Dagang Sabu di Serpong, Diciduk Polisi

 M Nafis Bin Komat.(foto:cep)

Kabar6-Dalam kurun waktu dua hari, satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan dua pelaku pengedar dan pengguna narkoba di dua tempat terpisah.

Kasubag Humas Polres Tangsel Kompol Mansuri mengatakan pelaku pertama yang diamankan M Nafis Bin Komat (32).

Sebelum diamankan, pelaku telah menjadi menjadi target pengintaian Tim Sat Narkoba Polres Tangsel yang mendapat informasi dari masyarakat, bahwa pelaku sering mengedarkan narkoba jenis sabu di wilayah Serpong.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan satu plastik bening tiga paket sabu dengan berat brutto 2,16 Gram yang disimpan di atas lemari bajunya.

“Pelaku mengatakan jika narkotika jenis Shabu tersebut diperoleh dari seorang bernama Digul yang sekarang DPO” jelas Mansuri, Rabu (08/03/2017)

Sabu dengan paket kecil.(foto:cep)

Sabu dibeli dengan harga Rp1 juta sebanyak dua gram, kemudian dikemas menjadi beberapa paket kecil untuk dijual.

“Keuntungan penjualan sabu dikomsumsi sendiri oleh pelaku,” paparnya.

Dihadapan petugas pelaku mengakui sudah satu setengah bulan berbisnis barang haram itu.(cep)




Ojek dan Angkot Rujuk, Kapolrestro: Besok Aman

Kapolrestro Tangerang Kota, Kombespol Harry Kurniawan.(foto:tia)

Kabar6-Aparat kepolisian Polrestro Tangerang Kota memastikan tidak akan terjadi lagi aksi bentrok antara ojek online dengan angkutan perkotaan (angkot) seperti yang dilakukan hari ini, Rabu (8/3/2017).

Hal tersebut terjadi lantaran, kepolisian bersama Pemerintah Kota Tangerang dan Kodim 0506 Tangerang telah menggelar mediasi antara masa ojek online, angkot, dan Organda Kota Tangerang.

Mediasi antara Ojek Online, Angkot, dan Organda Kota Tangerang.(foto:tia)

“Malam ini, mereka bersepakat menyesali kejadian yang tadi. Kedua pihak, baik ojek online maupun angkot berjanji akan beroperasi seperti biasa besok, tidak ada aksi sweeping antara kedua belah pihak,” ujar Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan kepada kabar6.com, Rabu (8/3/2017).

Untuk memantau kondusifitas di wilayah hukumnya, jajaran kepolisian akan menyiagakan sebanyak 1.300 personel dibantu penebalan dari Polda Metro Jaya.

“Ada penambahan pasukan 2 kompi dari Polda Metro Jaya, dan dari TNI juga sudah disiapkan untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat yang menjalani aktivitas besok,” lanjutnya.

Pasukan tersebut akan disebar di wilayah hukumnya dan melakukan patroli di sejumlah titik keramaian, tempat pangkalan ojek dan angkot. “Tim patroli dilengkapi personel bersenjata, yaitu tim Sabhara yang dilengkapi dengan gas air mata sebagai antisipasi,” tambahnya.

Harry pun mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang agar dapat beroperasi normal seperti biasa, karena situasi Kota Tangerang sudah berangsur kondusif.

“Berbagai isu akan ada aksi balas dendam itu hoax. Kedua belah pihak sudah membuat perjanjian untuk tidak lagi terprovokasi dan mengulangi kejadian seperti hari ini. Semuanya sudah selesai, masyarakat bisa beraktivitas normal kembali. Tidak perlu khawatir,” pungkasnya. (tia)




ABG Indramayu Nyasar ke Cilegon

Reni di Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon. (foto:sus)

Kabar6-Reni (14) Seorang remaja asal Telung Keranja, Desa Jambe, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu ditemukan terlunta-lunta di Kota Cilegon. Reni yang mengaku kehabisan ongkos untuk pulang, dan hanya bisa menangis saat diantarkan polisi ke Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Rabu (8/3/17).

Saat ditanya petugas Dinsos, Reni mengaku datang ke Banten seorang diri dengan tujuan ingin mengunjungi saudaranya di Kota Serang. Namun sesampainya di Serang ia mendapatkan kabar bahwa ibunya yang berada di kampung asalnya meninggal dunia.

Mendengar berita duka tersebut, Reni bergegas kembali ke kampung halamannya. Alih-alih menaiki bus jurusan Indramayu, bus yang ditumpanginya malah menuju ke Kota Cilegon.

Lantaran kehabisan ongkos untuk melanjutkan perjalanan, Reni lapor ke Polres Cilegon untuk meminta bantuan, sebelum ahirnya diserahkan ke Dinsos Kota Cilegon. 

