1

Tiga Pelaku Curanmor Ditembak Tim Buser

Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Gogo Galesung.(foto:ntmc) 

Kabar6-Tiga pelaku pencurian motor bergelimpangan setelah dihadiahi timah panas Tim Buru Sergap (Buser) Polres Serang. Ketiga residivis ini terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan.

Ketiga pelaku yang diketahui merupakan DPO Polres Tangerang dan Serang tersebut Markus, Has alias Kepek, 36, dan Udin alias Abah, 30, ketiganya merupakan warga Kabupaten Lebak, Banten.

“Dari pengakuan ketiga tersangka, sudah melakukan 8 kali curanmor. Enam kali di wilayah hukum Polres Tangerang dan 2 di wilayah Polres Serang,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polres Serang AKP Gogo Galesung saat gelar ekspose di Mapolres Serang, Rabu (3/5/2017).

Dikatakan Gogo, keberhasil mengungkap kasus pencurian motor ini berawal ketika Tim Buser memergoki tersangka Markus menggunakan motor tanpa plat nomor pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat dikejar dari Pal Lima, Kecamatan Curug, Kota Serang, warga Kampung Citarik, Kec. Cikeusik, Pandeglang ini malah tancap gas untuk melarikan diri.

“Setelah terjadi kejar-kejaran, tersangka Markus berhasil kita tangkap di jalan Ahmad Yani, tak jauh dari Markas Polres Serang. Karena ditemukan 8 mata kunci letter T, tersangka langsung kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan,” terang Kasat didampingi Kanit Buser Iptu Shilton dan Paur Humas Iptu Mursidin.

Dari temuan kunci letter T ini, akhirnya terungkap jaringan curanmor yang diotaki Markus. Residivis jebolan Rutan Serang akhirnya “bernyanyi” telah melakukan 8 TKP curanmor di Tangerang dan Serang. Berbekal dari pengakuan Markus, polisipun langsung bergerak menangkap tersangka lainnya. Kedua tersangka berhasil diringkus di dua lokasi terpisah di daerah Kecamatan Malingping, Lebak pada Senin (1/5).

“Karena melakukan perlawanan, ketiga tersangka ini terpaksa kita lakukan tindakan tegas dengan melumpuhkan pada bagian kakinya,” kata Kasat.

Lebihlanjut dikatakan Kasat, dalam pemeriksaan, ketiga residivis ini memiliki peran masing-masing. Tersangka Hasanudin bertugas mengantar tersangka Markus dan Abah di lokasi sasaran. Setelah itu, tersangka Markus mengawasi lokasi dan tersangka Udin alias Abah bertugas menyuntik (membawa) motor curian.

“Motor hasil curian seluruhnya dibuang ke daerah Pandeglang. Untuk penadahnya sudah kita ketahui namun belum berhasil kita tangkap,” kata Kasat.(z/ntmc)




Masih Ada Wartawan Tabrak Kode Etik

Karya Latih wartawan Tangerang Selatan.(foto:BL)

Kabar6-Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI‎) Provinsi Banten, Firdaus menyebutkan bila wartawan punya potensi‎ merusak tatanan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Banyak juga wartawan yang menabrak aturan kode etik jurnalistik, hingga berpotensi merusak UU Pers,” ujar Firdaus saat membuka Karya Latih Wartawan (KLW) PWI Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (3/5/2017).

Untuk itu, Firdaus mengajak seluruh wartawan untuk bisa bersma-sama menjaga kredibilitas profesi pers di Indonesia.

‎”Tidak mungkin TNI maupun dokter yang menjaga profresi Pers, kecuali pers itu sendiri,” ujar Firdaus.  

Lebih jauh Firdaus menyebut, bahwa proses KLW adalah pintu awal untuk menjadi wartawan yang sebenarnya dan bisa menjaga kredibilitas profesi wartawan. 

