Imigran “Ngungsi” di Tangsel Dipastikan Belum Terdata

Heru, (kedua dari kiri) saat gelar OYK di Ciputat Timur.(yud)

Kabar6-‎Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bahwa warga imigran asal Timur Tengah merupakan penduduk gelap.

Mereka menghuni rumah-rumah sewa petakan model kontrakan yang per pintu sebulan dipatok tarif Rp300 ribu.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Heru Sudarmanto saat dihubungi‎ kabar6.com, Kamis (23/2/2017). “Belum (resmi terdata di database Disdukcapil Tangsel),” ungkapnya.

Meskipun puluhan orang asal Timur Tengah itu diklaim telah mengantongi dokumen rekomendasi dari lembaga kemanusiaan dunia yang fokus mengurusi pengungsi atau UNHCR.‎ Namun selama ini, UNHCR belum pernah memberikan biodata setiap orang warga imigran asal Yaman, Iran, Irak ataupun Somalia.

Heru mengaku, baru mengetahui dari media massa ihwal keberadaan puluhan warga kulit hitam yang tinggal mengontrak rumah di RW 017, Pisangan‎, Kecamatan Ciputat Timur.

“Data tersebut belum kami dapatkan,” terangnya.

Heru bilang, tahun lalu ia sudah pernah membahas masalah imigran gelap itu dengan pihak Kantor Imigrasi Kelas II Tangerang dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Tangsel.

“Karena dari sisi kewenangan yang bisa menjadi tim POA (Pengawasan Orang Asing) adalah kedua instansi tersebut,”‎ bilangnya.**Baca juga: Teler, Imigran Kulit Hitam di Tangsel Dipukuli‎ Warga.

Ditanya soal langkah selanjutnya, Heru menyebut bila sejumlah instansi terkait perlu turun bersama, mulai dari kelurahan, kecamatan dan tim POA. “Secepatnya akan kami lakukan koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.**Baca juga: Puluhan Imigran Timur Tengah Ngungsi ke Tangsel.

Pasalnya, jika dibiarkan maka keberadaan para imigran asal negara-negara perang serta miskin itu dapat menimbulkan masalah sosial terbaru bagi Pemerintah Kota Tangsel. Bahkan, tak mustahil bisa memicu konflik horizontal dengan warga sekitar pengungsian.(yud)




Di Tangsel, 123 Ormas Kedaluarsa dan Tiga Non Aktif

Sarasehan Pemkot Tangsel dan ormas.(yud)

Kabar6-Kelompok atau komunitas warga yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jumlahnya mencapai ratusan.

‎Pemerintah daerah setempat mengimbau agar para pengurus Ormas terkait bisa segera berkoordinasi dalam upaya akan dilakukannya program pembinaan.

Demikian disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Tangsel, Azhar Syam’un Rachmansyah di Serpong, Kamis (23/2/2017).

“Total ormas di Tangsel ini yang terdata ada sebanyak ‎hampir 310 ormas,” katanya.

Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel itu menyebut, dari 310 ormas berskala nasional dan kedaerahan ‎yang ada, sebanyak 178 diantaranya aktif. Ormas tersebut telah mengantongi izin resmi alias berbadan hukum.

Adapun sebanyak 123 ormas lainnya, izin masa berlaku kelembagaannya sudah habis. “Sudah kedaluarsa. Bahkan, ada tiga ormas yang lainnya dinyatakan non-aktif,” jelasnya.

Meski demikian, ia enggan menyebutkan identitas ormas dimaksud.‎ Azhar berharap, melalui forum resmi ini, seluruh pengurus serta kader ormas-ormas dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Tangsel.

Ormas yang masa berlaku perizinannya sudah kedaluarsa harus segera mengurus legalitas formal badan hukum kelompoknya. “Ormas di Tangsel bisa memberi energi positif kepada masyarakat sesuai dengan AD/ART organisasinya masing-masing,” harapnya.

