Panwaslu Masih Telusuri Kasus 15 Kotak Suara di Teluknaga

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisioner KPUD Kabupaten Tangerang, Muhammad Iqbal tak menampik ihwal adanya 15 kotak suara di 15 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang dibuka secara ilegal.

“Memang betul ada 15 kotak suara di 15 TPS di Teluknaga yang dibuka secara ilegal. Saat ini, kita tengah menunggu rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat untuk tindaklanjutnya,” ungkap Komisioner KPUD Kabupaten Tangerang, Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (16/2/2017)..

Terpisah, Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Zaki Fuadi mengatakan, pihaknya kini juga masih menunggu hasil penelusuran yang dilakukan Panwas Kecamatan.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, 15 TPS di Teluknaga Terancam PSU.

“Sedang kita telusuri. Kita juga memanggil saksi dan panitia KPPS TPS seperti apa kejadiannya. Secepatnya kami akan jatuhkan sanksi. Kita belum bisa pastikan, apakah nanti akan dilakukan Pemilihan Suara Ulang (PSU) atau tidak, kita tunggu hasilnya,” ujarnya kepada kabar6.com.**Baca juga: Kapolri Sebut Keamanan di Banten Masih Kondusif.

Diketahui, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Desa Babakan Asem sebanyak 7.462 dengan perolehan unggul dimenangkan pasangan calon nomor urut satu Wahidin Halim-Andika Hazrumy, yakni 2.054 sedangkan, pasangan calon nomor urut dua Rano Karno-Embau sebanyak 1756.(shy)

**Baca juga: Remaja di Ciputat Bacok Ibu Kandung Sampai Tewas.




Kapolri Sebut Keamanan di Banten Masih Kondusif

Kapolri saat memimpin Konferensi Pers di Polrestro Tangerang.(tia)

Kabar6-Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bila situasi keamanan di Banten usai Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, masih berlangsung kondusif.

“Sampai saat ini kami belum menerima laporan insiden yang signifikan. Kerjasama cukup baik terjalin, baik antara KPU, Bawaslu, TNI, Polri, Pemerintahan, dan semua pihak,” ujar Tito saat menghadiri press release di Aula Polrestro Tangerang Kota, Kamis (16/2/2017).**Baca juga: Penghitungan Suara di Tangerang Masih di Tingkat PPK.

Meskipun hasil quick count Pilgub Banten yang dirilis sejumlah lembaga survey perbedaan raihan suara dari dua Cagub yang bertarung cukup tipis, kata Tito, Banten masih dalam keadaan aman.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, 15 TPS di Teluknaga Terancam PSU.

“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Banten dewasa dalam berdemokrasi. Dari sudut pandang keamanan, dengan adanya quick count menjadi indikasi bagi kami untuk menjaga agar Pilgub tetap obyektif karena yang menentukan real count yang sedang berjalan dan akan terus dijaga oleh aparat keamanan, baik TNI, Polri dan Linmas,” tutupnya.(tia)

**Baca juga: Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD.




Penghitungan Suara di Tangerang Masih di Tingkat PPK

Proses penghitungan suara di TPS Green Savana.(din)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang masih menunggu hasil perhitungan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang dilakukan pada tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

“Saat ini, proses perhitungan masih pada tingkat PPK, belum sampai di kami (KPU, red). Dijadwalkan sampai di pihak KPUD itu pada Kamis (23/2/2017) mendatang,” ungkap Anggota KPU Kabupaten Tangerang, Muhammad Iqbal kepada kabar6.com, Kamis (16/2/2017).

Iqbal mengatakan, saat ini laporan penyelesaian perhitungan surat suara yang baru selesai adalah Kecamatan Solear.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, 15 TPS di Teluknaga Terancam PSU.

“Yang baru melaporkan itu Kecamatan Solear, sisanya masih berjalan dan terus kami kawal. Sementara ini, kami mengimbau pada masyarakat atau tim pendukung untuk tetap menjaga keamanan dan kedamaian, selagi masih dalam proses perhitungan yang dilakukan lembaga resmi penyelenggara pemilu,” pungkasnya.(shy)




Ini Sebab Tiga Perda Kabupaten Tangerang Dicabut

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pencabutan tiga Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tangerang dilakukan lantaran adanya keputusan Gubernur Banten.

Dua perda di antaranya diatur oleh Pemerintah Provinsi Banten. Sedangkan, satu lainnya tidak diberlakukan kembali.

“Untuk Perda Retribusi Penggantian Biaya Cetak, nantinya tidak diberlakukan lagi. Sesuai dengan perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 yang menegaskan kalau setiap kepengurusan adminitrasi kependudukan tidak dipungut biaya. Sementara, untuk dua perda lainnya yakni, air tanah dan pertambangan wilayah laut akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi sesuai dengan keputusan Gubernur,” terang Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Kamis (16/2/2017).

Nantinya diharapkan, pihak DPRD Kabupaten Tangerang dapat melakukan pertimbangan dan pembahasan selanjutnya.**Baca juga: Pemkab dan DPRD Tangerang Bahas Pencabutan Tiga Perda.

