1

Sekda: Sabar, Toliet Itu Segera Kami Perbaiki

Sekda Kab.Tangerang, Iskandar Mirsad.(*)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyikapi serius keluhan warga tentang kerusakan toilet di Gedung Usaha Daerah (GUD).

Pemkab tahun ini menggelontorkan dana sebesar Rp5 Miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), untuk merehabilitasi GUD tersebut.

“Kami sudah anggarkan Rp5 Miliar, untuk rehabilitasi GUD, termasuk toilet- toilet rusak,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad, kepada Kabar6.com, Selasa (2/5/2017).

Menurutnya, pelaksanaan rehabilitasi GUD, rencananya akan direalisasikan paling lambat pertengahan tahun ini.

“Kami minta warga bersabar dulu atas kondisi yang terjadi di GUD ini,” katanya.(K6)

 




Pemkot Tangsel tak Perduli Raperda Bantuan Hukum

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bantuan Hukum tak kunjung disahkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dengan alasan masih menunggu hasil evaluasi Raperda yang dilakukan Pemerintah Provinsi Banten.

Ketua Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Abdul Hamim Jauzie mengatakan, bahwa Raperda Bantuan Hukum tak kunjung disahkan.”Informasi yang kami peroleh dari Pansus DPRD, kita harus menunggu hasil evaluasi dari Pemrov Banten,” ujarnya, Selasa (2/5/2017).

Kepala Biro Hukum Banten pun memberitahukan, bahwa hasil evaluasi sudah dikirimkan ke Pemerintah Kota Tangerang Selatan sejak 4 Oktober 2016.”Setelah kami menghubungi Kepala Biro Hukum Banten dan memperoleh informasi seperti itu,” katanya.

Kemudian mereka menghubungi Bagian Hukum Pemerintah Kota Tangerang Selatan.” Jawaban yang kami peroleh malah aneh, katanya Raperda baru akan dikirim ke Provinsi untuk dievaluasi,” ujarnya.

LBH pun menghubungi Wakil Walikota Tangerang Selatan atas persoalan ini namun tidak direspon.”Kami juga menghubungi Wakil Walikota Tangsel dan menyampaikan persoalan tersebut, namun tidak mendapatkan respon. Atas hal itu kami berpendapat, Pemkot Tangsel tidak peduli pada warga miskin yang sedang menghadapi masalah hukum. Predikat Kota Peduli HAM yang disandang Tangerang Selatan sangatlah tidak pantas,” pungkasnya. (dina)




Sebelum Ditangkap, Y dan IK Nyimeng Bareng

Iwa K

Kabar6-Setelah dilakukan pemeriksaan, rekan dari Iwa Kusuma atau yang akrab disapa Iwa K (46) yakni, Y diketahui positif menggunakan ganja.

“Jadi sejauh ini Y dan IK memang kemungkinan sering memakai ganja bersama. Dari hasil pemeriksaan pun, Y juga positif mengandung THC,” ungkap Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Martua Raja TL Silitonga di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Selasa (2/5/2017).

Diketahui, Y diringkus pada Senin (1/5/2018) malam di salah satu tempat kawasan Jakarta Selatan. Saat ditangkap, Y pun pasrah dan tak melakulan perlawanan pada petugas yang melakukan penangkapan.

Saat ini, Y dan IK tengah berada di BNN pusat untuk menjalani Assessment oleh tim yang disediakan BNN yakni, bidang kedokteran, hukum dan psikologi. (Shy)




Yang ‘Ngebagi’ Ganja pada Iwak K Ditangkap

Kasat Narkoba, Kompol Martua Raja TL Silitonga di Mapolresta Bandara Soetta.(foto:shy)

Kabar6-Polresta Bandara Soekarno Hatta berhasil meringkus Y rekan dari rapper dan aktor Iwa Kusuma (46), atau yang akrab disapa Iwa K, Selasa (2/5/2017).

“Setelah tiga hari kita lakukan pengejaran terhadap Y, akhirnya petugas kami berhasil meringkus Y di salah satu tempat daerah Jakarta Selatan (Jaksel),” ungkap Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Martua Raja TL Silitonga di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta.

Saat dilakukan penangkapan, Y tidak melakukan perlawanan dan dia pasrah.

“Y pasrah saat ditangkap tadi malam dan saat ini Y dan IK sedang berada di BNN Pusat,” ujarnya.

Untuk diketahui, Y merupakan rekan Iwa K yang menyuplai rokok yang berisi tembakau dan ganja tersebut pada Kamis (20/4/2017) sebel IK berangkat ke Bone untuk konser. (Shy)




Salah Gaul,Jadi Pengedar dan Pemakai Narkoba

Kasat Narkoba Polres Serang, AKP Nana Supriyatna.(*)

Kabar6- Karena salah gaul, lima orang warga Kabupaten Serang terperosok menggunakan narkoba jenis Shabu. Kelimanya berinisial bin J, HA bin W, H bin N, ATH dan J bin SJ.

“Karena pergaulan, mereka beli barang dari Serpong. Sebagian besar awalnya pengaruh lingkungan,” kata AKP Nana Supriyatna, Kasat Narkoba Polres Serang, saat ditemui di ruangannya, Selasa (02/05/2017).

