Ganti Rugi Angkot Rusak, Ternyata Janjimu Palsu

Angkot yang rusaak saat aksi demo.(foto:dok)

Kabar6-Mediasi antara Dinas Perhubungan Kota Tangerang dan Organda mengenai ganti rugi kerusakan kendaraan angkutan perkotaan (angkot) pasca bentrok antara Sopir angkot dengan ojek online beberapa waktu lalu, menemui jalan buntu.

Dalam mediasi tersebut, para sopir angkot menyatakan menolak Ganti rugi perbaikan angkot yang rusak karena uang perbaikan yang diberikan tidak sesuai dengan yang pernah dijanjikan Wali Kota Tangerang. Adu mulut antara petugas Dishub dengan sopir angkot pun tidak terhindari saat mediasi.

Salah seorang sopir angkot, Arief mengungkapkan, sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sempat menjanjikan ganti rugi kendaraan yang rusak hingga seratus persen. Namun kini, pihak Dishub menyatakan hanya akan memberikan bantuan sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 750 ribu per kendaraan.

“Kami kaget saat Dishub bilang hanya akan membantu sebesar Rp 300 ribu, paling besar Rp 750 ribu. Padahal biaya perbaikan sudah pasti lebih dari itu,” kata Arif usai mediasi, Minggu (12/3/2017).

Hal senada diungkapkan Ketua Organda Kota Tangerang, Edi Faisal Lubis. Ia mendesak Pemkot komitmen dengan janji yang disampaikan. Apalagi, kata dia, janji tersebut disampaikan langsung dihadapan media.

“Saat kisruh kemarin, ada 17 kendaraan yang rusak. sekarang para sopir menunggu janji wali kota,” katanya.(rani)




Rencana Demonstrasi Aksi Stop Kiri Dibatalkan

Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja (foto:dok)

Kabar6-Rencana aksi demonstrasi stop kiri, pengurus Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Tangerang, pada Selasa 14 Maret 2017 mendatang, batal digelar.

Hal itu, terungkap dalam rilis yang disebar Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Minggu (12/3/2017).

Kepala Diskominfo Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, pihaknya membenarkan informasi pembatalan aksi stop kiri para pengurus Organda yang melibatkan supir Angkutan Kota (Angkot) di kota seribu industri ini.

Pasalnya, beberapa poin yang menjadi tuntutan Organda, telah disepakati bersama oleh sejumlah pihak terkait yang hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Mapolresta Tangerang, Sabtu (11/3/2017) kemarin.

“Ya benar, aksi stop kiri Organda telah dibatalkan,” ungkap Soma, kepada Kabar6.com, petang tadi.

Sejumlah poin yang dihasilkan dalam Rakor itu, kata Soma, diantaranya tentang operasi angkutan karyawan ilegal akan tetap dilaksanakan oleh Polri dan Dishub setempat, ijin trayek bus Damri jurusan Jasinga- Balaraja dibatalkan dan perwakilan bus angkutan karyawan siap menaati aturan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32/2016, tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

“Kami berharap, kondusifitas wilayah tetap terjaga dengan baik dan masyarakat diimbau agar tidak langsung percaya dengan informasi hoax,” katanya.

Diketahui, Rakor yang digelar diruang rapat Rupatama Polres Kota Tangerang ini dihadiri Kapolresta Tangerang Kombes Asep Edi Suheri dan jajarannya, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi Santosa dan jajarannya, Ketua Organda Kabupaten Tangerang, Dan Persada, KKSU, serta perwakilan PO armada angkutan karyawan.(Tim K6)




Kemal Mustafa

Di Sumatera Barat ada pepatah begini : alun disabuik, lai taraso, terjemahan Indonesia-nya kira-kira : Belum kamu sebutkan, saya sudah berasa ”. Karena manusia diciptakan Allah SWT tidak cuma bisa mendengar dengan telinga, tapi bisa mengendus dengan perasaan, bisa juga ngerasanin dengan intuisi, bahkan bisa menerawang dengan indera keenam atau ketujuh.Tapi khusus untuk yang satu ini tidak bisa saya lakukan, itu profesinya paranormal.

Kalau orang berprofesi sebagai wartawan dengan level yang handal, bisa mendapatkan informasi tentang sesuatu secara underground dengan akurasi yang tinggi (A1), bisa menangkap informasi yang diterbangkan angin atau yang dibawa oleh burung seperti logonya twitter itu. Karena wartawan handal, adalah pribadi dengan penggabungan dua keahlian, yakni handal menulis bak sastrawan dan handal melakukan investigasi bak intelijen.  

