ABG Indramayu Nyasar ke Cilegon

Reni di Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon. (foto:sus)

Kabar6-Reni (14) Seorang remaja asal Telung Keranja, Desa Jambe, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu ditemukan terlunta-lunta di Kota Cilegon. Reni yang mengaku kehabisan ongkos untuk pulang, dan hanya bisa menangis saat diantarkan polisi ke Kantor Dinas Sosial Kota Cilegon, Rabu (8/3/17).

Saat ditanya petugas Dinsos, Reni mengaku datang ke Banten seorang diri dengan tujuan ingin mengunjungi saudaranya di Kota Serang. Namun sesampainya di Serang ia mendapatkan kabar bahwa ibunya yang berada di kampung asalnya meninggal dunia.

Mendengar berita duka tersebut, Reni bergegas kembali ke kampung halamannya. Alih-alih menaiki bus jurusan Indramayu, bus yang ditumpanginya malah menuju ke Kota Cilegon.

Lantaran kehabisan ongkos untuk melanjutkan perjalanan, Reni lapor ke Polres Cilegon untuk meminta bantuan, sebelum ahirnya diserahkan ke Dinsos Kota Cilegon. 

“Tadinya disuruh main sama saudara yang di Serang. Tapi sekarang mau pulang, ibu meninggal,” ujar Reni sambil terisak dengan logat bahasa Cirebon kental.

Sementara itu, Kasi Pengaduan Masalah Sosial pada Dinsos Kota Cilegon, Yuadhita Broto Rini mengungkapkan sepanjang tahun 2017 telah tercatat 40 kasus orang telantar yang ditangani oleh Dinsos Cilegon. Sedangkan pada tahun 2016 lalu lebih dari 230 kasus yang ditangani.

“Untuk Reni ini akan kita cari tahu dulu apa permasalahannya. Apakah nanti hanya akan kita antar ke terminal saja dengan biaya ongkos dan makan kita yang tanggung. Apakah juga perlu berkoordinasi dengan Dinsos di daerah asalnya agar kemudian ada penjemputan didaerah perbatasan,” ujarnya.(sus)




Buntut Bentrok, 3 Pengemudi Ojek Dirawat di RS Sari Asih

Rumah Sakit Sari Asih Karawaci.( foto: tia)

Kabar6-Tiga pengemudi ojek online menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Karawaci, Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang. 

Ketiganya adalah korban bentrokan antara pengemudi ojek online dengan sopir Angkutan Perkotaan (angkot) di sejumlah titik di Kota Tangerang.

Kapolsek Karawaci, Kompol Munir Yaji mengatakan ketiga korban bernama Yani, Jamil dan Utai.

“Mereka mengalami luka lecet-lecet dan saat ini menjalani perawatan oleh dokter,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di RS Sari Asih Karawaci, Rabu (8/3/2017).

Sementara, menurut Jul, pengemudi ojek online yang menjadi saksi di lokasi kejadian, Yani dan Jamil mengalami luka cukup serius akibat ditabrak mobil angkot di depan Tangcity Mall, Jalan Jenderal Sudirman.

“Ya, jadi saat masa menuju Sangiang dan hendak menghentikan Angkot justru malah ditabrak,” jelasnya.

Pantauan kabar6.com, sejumlah aparat dari Polsek Karawaci terlihat berjaga di depan RS Sari Asih Karawaci. Sementara para pengemudi ojek online terlihat membubarkan diri dari lokasi. (tia)




Pangkalan Ojek Cikupa Juga Dijaga Polisi

Pangakalan ojek dijaga polisi.(foto:shy/tia)

Kabar6-Anggota Polsek Cikupa disiagakan di sejumlah titik tempat berkumpul para pengemudi ojek online di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/3/2017). 

Penyiagaan pasukan ini buntut dari aksi unjuk rasa sopir Angkutan Kota (Angkot) agar menghapus angkutan berbasis online di wilayah Tangerang, karena telah merugikan pendapatan para sopir angkutan kota (Angkot).

Pantauan kabar6.com di lokasi, kawasan Curug, Cikupa dan Tigaraksa nampak sepi dari Angkot.

Sementara, lokasi yang sebelumnya diinformasikan akan dilakukan sweeping oleh para pengemudi transportasi online seperti Legok dan Summerecon, Kelapa Dua pun, nampak sepi. Hanya nampak, kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat yang melewati kawasan sekitar.(Shy/Tia)




Polisi Siaga di Sejumlah Titik di Kab. Tangerang

Polisi siaga di lokasi rawan bentrok.( foto: shy/tia)

Kabar6-Puluhan aparat di Polres Kota (Polresta) Tangerang bersiaga di sejumlah titik wilayah Kabupaten Tangerang. 