Sedangkan seorang security commuterline Serpong, berinisial MN, menjadi pemasok sekaligus pengguna ganja yang dibelinya seharga Rp400 ribu kemudian dibuatnya menjadi 14 bungkusan kecil.

“Security awalnya coba-coba dari temennya. Biasanya malem ngantuk, capek, ini setelah pakai (ganja) jadi kuat, maka keterusanlah,” terangnya.

MN menggunakan satu bungkus ganja kecil bersama temannya berinisial S. Sedangkan sisanya akan diedarkan, “Sebenernya ada 14 paket, tapi satu paket (ganja) udah dipake bareng-bareng, jadi sisanya 13 paket. Semuanya kita lakukan pembinaan agar tidak melakukannya lagi,” jelasnya.

Pihak kepolisian pun tengah melakukan pengejaran kepada bandar besar yang memasok narkoba jenis ganja dan Shabu, yang diduga berasal dari wilayah Serang, Tangerang dan Jakarta.

“Kita sedang lakukan pengembangan ke penyuplai ganja, karena dapatnya dari wilayah serpong,” tegasnya.

Dari tangan lima tersangka R bin J, HA bin W, H bin N, ATH dan J bin SJ, petugas kepolisian berhasil menyita sabu seberat 1,7 gram beserta alat hisapnya dan dari tersangka MN ganja seberat 31,62 gram.(ydl)




Toilet Kantor Disdukcapil Amburadul

Kabar6-Kondisi toilet di Gedung Usaha Daerah (GUD) Kabupaten Tangerang, dinilai cukup memprihatinkan.

Pasalnya, tempat buang air kecil atau urinoir di gedung kantor satu atap yang dihuni sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini banyak mengalami kerusakan.

Syaiful Hidayat, salah satu warga yang berkunjung di GUD Kabupaten Tangerang, pada Selasa (2/5/2017) ini mengatakan, pihaknya mengeluhkan banyaknya toilet yang rusak di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Akibatnya, warga harus mengantri dengan waktu cukup lama hanya untuk buang air kecil dan besar.

“Kondisi toilet di kantor Disdukcapil pada rusak, padahal setiap hari melayani ratusan warga, siapa peduli?,” ungkap Syaiful, kepada Kabar6.com.

Pantauan Kabar6.com, sejumlah toilet di GUD Kabupaten Tangerang, terlihat rusak parah.

Kondisi itu, tak hanya terjadi di bagian urinoir saja, namun juga pada wastafel dan tempat buang air besar.(Tim K6)

 




Tukang Bengkel Nyimpan Sabu Ditangkap Polisi

Ipok (28)

Kabar6-Ahmad Irfan atau Ipok (28) diringkus aparat Polsek Cisoka setelah kedapatan menyimpan narkotika jenis sabu-sabu di rumahnya di kawasan Kampung Bunar RT.01/03, Desa Sukatani, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

“Ipok ini pekerja bengkel, dia ditangkap karena kedapatan menyimpan sabu dalam rokok yang disimpan di lemari rumahnya,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi, Selasa (2/5/2017).

Diketahui, Ipok diketahui menyimpan sabu setelah mendapat laporan masyarakat setempat.

“Kita dapat laporan dari masyarakat, lalu tim melakukan observasi dan didapati Ipok menyimpan narkotika di rumahnya,” ujarnya.

Atas perbuatannya, ia dijerat dengan pasal 114 tentang narkotika dengan hukuman penjara diatas 5 tahun. (Shy)

 




Peringati Hardiknas, Walikota Tangerang Sungkem ke Guru SD

Walikota Tangerang saat upacara Hardiknas.(hms)

Kabar6-Walikota Tangerang, H. Arief Rachadiono Wismansyah memperingati Hari Pendidikan Nasional bersama para siswa SDN 7 Tanah Tinggi Kota Tangerang.

Sedianya, Walikota yang sudah hadir di SDN 7 Tanah Tinggi, sejak pukul 07:00 WIB, juga berkesempatan langsung untuk menjadi pembina upacara.

Selama kurang lebih 15 menit, upacara bendera yang diikuti oleh murid kelas 1-6 tersebut berlangsung dengan amat khidmat.

Petugas upacara yang juga berasal dari siswa SDN 7 Tanah Tinggi terlihat sangat percaya diri untuk menjalankan tugasnya masing-masing, seolah tidak grogi meskipun orang nomor satu di Kota Tangerang hadir langsung sebagai pembina upacara.

Selepas upacara, Walikota menyempatkan diri untuk berbincang dengan para siswa mulai dari soal pola belajar sampai soal cita-cita para murid SD tersebut.

Walikota Tangerang saat memimpin Upacara Hardiknas.(hms)

“Siapa yang ingin jadi TNI ?,” tanya Wali Kota yang disambut acungan tangan dari beberapa siswa.

“Siapa yang ingin jadi Wali Kota ?,” ujar Wali Kota melanjutkan pertanyaannya.

