Kawal TPS, Golkar Kabupaten Tangerang Siapkan Ribuan Saksi

Kabar6-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Tangerang, Rabu (20/6/2018) mempersiapkan ribuan saksi yang akan mengawal proses pemilihan kepala daerah Kabupaten Tangerang pada 27 Juni nanti.

Ribuan saksi yang diberikan pembekalan ini akan bertugas di 4.513 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kegiatan ini untuk memperkuat tugas para saksi di TPS dari mulai proses pencoblosan, mengawasi proses penghitungan suara, menjaga kemungkinan-kemungkinan surat suara tidak sah dan mengawal hingga akhir penghitungan suara.

Kegiatan pembekalan dan pemantapan saksi ini, dibuka langsung oleh ketua Tim Kampanye M Taufik. Sementara yang bertugas menyampaikan materi Bimtek adalah Ma’mun Murod.

“Tugas para saksi selain mengawal proses pemungutan suara di TPS juga melaporkan hasil perolehan suara sebagai data real count pasangan Zaki-Romli ” Kata Ma’mun Murod.

Sementara Humas Paslon Zaki-Romli, M Amud menjelaskan Bimtek saksi ini sangat penting untuk membekali para saksi dengan pengetahuan tentang Pilkada. Sehingga dalam dalam melaksanakan tugasnya mereka paham apa yang harus dilakukan.

Saksi yang akan bertugas di TPS ini akan tercatat dalam sejarah Pilkada Tangerang, karena mereka memiliki peran sangat penting.**Baca Juga: Ngaku Polisi, 3 Oknum BNK Tangerang Dibekuk Polsek Sepatan.

“Kami berharap para saksi yang ditugaskan oleh tim kampanye dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dan jangan sampai terlambat datang ke TPS, pukul 06.00 WIB saksi sudah datang ke TPS.” tandasnya.(BL)




Ngaku Polisi, 3 Oknum BNK Tangerang Dibekuk Polsek Sepatan

Kabar6-Tiga oknum Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang dibekuk anggota Polsek Sepatan. Oknum tersebut ditangkap polisi setelah mengaku sebagai anggota Polresta Tangerang.

Ketiga oknum BNK Tangerang yakni ARN (37), ES (50) dan MHM (35).

Mengaku Anggota Polresta Tangerang, Diduga tiga Oknum Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang, Dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Sepatan Polres Metro Tangerang Kota.

“Mereka ditangkap, setelah melakukan pengeroyokan terhadap korban bernama Mansyur (30) dan Kipe bin Buhut (36) yang saat itu, dan dituduh oleh pelaku, para korban diduga bandar Koprok,” kata Sopi, salah seorang warga yang melintas saat kejadian.

Ketika melakukan pengeroyokan, sempat mengaku Anggota Narkoba Polresta Tangerang. Selain melakukan pengeroyokan dan mengaku anggota, salah seorang pelaku juga kedapatan memiliki Senjata Air Softgun yang tidak dilengkapi dengan surat.

“Karena curiga dan tidak terima perlakuan mereka, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sepatan,” jelasnya.

Lalu, korban bersama keluarganya kembali menghubungi para pelaku, dan sepakat untuk kembali bertemu di salah satu ruko di Cadas Sepatan. Kemudian, keluarga korban yang didampingi Polisi, langsung menyergap para pelaku di lokasi yang sudah ditentukan.

Sementara itu, saat dihubungi lewat selularnya, Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Moh Sugiarto membenarkan penangkapan terhadap pelaku.

“Benar, mereka kita tangkap, karena yang berwenang Polres, maka para pelaku kami serahkan ke Mapolrestro Tangerang Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tandasnya.**Baca Juga: Paguyuban Terminal Pondok Cabe Akui Lakukan Pungli.

Sedangkan, saat ini para pelaku dan barang bukti berupa satu unit mobil Daihatsu Sigra warna Putih dnegan Nomor Polisi B 2145 UF, satu buah Senjata Air Softgun model Revolver dan sebuah borgol besi telah diamankan. Selain ketiga Anggota BNK, Oknum ASN berinisial AS (37) juga dibekuk Polisi.(Tim K6/Bam)




Paguyuban Terminal Pondok Cabe Akui Lakukan Pungli

Kabar6-Aksi pungutan liar atau pungli di Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bukan isapan jempol. Para awak perusahaan otobus harus merogoh kantong operasional lebih dalam untuk membayar kutipan uang parkir inap kendaraan.