Seperti yang dilakukan petugas Polsek Pasarkemis di kawasan Bunderan Regency II Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.

Puluhan anggota kepolisian ini disiagakan dalam rangka mengantisipasi adanya tindak anarkis yang dilakukan pengemudi transportasi online pada angkutan umum di wilayah Kabupaten Tangerang. 

Terlebih diketahui, terdapat aksi sweeping, bahkan berujung tindak anarkis yang dilakukan para pengemudi ojek online di kawasan Tangerang.

“Kami lakukang pengamanan, karena di kawasan ini banyak pengemudi ojek online. Ini antisipasi kami, agar tidak terjadi aksi sweeping juga disini,” ujar Kapolsek Pasarkemis, Kompol Kosasih, Rabu (8/3/2017).(shy/tia)




Ojek Online Sweeping, Sopir Angkot Takut Narik

Malam ini angkot sepi di berbagai pangkalan.(foto: shy/tia)

Kabar6-Aksi sweeping yang dilakukan puluhan pengemudi ojek online mengakibatkan sopir Angkutan Kota (Angkot) di kawasan Tangerang Raya khawatir, Rabu (8/3/2017).

Dari pantauan di Pangkalan Angkot Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, biasanya, Angkot dengan jurusan Cikokol-Legok sering berkumpul untuk mencari penumpang.

Namun, kali ini pangkalan tersebut nampak sepi. Bahkan, hanya terdapat satu hingga dua Angkot saja yang lalu-lalang.

Salah seorang supir, Juned mengatakan, ia memang sengaja tidak mencari penumpang lantaran khawatir terkena sweeping yang dilakukan ojek online.

“Emang enggak narik (cari penumpang), soalnya takut disweeping. Biasanya sih narik kan karyawan pada pulang kerja. Tapi kalau kayak begini takut. Besok juga belum tentu narik, kita nunggu dulu lah,” ungkapnya.

Pemandangan serupa pun nampak pula di kawasan pintu masuk Tol Bitung. Biasanya, para sopir Angkot jurusan Cimone-Tigaraksa menunggu penumpang di kawasan sekitar. Namun, kali ini terlihat sepi.

Untuk diketahui, di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan pun, terlihat para pengemudi transportasi online berkumpul. Mereka nampak berkendara melakukan konvoi. Namun, sejauh ini tak nampak adanya aksi sweeping. (Shy/Tia)




Arief Janji Ganti Kerugian Bentrok Angkot Vs Ojek

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah ( foto: tnc)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mendatangi massa ojek online yang berada di Lapangan Ahmad Yani, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Dalam kesempatan tersebut, Arief berjanji akan menanggung semua kerugian materil yang dialami para Angkutan Perkotaan (Angkot) maupun driver ojek online akibat bentrok yang dilakukan keduanya.

“Bagi masyarakat Kota Tangerang yang menjadi korban luka dan kecelakaan hari ini, Pemerintah Kota Tangerang akan tanggung biayanya. Bagi yang motornya rusak akibat bentrok bisa bawa ke Dinas Perhubungan. Kami akan bantu,” ujar Arief kepada massa ojek online, Rabu (8/3/2017).

Arief juga meminta kepada para massa ojek online agar tidak mudah terprovokasi yang mengakibatkan bentrok dengan Angkot.

“Jangan mudah terprovokasi. Saya sudah kirimkan petugas untuk menngamankan Kota Tangerang agar kondusif. Kalau menemui oknum yang memprovokasi silaan laporkan ke polisi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Arief juga meminta agar massa ojek online sabar menunggu proses hukum terkait tindak kekerasan yang terjadi.

“Kami, pemerintah, kepolisian dan Kodim akan berusaha. Namun semua butuh proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mohon bersabar agar situasi aman,” pungkasnya. (tia)

 




KB Gaya MOP di Cilegon tak Capai Target

illustrasi MOB ( foto: duaanak)

Kabar6-Target program Keluarga Berencana yang menyasar kalangan pria usia subur di Kota Cilegon belum mencapai target. Dari target tujuh orang per tahun yang menggunakan KB dengan metode operasi pria (MOP), baru terealisasi empat orang.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, Bahaudin mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan akseptor yang bersedia mengikuti program MOP secara sukarela.

“Banyak kendalanya, terutama karena masih minimnya kesadaran dan pemahaman,” kata Bahaudin, Selasa (7/3/17) lalu.

Sementara itu, akseptor wanita usia subur pun masih banyak yang enggan memilih Program KB jangka panjang. Umumnya, mereka memilih program KB jangka pendek seperti suntik dan pil KB.

