Kabar6-Perubahan suasana hati yang terkadang drastis tentu pernah dialami setiap wanita. Perubahan mood ini bisa terjadi pada beberapa tahap tertentu.

Perubahan fisiologis, dilansir laman Bold Sky, dialami banyak wanita selama tahap-tahap penting tertentu dalam hidup mereka. Perubahan fisik juga dapat mengubah kimia otak dan bisa menjadi alasan mengapa wanita cenderung mengalami perubahan suasana hati.

Kondisi emosional dapat berubah dari tingkat tertinggi ke terendah dengan sangat cepat. Selain datang bulan, apa saja yang membuat mood seorang wanita berubah? Dikutip Dreamers, berikut uraiannya:

1. Masa remaja
Saat wanita memasuki masa remaja, banyak perubahan yang terjadi. Selama fase itu, wanita mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang memengaruhi perubahan mood.

2. Kehamilan
Selama masa kehamilan, tingkat estrogen meningkat dengan cepat, dan itulah alasan mengapa wanita cenderung mengalami perubahan mood yang drastis saat hamil.

3. Menopause
Ketika wanita mengalami menopause, mereka mungkin akan mengalami perubahan mood. Alasannya, karena ada perubahan hormonal yang terjadi selama fase tersebut. Kebalikan dari fase kehamilan, pada fase menopause ini hormon estorgen justru berkurang, namun perubahan tersebut tetap berpengaruh ke suasana hati.

4. Stres
Kondisi ini juga bisa memengaruhi perubahan mood pada wanita. Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi bisa berdampak pada kondisi mental dan fisik pada seseorang.

5. Obat
Mengkonsumsi obatan-obatan terkadang bisa menjadi alasan di balik terjadinya perubahan mood. Beberapa obat memang bisa mengganggu zat kimia pada otak. ** Baca juga: Ini Dia Manfaat Makan Langsung Pakai Tangan

6. Kurang tidur
Kurang tidur yang disebabkan insomnia juga bisa menjadi penyebab perubahan suasana hati. Setiap wanita memiliki tahap dalam hidupnya di mana mereka akan kekurangan tidur. Dan saat itulah mereka akan menghadapai perubahan mood yang drastis.

Dengan mengetahui enam penyebab di atas, Anda pun dapat mengantisipasi perubahan mood, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (ilj/bbs)

Kabar6-Feromon adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat seksual pada jantan maupun betina. Sejumlah peneliti dari Huddinge University Hospital, Swedia, pernah melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasangan yang disuguhi bebauan senyawa sintetik mirip feromon.

Hal yang mengejutkan, bebauan tersebut langsung memancing reaksi hormon estrogen pada responden wanita dan hormon testosteron para responden pria. Reaksinya yang muncul beragam, mulai tertarik/naksir hingga berahi.

Aroma tubuh pada wanita yang khas akan keluar di masa subur, ketika sel telur keluar dan siap dibuahi oleh sel sperma. Sementara pada pria, aroma tubuh terbanyak diproduksi saat sperma mengalami puncak kesuburan, saat sperma benar-benar siap untuk membuahi.

Feromon wanita dapat menyebar dari satu ruangan ke ruangan yang lain atau berdaya jangkau luas. Sedangkan feromon pria membutuhkan kontak langsung agar terasa pengaruhnya.

Disebutkan dalam penelitian, feromon pada pria dipancarkan dalam bentuk bau alamiah tubuh. Bau itu mungkin tercium atau terserap oleh lawan jenisnya melalui kulit, misalnya selama kontak seksual.

Nah, tahukah Anda bahwa bau feromon itu ada pada bau ketiak? Dikutip dari Intisari, bau ketiak berkembang sejalan dengan bertambahnya umur dan kematangan seseorang.

Sebelum masa pubertas, keringat seseorang tidak berbau. Hal ini merupakan petunjuk biologis bahwa saat itu kita memang tidak membutuhkan sinyal untuk dilontarkan pada lawan jenis, sebelum betul-betul siap untuk dibuahi atau membuahi.

