi I Serang, Rabu (28/09/2016).**Baca juga: Sejumlah Pantai di Cilegon Dicoret Dari Daftar Tempat Wisata.

Dirinya bercerita bahwa kabar harimau hitam jadi-jadian tersiar dengan cepat dari mulut ke mulut di sekitar lokasi penangkapan, tepatnya di Kampung Tanjung Manis, Desa Panaungan, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.

Bahkan ada warga yang sudah memanggil seorang dukun untuk menjinakkan harimau kumbang yang ganas itu.**Baca juga: BNN Gerebek “Rumah Kontrakan Ekstasi” di Tangerang.

“Malah ada yang mau manggil dukun segala. Petugas kita jadi nggak bisa langsung nangkap,” tegasnya.(tmn)

**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.




BNN Gerebek “Rumah Kontrakan Ekstasi” di Tangerang

Rumah kontrakan yang digerebek petugas BNN.(agm)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) Banten, menggerebek sebuah rumah kontrakan yang diduga dihuni bandar narkoba, Rabu (28/9/2016).

Sedianya, rumah kontrakan yang juga diduga dijadikan tempat untuk memproduksi ekstasi tersebut berada di Jalan Utama 1, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Dalam penggerebekan, petugas berhasil menyita barang bukti berupa paket besar narkoba jenis ekstasi, bahan pembuat ekstasi, lengkap dengan alat cetaknya.

“Saya dijemput sama pihak BNN sekitar pukul05.30 WIB pagi tadi. Saya dipanggil hadir di kontrakan itu untuk ikut menyaksikan proses penggerebekan yang dilakukan anggota BNN,” ujar Sahroni Ponco, Ketua RW 04, Kecamatan Neglasari.**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.  

Sahroni menyebut, dari yang dilihatnya saat penggerebekan berlangsung, ada seorang yang berada didalam kontrakan itu.**Baca juga: Beredar di Banten, Narkoba “Blue safir” Bisa Menewaskan.

“Sedangkan barang buktinya yang dibawa BNN tadi, bahan pembuat ekstasi, paketan ekstasi siap edar dan alat cetak ekstasi,” ujar Sahroni lagi.**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.

Awalnya, pelaku sempat tidak mengaku ketika diinterogasi polisi. Namun, pelaku tak bisa mengelak setelah petugas menemukan barang bukti berupa, ekstasi, bahan ekstasi dan alat cetaknya yang disimpan di dalam kamar.**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.

Tak lama kemudian, petugas langsung memasang police line di kontrakan tersebut. Hingga kini, petugas BNN bersama aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.(agm)




Bupati Zaki Pantau Normalisasi Anak Sungai Cimanceuri

Bupati Zaki memantau normalisasi Sungai.(shy)

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar beserta, Dandim 0506/Tgr Letkol Inf Achiruddin Iskandar, memantau normalisasi anak Sungai Cimanceuri di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (28/9/2016).

“Normalisasi Anak Sungai Cimanceuri yang mengalami penyempitan ini untuk mengantisipasi banjir. Seperti yanga cap terjadi di Perumahan Mustika. Panjang normalisasi enam kilometer,” ujar Bupati Zaki.**Baca juga: Artistik Rumah Blandongan Tangsel Butuh Sentuhan.

Zaki menjelaskan, normalisasi anak sungai Cimanceuri merupakan program kedua setelah Sungai Cirarab.**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.

“Ini merupakan program kedua, tentu diharapkan dengan adanya normalisasi ini bisa mengurangi dampak banjir diwilayah Kabupaten Tangerang,” pungkasnya.(Shy)




Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta

Buruh dalam FSPMI Kabupaten Tangerang.(ist)

Kabar6-Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Tangerang, akan berangkat menuju Istana Negara, Jakarta pada esok hari, Kamis (29/9/2016).

Koordinator Aksi FSPMI Kabupaten Tangerang, Sarjono mengatakan, aksi tersebut terkait, tuntutan kenaikan UMK 2017.

“Kami akan menggelar aksi untuk menuntut hak-hak kami kepada pemerintah terkait kesejahteraan buruh, terutama pada kenaikan upah serta, pencabutan PP 78 tahun 2015 tentang Pengupahan,” ungkapnya, Rabu (28/9/2016).**Baca juga: Sejumlah Pantai di Cilegon Dicoret Dari Daftar Tempat Wisata.

Sarjono menjelaskan, dalam aksi tersebut, ratusan buruh meminta kenaikan UMK 2017 sebesar Rp6,1 juta, dari sebelumnya UMK Kabupaten Tangerang tahun 2016 sebesar Rp3.021.650.**Baca juga: 48 Perusahaan di Tangerang Ajukan Penangguhan UMK.

