1

Di Lebak Dari 42 Puskesmas Baru 21 yang Rawat Inap

Kabar6-Siapa yang tak kenal Kabupaten Lebak, suatu daerah di Banten Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi.

Jauh dari hingar bingar nuansa ‘kota’ dan masih diselimuti hutan, Pemerintah Kabupaten Lebak berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya agar tak terlalu jauh menjangkau RSUD Lebak dengan meningkatkan kualitas puskesmas dari tingkat biasa menjadi Puskesmas rawat inap.

“sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang berkualitas dan memuaskan,” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, Selasa (16/05/2017).

Dirinya menyadari dengan luasnya wilayah Kabupaten Lebak dan keterbatasan anggaran, wanita yang akrab disapa Teh Via ini tak bisa dengan mudah merubah kondisi kesehatan masyarakat.

Setidaknya, dari 42 Puskesmas, baru 21 yang menjadi Puskesmas rawat inap diwilayah yang terkenal dengan Batu Akik Kalimaya nya ini.

“Kabupaten Lebak masih membutuhkan peningkatan kualitas layanan kesehatan, baik layanan dasar maupun layanan lanjutan,” tegasnya.(*)




Perkosa Gadis Tuna Rungu, Tiga Remaja Panongan Ditangkap

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tragis masa depan Mawar (bukan nama sebenarnya). Ya, gadis ABG 16 tahun penderita tuna rungu ini harus rela melepas kegadisannya secara paksa.

Ya, Mawar diperkosa bergiliran oleh tiga pemuda yang sedianya juga merupakan remaja dibawah umur di kawasan Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

“Iya betul, masih diselediki sampai sampai saat ini, masih kita lakukan pemeriksaan. Sekarang masih kita tunggu hasil visum dari RSUD Tangerang,” ungkap Kapolsek Panongan, AKP Trisno Tahan Uji, Selasa (16/5/2017).

Diketahui, peristiwa amoral itu terjadi pada Senin (15/5/2017) malam. Bermula saat, Mawar bersama tiga temannya tengah berkumpul di kawasan Universitas Esa Unggul, Kecamatan Panongan.**Baca juga: Pencabulan di Tangsel Memprihatinkan.

Saat itu, petugas yang sedang melakukan patroli, tiba-tiba melihat para pelaku dan korban bersandar di depan sebuah gardu listrik dilokasi. Gerak-gerik para remaja itu mencurigakan.**Baca juga:  Satu dari 4 Pembacok di Jombang Ditangkap.

Hingga petugas pun memutuskan untuk melakukan pengecekan, hingga kahirnya diketahui bila para remaja itu tengah melakukan hubugan intim secara bergilir.**Baca juga: Polisi Ciduk Pelaku Pengeroyokan di Situ Gintung.

Selanjutnya, pihak security setempat membawa korban dan tiga pelaku ke posko selanjutnya, para korban dan pelaku digiring ke Mapolsek Panongan untuk pemeriksaan lebih lanjut.(Shy)




Ali Nurdin Sebut Panitia Mukab Kadin Tangerang Aneh

Mukab Kadin Kab. Tangerang.(Agm)

Kabar6-Bakal Calon (Balon) Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tangerang, Ali Nurdin Abdul Ghani mempertanyakan sikap panitia pelaksana Mukab Kadin Kabupaten Tangerang, yang akan mencoret namanya dari bursa pemilihan Ketua Kadin Kabupaten Tangerang.

“Semua berkas sudah saya lengkapi, kok mau dicoret sih,” ujar Ali Nurdin Abdul Ghani, yang merupakan anggota DPRD Banten dari Partai Demokrat itu, Selasa (16/5/2017).

Terkait belum disetorkannya uang pendaftaran sebesar Rp250 juta, Ali menyebut bila uang tersebut akan dilakukan hari ini di Serang, Banten

“Berdasarkan kesepakatan awal dengan panitia, bahwa biaya untuk pendaftaran Mukab akan dibicarakan usai penyerahan berkas dan penetapan,” kata Ali Nurdin.

Jadi, kata Ali, tidak ada persoalan jikapun pendaftaran sudah ditutup kemarin. “Toh berkas sudah lengkap dan uang Rp250 juta hari ini saya berikan,” jelas Nurdin.

Terpisah, Calon Peserta Mukab Kadin Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat juga mengaku aneh dengan hasil rapat pleno panitia Mukab.