Terkait Kemal yang lagi banyak diperbincangkan sejak meng-upload video-nya di Youtube 7 Maret 2017 lalu, saya berusaha untuk tidak terjebak memberikan justifikasi, apakah statement yang diungkapkannya itu benar, atau hanya ingin menyebar fitnah dengan sasaran si Ibu Walkot yang jelita, atau ada tujuan-tujuan lain dibalik itu.Biarlah justifikasi itu akan diberikan oleh pengadilan karena mereka yang punya wewenang.

Tapi dalam bahasa Arab, makna nama Kemal Mustafa (Mustafa Kemal) punya arti yang cukup keren : ” lelaki terhormat, pekerja keras dan sopan. Meski sebenarnya cukup banyak juga orang yang punya nama sangat baik, namun kelakukannya na’uzubillah, seperti pemalsu vaksin di Bekasi, nama boleh seperti alim ulama, tapi kelakuan nol besar.

Soal nama, penyair William Shakespeare bilang: What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet. Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi. Banyak orang setuju dengan Shakespeare, tapi banyak juga yang sebaliknya.

Yang jelas, apa yang diungkapkan Kemal lewat Youtube, dan dalam bentuk surat juga sudah disampaikan ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kementerian Dalam Negeri, memang perlu disikapi oleh pihak terkait, terutama pihak yang dituding untuk mengklarifikasi secara jelas dan rinci sekaligus logis, jangan dibiarkan menjadi bola liar yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi bola panas.

Bila perlu gelar perkara untuk membahas item per item yang disampaikan, uji kebenarannya. Berikan hukuman pada Kemal seberat-beratnya kalau terbukti dia cuma menyebar fitnah atau punya tujuan lain.Tapi harus diperhitungkan juga, bagaimana bila sebaliknya.

Tapi biasanya para pemkot/pemkab bila menghadapi kasus seperti ini, tindakan pertama yang dilakukan adalah membantah. Kedua memberi sanksi kepada yang bersangkutan. Padahal publik zaman milenia, sudah muak dengar pola yang kayak gini, udah nggak zaman, gaya jadul, era mesin ketik, yang justru bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik pada pemkot/pemkab yang bersangkutan. Kalau dulu ada film The Boss is Never Wrong sekarang zaman milenia ada film My Stupid Bos yang dibintangi Reza Rahadian.

Aparat hukum, inspektorat atau perangkat-perangkat yang berwenang lainnya, juga tidak bisa menganggap statement Kemal sebagai angin lalu, sebab sebagai sumber informasi dia tergolong akurat,valid. Dan saat memberikan informasinya dia menjelaskan data dirinya, bahwa dia PNS bla..bla..bla..Itu artinya informasi yang dia berikan bukan jenis ‘Surat Kaleng”, dan belum tentu hoax, karena penyebar informasi hoax tidak akan berani menjelaskan identitasnya.

Bila dibedah menurut teori enam ciri dari informasi yang memberikan makna seperti: Amount of Information (Kuantitas Informasi)  Quality of Information (Kualitas Informasi), Recency of Information (Informasi Aktual), Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), Accuracy of Information ( Ketepatan Informasi), Autehnticity of Information ( Kebenaran Informasi), saya harus mengatakan, informasi ini memang punya bobot tersendiri yang tak bisa diabaikan begitu saja, dan sangat kuat terutama pada Relevance of Information, karena si pemberi informasi terlibat langsung (tangan ke satu) dan ada dalam pusaran materi yang diinformasikan. Tinggal kita buktikan Autehnticity of Information dan Accuracy of Information-nya. Yukk.. mareee…. (zoelfauzilubis@yahoo.co.id)




KPP Tangsel: Kemal Itu Suka ‘Caper’

Kabar6-Peringatan tertulis yang pernah ditempuh oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BPKP)‎ Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak mempan. Faktanya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Kemal Mustapa, kembali berulah.

Kemal sebelumnya diperingatkan atas sikapnya yang bikin onar usai rotasi dan pelantikan pejabat di Balaikota Tangsel. Sekarang, ia membuat viral dan diunggah di situs jejaring sosial youtube dan telah ditonton sebanyak 6.050 kali. 

“Kemal saat saya panggil dia sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi namun sekarang ia berbaut ulah kembali,”‎ kata Kepala BKPP Kota Tangsel, Apendi, Minggu (12/3/2017).

Ia menyayangkan sikap Kemal yang mengunggah viral ke situs jejaring sosial. Prilaku indisipliner itu justru bakal merugikan dirinya sendiri sebagai Aparatur Sipil Negara.

Apendi menegaskan, Kemal mesti siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.‎ Sebab bila ia punya itikad berubah pascadiperingati tidak akan kembali membuat olah yang menurutnya seolah mencari perhatian(caper).

“Kayak orang doyan cari perhatian. Langkah kami dalam menyikapi persoalan ini segera mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi,” tegasnya.