“KLW ini adalah pintu awal masuk dalam kepengurusan PWI. Dan, PWI juga punya tanggungjawab menjaga kehormatan Pers,” ujarnya.

Firdaus juga mengingatkan, agar para perserta tidak menjadikan proses UKW hanya untuk menjadi aggota PWI. “Mari kita jadikan ini untuk menjaga profesi  wartawan hingga anak cucu kita nanti,” ujarnya.(Bang Luhut)




Plafon Ambruk, Murid SDN Kedaung Libur

Plafon SDN Kedaung ambruk.(yud)

Kabar6-Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diliburkan. Kebijakan ini ditempuh setelah plafon ruang kelas yang terdampak cuaca buruk sore kemarin.

Kepala SDN Kedaung, Sujiwati, mengatakan‎ bahwa plafon di ruang kelas yang ambrol ini pagi hari diperuntukan bagi kelas I, dan siang kelas III. Ia sudah meminta kepada tukang untuk segera membersihkan material bangunan yang ambrol.**baca juga: ‎Plafon SDN Kedaung Ambruk, Begini Kata Dindik Tangsel

“Saya sih minta agar segera diperbaiki. Dan ada standar jaminan keamanan untuk murid-murid saya,” katanya ditemui kabar6.com di sekolahnya, Rabu (3/5/2017).

Menurutnya, jangan sampai kondisi ini menimbulkan efek buruk bagi peserta didiknya. Sujiwati berharap, Pemerintah Kota Tangsel dapat secepatnya memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang rusak.

“Karena kami punya kelas itu kurang yah,” terangnya. 

Ia juga menyeebutkan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya hanya punya 10 ruang kelas lokal untuk KBM.‎ 

Sementara total seluruh ruangan ‎belajar ada 24. 

“Kita full day (waktu penuh) setiap harinya. Tapi kelas yang berbeda,” terang Sujiwati sambil tertawa. 

Ia juga mengkritik bahwa kondisi bagian gedung sekolah yang dibangun pada 2013 lalu sudah‎ banyak yang rapuh. 

“Kalau melihat material bangunan jelek ya,” tambahnya.(yud)

 




Sebelum Ambruk, Rembesan Air Keluar dari Proyek Pembangunan Apartemen 

Tembok pembatas jebol.(Tim K6)

Kabar6-Sebelum tembok pembatas pembangunan Apartemen Ayoma ambruk ke perumahan warga Delatinos, rembesan air dari pembangunan Apartemen Ayoma kerap keluar mengalir ke lapangan Tenis Blok L, Cluster Carabian, Delatinos.

 

Warga Delatinos Agung Dewo Nugroho mengatakan sebelum tembok pembatas tersebut jebol, rembesan air memang kerap mengalir. Asalnya dari pembangunan Apartemen Ayoma. 

“Rembesan air itu memang sering masuk,” ungkap Agung yang juga Ketua RT4/18, Kelurahan Rawa Buntu, Serpong menjelaskan, Rabu (3/5/2017).**Baca Juga:Tembok Pembatas Pembangunan Apartemen dan Perumahan Warga Ambruk

Hingga kini, lanjut Agung, pihak Ayoma belum juga membenahi reruntuhan ambruknya dinding pembatas tersebut. Menurut Agung, pihak Apartemen Ayoma harus segera memperbaiki dampak dari ambruknya tembok pembatas tersebut.

“harus diperbaiki. Inilah makanya warga enggak pernah setuju dengan pembangunan Apartemen Ayoma,” ungkap Agung.

Dari pantauan di lokasi, reruntuhan material masih ditutupi oleh terpal berwarna biru. Akibat ambruknya tembok pembatas tersebut, kawat pagar pembatas lapangan dan lampu lapangan temis tersebut rusak.(Tim K6)




‎Plafon SDN Kedaung Ambruk, Begini Kata Dindik Tangsel

Plafon SDN Kedaung ambruk.(yud)

Kabar6-Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diklaim tetap berjalan normal. Cuaca buruh yang terjadi sore kemarin mengakibatkan bagian plafon gedung pendididikan itu ambrol.