Diketahui tiga perda tersebut yakni, Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pertambangan Wilayah Laut dan Perda Nomor 8 Tahun 2014 tentang Air Tanah. (Shy)

**Baca juga: Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD.




Pemkab dan DPRD Tangerang Bahas Pencabutan Tiga Perda

Paripurna pencabutna tiga Perda di Tangerang.(shy)

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Rapat Paripurna perdana di awal tahun 2017.

Sedianya, rapat yang digelar di ruang Paripurna DPRD itu membahas tentang usulan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dan pencabutan tiga Perda Kabupaten Tangerang, Kamis (16/2/2017).

Dua Raperda usulan tersebut yakni, tentang Pelayanan Publik dan Pengelolaan Kebudayaan Daerah.

Sementara itu, pencabutan pada tiga Perda dimaksud, yakni Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pertambangan Wilayah Laut dan Perda Nomor 8 Tahun 2014 tentang Air Tanah.

Namun, dalam rapat paripurna terkait mendengarkan penjelasan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar akan raperda tersebut, hanya dihadiri oleh 27 anggota dewan.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, 15 TPS di Teluknaga Terancam PSU.

“Rapat hari ini dihadiri hanya 27 anggota dewan, selebihnya masih dalam perjalanan dan ada beberapa yang izin,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli.(shy)




Kotak Suara Terbuka, 15 TPS di Teluknaga Terancam PSU

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 15 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, terancam dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Karena kotak suara di 15 TPS tersebut telah dibuka secara tidak resmi.

“Kami tidak ingin reaktif terhadap informasi yang masuk. Jika sudah ada surat resmi Bawaslu pemungutan suara ulang, akan kita kaji,” kata Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Syaiful Bahrie, Kamis (16/02/2017).

Kotak suara berisikan surat suara yang telah dicoblos itu dibuka tanpa adanya saksi dari pihak manapun. Sehingga di anggap rentan terjadinya kecurangan.

“Dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), kita transit ke kantor desa, karena ada dokumen yang harus diambil di kotak. Harus dibuka kotaknya, tanpa sepengetahuan berbagai pihak. Kemudian di proses Panwaslu ke Bawaslu,” terangnya.**Baca juga: Pengamat Nilai Lembaga Survei Berpotensi Memihak Paslon.

Pihak KPU Banten sendiri masih terus melakukan real count melalui proses scan C1 dari delapan kota/kabupaten. Namun batu Kota Cilegon yang selesai 100 persen.**Baca juga: Waspada Suasana Pilgub, Polda Banten Minta Tambah Pasukan.

“Scan ini 24 jam, kami harap masyarakat Banten bersabar. Kalau berbicara keakuratan, ini real count, kalau ada kesalahan bisa direvisi,” tegasnya.**Baca juga: KPU Banten Imbau Semua Pihak Tunggu Hasil Real Count.

Berdasarkan tampilan data di Kantor KPU Banten, nomor satu memperoleh 50,19 suara. Sedangkan nomor urut dua memperoleh suara 49,82 suara. Total data yang masuk mencapai 37,68 persen atau 6.232 dari 16.540 TPS.(tmn)

**Baca juga: Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD.




Pengamat Nilai Lembaga Survei Berpotensi Memihak Paslon

Ipah Ema Jumiati.(tia)

Kabar6-Lembaga Survei Pemilihan Umum (Pemilu) berpotensi memihak salah satu Pasangan Calon (Paslon) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Demikian dikatakan Pengamat politik sekaligus Akademisi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Ipah Ema Jumiati, Kamis (16/2/2017).

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran adanya perbedaan hasil quick count dari beberapa lembaga survei yang memenangkan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika).

Sementara, hasil quick count yang dirilis dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menyebutkan, pasangan calon Gubernur Banten nomor urut dua, Rano-Embay lebih unggul.

“Saya enggak bilang lembaga survei mana yang paling benar, kita harus lihat dulu apakah lembaga survei tersebut netral atau tidak. Karena memang pernah ada lembaga survei yang kecenderungannya lebih dekat kepada salahsatu pasangan calon sehingga memenangkan pasangan calon tersebut,” jelasnya kepada kabar6.com.**Baca juga: KPU Banten Imbau Semua Pihak Tunggu Hasil Real Count.

Agar tidak menimbulkan kebingungan yang berlebihan di masyarakat, Ipah mengimbau masyarakat Banten agar menunggu hasil resmi dari KPU Provinsi Banten.**Baca juga: Waspada Suasana Pilgub, Polda Banten Minta Tambah Pasukan.

“Saya pikir semuanya harus bersabar menunggu sampai final akhir penghitungan suara selesai. Barulah kita bisa mengatakan siapa yang menjadi pemenangnya,” pungkasnya.(tia)




Waspada Suasana Pilgub, Polda Banten Minta Tambah Pasukan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Polda Banten meminta bantuan pasukan sebanyak dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Mabes Polri.

Itu lantaran, tipisnya hasil quick count Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Kondisi itu tanggapi oleh kepolisian bisa memicu gangguan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dari kedua belah kubu Paslon.**Baca juga: Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD.

