Ketua Panwaslu Kota Tangerang Sebut Proses Semua Laporan

Ketua Panwaslu Tangerang, Agus Muslim.(tia)

Kabar6-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang membantah sengaja mengulur waktu dalam menindak lanjuti laporan pelanggaran di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Ya, Tim Pemenangan Rano-Karno mencatat, setidaknya ada 18 pelanggaran dalam pelaksanaan Pilgub Banten di Kota Tangerang, yang hingga kini belum ditangani oleh Panwaslu.

“Prinsipnya, setiap laporan wajib kita layani. Bukan mengulur waktu, tapi memang sedang diproses menggunakan prosedur yang kita miliki,” ujar Ketua Panwaslu Kota Tangerang, Agus Muslim kepada kabar6.com, Rabu (22/2/2017).

Laporan pelanggaran yang diterima, kata Agus, didominasi pelanggaran dari pihak penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangerang.**Baca juga: KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan.

“Kami belum tau berapa jumlah persis pelanggaran yang dilaporkan, tapi rata-rata pelaporan itu menjurus ke penyelenggara, KPUD Kota Tangerang,” lanjutnya.**Baca juga: Dilaporkan, Ini 18 Kecurangan Pilgub Banten Ala Tim Rano-Embay.

Kini, lanjut Agus, pihaknya juga sedang mendalami laporan dugaan adanya (surat keterangan) Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) palsu yang dilaporkan dari Tim Rano-Karno.**Baca juga: Tim Rano-Embay Nilai Panwaslu Langgar Aturan.

“Ya, terkait SK palsu, nanti kami akan panggil saksi yang melihat dan dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang untuk dimintai keterangan. Semuanya masih dalam proses pemeriksaan, bukan tidak kami tangani,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: Tim Wahidin-Andika Ajak Kubu Rival Bangun Banten Bersama.




Tim Rano-Embay Nilai Panwaslu Langgar Aturan

Siera Prayuna.(tia)

Kabar6-Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Banten nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarif (Rano-Embay), mengaku kecewa dengan sikap dan kinerja Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang, dalam menangani laporan kecurangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Tim Pemenangan Rano-Embay, Siera Prayuna, kepada wartawan di Media Center Tim Rano-Embay di Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (22/2/2017).

Sierra menyebut, kekecewaan itu menyusul laporan yang disampaikan pihaknya kepada Panwaslu Kota Tangerang hingga kini belum ada tindaklanjut yang signifikan.

“Panwaslu Kota Tangerang terkesan sengaja mengulur waktu, hingga rapat pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang,” ungkapnya, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Dilaporkan, Ini 18 Kecurangan Pilgub Banten Ala Tim Rano-Embay.

Pihaknya juga menilai, ada skenario kecurangan yang terstruktur dan masif dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.**Baca juga: KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan.

“Hingga hari ini, pihak Panwaslu terkesan mengulur waktu tidak ingin memeriksa saksi. Ini perbuatan yang melanggar aturan,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: Tim Wahidin-Andika Ajak Kubu Rival Bangun Banten Bersama.




Dilaporkan, Ini 18 Kecurangan Pilgub Banten Ala Tim Rano-Embay

Tim Rano-Embay menunjukkan bukti dugaan kecurangan Pilgub Banten.(tia)

Kabar6-Tim pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Banten nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarif (Rano-Embay), mengklaim telah menemukan 18 bukti pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten di Kota Tangerang.

“Kami sudah mencatat laporan kecurangan Pilgub Banten di Kota Tangerang. Ada sebanyak 18 pelanggaran. Baik bersifat administratif pelaksanaan Pilgub maupun pelanggaran pidana pemilih,” ujar Kuasa Hukum Tim Pemenangan Rano-Embay, Siera Prayuna di Media Center Tim Rano-Embay di Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Bawaslu Banten Bersiap Hadapi Gugatan Pilgub di MK.

