1

Umroh Sendal Jepit

Yang kita bahas sekarang soal Tenaga Kerja Indonesia illegal di berbagai negara, terutama Arab Saudi dan Malaysia. Setelah sebelumnya dihebohkan surat edaran terkait pengurusan paspor baru harus menunjukkan tabungan minimal Rp.25 juta dan disertai surat ini dan itu untuk orang tertentu, karena dikhawatirkan jadi TKI illegal.

Diluar persoalan paspor itu, kini muncul lagi soal jumlah angka deportasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari beberapa negara, dan cukup merepotkan, karena mereka sebahagian besar tenaga kerja illegal.

Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Agung Sampurno, tahun lalu saja WNI yang dideportasi ada 8.162 orang, dan 2000 orang yang berangkat umroh hilang, dalam arti tak kembali lagi ke Indonesia.

Nah yang mau saya jelaskan bukan soal umroh benar-benar umroh sebagai ibadah.Kalau itu tidak ada masalah, mereka berangkat ibadah setelah selesai mungkin jalan-jalan satu dua hari, lalu pulang kembali ke tanah air. Tapi soal Umroh Sendal Jepit (UMS) atau Umroh KW.

Dan yang mau saya ceritakan ini punya kaitan langsung dengan WNI yang jadi’gelandangan’ di bawah kolong Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi yang jumlah bisa ribuan, dan juga WNI bermasalah yang dideportasi itu.

Permainan UMS sebenarnya sudah lama sekali terjadi, dan tampaknya sudah tersistem. Dalam permainan ini terlibat langsung beberapa travel umroh, oknum aparat dan pihak-pihak terkait.Dalam hati saya setelah melakukan investigasi: ini mah namanya” Kura-kura Dalam Perahu, pura-pura tidak tahu”, atau sebaliknya TST (Tau Sama Tau).Tapi karena sama-sama untung, ya sama-sama diam.

Para calon’ jamaah’ UMS bisa berasal dari daerah mana saja, NTB, NTT, Jatim, Jatim atau dari mana saja, kemudian dibawa ke Jakarta oleh kaki tangan.Disiapkanlah segala sesuatunya seperti layaknya orang yang akan pergi umroh(ibadah) termasuk tarif yang dikenakan pada mereka sama seperti tarif umroh, meski sudah dibisiki akan diberi pekerjaan di Arab Saudi, atau mereka sendiri sudah faham akan bekerja disana.Buktinya coba tes saja mereka, apa yang dibaca saat tawaf, saya jamin dia tidak tau.Karena ketika saya tanya, jawabnya: wong mau jadi TKI ngapain ngafalin kayak gitu”. 

Tiket yang dipakai biasanya hanya satu rute saja (one way)Jakarta-Jeddah, sementara tiket Jeddah-Jakarta (kalau sudah dibeli) akan direfund oleh kaki tangan ke perusahaan penerbangan, bisa dilakukan di Jakarta atau di Jeddah, karena mereka memang tidak niat akan kembali ke Indonesia, minimal dalam dua tahun sesuai kontrak.

Nah, para jamaah umrah KW2 ini atau UMS, setibanya di Jeddah dijemput kaki tangan (orang Indonesia juga), dan koordinatornya yang ada diantara UMS memberi sandi run way. Itu artinya mereka ini jamaah KW dan bukan tujuan Makkah, tapi akan dibawa ke sebuah rumah calo tenaga kerja di Taif. Dan dari taif inilah mereka disebar ke majikan-majikan sesuai pesanan.Ada yang jadi pembantu di rumah tangga, supir truk di perusahaan kontraktor dan seterusnya.

Bila perjanjian kerja mereka bermasalah, tidak betah, terjadi kekerasan dan sebagainya, sebahagiannya itulah yang kabur ke kolong jembatan Kandara itu. Mau pulang tak punya uang, paspor mungkin masih di tangan calo tenaga kerja atau ada yang ditangan majikan. 

Nah bagaimana dengan TKI illegal di Malaysia.Sebagai wartawan yang penasaran, saya melakukan investagasi langsung dengan menjadi bahagian dari TKI illegal.Tapi yang saya ikuti TKI illegal tanpa paspor atau pendatang haram.

Dari Jakarta saya berangkat ke Tanjung Pinang, tepatnya di Kampung Jawa. Biasanya lelaki yang menenteng ransel dan celingak celinguk pasti ada yang nanya : Nak keje kat Malaysie tak.”.Orang yang bertanya ini disebut Tekong.Saya bilang iya, dan dia mengajak saya ke kedai kopi, disuruh menunggu dan disitu sudah ada dua orang lelaki calon TKI illegal, yang satu asal Bima, NTB dan satu lagi dari Sumatera Selatan.

