1

Demi Cinta, Tiga Orang Ini Rela Gemuk

Bettie Jo & Josh.(Daily Mail)
Bettie Jo & Josh.(Daily Mail)
Bettie Jo & Josh.(Daily Mail)

Kabar6-Sepertinya ungkapan cinta itu buta itu benar adanya. Terlebih bagi ketiga orang ini. Bagaimana tidak, demi cinta ketiganya mau saja mengikuti kehendak orang yang dicintainya, yaitu rela menggemukkan badan.

Siapa sajakah mereka? Dikutip dari palingseru.com, berikut uraiannya:
1. Yan Tai
You Pan (25), seorang pria asal Tiongkok, sengaja membuat tubuh Yan Tai, pacarnya, gemuk agar kekasihnya itu tidak direbut oleh pria lain. Setiap hari You Pan memberikan Yan Tai makanan serta camilan, dan dilakukannya selama dua tahun. Alhasil berat badan Yan Tai menjadi 88 kg. Saat berat badannya naik itulah You Pan langsung melamar dengan bucket cokelat.

2. Monica Riley
Wanita ini memiliki obsesi untuk menjadi wanita tergemuk di dunia, menargetkan berat badan mencapai 444 kg. Obsesi aneh ini ternyata didukung oleh Sid, sang suami.

Sid bahkan bersedia menyuapi makan dan mengasuh Riley seperti bayi. Anehnya, ini malah membuat keduanya mudah terangsang dan menganggapnya sebagai fantasi seksual.

“Target saya adalah mencapai berat badan 444 kilogram. Saya akan merasa seperti ratu karena Sid akan merawat saya. Ini menjadi fantasi seks kami berdua. Jika saya kebanyakan makan, maka Sid akan menggulingkanku. Aktivitas seperti itu membuat libido kami sama-sama memuncak,” tutur Monica.

Monica Riley & Sid.(First to Post)
Monica Riley & Sid.(First to Post)

3. Bettie Jo
Josh pria asal Houston, Texas, Amerika Serikat, membiarkan Bettie Jo, istrinya memiliki berat badan 300 kg, karena terlalu cinta. Josh bahkan takut jika istrinya melakukan penurunan berat badan, karena dikhawatirkan akan membahayakan nyawanya.

“Jika dia nekat menurunkan berat badannya saat ini, dikhawatirkan itu akan mengancam nyawanya. Dia bisa saja meninggal sebelum usia 30 tahun,” kata dokter yang memeriksa Jo.

Josh selalu setia pada istrinya, bahkan rela mendampingi Jo untuk menjalani aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dandan, dan berbelanja kebutuhan. ** Baca juga: Kim, Wanita Alami Alergi Paparan Sinyal Wi-Fi

Hmm…cinta itu bagi mereka sepertinya memiliki wujud yang tidak biasa.(ilj/bbs)




Tandai Lima Jam Kritis Orang Konsumsi Makanan Berlebih dari yang Dibutuhkan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya dalah pola makan yang kurang tepat. Namun siapa sangka jika masalah waktu pun ternyata berpengaruh juga.

Diketahui, ada beberapa jam tertentu yang membuat orang cenderung untuk makan lebih banyak. Dilansir Dreamers dari laman Men’s Health, berikut adalah jam-jam kritis yang dimaksud:

1. Pukul 8.00
Beberapa orang sarapan hanya dengan segelas susu atau satu buah pisang untuk memenuhi kebutuhan energi. Padahal saat pagi hari, otak lebih banyak membutuhkan energi untuk berpikir sehingga tubuh perlu asupan karbohidrat yang cukup agar bisa fokus hingga jam makan siang.

Alexandra Caspero, ahli gizi asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa roti gandum dengan isi telur cukup untuk memenuhi kebutuhan energi hingga makan siang. Terlebih karena gandum merupakan karbohidrat kompleks, maka sarapan akan membuat perut tidak cepat lapar.