‎Azhar bilang, tentunya dalam perspektif menciptakan keamanan serta mendukung percepatan pembangunan yang ada di Kota Tangsel.

Di lokasi yang sama, Agus Purnama, Ketua Panitia Sarasehan dalam laporannya mengaku, bahwa acara itu diselenggarakan dalam rangka menyatukan visi dan misi.

Antara Pemkot Tangsel dengan ormas-ormas harus memadukan kerangka berpikir tentang pentingnya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

“Target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatkan dan menanamkan paham kebangsaan bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Tangsel,” ujarnya.**Baca juga: Teler, Imigran Kulit Hitam di Tangsel Dipukuli‎ Warga.

Implikasinya, bisa meningkatkan semangat rasa kebersamaan serta tanggungjawab sebagai warga, dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.**Baca juga: Banjir, Pengusaha Bengkel di Tangsel Raup Untung.

“Sehingga ‎tercapai lingkungan sosial yang aman dan tentram di lingkungan masing-masing. Khususnya di Kota Tangsel,”‎ tambah Agus.(yud)




Saksi Rano-Embay “Cabut”, WH Andika Unggul di Kota Tangerang

Rapat Pleno Rekapitulasi penghitungan suara di KPUD Tangerang.(tia)

Kabar6-Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut satu, Wahidin Halim-Andhika Hazrumy, berhasil unggul dalam hasil rekapitulasi suara tingkat kota di KPUD Kota Tangerang.

Komisioner KPUD Kota Tangerang, Banani Bahrul mengatakan, pasangan Wahidin-Andhika lebih unggul sebanyak 66,85 persen dari lawannya, Paslon nomor urut satu, Rano Karno-Embay Mulya Syarief yang hanya mendapatkan perolehan 33,15 persen.

“Pasangan Wahidin-Andhika memperoleh 508.935 suara sementara pasangan Rano-Embay mendapatkan 252.395 suara,” ujarnya kepada awak media usai rapat pleno rekapitulasi, Kamis (23/2/2017).

Meski demikian, Banani juga tak menampik bila jalannya proses rapat pleno rekapitulasi suara sempat diwarnai kericuhan, akibat adanya ketidak sesuaian data di beberapa kecamatan.

“Tadi sempat agak lama saat menangani Kecamatan Batuceper, Benda dan Cibodas. Ada adu argumentasi dengan para saksi. Namun, sekarang semuanya sudah beres dan tidak ada masalah lagi,” lanjutnya.

Saat ditanya terkait saksi Rano-Embay yang memutuskan ‘walk out’, Banani mengaku sikap tersebut tidak mengganggu jalannya proses rekapitulasi.**Baca juga: WH Menang di Kabupaten Serang, Rano Juara di Lebak.

“Berdasarkan peraturan yang ada, ada atau tidak ada saksi dari pasangan calon, tidak berpengaruh pada proses jalannya penghitungan rekapitulasi dan tetap dinyatakan sah,” jelasnya.**Baca juga: WH-Andika Keok, Ini Hasil Resmi Pilgub di Tangsel.

Pihaknya pun akan segera mengirimkan hasil rekapitulasi ke KPUD Provinsi Banten malam ini juga. “Ya, sesuai aturan yang ada harus disampaikan ke KPUD Provinsi Banten dihari yang sama rekapitulasi. Malam ini akan kami kirimkan beserta kotak suara yang ada,” pungkasnya.**Baca juga: Diwarnai Protes, Rano-Embay Unggul di Kabupaten Tangerang.

Diketahui, saksi dari Rano-Embay memutuskan untuk ‘walk out’ lantaran pihaknya menilai KPUD Kota Tangerang tidak melakukan perbaikan terhadap penghitungan suara yang salah dan merugikan pihak Rano-Embay.(tia)

**Baca juga: Pabrik Televisi Terbakar di Kosambi, Karyawati Terluka.




Diwarnai Protes, Rano-Embay Unggul di Kabupaten Tangerang

Pleno Penghitungan suara di Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief, berhasil unggul di Kabupaten Tangerang.