“Personel saat ini kami tambah dari Mabes Polri supaya menambah kekutan kesiapan, kita akan meminta bantuan sebanyak dua SSK. Yang jelas masyarakat tidak usah khawatir. Silahkan beraktivitas seperti biasa,” kata Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Rabu (15/02/2017).**Baca juga: KPU Banten Imbau Semua Pihak Tunggu Hasil Real Count.

Sekedar informasi, berdasarkan data yang di pampang di situs KPUD Banten, https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/banten, pukul 23.30 WIB, Paslon nomor urut satu meraih 46,97 persen dan Paslon nomor urut dua mendapatkan 54,03 persen.(tmn)




KPU Banten Imbau Semua Pihak Tunggu Hasil Real Count

Dua Paslon yang bertarung di Pilgub Banten.(bbs)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten meminta semua pihak untuk menunggu hasil real count yang dilakukan pelaksana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Saat ini, aksi saling klaim kemenangan sudah dilakukan masing-masing Pasangan Calon (Paslon) di Pilgub Banten.

“Real count inilah yang jadi satu hal paling ditunggu masyarakat. Apa yang ditampilkan di real count itu dari penghitungan suara langsung dari Tempat Pemungutan Suara (TPS),” ungkap Anggota KPU Provinsi Banten Didih M Sudi, Rabu (15/02/2017).

Didih menjelaskan, bahwa proses quick count berdasarkan metodologi ilmu pengetahuan dan dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Namun, lembaga survei hanya mengambil sampel dari total 16.540 TPS yang ada di Banten.**Baca juga: Tim Paslon Rano-Embay Juga Klaim Kemenangan.

“Karena kalau kita melihat quick count yang sudah dirilis itu sistemnya sampling. Hanya mengambil beberapa TPS saja. Hampir semua lembaga selisihnya di bawah satu persen,” tegasnya.**Baca juga: Unggul di Tiga Quick Count, WH-Andika Gelar Press Conference.

Sedangkan tiga lembaga survei yang melakukan hitung cepat yakni:

1. LSI Network-LSKP
-WHAndika : 50,53 persen
-RKEmbay : 49,47 persen

 2. Indobarometer
-WHAndika : 50,67 persen
-RKEmbay : 49,33 persen

3. Indikator Politik
-WHAndika : 50,33 persen
-Rano-Embay: 49,67 Persen.(tmn)

**Baca juga: Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD.




Ferrari dan BMW Sport Tabrakan Dekat Aeon Mall BSD

Ferrari dan BMW Sport yang bertabrakan dekat Aeon Mall.(cep)

Kabar6-Dua mobil sport mewah yang diduga tengah melakukan balapan liar, bertabrakan di Jalan Boulevard Raya dekat Mall Aeon BSD, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis (16/02/2017).

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam tabrakan antara dua mobil sport pabrikan BMW dan Ferrari tersebut.

Kapolsek Pagedangan, AKP Army Sevtiansyah membenarkan adanya kejadian tersebut. Dua mobil mewah itu mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan dan samping kanan mobil.

“Kedua pengendara itu saling kenal, dan Alhamdulillah tidak adak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Menurut Kapolsek, dari keterangan korban dan saksi, saat kejadian kedua mobil itu tidak sedang melakukan balapan liar. Melainkan hanya jalan beriringan untuk mencari tempat makan.

“Dari hasil keterangan, mereka ingin mencari nasi goreng, dan saat lagi beringingan mobil ferari berwarna merah hendak putar balik hingga mobil BMW yang berada di belakang menabraknya,” katanya tanpa merinci identitas kedua pengemudi mobil mewah tersebut.

Ditanya ihwal berapa kecepatan kedua mobil itu saat peristiwa terjadi, Kapolsek masih belum bisa memastikan. “Kami masih mintai keterangan saksi, yang pasti mereka tidak sedang balapan dan tidak dalam kondisi mabuk,” jelasnya.

Dari peristiwa itu, lanjut Kapolsek, kedua pemilik kendaraan sepakat menyelesaikan persoalan itu secara musyawarah dan kekeluargaan, lewat proses ganti rugi perbaikan kendaraannya.**Baca juga: Remaja Pembunuh Ibu Kandung Histeris di Mapolsek Ciputat.

“Karena memang kedua pengemudinya berteman, jadi tidak ada tuntutan pidana atau perdata,” jelasnya.**Baca juga: Anak Bantai Ibu di Ciputat Diduga Gara-gara Kompor Gas.

Sementara, Daniel, salah seorang warga Serpong mengaku, bila jalur tempat kecelakaan terjadi memang dikenal sebagai tempat balap liar ketika malam hingga dini hari.**Baca juga: Remaja di Ciputat Bacok Ibu Kandung Sampai Tewas.

“Lokasi itu memang jadi tempat kumpul para club motor dan mobil. Jika sudah mulai malam hingga menjelang subuh, ramai trek-trekan disitu,” ungkapnya.(cep)

**Baca juga: Intip Cara Diet yang Dilakukan Tiga Selebriti Dunia.