Timsus Bali Bakal “Sikat” Balapan Liar di Tangerang

Balap

Kabar6-Untuk menekan merabaknya aksi balapan liar di Kabupaten Tangerang, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Tangerang membentuk Tim khusus Balapan liar (Timsus Bali).

Upaya pencegahan aksi balapan liar tersebut juga digencarkan Satlantas, mengingat aksi balapan liar merupakan salah satu penyebab tingginya agka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tangerang.

Kanit Regident Satlantas Polresta Tangerang, AKP Dodin Awaluddin mengatakan, selain menjadi penyebab kecelakaan, aksi balapan liar juga acap menganggu ketertiban umum dan membuat resah warga sekitar dan pengguna jalan yang akan melintasi lokasi.

Sedianya, Timsus Bali nantinya bertugas melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi yang diindikasi rawan aksi balapan. Selain itu, Timsus juga akan melakukan respon cepat terhadap setiap laporan aksi balapan liar.**Baca juga: Satlantas Tangerang Waspada Aksi Balapan Liar.

“Kita (Timsus Balapan Liar-red) akan menggiatkan patroli rutin. Dan, bagi pelaku balapan liar yang tertangkap, kami akan jatuhkan sanksi tegas sebagai efek jera.(Bam)




Satlantas Tangerang Waspada Aksi Balapan Liar

Balap

Kabar6-Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Tangerang terus mengkampanyekan tentang bahayanya aksi balapan liar. Adapun sasaran utama dalam kampanye tersebut adalah, kalangan ABG (Anak Baru Gede) diwilayah Kabupaten Tangerang.

Sebagai efek jera, pihak Satlantas bakal memberikan sanksi berat terhadap para pelaku balapan liar.

“Kita imbau warga, khususnya kalangan ABG tidak ikut apalagi menggelar aksi balapan liar. Karena aksi balapan liar adalah salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya,” ujar Kepala Satlantas Polresta Tangerang, Kompol Ari Satmoko, Sabtu (27/1/2018).

Untuk mencegah maraknya aksi balapan liar, Ari mengajak warga untuk bersama-sama peduli terhadap segala macam aksi balapan liar. “Caranya, warga yang melihat aksi balapan liar, bisa melaporkan ke kami, maka kami akan segera menindaklanjuti laporan tersebut,” ujarnya.

Diketahui, aksi balapan liar kini semakin marak di Kabupaten Tangerang. Dari pantauan kabar6.com, setidaknya ada sejumlah lokasi rawan aksi balapan liar di Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Aksi Maling Pagar Bahayakan Aktivitas Penerbangan di Bandara Budiarto.

Sejumlah lokasi tersebut diantaranya, disepanjang ruas Jalan di kawasan Foresta, BSD, Kecamatan Pagedangan, sepanjang ruas Jalan di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, hingga dikawasan Perumahan Elit CitraRaya, kecamatan Cikupa dan Panongan, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Maling Pagar Bandara Budiarto Disergap Polsek Legok, 1 Buron.

Disejumlah kawasan itu, para ABG kerap memacu adrenalin dengan sepeda motor, tentunya aksi balapan liar itu juga diwarnai dengan taruhan.(Bam)




Aksi Maling Pagar Bahayakan Aktivitas Penerbangan di Bandara Budiarto

Kabar6-Pelaku pencurian pagar besi di areal landasan Bandara Budiarto di Kampung Bojong, Desa Kemuning, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, ternyata menjual besi pengaman landasan tersebut ke penampung barang rongsokan seharga Rp400 ribu.

Padahal, akibat tindak pencurian pagar besi tersebut, mengakibatkan pihak Bandara Budiarto merugi hingga Rp33 juta.

“Dari hasil pemeriksaan, terungkap bila pelaku menjual pagar besi curian tersebut kepada tukang rongsokan seharga Rp400 ribu. Dan uangnya dibagi oleh pelaku,” ujar Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Fadli Widoyanto, Sabtu (27/1/2018).

