Tetangga di Banten Tak Percaya Siti Bunuh Kim Jong-Nam

Paspor Siti Aisyah.(bbs)

Kabar6-Tetangga Siti Aisyah, terduga pelaku pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tertua dari Kim Jong-Un, pimpinan tertinggi Korea Utara, mengaku tidak percaya jika perempuan itu bertindak kejam hingga menghilangkan nyawa seseorang.

Sukria, salah seorang tetangga Siti Aisyah di RT 11/RW 10, Kampung Rancasumur, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, bahkan berharap bila tetangganya itu hanya menjadi korban.

“Kita sih berharap itu tidak benar. Mungkin saja dia (Siti Aisyah) yang jadi korban. Kan kita belum tahu juga,” kata Sukria, ditemui di kediamannya, Jumat (17/2/2017).

Sukria menceritakan, Benah, ibunda dari Siti Aisyah, sempat histeris saat mendengar berita anaknya menjadi pembunuh. Sejak mengetahui berita itu, Benah bahkan mengurung diri di kamarnya.**Baca juga: Sebelum Bunuh Kim Jong-Nam, Siti Sempat Pulang ke Banten.

“Nangis terus dia (Benah) di kamar. Mungkin karena kaget lihat pemberitaan anaknya jadi pelaku seperti itu,” katanya.**Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten.

Diberitakan sebelumnya, Siti Aisyah ditangkap petugas kepolisian Malaysia karena diduga menjadi pelaku pembunuh Kim Jong-nam, saudara tertua pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Rabu, 15 Februari 2017 lalu.(tmn)




Asphira Tangsel Terbentuk

Asphira Tangse.(dre)

Kabar6-Haryono terpilih sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Tangerang Selatan (Asphira), periode 2017 hingga 2020 pada Jumat (17/2/2017).

Yono yang mewakili usaha Karaouke Keluarga The First, dipilih secara aklamasi oleh para pelaku usaha hiburan di Kota Tangsel yang hadir dalam acara musyawarah bersama di Rumah Makan Bebek Goreng H Slamet, Serpong.

Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Pemkot Tangsel ini, dihadiri dihadiri juga oleh Ketua Perhimpuunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel, Gusri Effendi.

Dalam sambutannya, Yono berharap bahwa organisasi yang dipimpinnya tersebut menjadi wadah komunikasi dan silaturahmi antar pengusaha hiburan di Kota Tangsel.

Dirinya pun memastikan bahwa kedepan Asphira berkomitmen untuk bersama membangun Tangsel.

“Yang pasti, kami akan bersinergi dengan Pemkot untuk pembangunan Tangsel,” tegasnya.

Pelaksana Tugas (plt) Dinas Pariwisata Tangsel, Chaerudin menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya Asphira di Tangsel.

“Ini merupakah langkah yang baik bagi kami (Dinas Pariwisata Tangsel, red) sehingga ke depan kami bisa lebih mudah berkomunikasi untuk mewujudkan tugas pembinaan yang lebih terarah,” ungkap Chaeudin.

Sementara itu, Ketua PHRI Tangsel Gusri Effendi juga menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya Asphira.**Baca juga: Kawan Lama Group Kini Buka Pet Kingdom.

Ia pun menilai bahwa Kota Tangsel harus sudah memiliki aturan yang jelas, khususnya bidang kepariwisataan. Sehingga para investor di Tangsel merasa nyaman dan mendapat kepastian untuk berinvestasi.(dre)‎




Ketua KPU Kota Tangerang Bantah Tudingan Tim Rano-Embay

Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi.(ist)

Kabar6-Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane membantah tuduhan bila dirinya telah berpihak pada salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017.

“Saya independen dan netral. Foto yang ditemukan itu adalah foto tahun 2011, saat saya masih liputan di Panwas. Dan, roti bergambar dimaksud merupakan alat bukti temuan pelanggaran tahun 2011,” ujar Sanusi, Jumat (17/2/2017).**Baca juga: KPU Tetapkan PSU di Teluknaga Tanggal 19 Februari.

Seperti diketahui, sebelum menjabat Ketua KPUD Kota Tangerang, Sanusi bekerja sebagai wartawan di Koran Lokal Tangerang Satelitnews.**Baca juga: Tim Rano-Embay Tuding Ketua KPU Kota Tangerang Berpihak.

