Blokir Akses M1, Begini Tuntutan Warga Rawa Rengas

Demo warga.(tia)

Kabar6-Ratusan warga Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang memblokir jalur akses M1 menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Aksi tersebut dipicu penolakan warga atas ganti rugi lahan pembebasan Runway III Bandara Soetta yang dinilai terlalu murah.

“Lahan hanya dihargai Rp1 juta per meter. Kami menolaknya. Karena terlau murah,” ungkap Jigo menjelaskan saat unjuk rasa, Selasa (14/3/2017).

Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Prasetiyo Dewantoro mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Direktur Utama (Dirut) AP II untuk menyelesaikan persoalan tersebut.**Baca juga: Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah.

“Adanya aksi ini karena warga tidak puas dengan harga yang diberikan tim apresal,” paparnya.**BAca juga:716,8867 Gram Sabu Diblender di Polres Tangsel.

Untuk menghindari aksi warga meluas, pihak Polrestro Tangerang dan Polres Bandara Soetta melakukan penjagaan ketat dan mengawal aksi warga.(rani)




716,8867 Gram Sabu Diblender di Polres Tangsel

Kabar6- Polres Tangerang Selatan memusnahkan puluhan kilogram narkoba jenis ganja dan sabu. Narkoba ini merupakan barang bukti yang diamankan dari 5 tersangka.

“Yang dimusnahkan sabu seberat 716,8867 gram dan ganja seberat 23.394 gram (subtotal hampir 24 kg). Sabu dimusnahkan dengan cara diblender dan ganja dimusnahkan dengan cara dibakar,” kata Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan, Selasa (14/3/2017).

Ayi menambahkan, narkoba ini didapat dari 4 kasus berbeda dengan jumlah tersangka 5 orang. Kelima tersangka merupakan pengedar.

“Polres menangani 2 kasus dengan 3 tersangka. Polsek Ciputat 1 kasus dengan tersangka 1 pengedar, Polsek Pamulang 1 kasus dengam 1 tersangka sebagai pengedar. Para tersangka tertangkap membawa narkoba saat melakukan transaksi,” ujar Ayi.

Kelima tersangka dijerat Pasal 114, Pasal 112 dan Pasal 111 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba.

“Ancaman hukuman penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun dan denda paling sedikit Rp 1 miliar atau maksimal Rp 10 milar,” pungkasnya.(r)




Warga Rawa Burung Ancam Blokir Akses Bandara Soetta

Dedmko warga memprotes harga lahan runway 3 Bandara Soetta.(ist)

Kabar6-Ratusan masyarakat di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang mengancam akan memblokir jalur menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Anczaman itru bakal benar-benar dilakukan warga apabila harga ganti rugi lahan atas perluasan Runway 3 Bandara Soetta tak juga membuahkan kesepakatan.

“Kita akan melakukan pemblokiran pada akses menuju Bandara Soetta. Apabila, tim apresial masih memberikan harga murah pada proses ganti rugi lahan kami (masyarakat),” ujar salah seorang koordinator aksi, Kordin saat menggelar aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Selasa (14/3/2017).

Tak hanya itu, masyarakat juga menuding adanya kebohongan dari Tim Apresial Angkasa Pura (AP) II yakni, Ketua KJPP Doli D Siregar terkait penetapan harga. Pihaknya pun minta, agar pihak AP II melakukan pergantian Ketua KJPP.**BAca juga:Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah.

“Kami bukannya tidak setuju adanya perluasan Runway 3 Bandara Soetta. Tapi, kalau harga yang diberikan pada kami sangat kecil terkait ganti rugi, kami juga tidak mau dan menolak. Kami juga meminta AP ganti Ketua KJPP si Doli,” ungkapnya.**Baca juga:Demo Potes Harga Lahan Runway 3 di DPRD Tangerang Ricuh.

Untuk diketahui, saat ini pun pihak DPRD Kabupaten Tangerang tengah melakukan pertemuan di Ruang Rapat Gabungan, DPRD Kabupaten Tangerang dengan pihak AP II, Pemerintah Daerah dan perwakilan masyarakat. (Shy)

**baca juga:“Dajjal” Perebut Senjata Polisi Di Pamulang Ternyata Orang Gila.




Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah

Kapolresta Tangerang kombes Asep Edi saat mengamankan aksi demo warga.(shy)

Kabar6-Ratusan warga di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menuntut harga yang sesuai terkait ganti rugi lahan pada perluasan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

“Harga yang diajukan tim Apresial tidak sesuai. Harga tanah berserta bangunan hanya Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta saja. Itu sangat kecil sekali,” ujar Sanusi salah seorang warga, Selasa (14/3/2017).

