Digugat, Konsumen Alfamart Sebut Yusril Tidak Objektif

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Mustolih Siradj, salah seorang konsumen sekaligus donatur yang digugat oleh perusahaan retail Alfamart, angkat bicara soal tanggapan Yusril Ihza Mahendra, kuasa hukum Alfamart.

Sebelumnya, Yusril menyebut bila opini Mustolih telah menyesatkan publik lantaran tidak menceritakan kronologis perkara secara jelas.

“Tidak apa-apa, Pak Yusril beropini seperti itu. Karena dalam hal ini dia sebagai kuasa hukum Alfamart yang mendapatkan bayaran atas profesionalismenya. Wajar dia melakukan pembelaan supaya memenangkan kliennya,” ujar Mustolih kepada kabar6.com melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2017).

Tapi, kata Mustolih, pembelaan Yusril tersebut tidak objektif lagi dalam melihat kasus ini, karena berusaha memenangkan kliennya.**Baca juga: Yusril: Mustolih Menyesatkan Opini Publik.

“Saya hargai itu. Perihal siapa yang sesat dan tidak sesat, biar pengadilan yang akan menjadi wasitnya nanti,” lanjutnya.**Baca juga: Empat Jambret Nyaris Tewas Dipukuli Warga.

Menurutnya, sikapnya meminta transparansi atas donasi kepada Alfamart juga menjadi hak konsumen yang harus dipenuhi Alfamart.**Baca juga: Ini 6 Rencana Pencegahan Korupsi Ala KPK di Banten.

“Yang menyumbang di Alfamart bukan cuma saya, tapi ada jutaan orang yang juga melakukan donasi. Dan, mereka merasa terwakili kepentingannya oleh saya, yang meminta transparansi ke Alfamart,” pungkasnya.(tia)




Ini 6 Rencana Pencegahan Korupsi Ala KPK di Banten

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) Komisi Anti Korupsi (KPK) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, menggelar evaluasi atas rencana pencegahan korupsi di Banten tahun 2016.

Dari hasil evaluasi tersebut, disepakati enam fokus rencana pencegahan korupsi pada tahun 2017.

Kepala Satuan Tugas Korsupgah KPK, Asep Rahmat Suwandha mengungkapkan, pihaknya tetap akan melakukan fungsi supervisi terhadap tata kelola Pemprov Banten di tahun 2017.

Namun, proposal rencana pencegahan korupsi tersebut nantinya akan disodorkan ke Gubernur Banten terpilih.

“Ketika Gubernur Banten terpilih, nanti kita akan tanya. Apakah program rencana pencegahan korupsi mau diteruskan atau tidak. Kami tidak akan melakukan apa-apa, kecuali komitmen itu ada. Tidak ada unsur paksaan dari KPK. Ini upaya pencegahan untuk membantu Pemprov Banten meningkatkan tata kelola,” kata Asep kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (20/2/2017).

Fokus pertama dari enam fokus rencana pencegahan korupsi itu sendiri, kata Asep, yakni pada pengelolaan APBD. Kedua, pada prosedur pengadaan barang dan jasa.

“Kita merekomendasikan agar Pemprov Banten melakukan penyempurnaan sistem penganggaran APBD. Soal pengadaan barang dan jasa, kita akan bekerjasa sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah untuk menyempurnakan sistem pengadaan barang dan jasa di Banten,” ungkapnya.

Sedangkan fokus ketiga, menyangkut pelayanan izin dan non izin satu pintu. Dan, keempat, Pemprov Banten juga akan didorong mengadopsi e-Samsat dari Jawa Barat.**Baca juga: Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast.

“Kita kasih waktu satu bulan, nanti tidak ada izin kecuali dari Dinas Penanamam Modal PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu),” kata Asep.**Baca juga: MTQ ke-18 Kota Tangerang Digelar.

Fokus kelima, adalah soal pengelolaan SDM PNS dan non PNS. Rekruitmen dan rotasi, menurut Asep, nanti dibuatkan road map secara terbuka agar tidak ada kecurigaan.**Baca juga: Empat Jambret Nyaris Tewas Dipukuli Warga.

Terakhir, soal rencana pembentukanm pengawas pengendalian rencana pencegahan korupsi. Dalam hal ini, KPK telah mendidik 200 tunas integritas dan pengendalian gratifikasi.(tmn)




Empat Jambret Nyaris Tewas Dipukuli Warga

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Empat pemuda nyaris tewas dikeroyok massa di bilangan Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Ya, aksi massa pecah setelah keempat pemuda itu kepergok menjabret telepon genggam milik seorang remaja.