“Kami meminta kenaikan upah sebesar Rp. 6,1 juta. Hal ini melihat, harga kebutuhan yang kian mengalami kenaikan serta, inflasi,” pungkasnya.(shy)




Tiga Perwira di Polres Tangsel Dimutasi

Kapolres Tangsel saat melantik pejabat baru.(cep)

Kabar6-Tiga perwira dalam jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), dimutasi.

Sedianya, serah terima jabatan (Sertijab) pejabat lama dan pejabat baru tersebut, berlangsung di Mapolres Tangsel, Rabu (28/9/2016).

Ketiga posisi pejabat yang diganti itu masing-masing adalah, Kasat Resrim AKP Samian diganti oleh AKP Ahkmad Alexander Yurikho Budi.

Untuk posisi Kasat Lantas yang sebelumnya dijabat AKP Prayoga Widyatama, digantikan oleh AKP Lalu Hedwin Hanggara.

Sementara posisi Kapolsek Pamulang dari sebelumnya dijabat Kompol Kristian Pau Adu, kini diserahterimakan kepada Kompol Sartoto.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, mutasi jabatan tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan, guna menjaga dinamika dalam tugas agar lebih optimal.**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.

“Maka pelaksaan dalam tugas, dapat lebih secara efektif dan meningkatkan kinerja,” ujar Ayi.**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.

Dengan rotasi jabatan tersebut, diharapkan para anggota dapat lebih mengukir prestasi serta membangun hubungan yang harmonis untuk lebih mengabdi kepada bangsa dan negara.**Baca juga: Artistik Rumah Blandongan Tangsel Butuh Sentuhan.

“Kita sangat menghargai para menjabat sebelumnya yang telah mengukir prestasi, saat menjabat untuk wilayah hukum Tangsel,” ujarnya.(cep)




Artistik Rumah Blandongan Tangsel Butuh Sentuhan

Miniatur Rumah Blandongan.(yud)

Kabar6-‎Rumah Blandongan identik dengan kultur budaya betawi. Termasuk bagi wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang mayoritas warga asli sekitar berasal dari etnis betawi.

Atas dasar itulah, kini rumah blandongan menjadi ikon dalam logo resmi bagi kota termuda di Provinsi Banten ini.

Bangunan sederhana rumah blandongan, dianggap begitu sarat dengan nilai artistik. Kini, wujudnya telah diterjemahkan oleh seniman lewat model miniatur.

Salah satu seniman betawi adalah Abdul Karim (40), ‎warga Jalan H Sarmili Nomor 1 RT 004 RW 02, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren.

“Kami mulai aktif bikin miniatur blandongan rumah betawi pada bulan Juni kemarin,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (28/9/2016).

Karim jelaskan, awal dirinya membuat miniatur rumah blandongan ‎terinspirasi dari logo Kota Tangsel dan masyarakat asli yang notabene adalah betawi.

Namun, ia mulai gundah lantaran di tengah arus modernisasi serta urbanisasi seni dan budaya betawi mulai tergerus.

Ia tak ingin kekhawatirannya itu terjadi. Makanya, Karim bilang, lewat hasil karya seni yang ditumpahkan ke bentuk miniatur blandongan dirinya ingin terus melestarikan budaya betawi.

Meski tergolong baru, lanjutnya, kini Karim telah mampu menghasilkan sedikitnya delapan miniatur rumah blandongan. Ukurannya pun ber‎variatif, tanpa mengesampingkan nilai artistiknya.

“‎Kalau bukan kita yang melestarikan terus siapa lagi?. Ane (saya) terpanggil buat ngejaga kekayaan seni dan budaya betawi,” jelas ayah dua anak ini.

Karim memaparkan, miniatur rumah blandongan yang telah rampung dibuat antara lain diameter 1X1 meter, hingga terkecil ‎seukuran kertas A4.

Bahan dasar rumah blandongan digunakan untuk miniatur besar dari bambu, jati belanda dan triplek.

‎Setiap unit miniatur rumah blandongan yang dibuatnya butuh waktu cukup lama. Karim bilang, untuk pekerjaan bikin ukuran besar bisa menyita waktu hingga dua pekan. Sedangkan ukuran kecil sampai sekitar sepekan.

Karim mengakui, bila hal yang paling sulit dalam pekerjaan membuat miniatur rumah blandongan adalah membuat gigi balangnya.

Apalagi rumah blandongan yang kecil karena ukuran gigi balang harus disesuaikan dengan ukuran miniatur.

“Dan yang ukuran kecil dari bahan triplek sama kertas bot. Untuk harga sampai saat ini belum kami pasarkan walau sudah banyak yang pesan,” terang Karim.

‎Ia juga tak menampik bilang sampai sekarang hasil karya miniatur rumah blandongan yang dibuat belum mengantongi hak paten.

Karim bilang, pernah melayangkan surat audiensi ke Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel. Tapi hingga kini tak kunjung ada jawaban.**Baca juga: Pembongkaran “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda Lagi.