Diketahui sebelumnya, kuasa hukum tim pemenangan Rano-Embay, Sira Prayuna menuding Sanusi tidak netral lantaran kedapatan berfoto dengan menggunakan atribut pasangan calon nomor urut satu, Wahidin-Andhika yang ada pada sebuah roti.(tia)




2 KG Ganja Disita, Polsek Pamulang Sergap Empat Pengedar

Ganja yang disita Polsek Pamulang.(cep)

Kabar6-Empat pelaku penyalahgunaan narkotika disergap jajaran petugas Polsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (17/2/2017).

Keempat pria yang diamankan dari lokasi berbeda-beda itu, masing-masing berinisial HW, SH alias Ucok (36), CRG (46) dan FPH (36).

Kanit Reskrim Polsek Pamulang Iptu Ahmad Mulyono mengatakan penangkapan tersebut berawal ketika petugas melakukan observasi wilayah.

“Saat ini, keempat pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek,” ujar Ahmad Mulyono lagi.

Dijelaskan Ahmad, dari tangan keempat pria tersebut, pihaknya mengamankan sebanyak 729 gram ganja kering siap edar.**Baca juga: Sebelum Bunuh Kim Jong-Nam, Siti Sempat Pulang ke Banten.

“Pertama kami sergap adalah HW, SH alias Ucok. Darit angan keduanya didapati tiga linting ganja. Saat diperiksa, keduanya mengaku mendapatkan pasokan ganja dari CRG. Dan, saat CRG kami sergap, kami dapati barang bukti ganja seberat 229 gram,” ujarnya.**Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten.

Dijelaskan Ahmad, penangkapan terakhir dilakukan terhadap pelaku FPH di wlayah Ciputat Timur (Ciptim).**Baca juga: KPU Tetapkan PSU di Teluknaga Tanggal 19 Februari.

“Dari tangan FPH kami berhasil menyita barang bukti ganja kering cukup banyak. Yaitu seberat 2.000 gram atau dua kilo gram yang dipecah dalam empat bungkus, masing-masing seberat 500 gram,” ujarnya.(Cep)




Tim Rano-Embay Tuding Ketua KPU Kota Tangerang Berpihak

Tim Pemenangan Rano-Embay.(tia)

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, Sanusi Pane diduga mendukung salahsatu Pasangan Calon (Paslon) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Dugaan tersebut dibeberkan Tim Pemenangan Paslon nomor urut satu, Rano Karno-Embay Mulya Syarif (Rano-Embay), Jumat (17/2/2017).

Tim Rano-Embay menemukan foto Sanusi memegang salahsatu atribut Paslon nomor urut satu,  Wahidin Halim- Andika Hazrumy (Wahidin-Andika).

Dalam foto tersebut, terlihat Sanusi sedang memegang sebuah roti yang bergambar pasangan calon nomor urut satu, Wahidin-Andika.

“Komisioner Ketua KPU tidak boleh menunjukkan satu sikap partisannya mendukung salah satu pasangan calon. Simbol seperti ini memberikan satu dampak mengarahkan pemilih untuk mendukung salah satu pasangan calon,” ujar kuasa hukum Rano-Embay, Sira Prayuda saat menggelar konferensi pers di Media Center tim pemenangan Rano-Embay di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.**Baca juga: Sebelum Bunuh Kim Jong-Nam, Siti Sempat Pulang ke Banten.

Menurutnya, sikap tersebut sudah melanggar azas penyelenggaraan pemilu yang non partisipan, tidak independen, profesional dan imparsialitas.**Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten.

“Kalau Ketua KPU saja sudah seperti ini, maka turunannya jadi berbahaya. Suasana kebatinannya sudah memihak. Besok kami akan ajukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) supaya diuji netralitas, maksud dan tujuannya,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: KPU Tetapkan PSU di Teluknaga Tanggal 19 Februari.




Kawan Lama Group Kini Buka Pet Kingdom

Outlet Pet Kingdom di kawasan Alam Sutera.(tia)

Kabar6-Kawan Lama Group kembali mengembangkan sayap bisnisnya di bidang hewan peliharaan.