Meski demikian Apendi belum mengetahui sanksi tegas terhadap Kemal. Nanti sanksinya akan diputuskan oleh tim yang akan mendalaminya viral tersebut.

“Tentu kami akan selalu membina pegawai yang kurang disiplin dan memiliki hal-hal yang dinilai kurang sebagai orang pendidikan, pelayan masyarakat setidaknya harus memahami itu semua. kami berpesan kepada semua pegawai bahwa jabatan adalah amanah, jangan pernah meminta jabatan. Jika belum naik pangkat atau sesuai yang diingkinkan mungkin soal kinerja,” Apendi berpesan.(yud)




Kemal di Youtube : Dagang Jabatan di Pemkot Tangsel

Kemal Mustapa.(yud)
 Kemal Mustapa.(yud)
Kemal Mustapa.(yud)

Kabar6-‎Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kemal Mustapa, kembali membuat sensasi. Ia membuat viral yang diunggah ke media sosial YouTube.

Melalui viral tersebut, Kemal mengklaim telah mengirim surat pengaduan ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hal ini berkaitan‎ tudingannya soal ada pelanggaran dan rotasi pejabat yang belum lama terjadi di lingkup Pemerintah Kota Tangsel.

“‎Saya juga sudah mengirimkan surat ke pimpinan KPK dan Kementerian Dalam Negeri,” kata Kemal. ** Baca juga: Selasa, Angkutan Umum di Kabupaten Tangerang Mogok Narik

Melalui rekaman video yang telah ditonton sebanyak 5.‎6 kali itu ia mengadu setelah adanya tindakan penindakan hukum di Pemerintah Kabupaten Klaten, beberapa waktu lalu oleh lembaga antirasuah.( video tersebut bisa disimak). 

Bahkan, klaim Kemal, rotasi di Pemkot Tangsel lebih buruk dari adanya perdagangan jabatan. Indikasinya, Walikota Airin Rachmi Diany telah mengesampingkan kapabilitas, integritas dalam rotasi jabatan.

“Sepertinya ke ara‎h pelestarian kekuasaan,” tudingnya. Kemal menyebutkan, seperti pengangkatan pejabat yang punya pengaruh strategis dalam organisasi perangkat daerah. ** Baca juga: Pasca Bentrok, 2 Desa di Sukadiri Kondusif

“Yaitu menjadi inspektur, padahal yang bersangkutan sebelumnya menjadi kepala dinas,” klaim Kemal.(yud)




Pasca Bentrok, 2 Desa di Sukadiri Kondusif

Kabar6-Pasca bentrok warga di dua desa di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, suasana di Desa Tegal Kunir dan Desa Kosambi mulai kondusif, Minggu (12/03/2017). 

Ratusan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi bersiaga di dua desa tersebut.

Dari pantauan di lokasi, sejumlah warga mulai berani melakukan aktivitas setelah Sabtu (11/3/2017) sempat terjadi bentrok. 

“Sejak malam dan pagi tadi sudah mulai aman. Sempat ramai banyak gas air mata,” ungkap salah seorang warga sekitar Ahmad Anis Fuadi. 

Walaupun sudah terbilang aman, namun warga masih khawatir bentrok susulan bakal terjadi.(bad)




Mau Cerai Malah Ceria

Kabar6- Teman-teman dekat aktor pemeran Tommy Kurniawan menyatakan agak heran melihat dirinya yang terlihat cerai dan cerah, padahal sedang dalam posisi digugat cerai oleh isterinya, Fatimah Tania Nadhira.

” Iya, saya juga jadi heran, kenapa teman-teman bilang begitu.” kata Tommy seusai mengikuti pengajian bersama Gus Anom.” Kalau pendapat orang begitu, ya saya terserah aja.”

Gugatan itu bahkan sudah didaftarkan oleh pengacaranya, Sandy Sitingkur, SH, MH di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/02/17).dengan register perkaranya 0862.

Menurut rencana sidang cerai tersebut akan digelar 22 Maret 2017 mendatang.

Diketahui, Tommy Kurniawan menikahi Fatimah Tania Nadira pada 11 April 2011 silam, dan dari pernikahan ini mereka dikaruniai dua orang anak, yakni Naira Syabila Azzahra Kurniawan dan Muhammad Al Fatih Fabrizio.(zoel)

 




Selasa, Angkutan Umum di Kabupaten Tangerang Mogok Narik

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Rencananya, sebanyak 1.500 angkutan umum di Kabupaten Tangerang akan mogok beroperasi pada Selasa, 14 Maret 2017.

Aksi tersebut sebagai bentuk protes pihak Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terkait, operasional angkutan bus karyawan dan Damri.