2. Pukul 10.00
Menjelang tengah hari, otak mulai kekurangan energi. Saat itu banyak orang berpikir untuk minum kopi. Padahal kelebihan kafein berisiko menyebabkan peningkatan kada gula darah secara drastis, lalu turun secara tiba-tiba sehingga rasanya menjadi cepat lapar. Solusinya adalah membatasi konsumsi kafein agar jangan berlebihan, cukup antara satu atau dua cangkir kopi saja.

3. Pukul 12.30
Pada waktu ini perut mulai terasa lapar sehingga otak tidak mampu berpikir jernih, bahkan sekadar untuk memilih menu makanan yang sehat. Kecenderungannya adalah mencari makanan yang sesegera mungkin bisa memuaskan rasa lapar, meski ternyata membuat perut cepat lapar lagi.

Solusinya adalah membawa bekal dari rumah yang disiapkan pada pagi hari ketika otak masih bisa berpikir jernih untuk memilih nutrisi dan jenis karbohidrat yang sehat.

4. Pukul 15.30
Lapar dan kelelahan adalah musuh utama sebagian orang pada jam antara makan siang hingga sore hari. Beberapa orang menyiasatinya dengan camilan, namun tidak semuanya sehat karena kebanyakan hanya mengandung gula yang efeknya dalam mengganjal rasa lapar tidak bertahan lama. Makanan ringan dengan kandungan protein yang tinggi lebih cocok untuk dikonsumsi pada jam-jam tanggung seperti itu.

5. Pukul 20.00
Kebiasaan buruk yang dilakukan banyak orang pada malam hari adalah ngemil sambil nonton televisi. Jiaka Anda tidak ingin cepat gemuk, hentikan kebiasaan ini atau paling tidak gantilah camilan tidak sehat dengan berondong jagung (pop corn) yang dimasak tanpa minyak atau mentega. ** Baca juga: Pola Makan ala Orang Jepang yang Bikin Panjang Umur

Yuk, mulai atur pola makan sehat Anda.(ilj/bbs)




DPRD Kota Tangerang Sayangkan Kasus “Marcel”

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(tia)

Kabar6-Ketua DPRD Kota Tangerang menyayangkan masih ditemukannya kasus dugaan  penelantaran anak dan gizi buruk yang dialami Marcel (3), di Bugel Mas Indah, Blok D2/15, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

“Sangat disayangkan, padahal saat ini Kota Tangerang sedang dalam proses menuju kota layak anak. Tetapi, masih ada kasus dugaan penelantaran anak dan gizi buruk yang justru baru diketahui dari media sosial yang saat ini sedang viral,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi kepada kabar6.com, Rabu (4/1/2017).

Tak hanya itu, Suparmi juga mengaku kecewa atas sikap Pemkot Tangerang yang justru terkesan menutup-nutupi kasus ini.**Baca juga: Begini Kata Warga Bugel Soal “Penelantaran” Marcel dan Soni.

“Ya, harusnya Pemkot tidak perlu malu untuk mengakui bahwa di wilayahnya memang masih ada kasus seperti ini. Jika bisa diungkap dari awal, kita bisa membuat anggaran khusus agar masalah sosial ini bisa segera diselesaikan tanpa perlu heboh,” terangnya.**Baca juga: Ogah Dibawa ke RS, Bibi Marcel Mengamuk di Tangerang.

Suparmi mengaku, jika selama ini ia tidak pernah mendapatkan laporan terkait kasus dugaan penelantaran anak dan anak gizi buruk di Kota Tangerang.**Baca juga: Kasihan, Bocah di Tangerang Terpaksa Tinggal Bersama “Bibi Gila”.

“Biasanya kami mendapatkan laporan dari tiap SKPD terkait perkembangan di Kota Tangerang. Namun, untuk kasus ini kami tidak pernah mendapat laporan apapun. Pemkot harusnya melayani masyarakat. Masyarakat tidak butuh penghargaan dari sana dan sini, yang mereka butuhkan adalah pelayanan nyata,” pungkasnya.(tia)




Bah..! PNS di Kabupaten Tangerang Belum Gajian

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Tangerang mengeluhkan terkait keterlambatan penyaluran gaji pegawai.

Demikian curahan hati (curhat) salah seorang Sekertaris Dinas (Sekdis) di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang enggan disebutkan namanya kepada kabar6.com, Rabu (4/1/2017).