Peristiwa tersebut berawal dari seorang pemuda bernama Hendri mengendarai sepeda motor bersama temannya.

“Tiba-tiba Hendri dipepet oleh empat pelaku menggunakan dua sepeda motor,” ungkap Nanang, Paman korban menjelaskan, Senin (20/2/2017).

Salah seorang pelaku lalu merampas telepon genggam korban. Tak hanya itu, para pelaku juga menganiaya Hendri dan temannya.

“Saat itu Hendri berteriak. Warga langsung berdatangan menolongnya,” paparnya.**Baca juga: Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast.

Keempat pelaku tak berkutik saat dikepung warga. Puluhan warga yang kesal langsung menghadiahi para pelaku dengan pukulan.**Baca juga: MTQ ke-18 Kota Tangerang Digelar.

“Beruntung ada polisi yang datang. Keempatnya langsung diamankan ke pos sekuriti,” ujarnya.(rani)




MTQ ke-18 Kota Tangerang Digelar

Pembukaan MTQ ke-18 Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membuka secara resmi lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kota ke-18 di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Senin (20/2/2017).

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengatakan lomba MTQ tersebut merupakan rangkaian untuk memeriahkan Hut Kota Tangerang ke-24.**Baca juga: Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang.

“Ini adalah salah satu program pemerintah agar nilai Alquran bisa diterapkan di kota yang madani, dan pemerintah juga mendorong kegiatan Tangerang Magrib Mengaji, dan hal ini juga sebagai barometer pemerintah dalam membina masyarakat yang berakhlakul karimah,” ujar Arief kepada awak media.**Baca juga: Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast.

Sedianya, lomba tersebut digelar pada 20 Febrruari hingga 24 Februari 2017 di Masjid Raya Ar-Royyan, Kelurahan Cibodassari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.(tia)




Diduga sakit, Pria Gaek Tewas di PT Adhimix Precast

Pria yang tewas di PT Adhimix Precast.(cep)

Kabar6-Seorang pria Gaek ditemukan tewas di PT Adhimix Precast, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Belakangan diketahui korban bernama Suhanda (61) Warga Kampung Citaman, RT 02/05 Kelurahan Cibodas, Kecamatan Banjar, Pandeglang.

Kasubag Humas Polres Tangsel Kompol Mansuri mengatakan korban pertama kali diketahui oleh Heri Irawan (41). Pada saat itu, Heri hendak turun dari mobil melihat seorang laki-laki dalam posisi tergeletak di pinggir mobil truk material B9118 WYT.

Heri lalu memeriksa tubuh pria tersebut. Saat diperiksa ternyata korban sudah tidak bernyawa.

“Heri (41) lalu meminta tolong  rekannya yang bernama Hamdani (46) untuk melaporkan penemuannya ke sekurity perusahan itu,” ungkap Mansuri menjelaskan, Senin (20/2/2017).

Tak lama berselang petugas Polsek Serpong yang datang langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban.Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak.

Mansuri mengatakan bahwa Korban diduga meninggal karena sakit karena tidak ditemukan tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban.**Baca juga: Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang.

“Untuk mengetahui sebab kematian korban Anggota Polsek Serpong membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tambahnya.(cep/yud)




KPU Tangerang segera Gelar Pleno Penghitungan Suara

Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi.(yud)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangerang akan menggelar pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur Banten 2017 di tingkat kota pada Kamis (23/2/2017).

Ketua KPUD Kota Tangerang, Sanusi Pane mengatakan pleno di tingkat PPK sudah dilaksanakan tinggal menunggu tingkat kota.

“Dua hari kedepan kami persiapan untuk pleno, kami juga akan mengundang dari PPK, Panwaslu, tim pemenangan dan jika diperlukan juga dari partai pengusungnya,” ujar Sanusi kepada kabar6.com, Senin (20/2/2017).**Baca juga: Angkot Terbakar di Pamulang Barat.

Saat ditanya perihal rencana penolakan berita acara penghitungan suara oleh tim pemenangan Rano-Embay, Sanusi mengaku telah menggelar pleno secara terbuka.**Baca juga: 2.468 Kotak Suara Dikembalikan ke KPU Kota Tangerang.

“Prinsipnya kami sudah menggelar pleno secara terbuka, dokumen ini adalah dokumen publik yang sah dan sudah dilakukan ditingkat PPK dan dihadiri saksi dari Panwaslu,” pungkasnya.(tia)




2.468 Kotak Suara Dikembalikan ke KPU Kota Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 2.468 kotak suara untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, dikembalikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, Senin (20/2/2017).

