1

Sandiaga Uno tak Akan Penuhi Panggilan Polisi

Yupen Hadi dalam konferensi pers.(z)

Kabar6-Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Keamanan Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi, mengatakan, Sandiaga tidak terlibat dalam dugaan penggelapan uang penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang itu. 

“Bang Sandi clear tak ada terlibat sama sekali soal penggelapan itu,” kata Yupen dalam konferensi pers di Jalan Cicurug, Jakarta, Senin (20/03/17) malam.

Menanggapi panggilan polisi terkait kasus ini Selasa besok, Yupen menjelaskan bahwa Sandi tidak akan hadir, karena sudah punya jadwal kampanye.

” Jadwalnya sudah tidak bisa di cancel.”(z)

 

 




Sandiaga Uno Kembali Dipanggil Ditreskrium

Surat Panggilan untuk Sandiaga.(ist)

Kabar6- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga kembali dipanggil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Selasa 21 Maret 2017 

untuk klarifikasi penjualan tanah kurang lebih satu hektar di Jalan Raya Curug KM 3,5 Desa Kadu,Tangerang.

Pemanggilan bernomor B/3214/III/2017/Ditreskrim ini terkait laporan yang dilayangkan RR.Fransiska Kumalawati Susilo, selaku Kuasa hukum Djoni Hidayat.

Sedianya, kata Fransiska, pihak kliennya sudah berupaya menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan dengan Sandiaga Uno sejak Januari 2016. Namun Sandiaga tak menanggapi dengan baik upaya penyelesaian itu.

“Terakhir saya coba hubungi Sandiaga lewat WhatsApp tapi tidak dibalas.” kata Fransiska. 

Sandiaga Uno dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (8/3/2017) dengan bukti laporan nomor 1151/III/2017/PMJ/Dit.Reskrimum,terkait dugaan pelanggaran Pasal 372 KUHP. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui ada tidaknya tindak pidana terkait laporan itu. “Laporan kami terima dan akan kami tindak lanjuti,” kata Argo.(Z)




Polsek Karawaci Periksa Tiga Saksi Kasus Penyekapan Cucu

POlsek Karawaci saat melakukan penyelidikan.(tgia)

Kabar6-Jajaran Polsek Karawaci melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam kasus perampokan dan penyekapan di rumah mewah di Jalan Keramat, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Minggu (19/3/2017).

“Ya, sudah ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan. Kami juga sedang mencari keterangan lainnya untuk mengungkap kasus perampokan sadis ini,” ujar Kapolsek Karawaci, Kompol Munir Yaji, Senin (20/3/2017).**Baca juga:Tujuh Kios di Plaza Borobudur Ciledug Terbakar.

Pada saat kejadian, kata Munir, rumah mewah berlantai dua itu sedang ditinggalkan oleh pemiliknya. Hanya ada korbang, Cucu (45) yang merupakan kerabat pemilik rumah.**Baca juga:Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku.

“Kami sudah bekerja sama dengan Polrestro Tangerang dan Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku perampokan,” tutupnya.(tia)




Tujuh Kios di Plaza Borobudur Ciledug Terbakar

Kepanikan saaat lantai basement Plaza Borobudur Ciledug Terbakar.(tia)

Kabar6-Sedikitnya tujuh kios di Plaza Borobudur Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 1, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dilahap si jago merah, Senin (20/3/2017).

Sedianya lidah api yang diduga dipicu oleh hubungan pendek arus listrik itu berkobar dan mulai membesar pada pukul 21.20 WIB.

“Sementara, kebakran diduga dikarenakan arus pendek di lantai basement. Lalu, api membesar dan membakar tujuh kios yang ada di area basement,” ujar Kasi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rana Rachdiana kepada kabar6.com melalui telepon.

Ketujuh kios yang terbakar tersebut meliputi kios yang menjual jamu, sembako, dan bumbu dapur.**Baca juga:Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang.

Rana menambahkan pihaknya telah menurunkan sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan 14 personil pemadam untuk memadamkan api.**Baca juga:Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang.

“Saat ini api sudah padam, sehingga tidak membakar Toko Borobudur dan Ramayana yang ada di lantai atasnya. Untuk total kerugian, kami masih dalam proses pendataan. Dalam insiden ini juga tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (tia)




20 Polisi Bersenjata Siaga di Lokasi Helikopter Polisi “Mogok”

Helikopter polisi yang mendarat darurat di Tangerang.(shy)

Kabar6-Sebanyak 20 personel Polres Kota (Polresta) Tangerang disiagakan, guna mengamankan Helikopter milik Polri yang mendarat darurat di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Demikian dikatakan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Asep Edi Suheri.”Ada 20 anggota bersenjata lengkap sudah kita kerahkan dilokasi untuk mengamanan,” Kata Kombespol Asep Edi, kepada kabar6.com, Senin (20/3/2017).

Personel tersebut, Kata Kapolres, akan terus melakukan mengamanan hingga tim mekanik Ditpol Udara yang didatangkan dari Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan selesai memperbaiki helikopter tersebut.**Baca juga:Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang.