Tentu saja, ketika remaja atau dewasa, senyawa itu akan bercampur dengan keringat. Namun senyawa kimia itu akan memisahkan diri dari bau keringat pada saat tubuh kita berpeluh dan langsung aktif pada masa-masa subur. Produksinya melimpah pada masa subur dan akan menurun drastis sewaktu saat masa menopause. ** Baca juga: Pantang Ucapkan Kalimat Ini Saat Bercinta

Konon feromon juga ada di sekitar kuping, hidung, dan mulut. Namun soal feromon pada tubuh manusia memang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Tanda-tandanya ada, tapi belum bisa diisolasi dari tubuh manusia.(ilj/bbs)

Kabar6-Bikin bergidik. Itulah kesan pertama ketika Anda mengetahui apa yang dikoleksi Anatoly Moskvin. Asal tahu saja, pria asal Rusia ini mengoleksi sebanyak 150 buah boneka, berasal dari jenazah yang diawetkan.

Disebutkan, Moskvin menggali makam untuk mencuri jenazah gadis yang berusia antara 12-13 tahun. Jenazah itu kemudian diawetkan serta didandani sebagai boneka. Masing-masing jenazah yang telah dijadikan boneka kemudian diberi nama.

Menurut pihak berwajib, Moskvin berusaha keras mencari informasi dari semua jasad yang dicurinya. Bahkan, ia membuat tutorial cara membuat boneka yang berasal dari jasad manusia di komputer miliknya.

Moskvin yang berprofesi sebagai pakar ilmu sejarah itu, dikutip Paling Aneh, menguasai 13 bahasa. Polisi menangkapnya di Nizhni Novrogod. ** Baca juga: Derita Sindrom Trimethylaminuria Bikin Tubuh Kelly Berbau Amis

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Nizhegorodsky Rabochy, pria tersebut mengaku telah memeriksa setidaknya 752 makam sepanjang hidupnya.

“Hingga kini Moskvin belum fit secara mental untuk bisa mengikuti persidangan,” kata juru bicara Jaksa Rusia. Ditambahkan, Moskvin masih harus menjalani perawatan kejiwaan.

Ya, sepertinya Moskvin mengalami gangguan kejiwaan.(ilj/bbs)

Kabar6-Sebagian orang lebih suka makan langsung menggunakan tangan alias tidak memakai sendok dan garpu. Tahukah Anda ternyata ada beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh dari kebiasaan tersebut?

Apa sajakah itu? Dikutip dari Hello Sehat, ini dia manfaat yang dimaksud:
1. Lebih fokus pada makanan
Kondisi ini disebut dengan mindful eating atau fokus saat makan. Mindful eating memiliki berbagai manfaat antara lain bisa lebih menikmati makanan, lebih sadar apa dan berapa banyak yang dimakan, menjadi kenyang lebih lama, dan mencegah makan berlebihan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology menunjukkan bahwa orang yang makan dengan tangan cenderung makan hanya ketika lapar dan lebih bisa merasakan isyarat kenyang.

2. Tingkatkan sistem pencernaan
Terdapat teori yang mengatakan bahwa proses pencernaan sudah dimulai ketika memilih makanan dengan tangan. Saat Anda makan dengan tangan, jari-jari bersentuhan dengan makanan sebelum masuk ke mulut.

Ujung saraf pada jari-jari dapat merasakan suhu dan tekstur makanan yang di makan. Hal ini membuat otak bersiap-siap ‘menyambut’ makanan dan memicu pelepasan enzim serta bahan kimia lain dalam tubuh untuk mencerna makanan, sehingga hal ini dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik.

3. Cegah mulut ‘terbakar’ karena makanan panas
Ketika merasakan suhu makanan saat makan dengan tangan, dapat mencegah makanan panas membakar mulut saat makan. Jari-jari dapat menjadi sensor suhu yang baik.