Ketua Paguyuban Terminal Pondok Cabe Sanyoto mengakui bila pihaknya sempat mengutip uang kepada para awak PO. Ia mengklaim uang tersebut untuk biaya operasional kebersihan dan keamanan.

“Kalau mungut uang iya lah kita jujur emang pernah segimana adanya,” katanya ditemui wartawan di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Rabu (20/6/2018).

Sanyoto mengaku bila pungutan uang ke awak PO dilakukan karena belum ada lembaga resmi yang mengelola Terminal Pondok Cabe. Menurutnya, kini pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menggandeng dan mengkaryakan paguyuban.

“Sekarang sudah enggak (kutip pungli-red), kita ikut komando BPTJ saja. Kan ada simbiosis mutualisme,” ujarnya.

Di lokasi yang sama, Kepala UPT Terminal Pondok Cabe, Stanley Puspawijaya menegaskan bila BPTJ merupakan satu-satunya lembaga resmi yang ditunjuk untuk mengelola terminal. Ia menganalogikan tidak ada matahari kembar dalam organisasi kepengurusan.**Baca Juga: Arus Balik, Malam ini Tol Tangerang Merak Padat.

“Secepatnya kami ingin gandeng semua PO biar masuk ke mari dan tidak memungut uang sepeser pun alias gratis,” tegasnya kepada kabar.com.(yud)




Arus Balik, Malam ini Tol Tangerang Merak Padat

Kabar6-Pengelola Tol Tangerang Merak memprediksi bahwa malam ini merupakan puncak arus balik mudik 2018. Untuk data pada arus balik mulai 17 sampai 19 Juni 2018 tercatat 725.267 kendaraan yang melalui Tol Tangerang-Merak. Dengan rincian 348.076 kendaraan yang memasuki tol arah Merak dan 377.191 kendaraan yang keluar tol arah Jakarta.

“Sampai saat ini masih ramai lancar namun, saat puncak nanti kita himbau agar pengemudi tetap waspada pada kondisi arus. Sementara, untuk layanan tentunya sudah kita siagakan petugas tambahan dan bekerja sama dengan pihak kepolisian terkait dengan rekayasa lalu lintas,” kata Kepala Divisi Hukum dan Humas PT. Marga Mandala Sakti, Indah Permanasari, Rabu, (20/6/2018).

Sementara itu volume kendaraan pada arus balik mudik kali ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu baik keluar atau masuk tol. Untuk kendaraan masuk tol mengalami peningkatan sebesar 7.857 kendaraan dan keluar tol sebesar 13.031 kendaraan dan didominasi kendaraan pribadi.

“Masih roda empat yang mendominasi dibandingkan umum,” ujarnya.**Baca Juga: Pasien RSU Tangsel Butuh 14 Kantong Darah.

Terkait siklus arus balik, diprediksi pengendara ataupun pemudik lebih memilih melakukan perjalanan pada sore hingga malam hari.(vero)




Pasien RSU Tangsel Butuh 14 Kantong Darah

Kabar6-Tri Susilowati hingga kini masih tergolek lemah di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia membutuhkan sebanyak 20 kantong darah untuk dapat menyelamatkan nyawanya.

“Baru dapat enam. Masih butuh 14 kantong darah,” kata Delima Bungsu Andy, relawan yang dihubungi kabar6.com, Rabu (20/6/2018).

Menurutnya, Tri sedang hamil tujuh bulan. Pasien yang tercatat berdomisili di Jalan Ploto Dalam RT 01 RW 04 Nomor 15, Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, itu harus menjalani operasi. Sebab janin bayinya dinyatakan telah meninggal sejak tiga hari lalu.

Delima berharap, ada banyak pendonor yang rela menyumbangkan darahnya untuk keselamatan Tri. Adapun golongan darah yang dibutuhkan adalah jenis B.

Bagi pendonor yang ingin menyumbangkan darahnya bisa datang langsung ke RSU Kota Tangsel di Jalan Raya Padjajaran, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangsel atau menghubungi Delima di nomor +62 878-7100-5252.**Baca Juga: Malam Ini Puncak Arus Balik di Pelabuhan Merak.