“Keputusan yang aneh. Belum juga ada penetapan calon sudah mau gugurkan calon gara-gara belum membayar uang administrasi,” ujar Ahmad Hidayat.

Menurutnya, seharusnya panitia terlebih dahulu menetapkan bakal calon baru berbicara nominal uang. “Belum juga ditetapkan calon sudah dimintai uang. Kan itu aneh,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ali Nurdin Abdul Ghani terancam tidak bisa mencalonkan sebagai Ketua Kadin di Mukab pada 18 Mei 2017, mendatang karena belum melunasi persyaratan dengan menyerahkan uang Rp250 juta kepada panitia.(agm)

Kabar6-Bakal Calon (Balon) Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tangerang, Ali Nurdin Abdul Ghani mempertanyakan sikap panitia pelaksana Mukab Kadin Kabupaten Tangerang, yang akan mencoret namanya dari bursa pemilihan Ketua Kadin Kabupaten Tangerang.

“Semua berkas sudah saya lengkapi, kok mau dicoret sih,” ujar Ali Nurdin Abdul Ghani, yang merupakan anggota DPRD Banten dari Partai Demokrat itu, Selasa (16/5/2017).

Terkait belum disetorkannya uang pendaftaran sebesar Rp250 juta, Ali menyebut bila uang tersebut akan dilakukan hari ini di Serang, Banten

“Berdasarkan kesepakatan awal dengan panitia, bahwa biaya untuk pendaftaran Mukab akan dibicarakan usai penyerahan berkas dan penetapan,” kata Ali Nurdin.

Jadi, kata Ali, tidak ada persoalan jikapun pendaftaran sudah ditutup kemarin. “Toh berkas sudah lengkap dan uang Rp250 juta hari ini saya berikan,” jelas Nurdin.

Terpisah, Calon Peserta Mukab Kadin Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat juga mengaku aneh dengan hasil rapat pleno panitia Mukab.

“Keputusan yang aneh. Belum juga ada penetapan calon sudah mau gugurkan calon gara-gara belum membayar uang administrasi,” ujar Ahmad Hidayat.**Baca juga: Satu dari 4 Pembacok di Jombang Ditangkap.

Menurutnya, seharusnya panitia terlebih dahulu menetapkan bakal calon baru berbicara nominal uang. “Belum juga ditetapkan calon sudah dimintai uang. Kan itu aneh,” tegasnya.**Baca juga: Berminat Jadi Ketua Kadin, Ayo Daftar.

Sebelumnya diberitakan, Ali Nurdin Abdul Ghani terancam tidak bisa mencalonkan sebagai Ketua Kadin di Mukab pada 18 Mei 2017, mendatang karena belum melunasi persyaratan dengan menyerahkan uang Rp250 juta kepada panitia.(agm)




Polisi Ciduk Pelaku Pengeroyokan di Situ Gintung

Kabar6-Agam Harista (18) dan Muh Farhan (14) diamankan oleh pihak kepolisian Ciputat.Keduanya adalah tersangka pengeroyokan dan pembacokan di Bendungan Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan.

Pengeroyokan yang terjadi Kamis (11/5/2017) kamis pukul 22.00 WIB, korban bersama temennya sekitar sembilan orang sedang duduk di bawah bendungan Situ Gintung selesai ngamen.Kemudian datang delapan orang, salah satunya bernama Fadil dan mengajak berkelahi. Saat itu salah satu pelaku yang tidak dikenal namanya membacok punggung kiri dan lengan kiri MAW (15) dengan menggunakan Samurai, selanjutnya MAW dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati.

“Ya, dan kami sudah mengamankan dua orang pelaku pengeroyokan di Bendungan Situ Gintung, Senin (15/5/2017) pukul 08.00 WIB dan 18.30 WIB,” kata Kasat Reskrim Tangsel AKP Alexander Yurikho, Selasa (16/5/2017). (dina)

 




Tahanan yang Mau Bebas dapat Penyuluhan

Kabar6-Satuan Binmas Polres Kota Tangerang menggelar Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) di Rutan Kelas 1 Tangerang, Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, kepada 35 tahanan, Selasa (16/5/2017).

“Kegiatan ini diberikan pada tahanan yang akan segera bebas,” ujar Kanit Binkamsa Polres Kota Tangerang Iptu Sutrisno.

Dalam kegiatan tersebut ia meminta, agar puluhan tahanan yang akan segera bebas ini dapat merubah perilaku yang dahulu, sehingga tidak masuk kembali ke Rutan.