Menjelang tengah hari, jumlah kami menjadi enam orang dan diajak naik perahu menuju Tanjung Uban ke rumah si Tekong. Menunggu lagi sampai malam baru berangkat dengan perahu.Dan kali ini penumpang seluruhnya ada delapan orang, 6 calon TKI illegal, 1 Tekong dan 1 anak buahnya yang mengemudikan perahu.

Setelah berjalan kira-kira kurang dari dua jam, kami berhenti di salah satu sisi Pulau Batam karena hujan dan angin kencang.Setelah angin mereda perjalanan dilanjutkan lagi, dan sampai di Kampung Langsat, Tong Heng (Kecamatan), Masai (kabupaten), Johor Baru ( propinsi/negara bagian), Malaysia, terdengar azan subuh, pasnya tidak tahu jam berapa.

Ketika naik mau ke darat, Polisi Diraja Malaysia datang dengan menyalakan senter melihat wajah calon TKI illegal satu persatu termasuk saya, karena hari masih gelap.Kemudian dia tanya nama dan mau ngapain masuk Malaysia, dan semua kami menjawab.Kemudian Polis berbicara dengan Tekong, setelah itu kami naik semua ke darat dan dikumpulkan di sebuah rumah berdinding gedek.

Tak berapa lama, tanah mulai terlihat terang, polis tidak ada lagi, pergi entah kemana.Tapi ada pria paruh baya bermata sipit yang datang, dia berbicara dengan Tekong dan aksen bicaranya terdengar seperti Uncle Ah Tong dan kadang-kadang seperti Mei Mei di serial Upin Ipin.Dia ini dipanggil Tauke.

Entah apa yang mereka bicarakan, akhirnya si Tauke memberi uang ringgit dalam jumlah yang cukup banyak kepada Tekong.Mereka salaman dan si Tekong pergi, kami diajak ikut Tauke.

Bersama si Tauke kami berenam dibawa ke perumahan semacam asrama yang sudah tak terurus di tengah perkebunan sawit.(tu be conntinuedbe conntinued, ngantuk zzz..zz…).(zoelfauzilubis@yahoo.co.id) 

 




Tarif Taksi Online Ditentukan Kepala Daerah

Stiker yang akan dipasang di Taksi Onlie dan offline.

Kabar6- Tarif taksi online akan diatur sedemikian rupa, setelah Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan segera menerapkan revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016.

Kepada para penyedia layan taksi online dalam aturan itu ada soal penentuan tarif batas atas dan tarif batas bawah.

” Dibuat batasnya, kalau taksi biasa dari dari A ke B Rp50 ribu, kemungkinan taksi online Rp40 ribu.” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pudji Hartanto, di Jakarta, Senin (20/03/17)

Tarif di tiap wilayah berbeda, karena masing-masing pemerintah daerah diberi tugas untuk membuat tarif batas atas dan batas bawah untuk taksi online yang beroperasi di wilayahnya.

” Pokoknya yang atur kepala daerah.” katanya.(z)  

 




Semrawut Diatas Stasiun KA Rawa Buntu

illustrasi

Kabar6-Jalan raya Rawa Buntu, tepat diatas stasiun kereta api Rawa Buntu dan sekitarnya selalu menjadi sumber kemacetan terutama pagi dan sore bahkan sampai malam hari tadi,Senin(20/03/17).Belakangan ini malah terasa makin parah.

Ketika ditelusuri dari mana dan apa yang menjadi sumber kemacetan, ternyata badan jalan dipenuhi oleh angkot, mobil-mobil plat hitam serta ojek online dan ojek tradisional, sehingga badan jalan hanya tinggal satu jalur.

Kendaraan-kendaraan ini memarkirkan kendaraannya secara sembarangan, sehingga menyebabkan kemacetan yang mengular jauh ke belakang.

Siapa pihak yang berwenang mengatur ini, tolonglah diatur.(zoel) 




Sandiaga Uno tak Akan Penuhi Panggilan Polisi

Yupen Hadi dalam konferensi pers.(z)

Kabar6-Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Keamanan Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi, mengatakan, Sandiaga tidak terlibat dalam dugaan penggelapan uang penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang itu. 

“Bang Sandi clear tak ada terlibat sama sekali soal penggelapan itu,” kata Yupen dalam konferensi pers di Jalan Cicurug, Jakarta, Senin (20/03/17) malam.