“Saat ini tim mekanik dari pondok cabe sudah mengarah kelokasi, Kata Pilotnya sih besok pagi juga sudah bisa Take Off. Tapi kami tidak akan underestimate dan memasang garis penjagaan,” tegas Kapolres.**Baca juga:Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang .

Diketahui, helikopter dipiloti oleh Iptu Penerbang Rino RD, Co-pilot Amo Sitompul serta dua pemunpang heli yakni, Brigadir Muni dan Danan tersebut ‎mendarat darurat tersebut ‎setelah melakukan patroli dari Lampung menuju Jakarta lantaran mengalami masalah mesin.(agm/shy)




Soal Runway 3, AP II “Robek” Luka Lama Rakyat Tangerang

Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)
Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)
Gani, tokoh masyarakat Kosambi.(nal)

Kabar6-Tidak dikabulkannya delapan tuntutan masyarakat di Desa Rawa Renget dan Rawa Burung oleh PT Angkasa Pura (PT AP) II sama saja merobek luka lama.

Diketahui, hari ini warga Desa Rawa Burung dan Rawa Renget bertemu dengan PT AP‎ II  guna membahas polemik ihwal besaran harga pembebasan lahan warga untuk proyek Runway 3 Bandara Soetta. ** Baca juga: PT AP II Sebut Besar Harga Lahan Runway 3 Sesuai Penilaian KJPP

Demikian disampaikan Gani tokoh masyarakat di Kecamatan Kosambi kepada Kabar6.com, Tangerang, Senin (20/3/2017).‎  Menurut Gani, melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) pihak Angkasa Pura II berusaha mengulang kesuksesan menindas kelompok sembilan di tahun 1978.

“Sekarang namanya KJPP dulu pada tahun 1978 namanya kelompok sembilan yang terdiri dari gubernur daerah sampai tingkat kepala desa. Badan Pertanahan Nasional dulu namanya agraria,” kata Gani.

 Gani menuturkan, penindasan keji yang dilakukan kelompok sembilan itu dengan memaksa warga menjual tanahnya dengan harga sangat murah.

 “Dahulu per meternya dihargai Rp200. Jika tidak mau dijual maka langsung ditangkap oleh mereka. Dan ini menjadi luka yang amat dalam bagi kami,” kata Gani.

 Ia menambahkan, dulu namanya JIAC (Jakarta Internasional Airport Cengkareng) namun lebih dikenal dengan nama pelabuhan udara (Pelud).

 “Ayah saya pernah ditangkap mereka dan dipaksa untuk menjual tanah yang dimilikinya. Bukankah itu termasuk penindasan. Dahulu kami diam tapi tidak saat ini,” kata Gani.

Ia melanjutkan, modus yang dilakukan KJPP sama dengan kelompok tim sembilan. Ditegaskan, sampai saat ini tidak adanya sosialisasi yang dilakukan KJPP atau Angkasa Pura II kepada masyarakat.

“Sosialisasi apanya, tidak ada. Mereka datang ke rumah masyarakat yang daya pikirnya tidak sama dengan mereka dan menggunakan bahasa yang tidak mudah dimengerti. Lebih banyak pakai bahasa asing. Maksudnya apa mereka menggunakan cara itu, mereka mau menipu kami?” imbuhnya. ** Baca juga: Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku

“Saya ingatkan ya, jangan main-main dengan kami dan buka luka lama kami. Dahulu kami diam, sekarang tidak lagi,” pungkasnya.(nal)




Helikopter Polisi Mendarat Darurat di Tangerang

Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)
Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)
Helikopter yang mendarat darurat di lahan perkebunan warga.(shy/agm)

Kabar6-Sebuah helikopter polisi jenis NBO 106 1110 mendarat darurat di lahan perkebunan milik warga di Kampung Kawaron, Rt 03/04, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Senin (20/3/2017).

Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Kosasi, membenarkan adanya hal tersebut.

“Ya, betul ada helikopter yang mendarat mendadak di kawasan perkebunan warga Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya. Hal tersebut karena, mesin pada helikopter rusak. Saat ini pun, helikopter tersebut sedang diperbaiki oleh teknisi Ditpol Udara Pondok Cabe,” ujarnya saat dikonfirmasi kabar6.com.

Diketahui, helikopter tengah melakukan patroli dari Lampung menuju Jakarta. Dalam helikopter tersebut terdiri dari Pilot Iptu Penerbang Rino RD, Co-Pilot Amo Sitompul serta, dua penumpang heli yakni, Brigadir Muni dan Danan. ** Baca juga: Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku

“Dalam helikopter tersebut ada empat awak, semua baik-baik saja dan selamat karena, pilot berhasil mendarat dengan baik di kawasan perkebunan. Mereka pun dari Lampung untuk kembali ke Jakarta setelah melakukan patroli,” pungkasnya. (shy/agm)




Sebelum Disekap, Korban Perampokan di Karawaci Dianiaya Pelaku

Cucu, korban perampokan di Karawaci.(bad)
Cucu, korban perampokan di Karawaci.(bad)
Cucu, korban perampokan di Karawaci.(bad)

Kabar6-Cucu (45), Korban perampokan dan penyekapan di rumah mewah di Jalan Keramat, Karawaci, Kota Tangerang masih terbaring di salah satu rumah sakit di Modernland, Kota Tangerang.