“Kami berusaha meyakinkan masyarakat agar mau mengikuti program KB jangka panjang, seperti pemasangan Implan dan spiral,” katanya.(sus)




Massa Ojek Online Dibubarkan Paksa

 

Massa Ojek dan Angkot dibubarkan.( foto:shy/tia)

Kabar6-Aparat Polres Metro Tangerang melakukan pembubaran paksa pada aksi sweeping yang dilakukan para pengemudi ojek online di kawasan Kota Tangerang, Rabu (8/3/2017).

“Ya, kita bubarkan karena sudah malam, mengganggu. Lagi pula mereka ini punya anak dan istri, harusnya pulang ke rumah,” ujar Kasat Intel Polrestro Tangerang, AKBP Danu Wiyata sambil bergegas membubarkan massa.

Diketahui, sejumlah titik di kawasan Kota Tangerang dilakukan sweeping oleh massa aksi pengemudi ojek online. Bahkan, diantaranya berujung anarkis dengan perusakan angkutan umum di sejumlah titik yakni, Cibodas, Cikokol, Daan Mogot dan Sangiang.

Saat ini pun, informasi yang dihimpun, massa aksi bergerak menuju kawasan Taman Tekno BSD Tangerang Selatan dan Legok Kabupaten Tangerang. (shy/tia)

 




Telan Dana Rp 6 M, Jembatan Cigeblag Mangkrak

Jembatan Cigeblag ( foto: fbo)

Kabar6- Proyek pembangunan peninggian jembatan Cigeblag di Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon terbengkalai. Padahal, proyek pembangunan tersebut menghabiskan dana Rp 6.1 miliar yang bersumber dari APBD Kota Cilegon.

Anehnya, pelaksana proyek, PT Linggar Bhakti Teknika mengklaim pekerjaan mereka telah selesai sejak Desember 2016 lalu. Proyek peninggian jembatan yang hanya untuk satu lajur ini sendiri mulai dikerjakan pada Agustus 2016.

Namun faktanya, hingga sekarang jembatan tersebut belum dapat dilalui kendaraan lantaran penghubung ke jembatan yang belum dibeton masih dipenuhi dengan urugan material. Tak hanya itu, posisi beton jembatan juga tidak rata dengan tanah sehingga jembatan tak layak untuk dilalui.

Khawatir ada pengguna jalan yang terjebak di lokasi, masyarakat setempat berinisiatif memasangi kayu penghalang sebelum memasuki jembatan, agar pengguna kendaraan tak menerobos masuk.

“Sengaja dipasang penghalang, karena khawatir aja kendaraan terjebak. Apalagi kalau malam kan nggak ada penerangan,” ungkap warga setempat, Edi, Rabu (8/3/17).(sus)




Rano Bantah Tudingan Atut, Ini Terkait Andhika

Rano Karno. (foto:yud)

Kabar6-Gubernur Banten, ‎Rano Karno akhirnya angkat bicara perihal tuduhan dirinya ikut menerima uang bancakan hingga milliaran rupiah. Ini setelah Sukatma, kuasa hukum mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan bahwa Rano telah menerima uang dari korupsi kasus alat kesehatan dan lain-lain.

“Saya  tegaskan dalam kesempatan ini bahwa saya membantah informasi tersebut,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Rabu (8/3/2017).

Rano mengaku, informasi itu tidak benar dan merupakan pendapat yang tidak berpijak pada kenyataan sesungguhnya. Informasi itu hanya fitnah dan penuh dengan intrik politik yang ditujukan untuk membunuh karakter dirinya.

Sebab, ia sedang mengikuti Pemilihan Gubernur Banten 2017. Dimana putra Ratu Atut Chosiyah yakni Andika Hazrumy menjadi pasangan calon rivalnya.

“Saya sangat menghargai dan tidak  bisa melarang seseorang saksi berpendapat  atau memberikan kesaksikan kepada penyidik ataupun di  ruang-ruang sidang,” ujar Rano.

Meski demikian, lanjutnya, ia meyakini aparat hukum memiliki cara dan alat untuk membuktikan  pendapat setiap saksi. Rano masih yakin aparat penegak hukum di penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki instrument dalam membuktikan setiap informasi yang disampaikan narasumber.

Dengan alasan itulah dengan hati yang tulus saya siap menjadi saksi dan bekerjasama dalam membantu membuktikan fakta-fakta agar kebenaran bisa ditegakkan dan masyakat Banten bisa merasakan keadilan.  Tidak ada keraguan, saya siap kapanpun jika KPK membutuhkanya,” klaim Rano.(yud)