“Siapa yang pingin jadi pemain Sepakbola ?, Banyakan yang ingin jadi pemain bola ya, dibanding yang ingin jadi Wali Kota,” sambungnya.

Tidak cuma itu, Wali Kota juga memberikan beberapa hadiah kepada para murid SD yang bisa menjawab pertanyaan dari dirinya.

“Siapa yang tahu kenapa tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional ?,” ucap Walikota memberikan tebak-tebakan ke para siswa.

Walikota Tangerang saat sungkem ke guru SD.(hms)

“Ayo siapa yang bisa jawab saya kasih hadiah,” ujar Wali Kota yang memotivasi para siswa untuk menjawab, sehingga terlihat banyak siswa yang berebut untuk menjawab.

“Jadi benar, kenapa tanggal 2 Mei jadi hari pendidikan Nasional. Karena itu bertepatan dengan hari lahir bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara,” ucapnya.

Walikota juga berharap agar para pelajar di Kota Tangerang bisa mencontoh Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional yang telah memperjuangakan pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

“Beliau juga dikenal sebagai pendiri Taman Siswa,” tambahnya.

Selanjutnya para siswa SD juga menyempatkan diri untuk sungkem kepada para guru SDN 7 Tanah Tinggi yang telah berjasa dalam mendidik dan mengajar para calon pemimpin masa depan, tak terkecuali Walikota yang juga langsung sungkem ke para guru termasuk Pak Rusgiman yang juga guru beliau saat di tingkat SD dulu.

“Kebetulan guru SD saya, ini Pak Rusgiman juga ngajar disini,” jelas Walikota yang juga menyampaikan terima kasihnya kepada para Guru SD, yang menjadi dasar penanaman pribadi dan karakter anak.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada para pendidik para guru dan seluruh stakeholder. Mudah-mudahan peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini bisa menjadi momentum kebersamaan kita untuk memajukan kota Tangerang,” tandasnya.(ADV)




5.001 Siswa SMP di Kabupaten Tangerang Ikut UNBK

UNBK. (dok K6)

Kabar6-Sebanyak 5.001 siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tangerang menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Selasa (2/5/2017).

“Ada lima ribu lebih peserta UNBK yang digelar di 46 sekolah penyelenggara di Kabupaten Tangerang. Untuk SMP berstatus negeri hanya dua sekolah sedangkan, sisanya swasta semua. Sementara untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer sejauh ini lancar dan kita juga sudah koordinasi dengan pihak PLN agar, selama ujian tidak ada pemadaman listrik” ungkap Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Fahrudin.**Baca Juga: Usai UNBK Ijazah Siswa Jangan Ditahan

Diketahui, untuk keseluruhan siswa dan siswi SMP di Kabupaten Tangerang yang mengikuti Ujian Nasional (UN) sebanyak 37.662 yang dilaksanakan 360 sekolah.

“Keseluruhan baik yang UNBK atau UNBP (berbasis paper atau kertas) ada 37 ribu dan mereka akan mengikuti ujian selama empat hari,” ujarnya.

Diketahui, untuk ujian nasional berbasis komputer akan dilakukan sebanyak tiga sesi sementara, untuk ujian nasional berbasis komputer seperti biasa akan dilaksanan satu sesi. Untuk mata pelajaran yang diujikan yakni, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).(Shy)




KPK: Percuma Sistem di Tangsel Canggih Tapi Masih KKN

Fungsionaris KPK, Asep Chaerullah.(yud)

Kabar6-Sehebat apapun sistem yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tapi bila Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih mengkristal akan menjadi percuma. Makanya, dibutuhkan komitmen dan integritas dari para penyelenggara negara.

Demikian diungkapkan fungsionaris Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Chaerullah di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat (2/5/2017). “Secanggih apapun itu akan mandul,” ungkapnya.**Baca Juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Menurut, KKN membawa pengaruh terhadap setiap individu menjadi apatis. Pelakunya tidak bisa membedakan mana yang baik ataupun benar.

Asep menegaskan, kasus tindak pidana korupsi alat kesehatan yang pernah terjadi di Kota Tangsel harus menja‎di cambuk menuju ke arah sistem yang lebih akuntabel.

Banyak pelaku kasus penyimpangan keuangan negara yang kini menginap di “Hotel Prodeo” bukan berasal dari kalangan ‎sembarangan. Berpendidikan miskin, mapan secara ekonomi dan punya strata sosial tinggi.**baca Juga; KPK: Korupsi Dimulai dari Perencanaan Seperti Kasus Alkes

“Biarkan (di Tangsel) tidak terjadi lagi, biarkan itu menjadi bagian dari masa lalu. Toh kita hidup ke masa depan,” tegasnya.

Asep bilang, KPK sudah menggulirkan program pencegahan korupsi sejak dua tahun terakhir. Bermula dilaksanakan di 12 kementerian dan lembaga negara. Kini sudah diikuti oleh 120 organisasi atau lembaga resmi ‎negara.

“Yang namanya KKN itu menghancurkan semua sendi kehidupan bernegara. Semua itu akan hancur, tidak pernah terwujud ‎bila tidak dibangun budaya integritas,” ujarnya.(yud)