‎”Jadi KBM bisa tetap berjalan,” klaim Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (3/5/2017).

Ia mengaku, sekolah yang terletak di Jalan Aria Putra atau persisnya bersebelahan dengan kantor Kelurahan Kedaung itu masih punya ruangan cadangan.**Baca Juga:  Rumah Korban Runtuhan SDN 02 Pakualam Belum Diganti

‎Taryono bilang dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel. 

“Untung masih ada ruang lain di sekolah itu. Segera diperbaiki‎,” ujarnya.

Ditanya soal gedung sekolah lainnya yang juga rusak akibat terdampak cuaca buruk. Taryono menyebutkan kini‎ sedang diinvetarisasi oleh bidang SD khusus seksi sarana dan prasarana.

Inventarisir dilakukan untuk mengetahui berapa titik sekolah, jenis kerusakan dan kapan bisa diperbaiki. Juga terkait keberlangsungan KBM.

“Dari laporannya, SDN Kedaung plapon jatuh. SDN Cabe udik 3, plapon bolong‎,” sebut Taryono.(yud)




Menag: MTs Harus Bisa Gelar UNBK 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.(tmn)

Kabar6-Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin mengaku tengah berupaya meningkatkan kompetensi siswa madrasah di seluruh Indonesia agar mampu menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan tak lagi menggunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP).

“Kami berusaha meningkatkan diri. Kalau sekarang berbasis kertas dan pensil, ke depan ujian Mts ini bisa berbasis komputer,” kata Lukman Hakim Syaifuddin, Menag RI, saat meninjau pelaksanaan UN MTs di MTS Negeri 1 Kota Serang yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Kota Serang, Rabu (03/05/2017).**Baca Juga: 5.001 Siswa SMP di Kabupaten Tangerang Ikut UNBK

Lukman pun menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan UN Tingkat MTs di seluruh Indonesia berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.

“Ada lebih dari satu juga siswa siswi Mts kita yang mengikuti ujian nasional tahun ini,” tegasnya.

Keinginan Kemenag mampu menggelar UNBK setelah mendapatkan keluhan dari Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Kota Serang yang masih menggelar ujian menggunakan kertas dan pensil atau secara manual.

“Kita masih melakukan ujian berbasis kertas dan pensil. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa melakukan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer),” kata Ahmad Rifa’i, Kepala Sekolah MTs N 1 Kota Serang.(tmn)




Tembok Pembatas Pembangunan Apartemen dan Perumahan Warga Ambruk

Tembok pembatas ambruk

Kabar-Kekhawatiran warga Delatinos, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) soal proyek pembangunan Apartemen Ayoma terbukti. Dinding pembatas pemukiman warga yang berada di Perumahan Delatinos, Cluster Carabian, Blok L, ambruk akibat diterjang material pembangunan Apartemen Ayoma.

Warga Delatinos Agung Dewo Nugroho mengatakan kejadian ambruknya dinding pembatas tersebut terjadi pada 26 April 2017 lalu.**Baca Juga: Tembok Musala Kemenag Kota Tangsel Roboh

“Ambruknya kena kontruksi Lapangan Tenis Blok L, Cluster Carabian,” ungkap Agung menjelaskan kepada kabar6.com, Rabu (3/5/2017).

Hingga kini, lanjut Agung, pihak Ayoma belum juga membenahi reruntuhan ambruknya dinding pembatas tersebut. Menurut Agung, pihak Apartemen Ayoma harus segera memperbaiki dampak dari ambruknya tembok pembatas tersebut.

“harus diperbaiki. Inilah makanya warga enggak pernah setuju dengan pembangunan Apartemen Ayoma,” ungkap Agung.