“Kami berharap setelah menghiryp udara bebas, mereka dapat melakukan hal-hal yang positif, dengan bekal yang telah diberikan selama di dalam rutan seperti bertani, membuat kerajinan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, para mantan tahanan tersebut dapat bekerja sebagai satpam atau penjaga.

“Jika ada lowongan akan kami salurkan dengan cacatan berkomimen tidak mengurangi perbuatannya kembali. Bisa datang ke Polres, misalnya bekerja sebagai satpam,” tambah Sutrisno.

Untuk diketahui, puluhan tahanan tersebut akan bebas secara bertahap mulai dari satu minggu hingga 3 bulan ke depan. (Shy)




Pintu Tol Bitung Tersendat

Kabar6- Para pengendara yang saat ini ada di jalanan, terutama di sekitar gerbang tol Bitung, dihimbau untuk tidak menggunakan jalur ini karena kondisinya sudah sangat padat

Arus lalu lintasi di pintu keluar maupun pintu masuk tersendat.Laporan ini dikirimkan pada pukul 17.05 Wib,Selasa(16/05/2017).(z)

 




Satu dari 4 Pembacok di Jombang Ditangkap

Kabar6-Polres Tangerang Selatan menangkap Bolang, tersangka pengeroyokan dua remaja di Gang Betawi, Jombang, Ciputat, yang terjadi Minggu (14/05/2017)) dini hari lalu. Tersangka membacok korban karena menduga korban adalah lawan tawuran mereka.

“tiga pelaku lainnya yang masih belum tertangkap yaitu, Furkon (16), Jeni alias Belo (15), dan Agus alias Beler (14) ” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, Selasa (16/5/2017).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang pemuda yakni Muhamad Atariq (14) dan Madon (16) ditusuk segerombolan Orang Tak Dikenal (OTK) di Gang Betawi RT04/09, Kelurahan Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Warga melarikan keduanya ke rumah sakit IMC Jombang. Namun, karena Mengalami luka parah, korban langsung dirujuk ke rumah sakit Premiere Bintaro.

Setelah dirawatdi Rumah Sakit IMC, akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat. Korban yang satu lagi mendapat luka bacok di punggungnya dan ditangni di Rumah Sakit Suroso Ciputat dan langsung bisa dibawa pulang.(dina)




Martinus: Bripka Teguh Itu Brimob Disiplin

Kabar6-Anggota Brimob, Bripka Teguh Dwiyatno diduga meninggal karena bunuh diri Senin pagi kemarin. Kejadian ini tentu bertentangan dengan sifatnya yang dikenal bekerja secara optimal selama menjadi anggota kepolisian.

“Bahwa yang bersangkutan ini bersungguh-sungguh bekerja secara optimal dalam pelaksanaan tugasnya,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru,Jakarta, Selasa (16/5).

Martinus mengatakan, Bripka Teguh tidak pernah melakukan pelanggaran selama bertugas, selalu disiplin dan loyal kepada pada korps kepolisian.

“Dia yang bersangkutan ini anggota Brimob yang tidak punya satu kali pun pernah melakukan pelanggaran selama berdinas, tidak ada pelanggaran disiplin, kode etik, apalagi pidana,” sambung Martinus.

Diketahui Bripka Teguh ditemukan bersimbah darah di bagian kepalanya, di garasi Asrama Brimob Kompi I, Batalyon A, Resimen III Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (15/5) pagi. Saat ditemukan, Bripka Teguh masih mengenakan seragam lengkapnya dan sepucuk senjata api jenis revolver CDS miliknya berada di dekatnya. Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya.(z/ntmc)




Kota Ramah Pengembang

Indonesia memang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of The Child) sejak 5 September 1990. Dan dengan ratifikasi itu, Indonesia berkomitmen menghormati dan memenuhi hak anak yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B (2), dan operasionalnya dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Tapi apa yang terjadi, pengembangan kota layak anak lebih berorientasi pada aspek politik, karena parameternya hanya merupakan akumulasi dari program di beberapa kementerian. Jadi tak usah heran kalau program layak anak di sejumlah kabupaten kota tidak menyentuh esensinya.

Bupati atau walikota hanya berlomba-lomba membuat berbagai kebijakan yang kelihatannya berpihak kepada anak untuk tujuan meraih penghargaan Kota layak anak dari pemerintah.Padahal faktanya bisa saja bertolak belakang.