Ya, hal itu diketahui dalam Rapat Pleno Penghitungan Suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tangerang, di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Kamis (23/2/2017).**Baca juga: WH-Andika Keok, Ini Hasil Resmi Pilgub di Tangsel.

Dari hasil rekapitulasi suara diketahui, bila pasangan Rano-Embay memperoleh sebanyak 610.383 suara. Sedangkan Paslon nomor urut satu, Wahidin Halim-Andika Hazrumy memperoleh sebanyak 578.774 suara.**Baca juga: Tim Rano-Embay “Walk Out” Dari Pleno KPUD Kota Tangerang.

“Semua berjalan lancar, meskipun tadi saat rapat pleno sempat ada protes dari saksi Rano-Embay, namun semua bisa diatasi,” ungkap Kepala Divisi Teknik KPUD Kabupaten Tangerang, Ali kepada kabar6.com.**Baca juga: WH Menang di Kabupaten Serang, Rano Juara di Lebak.

Ya, diketahui jumlah suara di Kabupaten Tangerang 2.022.286 dan yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 1.211.587.(Shy)

**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.




WH Menang di Kabupaten Serang, Rano Juara di Lebak

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di Kabupaten Serang menetapkan, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut satu, Wahidin Halim-Andika Hazrumy, unggul dibandingkan nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief.

Ya, hasil rekapitulasi suara menunjukkan, bila Paslon WH-Andhika unggul sebanyak 69.982 suara dari pesaingnya, dengan total perolehan suara sebanyak 365.794 suara.

“Meskipun hasilnya ada perbedaan dari real count KPU, tapi resminya tetap di rekap manual. Dan, sudah dikoreksi oleh kita, sehingga kedua saksi menerima hasilnya dengan menandatangai berita acara,” kata Ketua KPU Kabupaten Serang, Muhammad Nasehudin, Kamis (23/2/2017).**Baca juga: KPUD Hitung Ulang Hasil Suara Kecamatan Pasar Kemis.

Sementara itu, Rapat Pleno Penghitungan Suara di Kabupaten Lebak dimenangkan oleh Paslon nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Ya, diwilayah ini Rano-Embay meraup sebanyak 338.079 suara, sementara WH-Andika hanya mendapatkan 254.182 suara.**Baca juga: Panwaslu Tangerang Masih Rapatkan Laporan Pelanggaran Pilgub Banten.

“Rapat pleno berjalan lancar. Hasil rapat pleno malam ini juga akan dikirim ke KPU Banten, sebagai bahan untuk pleno rekapitulasi KPU Banten,” kata Ketua Divisi Hukum dan Sosialisasi KPU Kabupaten Lebak, CR Nurdin.**Baca juga: Hasil Pilgub Banten, Timses di Tangsel: Jangan Diratapin.

Seluruh berkas, akan segera dikirim ke KPU Provinsi Banten untuk dilakukan hitung manual dan rapat pleno tingkat provinsi.(tmn)

**Baca juga: Pabrik Televisi Terbakar di Kosambi, Karyawati Terluka.




Pemulung Ban Tewas di Pos Ronda Legok

Jasad Tek Kiu saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Warga Desa Babat, kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang geger. Itu setelah ditemukannya sesosok mayat pria di sebuah pos ronda wilayah tersebut, Kamis (23/2/2017).

Ya, belakangan diketahui bila mayat pria dimaksud bernama Koh Tek Kiu (50), seorang warga keturunan tersebut yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ban bekas. Saat ditemukan, jasad Tek Kiu sudah dalam kondisi kaku dengan posisi terlentang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh Sarwa (44), tetangga korban. “Sekitar pukul 13.00 korban datang ke rumah saksi Sarwa, dan mengaku dadanya terasa panas dan sakit,” kata Mansuri.

Di rumah Sarwa, korban yang sedianya memiliki riwayat penyakit asma itu sempat minta dibuatkan susu panas. Setelah itu, korban minta ijin untuk berbaring di pos ronda yang ada di depan rumah saksi.**Baca juga: Pabrik Televisi Terbakar di Kosambi, Karyawati Terluka.