“Memang pembayaran gaji bulan kemarin (Desember) telat. Sampai saat ini pun belum cair, mungkin ini dampak dari Satuan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru, tapi kami memakluminya dan tidak mempengaruhi kinerja,” ungkapnya sembari mewanti-wanti agar namanya tidak di publish.

Sementara itu di lain tempat, Kepala Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Tangerang, Yani Sutisna mengatakan, keterlambatan gaji merupakan hal wajar yang dialami aparatur negara. Terlebih saat ini tengah adanya SOTK baru.**Baca juga: Perubahan SOTK di Tangerang Tak Pengaruhi Kinerja ASN.

“Kalau masalah gaji menurut saya hal yang wajar saja mengingat ini juga sedang ada SOTK baru. Namun ditegaskan jangan sampai mengganggu kinerja pegawai,” tutupnya. (Shy)




Perbaikan Longsor di Ciater Dijanjikan Cepat Tertangani

Ruang kelas SMP Negeri 19 Tangsel rusak.(fbi)

Kabar6-Insiden tanah longsor yang terjadi di Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), secepatnya akan langsung ditangani.

Pekerjaan dilaksanakan setelah material tanah dan batu kali turab longsor menerjang ruang kelas SMP Negeri 19, hingga mengakibatkan rusak parah.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati, Rabu‎ (4/1/2017).

“Kita tangani kembali. Di sekolah yang rusak-rusak juga kita perbaiki juga,” katanya.**Baca juga: Pengerjaan Turap Dekat SMPN 19 Dinilai Sembrono.

Ia menerangkan, paket proyek turab tersebut  masih menjadi jaminan pelaksanaan selama 180 hari kerja. Pihaknya juga akan berkoordinasi terkait aset lahan sejumlah bangunan rumah dekat lokasi longsor.**Baca juga: KBM SMPN 19 Tangsel Diundur Sampai Senin.

Retno memastikan, semua bangunan rumah milik warga di Kampung Ciater  Kampung Ciater Rawamacek RT 07 RW 03, yang berdekatan dengan bibir turab akan dibebaskan. “Dimundurin sekitar lima meter,” terangnya.**Baca juga: Pejabat Cuma Mantau, Guru SMPN 19 Khawatirkan Longsor Susulan.

Terpisah, Ahmad Sutejo, pihak kontraktor pelaksana dari CV Inovasi Karya berjanji, mulai besok pekerjaan perbaikan turab sudah dilaksanakan. Menurutnya, kejadian longsor ‎di luar kendali pihaknya karena peristiwanya akibat faktor alam.**Baca juga: Turap di Belakang Satpas SIM Tangsel Juga Longsor.

“Saya bertanggungjawab penuh atas pekerjaan ini. Kontur tanahnya labil dan ada tanah padat ‎juga,” ujarnya.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

Tejo menambahkan, lelang paket pekerjaan dilaksanakan pada Oktober 2016 lalu. Adapun perusahaannya diberikan mandat pekerjaan pembangunan turab ‎selama 60 hari kerja.(yud)




Edarkan Sabu, Polisi Sergap Karyawan Swasta di Curug

MYS yang diamankan Satnarkoba Polresta Tangerang.(agm)

Kabar6-MYS, seorang karyawan salah satu perusahaan swasta, diamankan petugas Satnarkoba Polresta Tangerang, Rabu (4/1/2017). 

MYS di sergap di rumahnya di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, lantaran kedapatan mengedarkan narkoba jenis sabu.

Informasi yang dihimpun, saat ditangkap, pelaku kedapatan tengah berada dibawah pengaruh narkoba.

“Saat ditangkap tersangka sedang menggunakan narkoba. Kita temui enam paket kecil sabu di saku celananya dan disimpan dalam kotak permen warna hijau,” ujar Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Sukardi, Rabu (4/1/2016).

Selanjutnya, pelaku beserta barang bukti enam paket sabu siap pakai diamankan ke Mapolesta Tangerang untuk proses hukum lebih lanjut.**Baca juga: Perubahan SOTK di Tangerang Tak Pengaruhi Kinerja ASN.

