Perampok di SPBU Daan Mogot Dalam 2 Bulan Punya Hasil Rp2,5 Miliar

Lokasi perampokan ke 24 di SPBU Daan Mogot KM 12.(foto:dok)

Kabar6- Perampok yang juga membunuh Davidson Tantono (30) dalam  dua bulan, yakni April hingga Juni 2017 sudah 23 kali merampok dengan hasil Rp2,5 miliar lebih. Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya,Selasa (20/06/2017).

Rincian perampokan kelompok SFL yakni di Cidahu (Rp31juta), Cirebon (Rp60 juta), Kalijodo, Jakarta Barat (Rp80 juta),  Cengkareng, Jakarta Barat (Rp20 juta), Taman Topi, Bogor (Rp40 juta),Ciawi (Rp60 juta), Ciluwer (Rp30 juta), Kampung Melayu (Rp50 juta), Pasar Minggu (Rp70 juta), Kalibata (Rp30 juta), Tangerang, Poris (Rp20 juta),Kedung Halang (Rp100 juta), Kalimalang (Rp50 juta), Cikarang (Rp150 juta), Indovision, Jakarta Barat (Rp100 juta) Tangerang (Rp60 juta),Caringin, Cidahu (Rp60 juta), Cirebon (Rp10 juta), Rawa Buaya, Jakarta Barat (Rp40 juta), Pesing, Jakarta Barat (Rp80 juta), Bekasi, Jawa Barat (Rp800 ribu), Pemda Bogor (Rp60 juta), Kampung Melayu (Rp60 juta)..

Dan aksi yang ke-24 adalah di SPBU Daan Mogot KM 12, Jakarta Barat, Jumat, 9 Juni 2017, yang merupakan aksi pertama yang membunuh korbannya, karena dalam 23 aksi sebelumnya korban tidak dibunuh.

Hasil rampokan mereka biasanya dibagi sesuai dengan porsinya, dan dibuat pesta. Meski ketika menjalankan aksi mereka berpencar, tapi setelah itu mereka akan berkumpul di sebuah tempat yang sudah disiapkan oleh RCL, kekasih dari SFL sang  ‘komandan’ perampok.(Z)




Musim Mudik Awas Maling ” Kuli Panggul “

Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Hermansyah,(foto:shy)

Kabar6-Polda Banten menghimbau agar para pemudik selalu waspada dalam membawa barang bawaan.”Para pemudik harus hati-hati dengan modus pencurian yang dimanfaatkan pada musim mudik ini,” ungkap Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Hermansyah, Selasa (20/7/2017).

Ia mengatakan, wilayah rawan akan tindak pencurian yakni, pasar ataupun kawasan wisata ,serta objek vital transportasi.”Saat ini hati-hati dengan pencurian dengan modus kuli panggung. Hal ini harus diperhatikan karena sering terjadi pada saat musim mudik,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, pencuri akan berpura-pura menawatkan jasa kuli panggul yang kemudian, bila sang pemilik barang lengah, si pencuri pun akan mulai beraksi dan membawa kabur barang bawaan. ” Ini sering sekali terjadi. Jadi jaga barang bawaan dan jangan berlebihan juga. Selain itu, waspada juga copet dan jambret. Jangan menggunakan perhiasan berlebih, jangan mencolok agar tidak jadi incaran,” tutupnya. (Shy)

 




Malam Ini, Pemudik Mulai Padati Merak

Situasi pelabuhan Merak malam ini.(foto:tmn)

Kabar6- Malam ini, disejumlah jalur mudik diprediksi akan mengalami lonjakan secara signifikan, terutama di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. “karakteriatiknya malam, malam ini bisa nambah, diharapkan kenaikannya ridak drastis, yang sekarang ini anak sekolah mulai libu ,” kata Pudji Hartanto, Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar), usai meninjau Terminal Terpadu Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (20/06/2017).

Sedangkan di pelabuhan Merak diprediksi akan mencapai puncaknya pada Kamis, 22 Juni 2017, ” Diperkirakan dua hari lagi itu akan terjadi lonjakan. di Merak ini Alhamdulillah kita lihat masih lengang tak ada antrian,” terangnya.

Saat puncak arus mudik, kordinasi antara Terminal Terpadu Merak (TTM), Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni harus baik agar tak ada penumpukkan pemudik baik di dalam maupun diluar pelabuhan dan terminal.