“Kita akan mogok beroperasi hingga tuntutan kita dipenuhi pihak Pemkab Tangerang,” ungkap Ketua Organda Kabupaten Tangerang, Dan Persada, Minggu (12/3/2017).

Diketahui, para sopir angkutan umum menuntut pihak Pemerintah dapat menertibkan, angkutan karyawan ilegal yang mengakibatkan kerugian pada sopir angkutan umum legal.

Dalam aksi tersebut, angkutan umum yang mengikuti aksi  didominasi oleh trayek jurusan Balaraja. ** Baca juga: Hantam Pembatas Jalan, Rider Tewas di Cikupa

Berikut sejumlah trayek yang akan mengikuti aksi: Balaraja-Cikande-Kragilan, Balaraja-Adiyasa, Balaraja-Serang, Cimone-Balaraja, Kotabumi-Balaraja, Curug-Balaraja, Balaraja-Daru-Tigaraksa, Citra-Cibadak-Tigaraksa, dan Citra-Korelet. (shy)




Hantam Pembatas Jalan, Rider Tewas di Cikupa

Jasad OL tergeletak di tepi jalan.(shy/tia)
Jasad OL tergeletak di tepi jalan.(shy/tia)
Jasad OL tergeletak di tepi jalan.(shy/tia)

Kabar6-Seorang pria berinisial OL (36), tewas tergeletak di kawasan Jalan Raya Pemda, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (12/3/2017).

Informasi yang dihimpun, pria yang merupakan pegawai di salah satu pabrik swasta kawasan Tangerang tersebut, tewas setelah kendaraan roda dua dengan nomor polisi B 6591 GWC yang dikendarainya, menghantam pembatas jalan hingga mengenai bagian kepalanya.

“Tadi bapak ini oleng ke kiri, langsung nabrak kenceng pembatas jalan dan pohon sampai kena kepalanya,” ungkap salah seorang saksi mata, Sintia.

Saat ini jasad pria tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang oleh pihak Satlantas Polresta Tangerang.

Akibat kecelakaan tersebut, kawasan sekitar nampak macet. Lantaran, para pengendara banyak berhenti di ruas jalan sekitar. ** Baca juga: Polisi Buru Penyebar Video ‘Jambret Hp, Orang Tegal Kunir Matiin Aja’

Untuk diketahui, kawasan tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran, tikungan yang tajam di ruas jalan tersebut. (shy/Tia)




Polisi Buru Penyebar Video ‘Jambret Hp, Orang Tegal Kunir Matiin Aja’

Situasi usai bentrok Desa Kosambi & Desa Tegal Kunir.(shy)
Situasi usai bentrok Desa Kosambi & Desa Tegal Kunir.(shy)
Situasi usai bentrok Desa Kosambi & Desa Tegal Kunir.(shy)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resort Kota Tangerang (Polresta Tangerang) kini sedang memburu dan melakukan penyelidikan terhadap oknum yang menyebarluaskan video amatir berjudul “Jambret Hp, Orang Tegal Kunir Matiin Aja”.

“Ya, untuk penyebaran video itu masih kita lakukan penyelidikan dan akan kita cari,” ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri, kepada kabar6.com, Minggu (12/3/2017).

Untuk diketahui, video tersebut mengakibatkan warga di dua desa di Kabupaten Tangerang yang terlibat aksi bentrokan pada Sabtu (11/3/2017) kemarin.

Pihak Kepolisian pun sudah melakukan mediasi antar kedua belah pihak dan berupaya mencari oknum penyebaran video amatir tersebut.

“Sudah kita mediasi dan dari hasil tersebut, kedua belah pihak berjanji tidak ada aksi balasan dan menyerahkan sepenuhnya terkait, tuntutan para perwakilan desa kepada pihak kepolisian,” ungkapnya.

Saat ini, pihak Kepolisian pun masih melakukan penjagaan pada dua desa tersebut. Polisi menerjunkan 800 personel di dua desa tersebut. ** Baca juga: Polisi Mediasi 2 Warga Desa di Sukadiri

Untuk diketahui, aksi bentrok disebabkan adanya pernyataan yang tidak menyenangkan dari Desa Kosambi pada Desa Tegal Kunir, dengan sebelumnya bermula saat seorang warga di Desa Tegal Kunir yakni, R dihakimi massa di Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri hingga meninggal dunia lantaran, kedapatan menjambret telepon genggam milik salah seorang wanita yang tengah melalui kawasan Jalan Raya Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Dalam hal tersebut pun nyatanya, terdapat oknum yang menyebarluaskan video amatir berjudul “Jambret Hp, Orang Tegal Kunir Matiin Aja”. Adanya video tersebut nyatanya, menyulut emosi warga Tegal Kunir hingga terjadi aksi bentrok. (shy)