Begini Aksi Pewarta Foto Abadikan Momen Seba Baduy
![Seba-Baduy-2](https://kabar6.com/wp-content/uploads/0-8x/Seba-Baduy-2.jpg)
![](images/0-8x/Seba-Baduy-2.jpg)
Kabar6-Mesti naik dari ketinggian, berdesak-desakan, merunduk, hingga berpanas-panasan harus dilakukan oleh para pewarta foto untuk mendapatkan sudut gambar yang bagus dan menarik.
“Dari atas karena bisa melihat langsung kebersamaan warga Banten datang ke sini,” kata Lulu Jamaludin, wartawan dan aktivis sosial dari FesbukBantenNews yang mengambil foto menggunakan handphonenya, saat ditemui di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Alun-alun Kota Serang, Sabtu (29/04/2017).**Baca Juga: Kelelahan Ritual Seba, Warga Suku Baduy Pingsan
Dengan bahasa Jawa Serang (Jaseng) nya, Lulu yang kerap membawa berobat dan membedah rumah orang tak mampu ini berharap Seba Baduy dapat dijadikan tuntunan dalam berbudaya.
“Seba, meneurut kiteu (menurut saya) sebagai ajang silaturahim dan tuntutan, bukan tontonan,” tegasnya.
Dari atas jembatan, belasan fotografer dari berbagai media berupaya untuk mengabadikan ribuan Suku Baduy Dalam dan Luar yang telah berjalan kaki sekitar 90 kilometer sembari membawa hasil bumi untuk diberikan kepada Abah Gede atau Gubernur Banten.
“Ngambil foto di JPO mah memang soal mencari angle yang baik aja. Ya agak kerja keras sedikit lah untuk dapet foto dengan angle bagus. Sebagai jurnalis, peristiwa besar memang harus didokumentasikan dengan baik,” kata Krisna Widi Aria, pewarta foto dari Radarbanten Online.
Pria berkepala plontos ini berpendapat bahwa proses adat Seba Baduy bisa dijadikan ajang destinasi wisata untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Banten.
“Buat gue pribadi, seba itu memang menjadi salahsatu peristiwa kebudayaan yang khas Banten,” tegasnya.(tmn)