” nah kuncinya kordinasi antara pelabuhan Merak dengan Bakauheni. Begitu adanya lonjakan dari Tol Tangerang sampai Merak mulai melakukan antisipasi penambahan kapal, jumlah bus di Bakahuni sehingga tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Saat puncak arus mudik tidak menutup kemungkinan tindak kriminalitas akan meningkat. Mantan Wakapolda Banten ini meminta seluruh petugas mudik,khusunya polisi, untuk meningkatkan keamanannya.

“Kesiapan dari personilnya, posko yang ada, termasuk konsentrasi kita kemanan, kapolri sudah perintahkan calo, preman sudah dilakukan penindakan, bahwa preman yang ada disekitar sudah ditindak,” tegasnya.(tmn)

 




Buka Puasa dan Dialog Interaktif AMPI Tangsel

Ketua DPD AMPI Tangsel, Tomy Patria saat memberikan sambutan,(foto:cep)

Kabar6. Buka Puasa dan Dialog Interaktif bertema ‘Membangun potensi pemuda dan kewilayahan Kota Tangerang Selatan’digelar oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Tangerang Selatan di Lapangan Futsal Jalan Dewi Sartika, Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Selasa (20/06/2017)

Acara yang berkolaborasi dengan Organisasi Pemuda OI (Orang Indonesia) Kota Tangerang Selatan dan Solidaritas Pencinta Alam (SP-ASA) Kota Tangerang Selatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) AMPI Dito Ariotedjo, DPD AMPI Provinsi Banten Ismar Triguna, Ketua DPD AMPI Kota Tangerang Selatan Tomy Patria dan sejumlah anggota Oi dan Pengurus AMPI Kota Tangerang Selatan.

Ketua DPD AMPI Kota Tangerang Selatan, Tomy Patria dalam sambutannya bahwa mengapa acara ini digelar di flyover karena tempat ini merupakan tempat starategis untuk tempat berkumpul organisasi pemuda seperti Oi, Karang Taruna, dan pencinta alam. Ia juga melanjutkan bahwa DPD AMPI memiliki tugas yaitu membangun kewilayahan, membuat sejarah untuk dikenang di masa yang akan datang menuju pembaharuan. 

“AMPI Tangsel akan terus memberikan konstribusi nyata kepada pemuda untuk bisa dikenang oleh pemuda di masa yang akan datang. Kami juga akan terus memberikan ide-ide yang segar dan tetap muda untuk kemajuan Kota Tangerang Selatan ” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPP AMPI Dito Ariotedjo mengatakan bahwa dirinya kaget dengan tempat yang dipilih oleh AMPI tangsel, tempat ini membuatnya mengenang masa-masa SMA yang sering berkumpul di Taman. Dan, tempat ini merupakan tempat yang harus dicontoh dan diaplikasikan oleh daerah-daerah lain untuk dijadikan tempat dan wadah berkumpul dan pembinaan pemuda. 

Menurutnya, pemuda memiliki 2 karakter yaitu pemuda urban dan pemuda plural. Pemuda Kota Tangsel ini memiliki karakter percampuran karena adanya pendatang. “pembinaan harus sering dilakukan agar pemuda terus menghasilkan kreasi yang positif agar tidak salah arah dan terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik,” ucap Ketua DPP AMPI yang baru dilantik bulan Februari ini.  

Ia melanjutkan, periode hari ini memiliki tekad mengembalikan fungsi dan peran AMPI  kepada pemuda, untuk dikenang oleh pemuda dan membuat pemuda memiliki pemikiran pendidikan politik dan kebangsaan. “Buat pergerakan makan akan tercipta social movement yang berfungsi ke pemuda. Fokus di kualitas bukan di kuantitas,” ucapnya. (Cep) 




BPOM Tarik Mie Instant Mengandung Babi

Kabar6-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik empat produk mi asal Korea dan menghentikan impornya.Demikian dijelas Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito di Jakarta, Selasa (20/06/2017).

Produk yang ditarik tersebut yakni mi instan U-Dong dan mi instan rasa Kimchi yang diproduksi oleh Samyang, mi instan Shin Tamyun Ramen Black oleh Nongshim, dan mi instan Yeul Ramen oleh Ottogikarena mengandung fragmen DNA babi. yakni mi instan U-Dong dan mi instan rasa Kimchi yang diproduksi oleh Samyang, mi instan Shin Tamyun Ramen Black oleh Nongshim, dan mi instan Yeul Ramen oleh Ottogi.