Saat makan dengan tangan, mudah bagi Anda untuk mengukur seberapa panas makanan yang akan dimakan. Jadi, akan bisa merasakan apakah makanan panas dapat diterima oleh mulut atau tidak. ** Baca juga: Hueek…Kolam Renang Bisa Mengandung Puluhan Liter Air Seni

Hal yang perlu diingat, sebelum makan jangan lupa mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, untuk menghilangkan kuman-kuman dan mencegah penyakit.(ilj/bbs)

Kabar6-Memiliki bau badan tentu membuat seseorang menjadi minder, malu, tidak percaya diri, bahkan dijauhi dalam pergaulan. Kondisi ini juga yang dirasakan Kelly Fidoe White (36).

Tidak sekadar bau badan biasa, dilansir laman metro.co.uk, Kelly memiliki masalah bau badan serius yaitu amis seperti bau ikan mentah. Padahal, wanita itu telah memakai banyak deodorant, parfum dan mandi hingga empat atau lima kali dalam sehari. Namun bau badan Kelly tetap amis.

Rupanya Kelly menderita sindrom langka yang disebut Trimethylaminuria. Dikutip dari Vemale, sindrom ini membuat tubuh seseorang menjadi sangat bau, bisa berupa bau apek, bawang, busuk hingga bau kotoran dan amis.

“Aku sempat merasa putus asa dengan kondisiku. Belum ada obat yang bisa membantuku menyelesaikan masalahku ini. Rasa percaya diriku menjadi berkurang. Karena bau badan, aku bahkan terisolasi dari lingkungan sosial sekitar. Ini benar-benar membuatku sedih,” ujarnya.

Meskipun sempat terisolasi dari lingkungannya, Kelly kini telah diterima kembali dan bekerja di sebuah perusahaan setempat. Wanita ini sering kali mendapat shift malam agar tidak terlalu sering bertemu dengan pekerja lainnya.

Sementara itu, Kelly sendiri telah memiliki pasangan hidup yang setia bernama Michael (45). Keduanya bertemu dan menjalin asmara sejak 16 tahun lalu.

Ya, Michael menerima Kelly apa adanya dan tak pernah mempermasalahkan bau badannya. ** Baca juga: Sejumlah Budaya Mesir Kuno Berbau Maksiat yang Bikin Tercengang

“Bau badan Kelly memang cukup membuatku terkejut dulu. Itu juga cukup mengganggu. Bahkan, aku sempat menganggapnya sebagai hal buruk. Tapi, aku kini bisa menerimanya dengan baik. Aku tak pernah mengatakan bahwa bau badannya mengganggu. Ini semata-mata karena aku begitu mencintai dan beruntung telah memilikinya,” kata Michael.

Benar-benar cinta yang tulus.(ilj/bbs)

Kabar6-Anda yang sering berenang di kolam umum tampaknya harus lebih berhati-hati lagi. Para peneliti mengembangkan sebuah tes untuk mengukur jumlah urine dalam kolam renang.

Dalam penelitian itu, dikutip dari Intisari, diambil sebanyak 250 sampel dari 31 kolam renang dan pemandian air panas. Hasilnya, pada kolam renang berkapasitas 830 ribu liter air, mengandung 75 liter urine. Sedangkan pada kolam yang lebih kecil terdapat 30 liter urine.

Mengontrol kualitas air kolam renang dirasa sangat penting sejalan dengan tersebarnya berita soal perubahan warna air pada kolam renang Olimpiade Rio pada 2016.

Meskipun urine itu sendiri steril, kehadirannya di kolam renang umum menjadi perhatian karena urine bisa bercampur dengan bahan kimia kolam renang dan membahayakan kesehatan perenang.