“Ya, hari ini serentak di seluruh TPS di Kota Tangerang sudah harus terangkut dan dibawa kembali ke gudang KPU,” ujar Kepala Divisi Logistik pada KPU Kota Tangerang, Nurhalim kepada kabar6.com.

Pihaknya juga telah menyediakan sebanyak delapan armada truk yang digunakan untuk mengangkut ribuan kotak suara tersebut.**Baca juga: Rencana Demo Tim Rano-Embay Dibatalkan.

“Total ada delapan truk yang akan mengangkut kotak suara di lima daerah pilih di Kota Tangerang. Targetnya hari ini sudah selesai diangkut semua,” pungkasnya.(tia)




Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang

Para ibu-ibu saat curhat kepada Bupati Tangerang.(shy)

Kabar6-Puluhan masyarakat yang didominasi ibu-ibu di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, tiba-tiba saja menyerbu Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Ya, moment curhat itu spontan dilakukan warga, saat Bupati Zaki melakukan peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di desa tersebut, Senin (20/2/2017).

Sedianya, warga curhat lantaran ingin mengeluhkan langsung kerusakan ruas jalan menuju kawasan Perumahan Graha Citra, Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Pak Bupati, tolong kami, jalan yang di kawasan rumah kami rusak parah. Jalannya berlubang dan banyak batu-batu besar tercecer. Kalau hujan pun, jalan kawasan kami itu becek sekali dan licin karena, tercampur dengan tanah. Bahkan, tadi juga bapak (Bupati Tangerang) enggak boleh kan lewat sana (jalur Perumahan Graha Citra, red) soalnya, jalan itu rusak,” keluh Lia salah seorang warga setempat langsung kepada Bupati Zaki.

Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Zaki berjanji akan berkoordinasi dengan pihak perumahan setempat.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Ibu-ibu, sebetulnya itu bukan jalan Pemerintah Kabupaten Tangerang tapi, jalan punya pengembang dari perumahan itu. Namun, nanti akan kita koordinasikan dan bicarakan dengan pihak perumahan agar, memperbaiki jalan itu,” jelas Zaki.**Baca juga: Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak.

Mendengar hal tersebut, masyarakat berharap Pemerintah dapat secepatnya membantu masyarakat agar bisa segera memiliki jalan yang layak untuk dilewati.(Shy)

**Baca juga: Angkot Terbakar di Pamulang Barat.




Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membangun Posko Kesehatan di daerah terdampak banjir di Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desi Riana mengatakan ada sekitar dua Posko Kesehatan yang ada di Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo.

“Sejauh ini pun,masyarakat memang ada yang sakit seperti gatal-gatal dan demam, rata-rata didominasi oleh para lansia dan anak-anak,” ungkap Desi menjelaskan, Senin (2/2/2017).

Saat ini pun, lanjutnya, kondisi banjir sudah surut tapi, posko tetap disiagakan sampai cuaca stabil.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Para medis pun juga disiagakan di posko dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),” katanya.**Baca juga: DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik.

Diketahui, pada Desa Cirumpak tersebut terdapat 100 Kepala Keluarga.(Shy)




DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik

Layanan di Disdukcapil Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terkait Pelayanan Publik disambut baik Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang.

“Kita setuju adanya peraturan itu, karena pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tangerang masih sangat kurang dibanding dengan kota lain. Baik dari cara mereka melakukan pelayan ataupun fasilitas yang diberikan,” ungkap Ma’mum Murod, anggota Fraksi Partai Golkar, Senin (20/2/2017).

Ia meminta, adanya peraturan tersebut dapat dengan fokus membenahi pelayanan ASN di Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik.

“Di sini kami meminta pelayanan ASN harus lebih baik setidaknya harus menggunakan Senyum, Sapa, Salam (3S) yang selama ini kurang di Kabupaten Tangerang. Kita juga meminta peraturan ini nantinya, harus secara jelas mengatur seperti apa pelayanan publik yang harus diberikan PNS kepada masyarakat. Nantinya pun pelayanan ini juga harus mengatur pelayanan tanpa diskriminasi seperti, tidak membedakan si kaya dan si miskin,” paparnya.**Baca juga: Hidup Sendiri, Bunanto Tewas Tergantung di Babakan.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, peraturan tersebut memang dibuat lantaran masih banyaknya ASN yang pola pikirnya tidak berdedikasi untuk masyarakat dan budaya kerja pun masih rendah.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Peraturan ini sedang kita buat dan dibahas juga oleh DPRD, semoga ke depannya tentu bisa mengubah pola pikir dan sistem kerja ASN di Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik,” tutupnya.(Shy)