Menurut pantauan Kabar6, mie yang dilarang ini ditemukan dijual di beberapa minimarket di Tangerang Selatan, bahkan di salah satu minimarket di Kademangan produk ini ditemui.(Z) 

 

 

 




Dirjen Hubdar : Dermaga VI Pelabuhan Merak Titik Macet Puncak Mudik

Dirjen Hubdar Kemenhub, saat meninjau Pelabuhan Merak.(foto:tmn)

Kabar6-Dermaga VI Pelabuhan Merak yang baru saja dioperasikan dan dijadikan lokasi khusus untuk menyeberangkan roda dua menuju Pelabuhan Bakauheni dikhawatirkan akan menjadi pusat kemacetan panjang saat puncak arus mudik 2017 yang diprediksi terjadi pada H-3 Idul Fitri.

“Itu salah satu yang mau kita atur, jangan sampai antrian yang masuk ke dermaga enam ini sampai panjang, kalau panjang nanti masuk ke dermaga lima terus,” kata Pudji Hartanto Iskandar, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub, saat meninjau kesiapan angkutan bus di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Selasa (20/06/2017).

Kalau kemacetan panjang terjadi hingga ke dalam ruas tol, pihak kepolisian diharapkan bertindak cepat dan tegas mengatur arus lalu lintas agar tidak merugikan kepentingan masyarakat lainnya. ” kita gak selalu statis, itu ada fleksibel yah diliat situasi dan kondisi. Itu enggak harga mati. Itu bisa jadi suatu tindakan diskresi kepolisian. Aturan aja disitu bisa dilanggar ketika masyarakat umum membutuhkan,” terangnya.

Dirinya mencontohkan sewaktu menjabat sebagai Wakapolda Banten diskresi kepolisian pernah digunakkan untuk memecah kemacetan panjang menuju Pelabuhan Merak. ” Karena dulu antrian terlalu panjang, waktu saya masih jadi wakapolda (Banten), motor udah neggrung-grung, tin-tin, motor dimasukkan semua, habis,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa Dermaga VI yang baru selesai dibangun, oleh PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak dikhususkan bagi pemudik kendaraan roda dua. Pada arus mudik sebelumnya, kendaraan roda dua terpecah ke lima dermaga. Meski telah di atur ke banyak dermaga antrian kendaraan roda dua dan roda empat masih mengular beberapa kilometer hingga keluar Pelabuhan Merak. Bahkan Jalan Cikuasa Atas dan Jalan Tol Tangerang-Merak pun dijadikan kantung parkir untuk menahan laju kendaraan yang ingin masuk ke pelabuhan di ujung barat pulau Jawa tersebut.

Sedangkan jalan raya menuju Dermaga VI Pelabuhan Merak yang berada dibelakang Terminal Terpadu Merak (TTM) diberi pemisah jalan yang memisahkan antara kendaraan  roda empat dan roda dua.(tmn)

 

 




23 Anak Koin Dirazia Petugas Gabungan

Anak Selam Koin di Pelabuhan Merak. (tmn)

Kabar6-Pascatragedi Jaya Efendi (19), nyawanya melayang karena melompat dari atas kapal dan terbentur dinding dermaga, sebanyak 23 anak koin di razia oleh petugas gabungan dari security Pelabuhan Merak, TNI AL, dan Polisi.

Meski begitu, masih ada saja anak koin yang beroperasi di sekitar Dermaga I Pelabuhan Merak meski terdapat petugas kepolisian dan Petugas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang berjaga.

“Untuk anak koin memang tidak boleh berada di areal pelabuhan, itu zona C, zona terlarang hanya khusus orang orang tertentu. Kenapa dilarang, itu untuk keselamatan bersama,” ungkap Manajer Operasi PT ASDP Fery Indonesia Cabang Merak, Rudy Mahmudi, Selasa (20/06/2017).**Baca Juga: Anak Selem Koin Tewas Mengambang di Pelabuhan Merak

Meski ada petugas yang berjaga, namun beberapa anak koin masih beraktivitas memunguti koin yang dilempari penumpang dari atas kapal. Mereka lompat dari atas kapal dan menyelam saling berebutan uang logam di dalam air laut.

“Larangan itu sudah lama. Ini (razia) hanya operasi rutin saja. Tapi memang yang namanya anak koin ini bandel-bandel, sudah di usir, dilarang, balik lagi,” terangnya.

Rudy menjelaskan bahwa anak koin masuk ke perairan pelabuhan melalui Dermaga VI yang baru dibangun dengan cara berenang sejauh 500 meter. Namun, anak koin sendiri telah beroperasi lama mencari rejeki dengan caranya meski harus bertaruh nyawa di Dermaga I sampai III.