“Tadinya disuruh main sama saudara yang di Serang. Tapi sekarang mau pulang, ibu meninggal,” ujar Reni sambil terisak dengan logat bahasa Cirebon kental.

Sementara itu, Kasi Pengaduan Masalah Sosial pada Dinsos Kota Cilegon, Yuadhita Broto Rini mengungkapkan sepanjang tahun 2017 telah tercatat 40 kasus orang telantar yang ditangani oleh Dinsos Cilegon. Sedangkan pada tahun 2016 lalu lebih dari 230 kasus yang ditangani.

“Untuk Reni ini akan kita cari tahu dulu apa permasalahannya. Apakah nanti hanya akan kita antar ke terminal saja dengan biaya ongkos dan makan kita yang tanggung. Apakah juga perlu berkoordinasi dengan Dinsos di daerah asalnya agar kemudian ada penjemputan didaerah perbatasan,” ujarnya.(sus)




Buntut Bentrok, 3 Pengemudi Ojek Dirawat di RS Sari Asih

Rumah Sakit Sari Asih Karawaci.( foto: tia)

Kabar6-Tiga pengemudi ojek online menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Karawaci, Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang. 

Ketiganya adalah korban bentrokan antara pengemudi ojek online dengan sopir Angkutan Perkotaan (angkot) di sejumlah titik di Kota Tangerang.

Kapolsek Karawaci, Kompol Munir Yaji mengatakan ketiga korban bernama Yani, Jamil dan Utai.

“Mereka mengalami luka lecet-lecet dan saat ini menjalani perawatan oleh dokter,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di RS Sari Asih Karawaci, Rabu (8/3/2017).

Sementara, menurut Jul, pengemudi ojek online yang menjadi saksi di lokasi kejadian, Yani dan Jamil mengalami luka cukup serius akibat ditabrak mobil angkot di depan Tangcity Mall, Jalan Jenderal Sudirman.

“Ya, jadi saat masa menuju Sangiang dan hendak menghentikan Angkot justru malah ditabrak,” jelasnya.

Pantauan kabar6.com, sejumlah aparat dari Polsek Karawaci terlihat berjaga di depan RS Sari Asih Karawaci. Sementara para pengemudi ojek online terlihat membubarkan diri dari lokasi. (tia)




Pangkalan Ojek Cikupa Juga Dijaga Polisi

Pangakalan ojek dijaga polisi.(foto:shy/tia)

Kabar6-Anggota Polsek Cikupa disiagakan di sejumlah titik tempat berkumpul para pengemudi ojek online di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/3/2017). 

Penyiagaan pasukan ini buntut dari aksi unjuk rasa sopir Angkutan Kota (Angkot) agar menghapus angkutan berbasis online di wilayah Tangerang, karena telah merugikan pendapatan para sopir angkutan kota (Angkot).

Pantauan kabar6.com di lokasi, kawasan Curug, Cikupa dan Tigaraksa nampak sepi dari Angkot.

Sementara, lokasi yang sebelumnya diinformasikan akan dilakukan sweeping oleh para pengemudi transportasi online seperti Legok dan Summerecon, Kelapa Dua pun, nampak sepi. Hanya nampak, kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat yang melewati kawasan sekitar.(Shy/Tia)




Polisi Siaga di Sejumlah Titik di Kab. Tangerang

Polisi siaga di lokasi rawan bentrok.( foto: shy/tia)

Kabar6-Puluhan aparat di Polres Kota (Polresta) Tangerang bersiaga di sejumlah titik wilayah Kabupaten Tangerang. 

Seperti yang dilakukan petugas Polsek Pasarkemis di kawasan Bunderan Regency II Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.

Puluhan anggota kepolisian ini disiagakan dalam rangka mengantisipasi adanya tindak anarkis yang dilakukan pengemudi transportasi online pada angkutan umum di wilayah Kabupaten Tangerang. 

Terlebih diketahui, terdapat aksi sweeping, bahkan berujung tindak anarkis yang dilakukan para pengemudi ojek online di kawasan Tangerang.

“Kami lakukang pengamanan, karena di kawasan ini banyak pengemudi ojek online. Ini antisipasi kami, agar tidak terjadi aksi sweeping juga disini,” ujar Kapolsek Pasarkemis, Kompol Kosasih, Rabu (8/3/2017).(shy/tia)




Ojek Online Sweeping, Sopir Angkot Takut Narik

Malam ini angkot sepi di berbagai pangkalan.(foto: shy/tia)

Kabar6-Aksi sweeping yang dilakukan puluhan pengemudi ojek online mengakibatkan sopir Angkutan Kota (Angkot) di kawasan Tangerang Raya khawatir, Rabu (8/3/2017).