“Sekitar pukul 17.00 WIB korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Mansuri.**Baca juga: Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma.

Mengetahui kematian korban, saksi Sarwa langsung menghubungi Daniel, anak korban. Daniel sendiri, membenarkan jika korban memiliki riwayat penyakit asma.**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.

“Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Untuk sementara kita simpulkan kematian korban karena sakit,” ungkap Mansuri.(cep)




KPUD Hitung Ulang Hasil Suara Kecamatan Pasar Kemis

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) beserta Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Tangerang menghitung ulang surat suara dari Kecamatan Pasar Kemis.

Ya, hitung ulang itu dilakukan menyusul adanya protes dari Surdin, saksi pasangan nomor urut dua,terkait tidak singkronnya hasil hitung KPU dengan data yang dimiliki Surdin untuk wilayah Kecamatan Pasar Kemis.

“Saat ini kita melakukan perhitungan ulang. Namun tidak membuka surat pleno, tapi dengan menyamakan data rekapitulasi yang ada pada saksi, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), Panwas dan KPUD,” ujar Komisioner KPUD Kabupaten Tangerang, Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2017).**Baca juga: Panwaslu Tangerang Masih Rapatkan Laporan Pelanggaran Pilgub Banten.

Iqbal mengatakan, adanya permintaan pembukaan kembali surat pleno pada setiap TPS di tingkat desa pada Kecamatan Pasar Kemis, tidak dilakukan mengingat waktu yang tidak mencukupi.**Baca juga: Saksi Rano-Embay Protes Hasil Suara di Kecamatan Pasar Kemis.

“Kita mengejar target hari ini selesai perhitungan surat suara atau rekapitulasi. Jadi, setelah berunding akhirnya kita sepakat untuk menyamakan data rekapitulasi di tingkat PPK, Panwas dan saksi. Para saksi dari pasangan nomor urut satu atau dua juga setuju. Sampai saat ini hitung ulang sedang berlangsung,” terangnya.(shy)

**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.




Saksi Rano-Embay Protes Hasil Suara di Kecamatan Pasar Kemis

Saksi Rano-Embay saat memprotes hasil suara.(shy)

Kabar6-Proses rapat pleno perhitungan surat suara yang digelar KPUD Kabupaten Tangerang di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, diwarnai aksi protes, Kamis (23/2/2017).

Ya, protes tersebut disampaikan oleh Surdin, saksi dari Paslon nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief, terkait adanya perbedaan hasil suara dari Kecamatan Pasar Kemis.

“Kita protes atas hasil dari Kecamatan Pasar Kemis. Karena, tidak sesuai dengan data yang kami miliki. Kami minta adanya perhitungan ulang di tingkat TPS Desa pada Kecamatan Pasar Kemis,” ungkap Surdin.**Baca juga: Panwaslu Tangerang Masih Rapatkan Laporan Pelanggaran Pilgub Banten.

Bahkan, Surdin menegaskan, apabila pihak KPUD Kabupaten Tangerang tidak membuka pleno atau melakukan perhitungan ulang, maka pihaknya tidak setuju dengan hasil rekapitulasi di Kecamatan Pasar Kemis.**Baca juga: Tim Rano-Embay “Walk Out” Dari Pleno KPUD Kota Tangerang.

Untuk diketahui, sampai saat ini proses perhitungan rekapitulasi di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang deadlock. Pihak KPUD Kabupaten Tangerang beserta jajaran kembali melakukan perhitungan khusus untuk Kecamatan Pasar Kemis.**Baca juga: Hasil Pilgub Banten, Timses di Tangsel: Jangan Diratapin.