“Tim khusus di luar pelabuhan tidak ada. Tapi koordinasi dengan Polisi dan TNI sudah dilakukan. Dan enggak mungkin petugas itu nyemplung, paling enggak kan nunggu mereka naik dulu,” jelasnya.

Profesi anak koin yang dilakukan oleh remaja sekitar pelabuhan Merak, tepatnya di Kecamatan Pulomerak, diakui oleh Rudy tak mungkin mengkriminalkan mereka guna memberi efek jera.

“Nanti kalau di penjara itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dikiranya, nanti repot. Nanti setelah diamankan, di panggil RT dan orang tuanya untuk dikasih pembinaan,” ujarnya.(tmn)




Penembak David di SPBU Daan Mogot Ditembak Mati

Dirreskrimum PMJ, Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho.

Kabar6-Penyidik Gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat menembak mati pimpinan atau ‘Kapten’ perampokan yang menewaskan Davidson Tantono, 31 tahun, di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6/2017) lalu. 

Pelaku ditembak mati oleh petugas di kawasan Banyuwangi, Jawa Timur, karena berusaha merebut senjata dan melawan petugas yang mengawalnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan, pihaknya terpaksa menembak mati tersangka karena melawan saat sedang dikembangkan.

“Tersangka atas nama SP ini melakukan perlawanan dengan merebut senjata api anggota. Kemudian anggota melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak yang bersangkutan, karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan petugas dan masyarakat lainnya,” katanya, Selasa (20/06/2017)

Kombes Rudy menegaskan, SP sebelumnya ditangkap di Banyuwangi, Jawa Timur. Kemudian, tersangka diminta menunjukkan senjata api yang digunakan untuk menembak korban. “Tersangka mengaku membuang senjata api di jalan by pass Sidoarjo,” ungkapnya.

Tetapi, pada saat hendak menunjukkan senjata api, SP bertingkah mencurigakan. Dia kemudian hendak mencabut senjata api anggota yang mengawalnya. “Saat hendak menunjukkan tempat, dia mau mencabut senjata api anggota sehingga ditembak secara tegas dan terukur,” tegasnya.

Dia melanjutkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran kembali terhadap pelaku lainnya. “Kita berharap pelaku lainnya bisa kita tangkap dalam waktu dekat ini,” pungkasnya. 

Sebelumnya, polisi telah menangkap 4 pelaku, yang satu di antaranya ditembak mati. Dengan ditangkapnya SP, total tersangka yang sudah ditangkap berjumlah lima orang.(Z/ntmc) 




Perampok di SPBU Daan Mogot Ternyata Beraksi Bareng Pacarnya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.(foto:ntmc)

Kabar6-Komplotan perampokan dengan senjata api yang menewaskan Davidson Tantono, 31 tahun, di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat berhasil diringkus Polda Metro Jaya.

Dalam penangkapan tersebut, pimpinan atau ‘kapten’ perampokan berinisial S.F.L (sebelumnya disebut SP) terpaksa ditembak mati karena membahayakan keselamatan petugas dengan merebut senjata petugas saat dilakukan pengembangan kasus.

Selain S.F.L dalam perampokan sadis tersebut juga melibatkan satu wanita berinisial R.C.L yang merupakan pacar dari pelaku utama S.F.L. Wanita berumur 36 tahun tersebut berperan sebagai penyedia tempat berkumpul para komplotan yang diketahui telah beraksi di 23 tempat tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan bahwa pelaku R.C.L ditangkap bersama pelaku lainnya N.Z.R atas interogasi dari S.F.L di daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Pelaku R.C.L berperan sebagai pacar dari S.F.L, dan menyediakan tempat berkumpul untuk para pelaku sebelum dan sesudah melakukan aksi. Pelaku juga menyediakan tempat tinggal bagi para pelaku selama beraksi di Jakarta,” jelas Kabid Humas kepada wartawan, Selasa (20/6/2017).

R.C.L ditangkap bersama barang bukti 3 buah handphone merek Samsung, 3 buah handphone merek Nokia, uang tunai senilai Rp6 juta yang diduga merupakan hasil kejahatan dan jaket yang digunakan pacarnya S.F.L saat melakukan kejahatan.(z/ntmc)

 




Medsos Bisa Picu Gangguan Jiwa

Belakangan ini cukup banyak para pengguna medsos yang secara tidak sadar sebenarnya sedang memupuk gangguan jiwa yang disebut Internet Asperger Syndrome. 