Pelanggaran tersebut, menurut Siera terdiri dari penemuan Surat Keterangan (SK) pemilih diduga palsu di Kelurahan Jatiuwung, tidak adanya daftar hadir pemilih (formulir C7) di Kelurahan Batu Ceper, surat suara diduga palsu, surat suara tambahan melebihi 2,5 persen, formulir C1 diduga palsu, dan masih banyak lagi pelanggaran di hampir setiap kecamatan.**Baca juga: KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan.

“Kami sudah melaporkan pelanggaran tersebut kepada Panwaslu Kota Tangerang dan Bawaslu Banten, terhitung 18 Februari 2017 lalu. Kami memiliki barang bukti dan saksi yang kuat,” tegasnya.(tia)

**Baca juga: Tim Wahidin-Andika Ajak Kubu Rival Bangun Banten Bersama.




KPU Akui Real Count Pilgub Banten Ada Kesalahan

Website KPU yang memosting hasil suara Pilgub Banten.(tom migran)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten mengakui ada banyak kesalahan dalam proses perhitungan real count melalui scan formulir C1 dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

“Ya memang ada perbedaan-perbedaan, akan diurai di (KPU) kabupaten dan kota. Nanti akan dijabarkan di pleno kabupaten kota,” kata Anggota KPU Banten, Syaeful Bahri, Rabu (22/02/2017).

Mantan ketua KPU Kota Cilegon yang akrab disapa Kang Ipul ini menjelaskan, kesalahan real count pada formulir C1 yakni, adanya kekeliruan menulis surat suara tidak sah yang masuk ke dalam suara yang digunakan.

Jika tidak segera diperbaiki, dirinya khawatir bakal terjadi kekisruhan antar pendukung Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Banten.

“Pokoknya, akan diperbaiki pada saat rekapitulasi (manual) penghitungan suara KPU di kabupaten dan kota,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dipampang pada website KPU, https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/banten, Wahidin Halim-Andika Hazrumy memperoleh suara sebanyak 2.405.759 (50,93 persen) dan Rano Karno-Embay Mulya Syarif sebanyak 2.317.902 (49,07 persen).**Baca juga: Bawaslu Banten Bersiap Hadapi Gugatan Pilgub di MK.

Dan, jika hasil suara tersebut dijumlahkan, total suara sah yakni sebanyak 4.723.661 suara. Sedangkan jika melihat kolom pemilih dan pengguna, hak pilih mencapai 4.872.604 suara.**Baca juga: Bawaslu Akan Cek Dugaan Formulir C1 Palsu di Tangerang.

Namun, pada kolom suara sah dan tidak sah berjumlah 4.837.806 suara. Terdapat perbedaan suara mencapai 34.798 suara.(tmn)




Pertemuan Massa LSM dan PT Mayora Buntu

Demo massa LSM yang berlangsung di PT Mayora.(din)

Kabar6-Aksi unjuk rasa ratusan massa dari Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) di PT Mayora Indah Tbk, pada Rabu (22/2/2017), siang tadi, berakhir buntu.

Sejumlah perwakilan massa mengaku kecewa, meski telah mencoba berdialog dengan manajemen perusahaan produsen biskuit yang berlokasi di Jalan Raya Serang, KM 35, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang ini.

Pertemuan antara aktivis LSM GMP2LT dengan pihak manajemen yang dimediasi oleh Wakapolresta Tangerang, AKBP Ma’mun dan jajarannya, tidak membuahkan hasil apa-apa alias nihil.

“Kami kecewa atas sikap arogansi yang ditunjukkan pihak perusahaan,” ungkap Koordinator aksi, Saepudin Juhri, kepada Kabar6.com, usai menggelar pertemuan dengan pihak manajemen PT Mayora Indah Tbk.

Menurut Juhri, aksi demonstrasi menuntut pembayaran hak-hak 10 orang karyawan yang di PHK sepihak dan dijaga ketat seratusan personil polisi/ TNI bersenjata lengkap itu, juga berlangsung tegang.