Kali ini, Kawan Lama Group menggandeng PT Graha Satwa Paramita sebagai penyedia fasilitas perawatan dan kebutuhan hewan peliharaan, dengan konsep ‘One Stop Shopping’ pertama di Indonesia, dengan mengambil lokasi di Jalan Sutera Kavling 11A, Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel).

Managing Director PT. Home Center Indonesia, Meutia Kumala yang juga berada dibawah payung Kawan Lama Group mengatakan, biasanya para pencinta binatang kesulitan apabila ingin memanjakan binatang peliharaannya sekaligus seperti, melakukan perawatan kesehatan, pelatihan atau membeli aksesoris untuk si hewan tercinta.

“Namun, sekarang para pet lovers (sebutan pemilik hewan), tak perlu bingung lagi karena, kini seluruh kebutuhan tersebut bisa didapatkan di Pet Kingdom,” ungkap Meutia menjelaskan, Jumat (17/2/2017).

Pet Kingdom yang memiliki area luas 5.000 meter persegi dan terletak di kawasan Alam Sutera Tangerang Selatan (Tangsel) tersebut, memiliki seluruh fasilitas yang dibutuhkan para pet lovers dalam satu tempat.

“Ya, konsep kami ingin memudahkan para pet lovers untuk memanjakan binatang kesayangannya. Tak hanya itu, bagi para pet lovers yang ingin berpergian jauh dan bingung mau menitipkan pet nya, bisa ditempat kami juga. Disini kami menyediakan hotel pula untuk para pet berikut perawatan selama pet ini menginap,” ujarnya.

Terkait kebersihan, pihak Pet Kingdom juga telah menyediakan sanitasi khusus pembuangan limbah yang dihasilkan para hewan.

“Kalau kotoran dan bulu kita ada tempat khusus. Kita sediakan septic tank khusus supaya tidak terjadi pencemaran. Begitu pun bulu hasil grooming juga kita buang terpisah tempatnya dan tidak dibuang sembarangan,” imbuhnya.**Baca juga: Musim Tax Amnesti, Industri Properti di Tangsel Diklaim Naik.

Sementara untuk harga, para owner tidak perlu khawatir karena harga pun relatif murah untuk lokasi dan konsep yang cukup elegan tersebut. Harga yang disediakan berbagai macam jenis tergantung pelayanan yang diinginkan, mulai Rp75 ribu sampai Rp1 juta.(tia)




Sebelum Bunuh Kim Jong-Nam, Siti Sempat Pulang ke Banten

Paspor Siti Aisyah.(bbs)

Kabar6-Siti Aishah, terduga pembunuh Kim Jong-Nam, kakak tertua dari Kim Jong-Un, pimpinan tertinggi Korea Utara, terakhir kali pulang kampung ke rumah orangtuanya di RT 11/RW 10, Kampung Rancasumur, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, pada 21 Januari 2017 lalu.

Saat itu, Siti mengajak ibundanya Benah (50) untuk menemui anaknya yang berada di Tambora, Jakarta. Anak Siti sendiri tinggal bersama mantan suaminya.

“Nikah dulu di sini. Cerainya sudah lima tahun. Namanya juga (punya) anak, ya nengok ke situ (Tambora),” kata Benah saat ditemui di kediamannya, Jum’at (17/02/2017).

Saat itulah Siti memberikan uang untuk keperluan sehari-hari ibunya yang tinggal di rumah sederhana. “Di rumah saja nengok ibu. Kalau ngirim uang Rp500 ribu, enggak tiap bulan,” terangnya.**Baca juga: Ini Nominal Resmi UMK Se-Provinsi Banten.

Benah berkisah, bahwa dirinya sama sekali tak mengetahui bagaimana kehidupan Benah selama di perantauan, baik di Jakarta, Batam ataupun Malaysia.**Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten.

“Kaget lah, enggak tahu apa-apa. Dia enggak pernah ngasih nomor kerabat. Enggak tahu nama temen-temennya. Pokoknya ini (pembunuhan) juga enggak tahu, tahu juga dari televisi,” tegasnya.(tmn)




AMPT Surati BPK Banten Soal Dana Reses DPRD Tangerang

Warga saat demo di Kantor DPRD Tangerang.(ist)

Kabar6-Para penggiat LSM yang tergabung dalam wadah Aliansi Masyarakat Peduli Tangerang (AMPT), kembali menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Banten.