Ia meminta Tim Apresial Angkasa Pura (AP) II dapat menaikan harga ganti rugi yang sesuai dengan tanah dan bangunan.**Baca juga: Warga Rawa Burung Sambangi Gedung DPRD

“Setidaknya harus sesuai sekitar Rp2 juta sampai Rp3 juta,” ujarnya.**Baca juga:Demo Potes Harga Lahan Runway 3 di DPRD Tangerang Ricuh.

Diketahui, pada perluasan tersebut, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang terkena gusuran dengan total keseluruhan tanah 69 hektare dengan 1.800 bidang tanah yang dimiliki ratusan penduduk yang ada pada Desa tersebut.(shy)

**Baca juga:“Dajjal” Perebut Senjata Polisi Di Pamulang Ternyata Orang Gila.




Demo Potes Harga Lahan Runway 3 di DPRD Tangerang Ricuh

Demo warga Rawa Burung di DPRD Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan masyarakat di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, sempat ricuh.

Aksi yang digelar di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang irfu juga sempat diwarnai aksi lempar air mineral, Selasa (14/3/2017).

Beruntung suasana yang memanas itu tak berlangsung lama saat pihak kewpolisian meminta agar, masyarakat dapat menjaga kondusivitas.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri meminta agar masyarakat dapat mengendalikan emosi dan tak terpancing suasana.**Baca juga:Ratusan Warga Rawa Burung Sambangi Gedung DPRD.

“Diharapkan sabar. Semoga apa yang menjadi tuntutan dapat terealisasi dan diminta tetap jaga keamanan,” ujarnya kepada masyarakat yang menggelar aksi.**Baca juga:Ratusan Massa AMR Longmarch ke Bandara Soetta.

Diketahui, aksi tersebut merupakan bentuk penolakan harga murah terhadap, proses ganti rugi lahan akan perluasan Runway 3 Bandara Soetta. Masyarakat pun meminta para anggota DPRD Kabupaten Tangerang dapat membantu terkait penyesuaian harga ganti rugi lahan.(Shy)




Waspada Investasi Bodong, Begini Tips Ala PMJ

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Polda Metro Jaya (PMJ) mengimbau masyarakat dsiwilayah hukumnya untuk waspada dengan tindak penipuan yang dilakukan perusahaan investasi ilegal alias bodong.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, bila pada dasarnya sangat mudah mengenali perusahan investasi ilegal alias bodong.

Setidaknya ada tiga hal mudah yang bisa dilakukan untuk mengenali dan mewaspadai tindak penipuan lewat modus investasi.

“Paling pertama itu jangan tergiur dengan tawaran investasi dengn bunga tinggi melebihi ketentuan BI. Pandawa contohnya aturannya 5-7 persen per tahun, dia masa berani kasih 10 persen per bulan?” katanya di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Kedua masyarakat harus teliti dan mencari tahu orang yang menawari investasi. Dan, harus mencari tahu siapa leader-leader di dalam perusahaan investasi dimaksud.

“Harus tahu juga leadernya siapa dan kantornya di mana. Ini kan pasti mereka mainnya skala besar sampai ke luar. Cari tahu kantornya ada atau tidak. Jangan-jangan tidak punya kantor. Maksimalkan teknologi, internet untuk  mempermudah,” imbaunya.**BAca juga:Ratusan Warga Rawa Burung Sambangi Gedung DPRD.

Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah masyarakat bisa berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari tahu keabsahan perusahaan investasi yang memberikan tawaran.**Baca juga:Ratusan Massa AMR Longmarch ke Bandara Soetta.

“Yang paling penting sekarang masyarakat bisa koordinasi langsung dengan OJK. Belum lama ini kami koordinasi dan pihak OJK bilang sekarang buka pintu. Masyarakat bisa tanya, perusahan investasi atas nama ini terdaftar atau tidak. Kalau lewat telepon saya belum dapat info, tapi pintu OJK selalu terbuka,” jelasnya.**Baca juga:Ckckck…Muda & Berprestasi, Ini Enam Pria Muda Terkaya.

Diketahui, belakangan penipuan dengan modus investasi kerap terjadi. Belakangan ini dilakukan oleh KSP Pandawa. Pemimpin KSP Pandawa kini sudah ditangkap. Meski demikian kasus ini terus bergulir di Polda Metro Jaya.(HP)




Warga Rawa Burung Sambangi Gedung DPRD

Kantor DPRD Kabupaten Tangerang.(bbs)
Kantor DPRD Kabupaten Tangerang.(bbs)
Kantor DPRD Kabupaten Tangerang.(bbs)

Kabar6-Ratusan masyarakat Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Selasa (14/3/2017).

Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk penolakan akan gusuran perluasan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Dalam gusuran tersebut, pihak Angkasa Pura (AP) II menentukan harga ganti rugi lahan yang tidak sesuai dengan kesepakanan masyarakat Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Dalam aksi penolakan tersebut, masyarakat berkali kali menggemakan takbir sebagai bentuk penolakan gusuran serta, sebagai bentuk rasa penindasan yang dilakukan oleh Angkasa Pura (AP) II terkait ganti rugi lahan.

“AP II telah membohongi kami dengan menargetkan angka ganti rugi yang tidak sesuai. Kami tolak penggusuran. Harga yang diberikan sangatlah kecil, tidak sesuai dengan tanah dan bangun yang kami miliki. Diibaratkan kami jual tanah tak mampu beli tanah,” ungkap Sanusi kepada wartawan.

Pantauan kabar6.com di lokasi, ratusan masyarakat menggelar aksi dengan membawa spanduk bertuliskan “Tolak Gusuran, Tolak Harga Murah Perluasan Runway 3 Bandara Soetta”. ** Baca juga: Ratusan Massa AMR Longmarch ke Bandara Soetta

Dalam hal tersebut, sebanyak 175 kepolisian Resort Kota Tangerang (Polresta Tangerang) melakukan penjagaan dengan membentuk barikade di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang. (shy)




Ratusan Massa AMR Longmarch ke Bandara Soetta

Ratusan masa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) lakukan aksi longmarch.(tia)
Ratusan masa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) lakukan aksi longmarch.(tia)
Ratusan masa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) lakukan aksi longmarch.(tia)

Kabar6-Ratusan masa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) melakukan aksi longmarch dari Desa Rawarengas menuju Jalan M1 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Selasa (14/3/2017).

Dalam aksi tersebut, massa menuntut Direktur PT Angkasa Pura (AP) II untuk menyelesaikan sengketa pembebasan Runway 3 Bandara Soetta yang tidak jelas.

“Kami ingin bertemu langsung dengan Direktur AP II. Sejak 7 Januari 2016, pihak bandara melalui tim pembebasan dari provinsi dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak memenuhi janjinya. Negosiasi yang dilakukan berkali-kali pun tidak ada gunanya. Kami ingin harga yang layak untuk semua desa yang digusur, tidak di bawah pasaran,” ujar Ketua Badan Pemusyawarahan Desa (BPD) Rawarengas, Samsudin, kepada awak media.

Menurutnya, jika dalam tuntutan tersebut tidak dipenuhi, pihaknya mengancam akan melakukan aksi blokir perimeter utara dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi. ** Baca juga: 200 Polisi Kawal Unjuk Rasa di Bandara Soetta

“Kami mendukung pembangunan Bandara Soetta. Kami mendukung adanya perluasan dan pembangunan. Tapi jangan jadikan masyarakat sebagai korbannya dari pembangunan. Kami rakyat, kalau bandara mewah rakyatnya harus sejahtera,” (tia)




200 Polisi Kawal Unjuk Rasa di Bandara Soetta

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Polrestro Tangerang menerjunkan sebanyak 200 personel Kepolisian guna mengamankan aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Selasa (14/3/2017).

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat Rawa Rengas, Kabupaten Tangerang atas pembebasan lahan untuk perluasan Runway 3 Bandara Soetta yang dianggap tidak jelas.

“Untuk aksi hari ini, personel yang diturunkan ada 200 termasuk ada Polwan juga,” ujar Kabag Ops Polrestro Tangerang Kota, AKBP Budi Asrul Kurniawan, kepada kabar6.com melalui sambungan telepon.

Personel tersebut disiagakan di Jalan M1 luar Bandara Soetta yang masuk dalam wilayah hukumnya. Sementara, pengamanan di dalam Bandara masuk dalam wilayah hukum Polres Bandara Soekarno-Hatta

“Hingga saat ini diperkirakan tidak ada potensi kericuhan. Jadi bagi masyarakat sekitar diimbau untuk tidak khawatir karena pihak kepolisian akan terus mengawal keamanan,” pungkasnya. ** Baca juga: Bibit Lobster Illegal Diamankan Polair

Diketahui, ratusan masa aksi melakukan long march dari Rawa Rengas menuju Jalan M1 dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer. (tia)




Bibit Lobster Illegal Diamankan Polair

Kabar6- Sekitar 10.000 benih lobster yang akan dikirim secara illegal ditangkap petugas Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Banten di Binuangen, Kabupaten Lebak,Senin (13/03/17).

Direktur Polair Polda Banten, Kombes Pol Imam Thobroni kepada wartawan mengatakan, ukuran benur itu tidak sesuai dengan ketentuan, dan ini dilarang pemerintah.

Seperti dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/PERMEN-KP/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan, khususnya terkait dengan ukuran berat yang boleh ditangkap dan diperjualbelikan.

Saat benur diamankan, pemiliknya sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap di Sukabumi.

Bibit benur kini diamankan di Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cilegon agar tidak mati.(z)