Kapolres menambahkan, bila perbuatan pelaku tersebut bisa membahayakan aktivitas penerbangan di Bandara tersebut, karena landasan pacu merupakan wilayah steril (baik hewan maupun orang).

Seperti diketahui, petugas Polsek Legok sebelumnya meringkus 1 dari 2 pelaku pencurian pagar besi di areal landas pacu Bandara Budiarto.**Baca juga: Maling Pagar Bandara Budiarto Disergap Polsek Legok, 1 Buron.

Pelaku yang diamankan berinisial MS (31), sementara seorang pelaku lagi berinisial PDL hingga kini masih terus diburu petugas.(BL)




Maling Pagar Bandara Budiarto Disergap Polsek Legok, 1 Buron

Kabar6-Seorang pelaku pencurian pagar besi di areal landasan Bandara Budiarto di Kampung Bojong, Desa Kemuning, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, disergap petugas Polsek Legok, dalam naungan Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku, M.S (31), kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Legok. Sementara, seorang pelaku lainnya berinisial PDL, masih terus diburu polisi.

Kasat Reskrim Palres Tangsel, AKP Ahkmad Alexader Y Budi SH, S.Ik, MM, M.Si mengatakan, kasus hilangnya pagar besi tersebut diketahui pada Jumat (1/1/2018) lalu, dan dilaporkan pada Jumat (26/1/2018) kemarin.

“Merujuk laporan itu, anggota langsung melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku M.S,” ujar Alexander, Sabtu (27/1/2018).

Dihadapan penyidik, MS mengaku bila aksinya itu tidak dilakukan sendirian. Melainkan dibantu oleh seorang rekannya berinisial FDL. “nah, FDL ini masih kami kejar,” katanya.**Baca juga: Disomasi, 350 Karyawan PT Joa Industri Tak Ikut Serta BPJS Ketenagakerjaan.

Akibat ulah para pelaku tersebut, pihak Bandara Budiarto mengalami kerugian hingga Rp33 juta. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut petugas.(BL)




Seok-Kwun, Bapak Transgender Korea Selatan

Kabar6-‘Bapak transgender Korea Selatan’, menjadi julukan yang pas untuk dr. Kim Seok-Kwun (65). Bagaimana tidak, selama 28 tahun dr. Kim sudah melakukan sebanyak 320 operasi ganti kelamin.

Dr. Kim pertama kali melakukan operasi membuat Mr P untuk seorang biksu Buddha yang lahir sebagai wanita. Dilansir smh.com.au, dr. Kim sadar bahwa apa yang dilakukannya itu bisa memicu kegelisahan di negara yang masih sangat konservatif. Ia pun merasa tersiksa dengan menentang takdir Tuhan. Namun dr. Kim berkeyakinan usahanya itu untuk memperbaiki ‘kesalahan’.

“Saya sudah memutuskan menentang kehendak Tuhan,” katanya. “Saya diliputi rasa malu, tapi pasien saya sangat ingin operasi. Tanpanya, mereka akan bunuh diri,” tambah dr. Kim.

Kim merupakan pelopor yang pelan-pelan mengubah pandangan tentang seksualitas dan gender di Korea Selatan. Banyak warganya yang telah lama menganggap diskusi tentang seksualitas itu tabu.

Biarawan yang menjalani 11 jam operasi itu, dikatakan Kim, tidak mau diwawancarai karena takut menyinggung orang Buddha di kuil itu. Menurutnya, biarawan tersebut sudah menjalani terapi hormon dan hidup sebagai seorang pria untuk waktu yang lama.

Dr. Kim merasa berhasil membantu orang-orang yang terjebak dalam ‘tubuh yang salah’. Dia meyakini apa yang dilakukan adalah mengoreksi apa yang disebut ‘kesalahan Tuhan’.

“Beberapa orang lahir tanpa alat kelamin atau dengan bibir sumbing atau tanpa telinga atau dengan jari-jari mereka saling menempel. Mengapa Tuhan menciptakan orang-orang seperti ini? Bukankah ini kesalahan-kesalahan Tuhan?” kata Kim.