Pasalnya, pihak manajemen ngotot enggan membayar pesangon karyawan yang telah dipecatnya, dengan alasan bahwa mereka tidak melanggar Undang-undang.

“Kami sudah berupaya diskusi dan minta kebijakan perusahaan, tapi mereka tetap ngotot enggak mau bayar,” katanya.**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

Perusahaan, kata dia, hanya menyanggupi untuk mempekerjakan kembali sebanyak tiga orang dari sepuluh karyawan yang dipecatnya, tanpa memberikan uang pesangon.**Baca juga: Petugas Disnakertrans “Diusir” Satpam PT Mayora.

“Perusahan ini enggak punya itikad baik terhadap karyawannya. Padahal, karyawan yang dipecat itu adalah warga sekitar,” ujarnya.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Sementara itu, Heru, salah seorang pimpinan di PT Mayora Indah Tbk, saat dikonfirmasi Kabar6.com, melalui pesan WhatsApp, pihaknya tak meresponsnya.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

Para awak media mencoba masuk untuk menemui dirinya, namun petugas keamanan yang berjaga di lokasi pabrik melarang masuk ke area perusahaan.(Tim K6)




Korban Banjir di Tigaraksa Mulai Terserang Penyakit

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiagakan sejumlah petugas medis di sejumlah lokasi banjir yang tersebar di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desi Riana mengatakan, saat ini warga korban banjir mulai mengalami penyakit gatal-gatal dan masuk angin.**Baca juga: Warga Korban Banjir di Tigaraksa Butuh Bantuan.

“Tapi semua sudah kita tangani. Dominan yang sakit itu anak-anak dan lansia. Kita pun sudah siagakan petugas kesehatan berjaga dilokasi sekitar,” ungkapnya, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Diketahui, banjir yang ada pada empat Desa di Kecamatan Tigaraksa tersebut akibat luapan kali dan sungai yang melalui kawasan tersebut, seperti Kali Cibiuk dan Sungai Cimanceuri.(shy)




Warga Korban Banjir di Tigaraksa Butuh Bantuan

Warga korban banjir di Tigaraksa.(shy)

Kabar6-Ratusan warga korban banjir di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, berharap adanya bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Tarmizi, salah seorang warga korban banjir Desa Cisereh mengatakan, sejak banjir menerjang warga membutuhkan bantuan logistik seperti makanan dan air bersih.

“Kita minta air bersih dan makanan. Karena, banjir yang datang membuat kita kesulitan mendapatkan air bersih. Saat ini bantuan yang datang baru perahu karet,” keluhnya, Rabu (22/2/2017).

Tarmizi juga mengatakan, banjir tersebut kerap melanda kawasan setempat, lantaran Kali Cibiuk dan Kali Cimanceuri yang mengalir di kawasan sekitar, sudah lama mengalami sedimentasi lantaran tak dilakukan pengerukan. Hingga, airnya meluap ke pemukiman warga.

“Saya harap bantuan oleh pemerintah segera benahi Kali Cibiuk dan Kali Cimanceuri supaya gak kena banjir lagi,” harapnya.

Pantauan kabar6.com di Desa Cisereh, kini warga setempat terisolir, lantaran jalan penghubung antara desa setempat menuju jalan Arya Santika, terendam banjir dengan ketinggian hampir dua meter.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Alhasil, warga terpaksa menyeberang malalui jalan itu menggunakan perahu karet dan perahu yang memang disiapkan warga setempat.**Baca juga: Ratusan Rumah di Desa Koper Terendam, Warga Masih Bertahan.

Saat ini pun, hujan deras tengah mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang, diprediksi air akan terus naik. Pihak penanggulangan bencana pun, meminta agar masyarakat mau dievakuasi ke posko pengungsian.(shy)

**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.




Ratusan Rumah di Desa Koper Terendam, Warga Masih Bertahan

Banjir yang melanda Desa Koper, Kecamatan Kresek.(shy)

Kabar6-Ratusan rumah warga di Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang terendam banjir, Rabu (22/2/2017).