Surat bernomor 078/R04.AMPT/II/2017 tersebut, berisi permohonan informasi dan bukti pengembalian uang kelebihan pembayaran dalam kegiatan reses sebesar Rp1,2 Miliar pada tahun anggaran 2015.

“Sampai hari ini, kami belum menerima jawaban resmi Pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang. Meski tak dijawab, kami akan ikuti saran Sekretaris Dewan (Sekwan) Firzada Mahalli, guna mengkrosscek kebenaran pengembalian uang ke BPK Banten,” ungkap Koordinator AMPT, Saepudin Juhri, kepada Kabar6.com, Jum’at (17/02/2017).

Informasi itu, kata Juhri, sangat dibutuhkan untuk dijadikan alas hukum bagi penegak hukum dalam memproses masalah tersebut.**Baca juga: Ini Nominal Resmi UMK Se-Provinsi Banten.

“Pengembalian uang negara oleh anggota dewan ini, tidak menghilangkan unsur pidana. Makanya, kasus ini tetap kami laporkan kepihak Kejaksaan maupun Kepolisian,” tandasnya.(Tim K6)

**Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten.




Pembunuhan Kim Jong-Nam, Begini Kata Keluarga Siti di Banten

Paspor Siti Aisyah.(bbs)

Kabar6-Pihak keluarga dari Siti Aishah mengaku tak mengetahui keberadaan ibu satu orang anak itu di Malaysia. Karena keluarga hanya mengetahui Siti bekerja di perusahaan konveksi di Jakarta.

“Enggak tahu apa-apa. Ke Jakarta (izinnya) kerja konveksi,” kata Benah (50), ibu dari Siti Aishah, saat ditemui di kediamannya di ‎Kampung Rancasumur, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Jum’at (17/02/2017).

Siti bekerja di Jakarta hingga akhirnya bercerai dengan suaminya, Gunawan Hasim, setelah itu pindah bekerja ke Batam.

“Tahunya kerja di Batam. Jualan baju, daleman. Tahu kejadian (membunuh) begini enggak tahu apa-apa,” tegasnya.**Baca juga: Kabupaten Tangerang Perlu Perda Pengelolaan Budaya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa wanita dengan pasport Indonesia bernama Siti Aishah yang lahir di Serang tahun 1992, diduga meracuni Kim Jong-Nam, kakak tertua dari Kim Jong-Un, pimpinan tertinggi Korea Utara di Malaysia pada Rabu, 15 Februari 2017 lalu.(tmn)

**Baca juga: Ini Nominal Resmi UMK Se-Provinsi Banten.




Ini Nominal Resmi UMK Se-Provinsi Banten

Demo buruh di Pondok Cabe, Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Upah Minimum Kota (UMK) 2017 se-Provinsi Banten telah resmi diputuskan. Setiap daerah kabupaten/kota punya angka saling berbeda. Ketetapannya telah disahkan oleh keputusan Gubernur Banten.

Kepastian ‎nominal UMK se-Banten diketahui dari ekspose yang digelar Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Penetapannya pun diklaim sudah melalui kajian mendalam.

“Sudah dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan di masing-masing daerah,” kata Kepala Disnaker Kota Tangsel, Purnama Wijaya di Serpong, Jum’at (17/2/2017).

Purnama menegaskan, setiap perusahaan di Banten diwajibkan mematuhi keputusan tersebut atau membayar upah minimum lebih besar dari jumlah sebagaimana dimaksud pada lampiran keputusan.‎

“Dilarang mengurangi atau menurunkan upah pekerja,” pungkasnya.‎**Baca juga: KPU Tetapkan PSU di Teluknaga Tanggal 19 Februari.

Berikut rincian besaran UMK di delapan wilayah kota dan kabupaten se Provinsi Banten;

1. Kota Serang sebesar Rp2.866.595.
2. Kabupaten Serang RpRp3.258.866.
3. Kabupaten Lebak Rp2.127.112.
4. Kabupaten Pandeglang Rp2.164.979.
5. Kota Cilegon Rp3.331.997.
6. Kabupaten Tangerang Rp3.270.936.
7. Kota Tangerang Rp3.295.075.
8. Kota Tangsel sebesar Rp3.270.936.(yud)

**Baca juga: Anak Bunuh Ibu di Ciputat, Ada Faktor Kelalaian Negara?.