Diketahui, dr. Kim adalah seorang ahli bedah plastik di Dong A University Hospital di kota pelabuhan tenggara Busan, mengkhususkan diri dalam memperbaiki deformitas wajah. Dia mulai melakukan operasi ganti kelamin pada 1986, setelah beberapa pria mengenakan pakaian wanita mengunjunginya secara terpisah dan memintanya membentuk Miss V untuk mereka.

Awalnya dr. Kim tidak tahu apa-apa tentang operasi ganti kelamin. Namun ia terus memikirkan permintaan para pasien, sehingga mulai mempelajari publikasi asing dan melakukan operasi setahun kemudian. Pasiennya yang paling dikenal adalah seorang entertainer Korea Selatan terkenal bernama Harisu.

Diakui Harisu, setelah operasi laki-laki pada 1995 ia merasa sakit. Namun beberapa hari kemudian saat meninggalkan rumah sakit ia merasa dilahirkan kembali. Kebanyakan pasien Kim berusia 40-an dan 50-an. Kadang-kadang orangtua muncul sebelum operasi dengan marah dan mengancam tak mengakui anak-anaknya.

Saat ini sebagian besar pasien ganti kelamin berusia di awal 20-an, dan kadang-kadang orangtuanya setuju membayar operasi tersebut. Diketahui, operasi pria menjadi wanita dikenakan biaya antara Rp115 juta-Rp157 juta. Sedangkan dari wanita menjadi pria dipatok Rp325 juta. ** Baca juga: Beberapa Rumah Sakit di Korsel Bagikan ‘Sertifikat Operasi Plastik’ Agar Pemilik Mudah Dikenali

Apapun yang diberikan Tuhan sepatutnya harus selalu disyukuri.(ilj/bbs)




Makan Saat Perut Tak Lapar Berbahaya?

Kabar6-Biasanya Anda akan makan begitu sinyal lapar terasa. Bagaimana jika makan dalam kondisi tidak lapar? Benarkah hal itu berbahaya dan tidak disarankan?

Setiap kali kita makan, dilansir Wartakesehatan, tubuh akan menghadapi lonjakan nutrisi (lemak, protein, dan karbohidrat alias gula). Sebagai respon, tubuh akan mengeluarkan perlindungan berupa hormon untuk menarik semua nutrisi itu dari peredaran darah dan membuatnya bermanfaat bagi tubuh, atau disimpan agar bisa dipakai saat diperlukan.

Dalam kondisi normal, kadar gula darah akan naik setelah makan, namun lonjakannya akan ditekan oleh hormon yang dikeluarkan organ pankreas itu, yakni insulin. Jumlah gula setelah makan memiliki arti penting bagi kesehatan. Jika ada dua orang yang memiliki kadar gula darah sama, maka orang yang memiliki lonjakan gula darah lebih tinggi biasanya akan rentan terkena gangguan kesehatan.

Peningkatan kadar gula darah setelah makan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari seberapa banyak kalori yang kita asup, kadar indeks glikemin makanan, metabolisme tubuh, dan kapan kita makan.

Penelitian yang dilakukan oleh David Gal dari University of Illinois-Chicago mengungkapkan, saat orang makan ketika perutnya tidak lapar, ia akan mengalami lonjakan gula darah lebih tinggi dibanding dengan saat makan ketika lapar walaupun jumlah kalorinya sama. Nah, jika kita makan saat lapar, tubuh akan bekerja lebih baik menangani nutrisi yang masuk.

Meskipun demikian, hasil penelitian David Gal ini baru salah satu teori yang masih bisa dibantah oleh penelitian lain. Namun memang tidak ada salahnya menunggu perut lapar untuk makan. ** Baca juga: Main Game Bikin Kita Berpikir Kritis?