“Sampai sekarang saya masih komunikasi dengan PMI Tangsel,” tambah Delima.(yud)




Malam Ini Puncak Arus Balik di Pelabuhan Merak

Kabar6-Malam nanti dan besok, diprediksi akan menjadi puncak arus balik dari Sumatera menuju Pulau Jawa. Puncak arus balik terjadi pada Rabu hingga Kamis, 20-21 Juni 2018.

Lantaran, baru sekitar 40 persen pemudik yang kembali dari Sumatera ke Pulau Jawa, sedangkan kendaraan roda dua dan roda empat sama-sama 41 persen.

Berdasarkan data dari PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, total pemudik yang menyebrang dari Jawa ke Sumatera berjumlah 970.327 penumpang, roda dua sebanyak 83.845 unit, roda empat 99.294, bus 4.290, dan truk 9.200 unit yang di sebrangkan oleh 1.161 trip kapal RoRo.

Sedangkan yang telah kembali ke Pulau Jawa baru 144.645 penumpang, roda dua 13.932 unit, roda empat 16 307, bus 482, dan truck 416 unit.

“Kami prediksi (puncak) arus balik di H-4 dan H-5, jatuh pada 20 dan 21,” kata Fahmi Alweni, General Manager (GM) PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak, Rabu (20/06/2018).**Baca Juga: Arief-Sachrudin Gencar Sosialisasi Via Medsos.

Sedangkan untuk ruas Tol Tangerang-Merak (Tamer), puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 23-24 Juni 2018.(dhi)




Arief-Sachrudin Gencar Sosialisasi Via Medsos

kabar6.com

Kabar6-Tujuh hari jelang pencoblosan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang tahun 2018, Pasangan Calon (Paslon) Arief – Sachrudin semakin gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial. Adapun media sosial yang digunakan adalah Instagram dan Facebook.

Hal ini dilakukan karena saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitas mudik dan suasana lebaran. Sehingga diharapkan pesan yang disampaikan pun sampai kepada masyarakat.

Mengingat aktivitas masyarakat menggunakan media sosial saat ini begitu tinggi. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan pun berisi mengenai ajakan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang hingga aktifitas kesehariannya.

Calon Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, media sosial menjadi salah satu sarana untuk berkampanye. Dirinya bersama Calon Wakil Walikota Sachrudin telah banyak membuat video pendek yang isinya melakukan ajakan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya.

Pasalnya, partisipasi masyarakat dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota ini sangat penting untuk kemajuan Kota Tangerang lima tahun ke depan. Sebab, setiap satu suara warga adalah amanah untuk dijalankan dalam program ke depan.

“Pesan kami kepada masyarakat adalah agar bisa datang ke TPS nanti tanggal 27 Juni 2018. Gunakan hak pilih untuk pembangunan kedepan. Setiap satu suara sangat penting untuk masa depan kota ini,” ujarnya.

Sementara itu, jika melihat di akun instagram @ariefwismansyah dan @sachrudin_srd terlihat banyak video pendek durasi satu menit yang isinya mengajak masyarakat untuk datang ke TPS. Begitu juga video buatan dari sejumlah relawan maupun masyarakat umum lainnya.**Baca juga: KSPSI Banten Deklarasi Dukung Zaki dan Arief di Pilkada 2018.

Pasangan calon tunggal ini pun mempublikasi sejumlah kegiatan pribadi lainnya selama melaksanakan cuti. Seperti Calon Wali Kota Arief R Wismansyah yang bercocok tanam di rumahnya. Kemudian Calon Wakil Walikota Sachrudin yang bersepeda dan menerima sejumlah tamu di kediamannya.(don)




BPTJ: Pungli di Terminal Pondok Cabe, Segera Laporkan

kabar6.com

Kabar6-Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengaku tidak pernah mengutip biaya parkir untuk bus di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pernyataan itu disampaikan menyusul adanya keluhan awak bus yang kena pungutan liar atau pungli.

“Kalau ada pungutan segera laporkan kepada kami,” ungkap Kepala UPT Terminal Pondok Cabe, Stanley Puspawijaya kepada kabar6.com ditemui di kantornya, Rabu (20/6/2018).

Ia memastikan bahwa tidak ada dualisme kepengurusan Terminal Pondok Cabe. Termasuk paguyuban yang dikabarkan telah mengutip uang parkir.

Stanley mengatakan bahwa BPTJ merupakan lembaga resmi pengelola terminal yang ada di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Meski demikian ia berjanji akan mengajak paguyuban untuk ikut mengelola Terminal Pondok Cabe.