Buktinya di kota-kota yang sudah mendapat penghargaan sebagai kota layak anak, masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak sekolah, anak-anak jalanan (street shildren), pekerja anak (child labour), perdagangan anak (child trafficking) dan prostitusi anak (child prostitution). 

LBH Keadilan baru saja meminta agar kota Tangerang Selatan dicabut statusnya sebagai Kota Layak Anak. karena menurut LBH ini, yang terjadi justru sebaliknya, sudah menjadi kota yang tidak ramah atau bahkan berbahaya bagi anak-anak. Bisa dibayangkan, jika dalam kurun waktu sebulan, terjadi 6 kekerasan seksual terhadap anak, maka berarti tiap lima hari telah terjadi satu kekerasan seksual. Dengan demikian dalam satu tahun bisa terjadi 72 kasus kekerasan seksual. Ini sangat berbahaya kata aktivitas LBH.

Selalin kasus kekerasan seskual, anak-anak juga bebas saja check in di hotel bersama pacarnya, seperti yang dilakukan MA (22) seorang mahasiswa yang memboyong cewek imut-imut DAS (16) untuk ‘menikam’ nya di Hotel Ciputat.

Yang lain lagi, ketika Satpol PP menggelar razia di Cafe Samudra, Jalan Raya Serua, dan Cafe Ciputra di Jurangmangu, juga ditemukan anak-anak berusia 15 dan 16 tahun yang dipekerjakan sebagai wanita malam, tapi nggak diapa-apain tuh.Kalau begitu, mengapa bisa diberi penghargaan sebagai kota layak anak. Silahkan heran kalau memang kepingin heran melihat kenyataannya.

Untuk bisa memperoleh sebutan kota layak anak, sebenarnya harus dipenuhi 31 indikator yang ditetapkan. Kalau tidak dipenuhi, itulah kata Arist Merdeka Sirait, kota layak anak lebih condong ke urusan politis ketimbang pembelaan hak anak secara esensial.

Saya setuju dengan pendapat-pendapat itu, sebab faktanya memang sebahagian kabupaten kota Indonesia sekarang ini lebih cenderung menjadi kota kabupaten ramah developer/ pengembang, ketimbang bela-belain urusan soal hak anak. Hidup pengembang.(zoelfauzilubis@yahoo.co.id)




Investasi Australia di Banten Terancam Batal

Ayip Muflich, Komisaris Utama PT BGD.(ist)

Kabar6-Memorandum of Understanding (MoU) antara Banten Global Development (BGD) dengan Australia Indonesia Business Council (AIBC) terancam batal seiring pergantian jajaran komisaris dan direksi di perusahaan BUMD Banten tersebut.

“Progresnya belum kelihatan apa-apa, karena memang BGD mengalami suatu problematika yang harus diselesaikan. Kami akan melangkah terlebih dahulu memperbaiki kondisi objektif nya dulu,” kata Ayip Muflich, Komisaris Utama (Komut) PT BGD, saat ditemui di ruangannya di Kota Serang, Selasa (16/05/2017).

Mantan pejabat Direktur Jendral (Dirjen) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) ditahun 2012 ini beralasan bahwa dirinya harus melakukan audit terlebih dahulu ke internal BUMD Banten tersebut.

“Karenanya kami bersepakat dengan gubernur yang lama (Nata Irawan, PJs Gubernur Banten), terlebih dahulu kami akan melakukan audit secara keseluruhan supaya jelas kondisi, posisi objektif,” terangnya.

Nantinya hasil audit tersebut akan dilaporkan kepada pihak eksekutif dan legislatif di Banten untuk diketahui seberapa besar manfaat MoU tersebut dan guna menentukan langkah kedepan BUMD Banten.

“Dari sana kami menentukan strategi jangka pendek dan jangka panjangnya. Laporannya akan kami serahkan ke pemegang saham, ke gubernur dan DPRD (Banten),” tegasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa PT.BGD selaku BUMD Banten menandatangani MoU dengan AIBC di kantor BKPMPST RI di Jakarta terkait pembangunan pelabuhan ternak terpadu khusus sapi, investasi pembangunan kawasan industri terintegrasi seluas 700 hektare di daerah Kohod dan Tanjung Burung, yang berlokasi di mulut sungai Cisadane, Banten.

Investasi yang dikeluarkan senilai US$1,3 miliar, atau Rp16,9 triliun untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 3 x 450 Megawatt (MW). Proyek ini diproyeksikan akan rampung selama lima tahun ke depan.(*)