Jika Anda ingin ngemil saat lapar, pilihlah jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti kacang-kacangan, buah yang tidak terlalu manis, atau yoghurt rendah lemak.(ilj/bbs)




Beberapa Rumah Sakit di Korsel Bagikan ‘Sertifikat Operasi Plastik’ Agar Pemilik Mudah Dikenali

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea Selatan (Korsel) menjadi ‘surga’ bagi para pelaku operasi plastik (oplas). Nah, sejak dijuluki sebagai ‘Ibukota Operasi Plastik Sedunia, Korea Selatan terus mengukuhkan diri sebagai negara yang paling banyak menghasilkan wajah cantik berkat prosedur operasi plastik.

Namun di sisi lain, lantaran perubahan yang cukup drastis membuat sebagian orang menjadi tidak mengenal identitas asli si pemilik wajah. Bahkan beberapa wanita mengaku kesulitan saat ditanya petugas imigrasi karena perubahan pada wajah mereka yang cukup signifikan.

Karena itulah, sebagaimana dilansir MailOnline, untuk mengantisipasi hal tersebut terus berulang, beberapa rumah sakit di Korea akhirnya membagi-bagikan ‘sertifikat operasi plastik’ kepada pasien untuk membantu mereka kemudian hari. Sertifikat ini berisi nomor paspor pasien serta nama rumah sakit yang melakukan prosedur.

Disebutkan, beberapa rumah sakit di Korea melaporkan sudah menyadari pentingnya sertifikat sejak lama. Hal itu karena semakin banyak wanita Tiongkok yang melakukan operasi plastik di Korea dan kesulitan karena tidak dikenali.

“Para wanita berhenti di pemeriksaan paspor karena mereka tercatat memiliki mata besar, hidung tinggi dan dagu lebih ramping dan itu berbeda dengan foto yang ada pada paspor mereka,” demikian dilaporkan China Daily.

Sementara itu International Society of Aesthetic Plastic Surgeons mengungkapkan, Korea Selatan menempati urutan wahid sebagai negara paling banyak memiliki warga yang melakukan operasi plastik. Data tersebut mencatat, satu dari setiap 77 orang di Korea Selatan telah mengubah wajah mereka melalui operasi plastik.

Fakta yang mengejutkan, sekira 20 persen wanita berusia 19-49 di Seoul mengaku pernah operasi plastik untuk mengurangi kelebihan kulit di kelopak mata atas, membuat mata tampak lebih besar dan hidung seperti orang Barat. ** Baca juga: ‘Manusia Kucing’, Tubuh Xinrui Dipenuhi Bulu Seperti Kucing Hitam

Berminat mengikuti jejak mereka? (ilj/bbs)




Main Game Bikin Kita Berpikir Kritis?

Kabar6-Game adalah permainan yang menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang dibuat semenarik mungkin agar pemain bisa mendapatkan sesuatu sehingga adanya kepuasaan batin.

Ada banyak studi yang menunjukkan keburukan bermain game. Sementara di sisi lain, dilansir Women’s Health, studi yang berkata sebaliknya juga banyak. Dikatakan, bermain game bermanfaat untuk melatih fokus pada masalah dan kemampuan berpikir kritis.

Saat bermain game, akan terjadi aktivasi yang siginifikan pada otak kiri dan kanan. Karena itu, kemampuan kognitif pun akan meningkat. Kuncinya terletak pada pemilihan game. Disarankan untuk memilih game yang bersifat edukasi seperti Nintendo, The Sims, dan FarmVille. ** Baca juga: Waspada, Kurang Tidur Bisa Ubah Fungsi Tubuh

Namun bila Anda melakukannya hingga tak bisa lepas dari game tersebut, berarti sudah berpotensi menjadi adiksi atau kecanduan. Nah, kebiasaan inilah yang harus segera dihentikan.(ilj/bbs)




Waspada, Kurang Tidur Bisa Ubah Fungsi Tubuh

Kabar6-Seringkali karena tuntutan pekerjaan atau sering begadang, Anda menjadi kurang tidur. Padahal kondisi seperti ini akan mengikis kekebalan tubuh Anda. Kurang tidur bisa mempengaruhi metabolisme kolesterol yang akan merugikan pembuluh darah dalam tubuh. Gen yang berperan memindahkan kolesterol bergerak tak aktif pada orang yang kurang tidur, dibanding yang cukup tidur.