Cucu mengatakan dirinya dianiaya oleh dua orang tak dikenal yang meminta dirinya menunjukan letak barang berharga. ** Baca juga: Ngerampok Rumah Mewah Cuma Dapat Batu Akik

“Pelakunya dua orang naik sepeda motor,” ungkap Cucu menjelaskan, Senin (20/3/2017).

Cucu mengaku tak mengira dirinya bakal disambangi perampok. Awalnya, kedua pelaku mengetuk pintu layaknya seorang tamu. Namun, saat pintu dibuka, pengusaha tembaga ini langsung diseret oleh kedua pelaku.

“Pelaku langsung menyumpal mulut dan mengikat tangan saya. Lalu menyekap saya di kamar mandi. Saya berharap polisi dapat menangkap pelakunya,” paparnya. ** Baca juga: Ribuan Peserta BPJS PBI di Cilegon Bayar Ganda

Akibat kejadian ini, cucu mengalami luka di mata sebelah kanan, kaki dan tangan memar dan luka di bibir.(bad)




Ribuan Peserta BPJS PBI di Cilegon Bayar Ganda

Peserta BPJS ganda di Cilegon.(sus)
Peserta BPJS ganda di Cilegon.(sus)
Peserta BPJS ganda di Cilegon.(sus)

Kabar6-Kepala kantor layanan operasional Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kota Cilegon merilis hasil audit peserta BPJS yang dibiayai pemerintah baik pusat maupun kota.

Dari hasil audit yang dilakukan, pihaknya menemukan terdapat sebanyak 3.051 peserta BPJS masuk daftar Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan secara ganda.

Peserta BPJS yang masuk dalam daftar penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat dan daerah tersebut merupakan peserta yang awalnya tercatat sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesmas) yang didaftarkan tanpa Nomor Induk Kepegawaian (NIK) dan Jamkesda yang didaftarkan dengan menggunakan NIK.

Sehingga terdapat kegandaan akibat adanya kesamaam nama peserta Jamkesmas yang masuk dalam pembiayaan Jamkesda.

Kepala Kantor layanan operasional BPJS Kota Cilegon, Aang Muchammad Muchyi mengatakan kegandaan peserta PBI diduga terjadi sejak awal berdirinya BPJS 2014 lalu.

Namun baru diketahui per Februari kemarin. Sehingga pihaknya mengaku akan menghentikan pembayaran terhadap 3.051 dari 14.000 peserta BPJS PBI yang diketahui ganda.

“Ya ini kita ketahui dari hasil audit dan verifikasi yang dilakukan di internal kami. Ada sekira 3.000 lebih peserta ganda pada program jaminan yang dibayarkan pemerintah pusat dan daerah. Makanya di akhir Maret nanti kita juga akan kembalikan uang yang selama ini sudah dibayarkan sebesar Rp1,9 M,” kata Aang, Senin (20/03/17).

Sementara itu, guna mengatasi persoalan itu pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Cilegon. ** Baca juga: Balita Hedrosepalus Butuh Bantuan

“Kami juga sudah berkoordinasi untuk mencarikan pengganti dari 3.000 peserta yang diketahui ganda. Informasinya akan diambilkan dari peserta BPJS mandiri yang masih menunggak. Tapi ketentuannya sedang diverifikasi di dinas setempat,” tutupnya.(sus)




Balita Hedrosepalus Butuh Bantuan

illustrasi penderita hedrosepalus.

Kabar6-Balita penderita Hedrosepalus bernama Ilham Putra Usman (3), putra dari pasangan Usman (33) dan Amelia (27), warga Kampung Ranjeng, Desa Ranjeng, RT 01/01, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk pengobatan penyakitnya.

“Enggak dirawat, (berobat) pulang pergi, dua minggu sekali. Berobat itu sampai umur enam bulan. Kemarin-kemarin ada dari Dinsos, itu cuma ninjau doang,” kata Amelia (27), Senin (20/03/2017).

Amel bercerita, bahwa anaknya telah mengidap Hedrosepalus sejak dalam kandungan, sehingga harus dilahirkan dengan cara operasi Cesar.

“Dari lahir sudah begini, kata dokter tidak bisa lahir normal, karena kepalanya sudah besar, makanya waktu itu dioperasi (Cesar),” terangnya.

Kedua orang tuanya hanya berdagang gorengan dan es kelapa hijau guna membiayai kehidupan sehari-harinya. Terkadang uangnya habis untuk membayar sewa kontrakan dan lapak berdagang mereka.

“Ngontrak rumah Rp500 ribu sebulan, tempat jualan Rp1,2 juta, karena ada dua gerobak. Namanya juga jualan, hasilnya tidak tentu, kalau ramai laku banyak, kalau sepi yah tidak,” tegasnya.(tmn)