Para peneliti mengukur substansi acesulfame-K (ACE), sebuah pemanis buatan yang akan keluar melalui tubuh bersama urine dan menjadi penanda urine. ** Baca juga: Oalaah…Pria Ternyata Lebih Baper Ketimbang Wanita

Di beberapa kolam renang dan pemandian air panas, ternyata kandungan ACE-nya 570 kali lipat dibandingkan air keran. Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Environmental Science and Technology Letters.(ilj/bbs)

Kabar6-Istilah ‘baper’ sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Baper adalah bawa perasaan, serius, sensitif, menganggap serius hal sepele, menanggapi berlebihan, pakai perasaan, berlebihan, dan istilah yang mirip dengan itu.

Antara pria dan wanita, siapa sih yang sebenarnya lebih sering baper? Survei yang dilakukan Albany University, New York, AS, dikutip dari Pesona, mengungkapkan bahwa pria menganggap hubungan cintanya lebih penting ketimbang pencapaian di tempat kerja, atau tujuan profesional mereka.

Angka persentase pria sebesar 61 persen, sementara wanita yang berpikiran sama hanya 51 persen. Artinya, pria cenderung lebih baper ketimbang wanita. ** Baca juga: Mengapa Sulit Tidur Nyenyak Saat Menginap di Rumah Orang Lain?

Meskipun survei di Amerika ini belum tentu mewakili para pria di sekeliling Anda, tetap saja Anda lebih bisa ‘menang’ dalam mengendalikan perasaan, Ladies…(ilj/bbs)

Kabar6-Setiap pasangan suami istri (pasutri) tentu sepakat jika dikatakan bahwa bercinta merupakan salah satu momen yang paling sensasional. Terlebih jika keduanya bisa bersama-sama meraih orgasme.

Namun ada beberapa hal yang sebaiknya Anda hindari agar tidak ‘merusak’ sesi bercinta. Apa sajakah hal yang dimaksud? Dikutip dari Herworld, berikut adalah beberapa ucapan yang sebaiknya dihindari:

1. “Kamu sudah masuk?”
Jika Anda sesi bercinta jadi ‘hot’, jangan membuat pasangan minder akan kejantanannya dengan pertanyaan tadi.

2. “Sudahlah, tidak perlu menggunakan kondom”
Hindari ucapkan kalimat ini, kecuali jika Anda memang berencana ingin memiliki anak.

3. “Sudah selesai atau belum?”
Kalimat ini memberikan kesan Anda bercinta dengan terburu-buru. Nikmati saja waktu intim dengan suami secara maksimal.

4. “Ini saja?”
Kalimat ini sama saja dengan kalimat seperti “Anda tidak dapat memuaskan saya.”

5. “Bolehkah saya mengecek handphone sebentar?”
Kalimat ini mencerminkan bahwa Anda lebih mementingkan persoalan lain ketimbang bercinta dengan suami tercinta. ** Baca juga: Kepo, Ingin Tahu Apa yang Pria Pikirkan Saat Bercinta?

Lupakan kelima kalimat di atas, dan mulailah fokus bercinta dengan pasangan Anda.(ilj/bbs)

Kabar6-Pernahkah Anda merasa gelisah atau susah tidur ketika menginap di rumah teman, kerabat, atau saudara? Mengapa kondisi seperti ini sering terjadi?

Studi yang dilakukan Brown University, dilansir purewow.com, mengungkapkan bahwa sesaat setelah kepala rebah pada bantal di kamar yang asing bagi Anda, bagian kiri otak akan langsung merespons dengan sensasi terjaga yang lebih awas. Jadi adalah hal yang wajar jika Anda akan bangun hampir sepanjang malam.

Kondisi tersebut akan membuat Anda menjadi setengah terbangun dan tertidur hampir sepanjang waktu. Dikutip dari bintang.com, hal ini masih saja berlangsung meski otak kanan Anda memerintahkan untuk tetap tenang dan membiarkan diri tidur.