Kendati demikian, proses rekapitulasi di sejumlah kecamatan lainnya masih terus berjalan. Sampai saat ini, proses penghitungan suara sudah selesai untuk 23 kecamatan dan telah dilakukan rekapitulasi dengan perolehan suara terbanyak pada pasangan nomor urut dua yakni, 450.709 sedangkan nomor urut satu yakni, 423.240.(Shy)

**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.




Panwaslu Tangerang Masih Rapatkan Laporan Pelanggaran Pilgub Banten

Ketua Panwaslu Tangerang, Agus Muslim.(tia)

Kabar6-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang masih menggelar rapat internal terkait dugaan kecurangan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten di Kota Tangerang.

“Rapat pleno internal masih berlangsung dan masih mengkaji masukan dari tim kami. Kami ingin agar proses dari pleno dapat maksimal, sesuai kewenangan dan aturan agar tidak salah dalam bersikap,” ujar Ketua Panwaslu Kota Tangerang, Agus Muslim kepada awak media, Kamis (23/2/2017).**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.

Saat ini, lanjut Agus, pihaknya sedang memeriksa sekitar enam hingga tujuh laporan pertama yang telah dilaporkan kepada Panwaslu.**Baca juga: Hasil Pilgub Banten, Timses di Tangsel: Jangan Diratapin.

“Ada enam sampai tujuh laporan yang sedang diperiksa. Saksi dari terlapor dan pelapor pun sudah diperiksa. Kami masih punya batas waktu hingga pukul 22.30 WIB, sesuai jam registrasi laporan. Kami akan umumkan hasilnya sebelum batas waktu tersebut,” tutupnya.(tia)

**Baca juga: Digeruduk Massa Rano-Embay, Begini Janji Ketua Panwaslu Tangerang.




Hasil Pilgub Banten, Timses di Tangsel: Jangan Diratapin

Drajat dan Sukarya di pleno Pilgub Banten 2017.(yud)

Kabar6-Hasil perolehan suara Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), disikapi beragam oleh para Tim Sukses (Timses).

Ya, diwilayah yang mengusung motto Cerdas, Modern Religius itu, kubu petahana nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief, mampu menarik simpati pemilih dengan raihan suara 285.289 atau unggul sebanyak 25.588 suara.

Sementara, Pasangan Calon (Paslon)  nomor urut 1, Wahidin‎ Halim-Andika Hazrumy hanya mampu menang pada dua kecamatan dengan total perolehan 259.701 suara.

Sukarya, Koordinator Timses Paslon nomor urut 1, Wahidin‎ Halim-Andika Hazrumy mengatakan, kekalahan sudah menjadi hal lumrah dalam sebuah kompetisi.

“Jangan diratapin, tapi harus dikoresi. Kita bukan kalah, cuma kekurangan suara,” katanya bernada canda kepada wartawan di GSG Puspiptek, Kecamatan Setu, Kamis‎ (23/2/2017).

Politisi asal Partai Golkar itu malahan menyuruh awak media bertanya kepada masing-masing Timses‎ partai pengusung WH-Andika. Ia tidak ingin membahas secara detail seputar penyebab mesin politik jagoannya “gembos”.

Sukarya mengklaim, apapun hasilnya Pilgub Banten ini merupakan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kota Tangsel. Ia tetap menghormati hasil perolehan suara yang telah berhasil diraih kubu rivalnya.

“Ya, kinerja kader (Golkar) yang perlu di evaluasi. Itu aja,” klaim anggota DPRD Kota Tangsel asal daerah pemilihan Ciputat itu.

Terpisah di lokasi yang sama, ‎Drajat Sumarsono, perwakilan dari Paslon nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya Syarief, secara tegas menerima hasil Pilgub Banten di Kota Tangsel.**Baca juga: Kapolda Banten Klaim Pleno Penghitungan Suara Kondusif.

Ia memberikan apresiasi kepada pihak panitia penyelenggara pesta demokrasi yang dianggapnya telah bekerja maksimal.**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.

“Catatan saya, hanya perlu dikoreksi masalah teknis administrasi saja,” tegas anggota DPRD Tangsel asal PDI-Perjuangan dari daerah pemilihan di Pamulang itu.(yud)