Penelitian dari University of Helsinki, dilansir Hindustan Times, membuktikan bahwa hanya butuh kurang tidur satu minggu untuk mengubah kekebalan tubuh dan juga metabolisme kolesterol Anda.

“Kami meneliti apa yang membuat kurang tidur jadi mengubah fungsi tubuh. Dan, apa yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit,” kata Vilmo Aho, peneliti dari Sleep Team Hensinki.

Studi ini meneliti dampak kurang tidur secara akumulatif pada metabolisme kolesterol baik dari ekspresi gen dan tingkat lipoprotein darahnya. Orang yang kurang tidur memiliki jumlah kolesterol baik (HDL) yang lebih sedikit dibanding yang cukup tidur. ** Baca juga: Bagaimana Agar Telinga Selalu Sehat?

Hal ini juga mengungkapkan fakta bahwa ada kemungkinan peningkatan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular. Para peneliti mengungkapkan bahwa tidur yang cukup juga harus menjadi perhatian banyak orang untuk menjaga kesehatan, bukan hanya makan sehat dan rutin olahraga.(ilj/bbs)




Tren di Tiongkok, Operasi Ubah Suara Jadi Lebih Maskulin Atau Feminin

Kabar6-Selain operasi kelamin, ternyata operasi pita suara tengah tren juga di kalangan masyarakat Tiongkok. Tidak heran jika sejumlah klinik pun mulai ikut menawarkan jasa untuk melakukan operasi yang terbilang ekstrem ini.

Permintaan untuk mengubah suara menjadi lebih maskulin atau feminin, dikatakan spesialis bedah plastik di Tiongkok, mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, seperti dilansir Aestheticshub, operasi ini bukan tanpa risiko. Sedikit saja dokter salah dalam melakukan prosedur operasi, maka dampak yang akan dirasakan pasien adalah kehilangan suara, serta menderita pneumonia.

Lu Xiang (23), salah satu pasien yang pernah menjalani operasi suara, kini merasa suarnya jauh lebih melengking, ketimbang dulu yang sering dianggap feminin. Selama bertahun-tahun teman sekelas dan rekan-rekan kerjanya kerap menertawakan suara Xiang yang aneh. “Karena suara saya, banyak yang memanggil saya sedih,” katanya.

Pria yang bekerja sebagai seorang jurnalis ini bahkan sempat sulit untuk mendapatkan kekasih, karena suaranya yang hampir sama dengan suara wanita. “Wanita tidak melihat saya sebagai pria sejati, dan memperlakukan saya seperti salah seorang teman-teman perempuannya,” kisahnya.

Meski telah mengalami pubertas, suara Lu tak juga berubah, sehingga orang keliru menyangka apakah dia wanita atau pria.

Mr Alasdair Mace, spesialis bedah THT di Charing Cross Hospital London mmengatakan, pita suara jadi lebih pendek dan lebih longgar, karena botoks. Dalam sebulan, Alasdair kerap melakukan operasi suara sebanyak dua kali. Kasusnya beragam, mulai dari akibat pergantian kelamin atau menangani pasien cacat.

Apa yang dilakukan Lu, menurut Alasdair, kemungkinan besar karena pria tersebut memiliki hormon testosteron yang sangat sedikit. Atau dia sudah melakukan terapi testosteron, tapi tidak sesuai harapan. ** Baca juga: Galau, Transgender Attonley Ingin Balik Jadi Pria Lagi

Sementara itu para akademisi percaya, dengan meningkatnya jumlah orang yang melakukan operasi suara, menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok tengah mengalami tekanan, terkait dengan jenis kelamin.(ilj/bbs)