Gangguan jiwa jenis ini menghinggapi orang-orang yang di dunia nyata selama ini dikenal kalem, woles, tapi di media sosial tiba-tiba menjadi tukang sumpah serapah, suka marah-marah pada pihak-pihak tertentu yang tidak disenanginya atau minimal tidak sependapat dengannya.

Pemandangan semacam ini gejalanya sudah terlihat dan meningkat sejak kampanye Pilkada, terutama saat Pilkada DKI Jakarta. Sampai sekarang Pilkada sudah usai dan pemenangnya sudah ditentukan, ‘penyakit’ itu masih tercatat tetap tinggi.

Persoalannya bisa cuma karena berbeda pilihan calon, berbeda cara pandang dalam satu agama maupun dengan yang berbeda agama, cara memahami Pancasila dan lain sebagainya. Pada puncaknya orang atau kelompok yang tidak disenanginya itu langsung di unfreind disertai uring-uringan karena menyimpan segudang emosi.

Orang yang berseberangan pendapat dengannya dijustifikasi sebagai orang bodoh dan bertindak tidak sebagaimana yang seharusnya, padahal sebetulnya dia sendiri sudah menderita gangguna jiwa Obsessive Compulsive Personality Disorder (OCPD) yang membuat pola fikir menjadi irasional.

Gangguan jiwa lainnya yang cukup banyak terdeteksi adalah jenis Low Forum Frustration Tolerance. Jenis ini menghinggapi orang-orang yang merasa haus self esteem atau pengakuan diri dari pengguna sosmed lainnya.

Bagaimana tidak gangguan jiwa coba, berdo’a saja pada medsos. Normalnya kan, bila anda muslim, sampaikan saja do’a itu pada Allah SWT, langsung tanpa perantara. Bila perlu banyak-banyaklah bersujud ke bumi di tengah malam sepi, do’a mu mudah-mudahan akan terdengar di langit. Apalagi di bulan ramadhan, do’a mu akan lebih mudah di ijabah oleh Allah SWT. Bila anda Hindu berdo’alah sesuai tuntunan Bhakti Yoga Marga atau simak tuntunannya dalam kitab Siva Purana. Bila anda Buddha ikuti tatacara berdo’a atau thiam hio, baik untuk berdo’a pada Thi Kong atau kepada para Bodhisattva. Bukan berdo’a pada sosmed.

Bila anak, isteri, suami ulang tahun, mengapa juga ucapan harus di medsos, toh orang-orang-orang yang diberi ucapan ini kan tinggal serumah dengan anda. Bila memang sedang terpisah, karena ada bisnis di tempat lain, atau tugas kantor, sampaikanlah sementara lewat HP atau WA. Kemudian carilah waktu dan tempat yang asyik untuk merayakannya bersama–sama setelah tugas selesai dan tiba kembali di rumah.

Kalo cuma sekedar makan sate Maranggi di Bungursari, Purwakarta, makan Gudeg Yu Djum di Wijilan, Yogyakarta, makan Durian Ucok di Medan, makan Sup Ikan Yong Kee di Batam Centre, makan Sate Mak Syukur di Jalan Syahrir, Padang, makan malam di warung Made di Kuta, Bali, rasanya tak perlu juga diinformasikan ke medsos, karena selain bisa dimasukkan dalam kategori social climber, malah menurut akademisi Rocky Gerung, orang semacam ini secara tidak sadar justru telah ikut menyebar hoax, karena hoax yang sebenarnya menurut Rocky merupakan sesuatu yang isi informasinya nol atau lebih kecil dari nol.

Sebuah study Psikolog di Ohio State University yang dilansir Daily Mail menemukan fakta lain bahwa, orang yang suka menampilkan foto selfie-nya di media sosial menunjukkan bahwa orang tersebut sebenarnya psikopat yang punya sifat impulsif, tidak memiliki empati dan egois. Hal ini akan berdampak buruk pada dirinya sendiri, sebab sifat narsis biasanya dikaitkan dengan kesombongan. Dan orang-orang seperti ini sebenarnya sudah mulai dihinggapi gangguan jiwa yang disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Profesor Jesse Fox, seorang pakar komunikasi malah memperingatkan, hati-hati, kebiasaan seperti itu akan membawa masalah yang lebih besar- self objectification – pada seseorang, seperti depresi, dan bila mereka wanita bisa mendatangkan masalah kesehatan, terutama di wilayah lambung.

Banyak lagi hal-hal yang dilakukan di media sosial tanpa disadari adalah langkah awal menanam bibit gangguan jiwa, dan bila diteruskan akan berdampak buruk bagi kesehatan jiwa anda sendiri.(zoelfauzilubis@yahoo.co.id)