Karim juga berangan-angan bila hasil karya miniatur rumah blandongan buatannya telah resmi terdaftar dalam Hak Karya Intelektual‎ (HAKI). Lagi-lagi ia terganjal oleh keterbatasan anggaran.**Baca juga: Ada Warga Somasi, Begini Sikap Operator Parkir di Tangsel.

Sebab, untuk memproduksi miniatur rumah blandongan dalam jumlah banyak butuh modal besar.**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.

“Tapi Insya Allah akan kami patenkan.‎ Miniatur yg kami buat diupayakan mirip blandongan atau rumah betawi aslinya,” tutup Karim.(yud)




Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang

Pemuda jambret yang diamankan polisi.(cep)

Kabar6-Satu dari dua pemuda pelaku penjambretan terhadap mahasiswi, diringkus petugas setelah terjatuh saat beraksi di Jalan Raya Gatot Subroto KM 9, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Tersangka yang diamankan berinisial AMIE (20), warga Kampung Cikupa, Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri, Rabu (28/9/2016) mengatakan, aksi pelaku menyasar dua mahasiswi STMIK Pembangunan, masing-masing bernama Ulfa dan Anita, yang baru saja pulang kuliah.

“Pelaku merampas handphone Smartfren yang sedang dimainkan Anita. Namun kemudian Anita berteriak minta tolong,” ujar Mansuri.**Baca juga: Nah Loh, Syarat Jadi Dosen di Universitas Ini Harus Cantik.

Petugas polisi yang kebetulan melintas dilokasi langsung bertindak mengejar. Mungkin karena panik, pelaku terjatuh dari sepeda motornya.**Baca juga: Kocak, Beberapa Barang Unik yang Dijual Situs Jual Beli Tiongkok.

Seorang pelaku berhasil ditangkap, sementara seorang lainnya kabur, dan hingga kini masih terus diburu petugas.**Baca juga: Kakak Beradik Kuli Bangunan Tertimpa Beton di Legok.

“Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan Honda CBR 150 yang digunakan pelaku saat beraksi,” ujar Mansuri.(cep)

**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.




Kakak Beradik Kuli Bangunan Tertimpa Beton di Legok

Kuli bangunan yang tewas.(cep)

Kabar6-Dua kakak beradik pekerja bangunan tertimpa beton cor-coran saat tengah mengerjakan bangunan rumah di Perumahan Griya Permai, Blok E no 7, RT 05/06, Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Dalam peristiwa itu, seorang dari pekerja bangunan meninggal dunia. Sedangkan seorang lainnya mengalami patah pada tulang lengan.

Korban tewas bernama Abdul Rohim (22). Sedangkan korban patah tulang adalah Toha (25). Keduanya merupakan kakak beradik warga Desa Kedung Sari, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus.**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, saat kejadian kedua korban sedang membongkar bagesting. Tiba-tiba beton cor-coran ambruk dan menimpa korban.**Baca juga: Diduga Dibuang, Bayi Laki-laki Gegerkan Warga Pakuhaji.

“Kejadiannya Selasa (27/9/2016) kemarin. Abdul Rohim luka di kepala dan meninggal dunia. Sedangkan kakaknya, Toha, luka patah tulang lengan. Korban meninggal dibawa ke RSU Tangerang,” ujar Mansuri, Rabu (28/9/2016).(cep)

**Baca juga: Sejumlah Pantai di Cilegon Dicoret Dari Daftar Tempat Wisata.




Perubahan Cuaca Bisa Pengaruhi Kondisi Miss V Lho

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan, perubahan cuaca pun ternyata berpengaruh terhadap kondisi Miss V. Gynecologist and clinical associate professor di NYU Langone’s women’s health center, Dr. Raquel Dardik, MD, menjelaskan bahwa saat cuaca dingin, suhu pada Miss V akan mengalami pergeseran dari panas ke lembap.

“Perubahan vagina, terutama pada suhunya sebagian dapat memengaruhi ada pula yang tidak membawa pengaruh pada kesehatan vulvovaginal wanita,” papar Dardik. Dilansir dari Cosmopolitan, berikut perubahan terjadi pada Miss V saat perubahan cuaca:

1. Musim gugur
Saat musim gugur Miss V tidak akan berkeringat seperti saat musim panas, sehingga kondisi ini tidak meningkatkan adanya infeksi ragi atau memengaruhi perkembangan ragi Miss V.

2. Musim kemarau
Umumnya kulit sekitar Miss V akan berubah menjadi kering. Tak hanya disebabkan oleh faktor perubahan cuaca tapi juga perubahan hormonal. Di antaranya alergi dan iritasi hingga pengaruh obat-obatan yang membuat kondisi vagina menjadi kering. ** Baca juga: Dimulai dari yang Terendah, Ini Cara Raih Orgasme

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)