Polisi juga masih menelusuri penyulai barang haram tersebut termasuk kemungkinan adanya bandar besar yang beroperasi di wilayah Kota Serang.**Baca juga: Akses Buruk, Begini Harapan UPTD TPA Rawa Kucing.

Atas perbuatannya, pelaku terancam jeratan Pasal 112 Undang-undang Nomor 35 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman kurungan minimal lima tahun.‎(shy/agm)




Akses Buruk, Begini Harapan UPTD TPA Rawa Kucing

TPA Rawa Kucing di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Ruas jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, dinilai masih buruk.

Pasalnya, di TPA yang setiap hari menampung sekitar 1.200 ton sampah itu, roda mobil pengangkut sampah sering amblas. Alhasil, antrean panjang mobil pengangkut sampah sering terjadi.

“Hal terpenting dalam melakukan pembuangan sampah yaitu akses. Saat ini kami hanya diberikan kurang lebih 150 balok beton, itupun dari pengajuan tahun 2014. Padahal, butuhkan lebih dari 500 balok beton,” ungkap Kepala Tata Usaha UPTD TPA Rawa Kucing, Masan, Rabu (4/1/2017).

Menurutnya, mobil pengangkut sampah tidak akan mampu berjalan di atas tumpukan sampah dan menurunkan muatan tanpa ada balok beton sebagai landasan.**Baca juga: Begini Kata Warga Bugel Soal “Penelantaran” Marcel dan Soni.

“Ya, perbaikan infrastrukur balok beton sebagai landasan sangat penting, agar kinerja kami dapat maksimal dan tidak ada lagi antrian mobil pengangkut sampah yang justru dapat memicu terjadinya tumpukan sampah di Kota Tangerang, karena terlambat diangkut,” ujarnya.**Baca juga: Ogah Dibawa ke RS, Bibi Marcel Mengamuk di Tangerang.

Terlebih lagi, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sedang gencar melakukan sosialisasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Rawa Kucing.**Baca juga: Kasihan, Bocah di Tangerang Terpaksa Tinggal Bersama “Bibi Gila”.

“Saya berharap permasalahan sampah ini dapat diutamakan dan pembangunan PLTSa juga dapat dibarengi dengan perbaikan infrastruktur,” pungkasnya.(tia)




Begini Kata Warga Bugel Soal “Penelantaran” Marcel dan Soni

Marcel dan bibinya, Desi, saat akan tim Dinsos Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Kasus dugaan penelantaran anak, Marcel dan Soni, kiranya bukan persoalan baru bagi warga di Bugel Mas Indah, Blok D2/15, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Pasalnya, kurang lebih setahun lalu, pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang sedianya sudah pernah menegur Mariska, karena tidak merawat Marcel dan Soni, hingga harus dirawat intensif di RS Arrahman, Kota Tangerang, karena mengalami gizi buruk.

“Ya, setahun lalu (2015-red) sudah mau ditangani oleh Dinsos, namun ibunya menolak dan berjanji akan mengurus Marcel,” ungkap Eri (30), salah satu tetangga Marcel yang sering mengurusnya kepada kabar6.com, Rabu (4/1/2017).

Namun, janji Mariska kala itu hanya bertahan sementara. Setelah dua bulan berlalu, Mariska yang sudah menikah lagi setelah ditinggal mati oleh suaminya, kembali tak memperdulikan Marcel dan Soni.

“Setelah buat perjanjian dengan Dinsos, Mariska dan suaminya memang rajin berkunjung menjenguk Marcel dan Soni. Tetapi, dua bulan kemudian, mereka sudah tidak pernah datang lagi untuk menemui kedua anaknya tersbeut,” ujar Eri.

Alhasil, jadilah Soni dan Marcel bertahan hidup bersama bibinya, Desi, yang menderita gangguan jiwa di rumah tersebut. Untuk makan sehari-hari, mereka berharap uluran tangan para tetangga.