“Nanti kami akan gandeng paguyuban untuk menjadi tenaga keamanan dan kebersihan,” janji Stanley.**Baca juga: BPTJ Akui Penumpang Bus Malas ke Terminal Pondok Cabe.

Ditambahkan, pihaknya baru mendengar bahwa ada keluhan dari awak PO terkait pungli. “Sampai sekarang belum ada laporan,” tambah Stanley.(yud)




BPTJ Akui Penumpang Bus Malas ke Terminal Pondok Cabe

kabar6.com

Kabar6-Aktivitas turun naik penumpang bus selama libur Idul Fitri 1439 Hijriah di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tergolong sepi. Selama sepekan musim arus mudik kemarin total jumlah penumpang hanya sebanyak 1.024 orang.

Adapun volume jumlah penumpang pada saat arus balik hingga Selasa kemarin hanya mencapai 77 orang. Mayoritas penumpang mudik lebaran lebih memilih tidak menggunakan sarana dan prasana yang telah tersedia.

“Banyak penumpang yang tidak turun di sini,” kata Kepala UPT Terminal Pondok Cabe, Stanley Puspawijaya ditemui kabar6.com di kantornya, Rabu (20/6/2018).

Ia mengakui, banyaknya titik lokasi terminal bayangan menjadi penyebab Terminal Pondok Cabe tidak diminati penumpang bus. Ditambah lagi minimnya sarana angkutan umum pengumpan membuat jarak tempuh penumpang menjadi lebih jauh.

Stanley mengaku, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai lembaga resmi pengelola terminal telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Tangsel. Pihaknya dalam waktu akan melakukan pertemuan.

Pertemuan yang juga akan menghadirkan perusahaan otobus agar aktivitas turun naik penumpang dipindahkan ke Terminal Pondok Cabe. Sebelum bus antar kota antar provinsi masuk tentunya penumpang harus sudah ramai.**Baca juga: PO Bus Keluhkan Pungli di Terminal Pondok Cabe.

“Kalau ada gulanya banyak pasti semutnya juga ada banyak,” ujar Stanley beranalogi. Menurutnya, dari 33 PO yang beroperasi memakai lahan Terminal Pondok Cabe hanya sekitar 15.(yud)




Pekan Depan, Pemohon SIM Umum di Tangerang Jalani Tes Psikologi

kabar6.com

Kabar6-Kasi SIM Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar mengatakan, uji coba diterapkannya tes psikologi, sebagai persyaratan tambahan permohonan SIM di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Sedianya, uji coba diterapkannya tes psikologi, sebagai persyaratan tambahan permohonan SIM tersebut akan dimulai pekan ini.

“Kami akan simulasikan sistem ini pada tanggal 21 Juni 2018 sampai 23 Juni 2018,” ujar Kompol Fahri saat dihubungi wartawan, Rabu (20/6/2018).

Setelah simulasi dilakukan, lanjutnya, penerapan persyaratan baru ini akan dimulai pekan depan, tepatnya pada 25 Juni 2018.

Kompol Fahri mengatakan, simulasi tes psikologi dilakukan untuk melihat apakah sistem akan berjalan baik atau tidak.

Menurut Kompol Fahri, simulasi ini akan dilakukan di Satpas SIM seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni Jakarta, Depok, dan Tangerang.

Kompol Fahri mengatakan, selama ini tes psikologi hanya diterapkan untuk pemohon SIM umum. SIM umum adalah tipe SIM yang harus dimiliki pengemudi angkutan umum.

“Jadi persyaratan tes psikologi ini akan diberlakukan untuk seluruh golongan SIM serta diberlakukan untuk pengajuan SIM baru, peningkatan golongan SIM dan perpanjangan SIM,” ujar Kompol Fahri.**Baca juga: PO Bus Keluhkahkan Pungli di Terminal Pondok Cabe.

Sebelumnya, kata Kompol Fahri, pemohon SIM umum diwajibkan melakukan tes psikologi karena pengemudi angkutan umum diharuskan memiliki kompetensi lebih dibandingkan pengemudi kendaraan pribadi.**Baca juga: TNI AD di Tangerang Dianiaya Istri.

“Nantinya pemohon SIM hanya bisa melakukan tes psikologi di lembaga-lembaga yang sudah melalui pembinaan dan pengawasan Polri,” kata dia.(BL/HP)