Banjir dengan ketinggian kisaran 10 sampai 20 sentimeter tersebut, memasuki pemukiman warga sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB. Itu seiring dengan naiknya debit air Sungai Cidurian yang melalui kawasan setempat.

“Naiknya sudah dari pagi, kami (warga) cepat-cepat mengemasi barang-barang, takut makin lama air makin naik,” ungkap Rohiyat salah seorang warga setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Koper, Kecamatan Kresek, Surgawi mengatakan, sampai saat ini sebanyak 200 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat, naiknya air sungai.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

“Saat ini sudah dibuat posko pengungsian tapi, warga masih bertahan dirumah masing-masing dengan alasan, air belum begitu tinggi. Tapi, tetap untuk orang tua dan anak-anak kami sarankan mengungsi di posko,” ungkapnya.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Kendati demikian, sampai saat ini belum adanya bantuan logistik seperti, selimut, kebutuhan bayi. “Kita berharap bantuan kelengkapan bayi dan selimut,” tutupnya.(Shy)

**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.




Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir

Warga korban banjir di Tigaraksa dievakuasi pakai rakit.(shy)

Kabar6-Sebanyak 500 rumah warga di lima desa, di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terendam banjir. Alhasil, warga di empat desa tersebut harus mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, lima Desa di Kecamatan Tigaraksa tersebut yakni, Desa Pasir Nangka, Kadu Agung, Matagara, Cisereh dan Pasir Bolang.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

“Saat ini, banjir tertinggi di kawasan Kadu Agung, mencapai dua meter. Sedangkan empat desa lainnya, ketinggian banjir kisaran 1 sampai 1,5 meter,” ujar Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi pada BPBD Kabupaten Tangerang, Najamuddin, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

Sedianya, banjir yang melanda lima desa tersebut akibat meluapnya Kali Cibiuk dan Sungai Cimanceuri. Saat ini, pihak BPBD setempat telah menerjunkan 10 perahu karet guna melakukan evakuasi pada korban sekitar ke posko pengungsian.(Shy)




Pemkab Tangerang Gelar Sosialisasi Sivonik

Sosialisasi dan Bimtek Sivonik yang digelar Pemkab Tangerang.(hms).

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sivonik), Rabu (22/2/2017).

Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tangerang, Yani Sutisna mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Nomor 19 tahun 2017, tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementrian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Daerah.

“Sivonik ini bertujuan mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik serta mendorong terciptanya inovasi pelayanan publik. Untuk itu, perlu langkah nyata yang mampu menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat,” ungkap Yani menjelaskan.

Pemkab Tangerang sendiri, menurut Yani, sudah melakukan berbagai inovasi pelayanan publik yang menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari pencapaian pelaksanaan program unggulan Pemkab Tangerang seperti Program Kartu Sehat, Kartu Pintar, Sistem pelayanan Unit Gawat Darurat secara online, Gebrak Pakumis, Program Sanisek, System Dashboard SKPD, hingga system e-Reporting.

“Program tersebut hingga saat ini masih terus berjalan dan akan terus kita tingkatkan secara berkesinambungan,” paparnya.

Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Tangerang, Yeni Suryani mengatakan, sosialiasasi dan bimbingan teknis Sivonik dilaksanakan agar fasilitasi kompetensi inovasi pelayanan publik mampu menjadi acuan bagi unit kerja dan aparatur negara.

“Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas layanan publik di Kabupaten Tangerang, dipandang perlu untuk mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB,” ucapnya.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

Lanjut Yeni, Tahun 2016 Kabupaten Tangerang mendapat penghargaan Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenppan RB kategori Top 99 dan Top 35 dengan judul “Bergandengan tangan menurunkan angka kematian ibu dan Bayi baru lahir” Dari Dinas Kesehatan dan “Week end dan One day Services” dari BPMPTSP.(hms)