Menanggapi panggilan polisi terkait kasus ini Selasa besok, Yupen menjelaskan bahwa Sandi tidak akan hadir, karena sudah punya jadwal kampanye.

” Jadwalnya sudah tidak bisa di cancel.”(z)

 

 




Sandiaga Uno Kembali Dipanggil Ditreskrium

Surat Panggilan untuk Sandiaga.(ist)

Kabar6- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga kembali dipanggil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Selasa 21 Maret 2017 

untuk klarifikasi penjualan tanah kurang lebih satu hektar di Jalan Raya Curug KM 3,5 Desa Kadu,Tangerang.

Pemanggilan bernomor B/3214/III/2017/Ditreskrim ini terkait laporan yang dilayangkan RR.Fransiska Kumalawati Susilo, selaku Kuasa hukum Djoni Hidayat.

Sedianya, kata Fransiska, pihak kliennya sudah berupaya menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan dengan Sandiaga Uno sejak Januari 2016. Namun Sandiaga tak menanggapi dengan baik upaya penyelesaian itu.

“Terakhir saya coba hubungi Sandiaga lewat WhatsApp tapi tidak dibalas.” kata Fransiska. 

Sandiaga Uno dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (8/3/2017) dengan bukti laporan nomor 1151/III/2017/PMJ/Dit.Reskrimum,terkait dugaan pelanggaran Pasal 372 KUHP. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui ada tidaknya tindak pidana terkait laporan itu. “Laporan kami terima dan akan kami tindak lanjuti,” kata Argo.(Z)




Polsek Karawaci Periksa Tiga Saksi Kasus Penyekapan Cucu

POlsek Karawaci saat melakukan penyelidikan.(tgia)

Kabar6-Jajaran Polsek Karawaci melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam kasus perampokan dan penyekapan di rumah mewah di Jalan Keramat, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Minggu (19/3/2017).

“Ya, sudah ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan. Kami juga sedang mencari keterangan lainnya untuk mengungkap kasus perampokan sadis ini,” ujar Kapolsek Karawaci, Kompol Munir Yaji, Senin (20/3/2017).**Baca juga:Tujuh Kios di Plaza Borobudur Ciledug Terbakar.

Pada saat kejadian, kata Munir, rumah mewah berlantai dua itu sedang ditinggalkan oleh pemiliknya. Hanya ada korbang, Cucu (45) yang merupakan kerabat pemilik rumah.**Baca juga:Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku.

“Kami sudah bekerja sama dengan Polrestro Tangerang dan Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku perampokan,” tutupnya.(tia)




Tujuh Kios di Plaza Borobudur Ciledug Terbakar

Kepanikan saaat lantai basement Plaza Borobudur Ciledug Terbakar.(tia)

Kabar6-Sedikitnya tujuh kios di Plaza Borobudur Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 1, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dilahap si jago merah, Senin (20/3/2017).

Sedianya lidah api yang diduga dipicu oleh hubungan pendek arus listrik itu berkobar dan mulai membesar pada pukul 21.20 WIB.

“Sementara, kebakran diduga dikarenakan arus pendek di lantai basement. Lalu, api membesar dan membakar tujuh kios yang ada di area basement,” ujar Kasi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rana Rachdiana kepada kabar6.com melalui telepon.

Ketujuh kios yang terbakar tersebut meliputi kios yang menjual jamu, sembako, dan bumbu dapur.**Baca juga:Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang.

Rana menambahkan pihaknya telah menurunkan sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan 14 personil pemadam untuk memadamkan api.**Baca juga:Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang.

“Saat ini api sudah padam, sehingga tidak membakar Toko Borobudur dan Ramayana yang ada di lantai atasnya. Untuk total kerugian, kami masih dalam proses pendataan. Dalam insiden ini juga tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (tia)




20 Polisi Bersenjata Siaga di Lokasi Helikopter Polisi “Mogok”

Helikopter polisi yang mendarat darurat di Tangerang.(shy)

Kabar6-Sebanyak 20 personel Polres Kota (Polresta) Tangerang disiagakan, guna mengamankan Helikopter milik Polri yang mendarat darurat di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Demikian dikatakan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Asep Edi Suheri.”Ada 20 anggota bersenjata lengkap sudah kita kerahkan dilokasi untuk mengamanan,” Kata Kombespol Asep Edi, kepada kabar6.com, Senin (20/3/2017).

Personel tersebut, Kata Kapolres, akan terus melakukan mengamanan hingga tim mekanik Ditpol Udara yang didatangkan dari Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan selesai memperbaiki helikopter tersebut.**Baca juga:Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang.