Desi, bibi Marcel berontak saat dibawa ke RSUD Tangerang.(tia)

Hal ini pun diperkuat dengan pengakuan Soni. Ia sama sekali tidak mengetahui alasan kepergian ibunya. “Ibu tiba-tiba pergi dan enggak pernah kasih kabar,” ungkap Soni.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, setelah ayah Marcel meninggal dua tahun lalu, Mariska memutuskan untuk menikah kembali dan membawa pergi anak kedua dan ketiganya dari pernikahan dengan ayah Marcel.**Baca juga: Ogah Dibawa ke RS, Bibi Marcel Mengamuk di Tangerang.

Sementara, Soni yang merupakan anak sulung dan Marcel si anak bungsu dititipkan kepada Desi, adik dari Mariska, yang diketahui mengalami gangguan jiwa alias gila.**Baca juga: Kasihan, Bocah di Tangerang Terpaksa Tinggal Bersama “Bibi Gila”.

Hingga berita ini disusun, Mariska masih belum bisa dikonfirmasi. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari Mariska.(tia)




KBM SMPN 19 Tangsel Diundur Sampai Senin

Longsoran turap menimpa SMPN 19 Tangsel.(yud)

Kabar6-Akibat longsor yang menimpa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu terpaksa diundur hingga Senin (9/1/2016) mendatang.

Kepala Tata Usaha SMPN 19 Kota Tangsel, Muhammad Nurdin mengatakan, bila sedianya jadwal masuk sekolah yang sedianya dijadwal hingga Kamis (5/1/2016) besok.

Akan tetapi, lantaran empat ruang kelas yang rusak parah akibat tertimpa longsor, KBM pun terpaksa diundur.

“Para siswa dijadwalkan masuk pada hari Senin (9/01/2017) mendatang. Mengingat ruang kelas belum juga diperbaiki,” ungkap Nurdin  menjelaskan, Rabu (4/1/2016).**Baca juga: Pejabat Cuma Mantau, Guru SMPN 19 Khawatirkan Longsor Susulan.

Sementara itu, pantauan kabar6.com dilokasi, terlihat sejumlah siswa mendatangi sekolahnya guna melihat secara dekat kelasnya yang longsor. Garis polisi pun masih terpasang di sekitar lokasi longsor.**Baca juga: Turap di Belakang Satpas SIM Tangsel Juga Longsor.

Seperti diketahui, bahwa sebanyak lima ruang kelas (sebelumnya ditulis empat ruang kelas) di SMPN 19 Kota Tangsel, rusak akibat tertimpa reruntuhan turap pembatas antara pemukiman warga dengan sekolah.**Baca juga: Pengerjaan Turap Dekat SMPN 19 Dinilai Sembrono.

Turap setinggi 20 meter tiba-tiba ambruk, saat hujan deras melanda sepanjang Rabu (4/1/2017) dini hari. Diduga, kurang kokohnya pondasi turap juga menjadi penyebab terjadinya longsor.(Fbi)

**Baca juga: Kasihan, Bocah di Tangerang Terpaksa Tinggal Bersama “Bibi Gila”.




Pejabat Cuma Mantau, Guru SMPN 19 Khawatirkan Longsor Susulan

Longsoran turap di SMPN 19 Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Hingga Rabu (4/1/2017) Sore, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) belum juga memperbaiki empat ruang kelas SMPN 19 yang rusak akibat longsor.

Saat ini, sejumlah guru dan siswa dilanda kecemasan serta rasa was-was bakal terjadi longsor susulan. Terlebih cuaca saat ini cenderung mendung.**Baca juga: Besok, Pemborong Proyek Turab Roboh Dipanggil Polisi.

Kepala Tata Usaha SMPN 19 Kota Tangsel, Muhammad Nurdin mengatakan, bila hingga kini sejumlah pejabat hanya memantau dari dekat lokasinya ruang kelas yang terkena dampak longsor.**Baca juga: SMPN 19 Tangsel Diterjang Longsor, Empat Kelas Rusak.

“Dari pagi orang dinas hanya mantau saja. Belum ada penanganan serius,” ujar Nurdin.(fbi)

**Baca juga: Pengerjaan Turap Dekat SMPN 19 Dinilai Sembrono.