Dari pantauan di Pangkalan Angkot Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, biasanya, Angkot dengan jurusan Cikokol-Legok sering berkumpul untuk mencari penumpang.

Namun, kali ini pangkalan tersebut nampak sepi. Bahkan, hanya terdapat satu hingga dua Angkot saja yang lalu-lalang.

Salah seorang supir, Juned mengatakan, ia memang sengaja tidak mencari penumpang lantaran khawatir terkena sweeping yang dilakukan ojek online.

“Emang enggak narik (cari penumpang), soalnya takut disweeping. Biasanya sih narik kan karyawan pada pulang kerja. Tapi kalau kayak begini takut. Besok juga belum tentu narik, kita nunggu dulu lah,” ungkapnya.

Pemandangan serupa pun nampak pula di kawasan pintu masuk Tol Bitung. Biasanya, para sopir Angkot jurusan Cimone-Tigaraksa menunggu penumpang di kawasan sekitar. Namun, kali ini terlihat sepi.

Untuk diketahui, di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan pun, terlihat para pengemudi transportasi online berkumpul. Mereka nampak berkendara melakukan konvoi. Namun, sejauh ini tak nampak adanya aksi sweeping. (Shy/Tia)




Arief Janji Ganti Kerugian Bentrok Angkot Vs Ojek

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah ( foto: tnc)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mendatangi massa ojek online yang berada di Lapangan Ahmad Yani, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Dalam kesempatan tersebut, Arief berjanji akan menanggung semua kerugian materil yang dialami para Angkutan Perkotaan (Angkot) maupun driver ojek online akibat bentrok yang dilakukan keduanya.

“Bagi masyarakat Kota Tangerang yang menjadi korban luka dan kecelakaan hari ini, Pemerintah Kota Tangerang akan tanggung biayanya. Bagi yang motornya rusak akibat bentrok bisa bawa ke Dinas Perhubungan. Kami akan bantu,” ujar Arief kepada massa ojek online, Rabu (8/3/2017).

Arief juga meminta kepada para massa ojek online agar tidak mudah terprovokasi yang mengakibatkan bentrok dengan Angkot.

“Jangan mudah terprovokasi. Saya sudah kirimkan petugas untuk menngamankan Kota Tangerang agar kondusif. Kalau menemui oknum yang memprovokasi silaan laporkan ke polisi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Arief juga meminta agar massa ojek online sabar menunggu proses hukum terkait tindak kekerasan yang terjadi.

“Kami, pemerintah, kepolisian dan Kodim akan berusaha. Namun semua butuh proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mohon bersabar agar situasi aman,” pungkasnya. (tia)

 




KB Gaya MOP di Cilegon tak Capai Target

illustrasi MOB ( foto: duaanak)

Kabar6-Target program Keluarga Berencana yang menyasar kalangan pria usia subur di Kota Cilegon belum mencapai target. Dari target tujuh orang per tahun yang menggunakan KB dengan metode operasi pria (MOP), baru terealisasi empat orang.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, Bahaudin mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan akseptor yang bersedia mengikuti program MOP secara sukarela.

“Banyak kendalanya, terutama karena masih minimnya kesadaran dan pemahaman,” kata Bahaudin, Selasa (7/3/17) lalu.

Sementara itu, akseptor wanita usia subur pun masih banyak yang enggan memilih Program KB jangka panjang. Umumnya, mereka memilih program KB jangka pendek seperti suntik dan pil KB.

“Kami berusaha meyakinkan masyarakat agar mau mengikuti program KB jangka panjang, seperti pemasangan Implan dan spiral,” katanya.(sus)




Massa Ojek Online Dibubarkan Paksa

 

Massa Ojek dan Angkot dibubarkan.( foto:shy/tia)

Kabar6-Aparat Polres Metro Tangerang melakukan pembubaran paksa pada aksi sweeping yang dilakukan para pengemudi ojek online di kawasan Kota Tangerang, Rabu (8/3/2017).

“Ya, kita bubarkan karena sudah malam, mengganggu. Lagi pula mereka ini punya anak dan istri, harusnya pulang ke rumah,” ujar Kasat Intel Polrestro Tangerang, AKBP Danu Wiyata sambil bergegas membubarkan massa.

Diketahui, sejumlah titik di kawasan Kota Tangerang dilakukan sweeping oleh massa aksi pengemudi ojek online. Bahkan, diantaranya berujung anarkis dengan perusakan angkutan umum di sejumlah titik yakni, Cibodas, Cikokol, Daan Mogot dan Sangiang.

Saat ini pun, informasi yang dihimpun, massa aksi bergerak menuju kawasan Taman Tekno BSD Tangerang Selatan dan Legok Kabupaten Tangerang. (shy/tia)