“Saat ini tim mekanik dari pondok cabe sudah mengarah kelokasi, Kata Pilotnya sih besok pagi juga sudah bisa Take Off. Tapi kami tidak akan underestimate dan memasang garis penjagaan,” tegas Kapolres.**Baca juga:Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang .

Diketahui, helikopter dipiloti oleh Iptu Penerbang Rino RD, Co-pilot Amo Sitompul serta dua pemunpang heli yakni, Brigadir Muni dan Danan tersebut ‎mendarat darurat tersebut ‎setelah melakukan patroli dari Lampung menuju Jakarta lantaran mengalami masalah mesin.(agm/shy)




Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang

Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)
Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)
Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)

Kabar6-Tidak dikabulkannya delapan tuntutan masyarakat di Desa Rawa Renget dan Rawa Burung oleh PT Angkasa Pura (PT AP) II sama saja merobek luka lama.

Diketahui, hari ini warga Desa Rawa Burung dan Rawa Renget bertemu dengan PT AP‎ II  guna membahas polemik ihwal besaran harga pembebasan lahan warga untuk proyek Runway 3 Bandara Soetta. ** Baca juga: PT AP II Sebut Besar Harga Lahan Runway 3 Sesuai Penilaian KJPP

Demikian disampaikan Gani tokoh masyarakat di Kecamatan Kosambi kepada Kabar6.com, Tangerang, Senin (20/3/2017).‎  Menurut Gani, melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) pihak Angkasa Pura II berusaha mengulang kesuksesan menindas kelompok sembilan di tahun 1978.

“Sekarang namanya KJPP dulu pada tahun 1978 namanya kelompok sembilan yang terdiri dari gubernur daerah sampai tingkat kepala desa. Badan Pertanahan Nasional dulu namanya agraria,” kata Gani.

 Gani menuturkan, penindasan keji yang dilakukan kelompok sembilan itu dengan memaksa warga menjual tanahnya dengan harga sangat murah.

 “Dahulu per meternya dihargai Rp200. Jika tidak mau dijual maka langsung ditangkap oleh mereka. Dan ini menjadi luka yang amat dalam bagi kami,” kata Gani.

 Ia menambahkan, dulu namanya JIAC (Jakarta Internasional Airport Cengkareng) namun lebih dikenal dengan nama pelabuhan udara (Pelud).

 “Ayah saya pernah ditangkap mereka dan dipaksa untuk menjual tanah yang dimilikinya. Bukankah itu termasuk penindasan. Dahulu kami diam tapi tidak saat ini,” kata Gani.

Ia melanjutkan, modus yang dilakukan KJPP sama dengan kelompok tim sembilan. Ditegaskan, sampai saat ini tidak adanya sosialisasi yang dilakukan KJPP atau Angkasa Pura II kepada masyarakat.

“Sosialisasi apanya, tidak ada. Mereka datang ke rumah masyarakat yang daya pikirnya tidak sama dengan mereka dan menggunakan bahasa yang tidak mudah dimengerti. Lebih banyak pakai bahasa asing. Maksudnya apa mereka menggunakan cara itu, mereka mau menipu kami?” imbuhnya. ** Baca juga: Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku

“Saya ingatkan ya, jangan main-main dengan kami dan buka luka lama kami. Dahulu kami diam, sekarang tidak lagi,” pungkasnya.(nal)




Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang

Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)
Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)
Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)

Kabar6-Sebuah helikopter polisi jenis NBO 106 1110 mendarat darurat di lahan perkebunan milik warga di Kampung Kawaron, Rt 03/04, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Senin (20/3/2017).

Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Kosasi, membenarkan adanya hal tersebut.

“Ya, betul ada helikopter yang mendarat mendadak di kawasan perkebunan warga Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya. Hal tersebut karena, mesin pada helikopter rusak. Saat ini pun, helikopter tersebut sedang diperbaiki oleh teknisi Ditpol Udara Pondok Cabe,” ujarnya saat dikonfirmasi kabar6.com.

Diketahui, helikopter tengah melakukan patroli dari Lampung menuju Jakarta. Dalam helikopter tersebut terdiri dari Pilot Iptu Penerbang Rino RD, Co-Pilot Amo Sitompul serta, dua penumpang heli yakni, Brigadir Muni dan Danan. ** Baca juga: Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku

“Dalam helikopter tersebut ada empat awak, semua baik-baik saja dan selamat karena, pilot berhasil mendarat dengan baik di kawasan perkebunan. Mereka pun dari Lampung untuk kembali ke Jakarta setelah melakukan patroli,” pungkasnya. (shy/agm)