Dari pantauan di lokasi, reruntuhan material masih ditutupi oleh terpal berwarna biru. Akibat ambruknya tembok pembatas tersebut, kawat pagar pembatas lapangan dan lampu lapangan temis tersebut rusak.(Tim K6)




Tewas, Pedagang Pasar Ini Nekat Nyebrang Saat KRL Melintas 

Commuter Line. (Dok K6)

Kabar6-Asep Budiman (36), pedagang Pasar Tanah Tinggi tewas mengenaskan setelah tersambar Kereta Listrik (KRL) atau Commuter Line yang melintas di perlintasan kereta api lampu merah Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Rabu (3/5/2017).

Kasubag Humas Polrestro Tangerang Kota, Kompol Triyani mengatakan kejadian berawal saat korban hendak menyeberang perlintasan kereta api menuju Pasar Tanah Tinggi pada pukul 06.30 WIB.**Baca Juga: Pedagang Pasar Tewas Tertabrak Commuter Line

“Saat itu palang perlintasan kereta api sudah diturunkan. Namun, korban tetap memaksa menyeberang saat KRL dari arah Pasar Anyar menuju Jakarta melintas dan langsung menyambar tubuh korban bagian kiri. Padahal sebelumnya sudah diteriaki oleh para tukang ojek yang ada di sekitar,” ujar Triyani.

Tubuh korban pun sempat terseret sejauh enam meter dari lokasi korban tertabrak. Korban tewas di tempat dengan kondisi kepala dan tubuh yang hancur.

“Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang menunggu pihak keluarga datang,” pungkasnya. (tia)

 




Pedagang Pasar Tewas Tertabrak Commuter Line

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Seorang pria diduga pedagang Pasar Tanah Tinggi tewas lantaran tertabrak Commuter Line (KRL) di sekitar Stasiun Tanah Tinggi.

Kepala Unit Kecelakaan Lalulintas Polrestro Tangerang Kota, AKP Isa Ansori membenarkan kejadian tersebut.**Baca Juga:  Dokter yang Ditabrak KRL Dimakamkan di Kp.Asem

“Ya, benar ada kecelakaan di dekat Stasiun Tanah Tinggi sekitar jam 06.00 WIB tadi. Saat ini masih dalam penanganan tim Laka Polrestro Tangerang Kota,” ujar Isa saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (3/5/2017).

Dari informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, korban yang belum diketahui identitasnya tersebut tewas mengenaskan dengan kondisi kepala yang hancur.

Kini, jasad korban sudah dievakuasi oleh anggota kepolisian Polsek Tangerang dan Unit Laka Polrestro Tangerang Kota ke ruang jenazah di RSUD Kabupaten Tangerang.(tia)

 




Tabrak Pejalan Kaki, Angkot Ini Tak Punya KIR

Ilustrasi angkot. (dok k6)

Kabar6-Angkutan Perkotaan (Angkot) jurusan Kalideres-Kotabumi yang menabrak dua pejalan kaki di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ternyata tidak memiliki surat pengujian kendaraan bermotor atau disebut KIR.

“Ya, pelaku memang memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda nomor Kendaraan (STNK). Cuma dia tidak punya KIR,” ujar Wakasat Lantas Polrestro Tangerang Kota, Kompol Lis Gunanto saat dihubungi kabar6.com, Selasa (2/5/2017).**Baca Juga: Angkot Vs Pejalan Kaki, 1 Tewas

Saat ini, pengemudi yang diketahui bernama Egga Febrian Furqon (20) sedang menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Unit Laka Polrestro Tangerang Kota.

“Masih menjalani pemeriksaan, pemilik angkot juga sedang diperiksa,” paparnya.

Diketahui, kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan seorang pejalan kaki tewas dengan luka di bagian kepala dan seorang pejalan kaki lainnya mengalami luka patah di tulang pinggang. Bahkan kondisi mobil angkot juga mengalami rusak di bagian depan dan pecah kaca di bagian depan, samping, dan belakang. (tia)