Beruntung asimetri otak tersebut biasanya hanya terjadi pada malam pertama. Artinya, Anda bisa tidur dengan usaha yang lebih sedikit dan lebih nyaman pada hari selanjutnya. Jadi, pastikan tolak ukur kenyaman tidur Anda terpenuhi sejak malam pertama. ** Baca juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Konsumsi Pisang

Anda disarankan untuk mengetahui siklus ini, terlebih jika sering bepergian ke luar kota, agar bisa melakukan antisipasi dengan berbagai cara.(ilj/bbs)

Kabar6-Peradaban bangsa kuno tentu sangat berbeda dibanding zaman modern. Termasuk juga untuk urusan seks. Beberapa hal berbau maksiat ternyata sudah dilakukan sejak zaman dulu, dan dianggap sebagai hal yang biasa.

Salah satunya adalah yang terjadi pada zaman Mesir Kuno. Dikutip dari Boombastis, ini dia sejumlah hal berbau maksiat yang tak terduga:

1. Pernikahan sedarah
Masyarakat Mesir kuno dikenal memiliki kebiasaan menikah atau bercinta dengan saudara sedarah alias incest. Misalnya seorang ibu bercinta dengan anak lelakinya, seorang raja menikahi adik kandungnya, atau ayah yang menikahi putrinya sendiri.

Sebagian besar yang melakukan pernikahan sedarah tersebut memang berasal dari keluarga kerajaan, demi mempertahankan kelestarian garis keturunan darah biru yang murni.

2. Zina menjadi hal yang legal
Mesir kuno mengizinkan warganya untuk berzina, asal mereka tidak terikat pernikahan dengan orang lain. Jika ada seorang pria dan wanita memasuki usia matang, tinggal bersama dan berstatus sepupu, mereka diizinkan untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, karena sudah dianggap menikah tanpa perlu izin hukum.

Negara tidak akan ikut campur dalam urusan pernikahan. Sementara itu, proses cerai terjadi jika salah satu pihak beralasan tidak menemukan kecocokan lagi. Akan dibuat semacam perjanjian berbentuk surat cerai yang harus ditunjukkan pada calon pasangan jika orang tersebut akan menikah lagi.

3. Kontrak pernikahan
Kontrak itu berlaku jika seseorang sangat kaya akan menikah dengan seorang yang sangat miskin. Ada dua jenis kontrak dalam pernikahan tersebut. Pertama pihak mempelai laki-laki akan memberikan sejumlah uang pada ayah mempelai wanita. Tujuannya adalah sebagai kompensasi karena ayah kehilangan anak gadisnya.

Kedua adalah pihak laki-laki memberikan berbagai barang pada keluarga pengantin wanita. Jika terjadi sesuatu pada pernikahan tersebut, pihak keluarga wanita harus bisa mengembalikan uang yang dulu telah diberikan sebagai ganti rugi dan ditambah dengan uang denda.

4. Bercinta dengan mayat
Para suami sering membiarkan jenazah istri yang telah meninggal membusuk di rumah. Hal ini mereka lakukan demi kebaikan, sebab para suami takut jika jasad istrinya yang masih ‘bagus’ akan menjadi objek seksual oleh para pembalsem.

5. Seks bebas untuk wanita lajang
Mesir Kuno sangat menghormati wanita dewasa. Terlebih jika ia sudah memiliki anak. Kecantikan mereka bahkan diukur dari kesuburan, dan berapa anak yang sudah dilahirkan. Namun, jika wanita yang sudah bersuami melakukan seks dengan orang lain, ia akan dihukum seberat-beratnya.

Namun hal itu tidak akan terjadi jika yang berzina adalah wanita yang belum menikah. Mesir kuno membebaskan wanita lajang, bahkan memberikan hak untuk melakukan seks bebas dengan siapa pun yang diinginkan. ** Baca juga: Gagal Tewas, Wanita yang Terjun ke Sungai Ini Malah Mengapung

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)