1

Saputra, Pedagang Cilok di Pondok Aren Jago Matematika

kabar6.com

Kabar6-Terharu bercampur bangga. Perasaan itu bercampur menjadi satu bagi para guru SDN 01 Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Mereka takjub atas kegigihan Muhamad Saputra, murid kelas 3 yang berjualan cilok demi menghidupi kedua adiknya yang masih balita.

Diah Indah Puspitasari, salah satu guru menjelaskan, bahwa ada satu mata pelajaran yang dikuasai Putra. Yakni, pelajaran berhitung atau matematika yang kurang disukai oleh mayoritas anak-anak murid lainnya.

“Mungkin karena dari kecil sudah dagang ya. Matematikanya jadi bagus,” katanya ditemui wartawan di tempatnya bertugas, Rabu (13/2/2019).

Namun tidak untuk kemahiran dalam membaca. Diah mengakui bahwa Putra belum lancar membaca. Meski demikian para guru SDN 01 Jurangmangu Timur menaruh perhatian khusus untuk anak yang telah yatim piatu ini.

Setiap ada waktu senggang, para guru mengajari Putra belajar membaca. Sempat lama berhenti sekolah diduga juga menjadi faktor pemicunya.

Diah bilang, anak kedua dari empat bersaudara itu sempat harus ikut orangtuanya ke Indramayu. Selama berada di kampung halamannya Putra tak mengenyam bangku sekolah.

“Padahal kalau anak umur segitu kan paling enggak udah sekolah kelas XI SD atau XII SMP,” ujarnya.

Menurutnya, di kalangan guru dan murid Putra merupakan sosok bocah periang dan mudah bergaul. Tampak dari kejauhan ia sedang dikerubungi teman sebayanya.

Putra tak malu setiap hari harus bersekolah sambil membawa keranjang berisi cilok. Usai jam pulang sekolah pukul 17.00 WIB, ia langsung keliling mengendarai sepeda BMX miliknya untuk berjualan cilok.

“Pada dasarnya memang dia anaknya penurut. Temannya banyak di sini, sambil bermain melayani pembeli cilok,” tambah Diah.

Berjualan cilok menjadi pilihan bagi Putra untuk membantu memenuhi kebutuhan adiknya. Terutama susu untuk adiknya yang paling bungsu berusia 10 bulan.**Baca juga: 5 Desa di Kabupaten Tangerang Masuk Batas Zona Kemiskinan.

Di rumahnya yang berada di kawasan pengepul rongsokan, Putra tinggal bersama kakaknya Siti Juleha, 17 tahun, adiknya Renaldi Setiawan, 7 tahun, dan Arsyad, 10 bulan.(yud)




5 Desa di Kabupaten Tangerang Masuk Batas Zona Kemiskinan

kabar6.com

Kabar6-Lima desa di Kabupaten Tangerang masuk batas zona kemiskinan. Disinyalir, jumlah warga miskin meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, jumlah warga miskin meningkat 45.610 sepanjang 2015-2018.

Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kesehatan dan Pemberdayaan Keluarga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Kirwan, kepada media, Rabu (13/2/2019).

Jelas Kirwan, jumlah desa dengan rumah tangga miskin pun hingga saat ini meningkat. Dan, untuk Rumah tangga miskin di 2018 bertambah menjadi 240.606 KK.

Dalam hal ini, menurut Kirwan, kenaikan rumah tangga miskin tersebut terjadi di tiga desa. Dan, hal itu akan dijadikan sebagai peningkatan pemberdayaan pengentasan kemiskinan.

Lima desa di Kabupaten Tangerang masuk batas zona kemiskinan yaitu Desa Kronjo di Kecamatan Kronjo dan Desa Kohod di Kecamatan Pakuhaji. Kedua desa ini mendapatkan prioritas penanganan dari pemerintah pusat.

Adapun untuk tiga desa masuk radar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diantaranya adalah Desa Pangarengan di Kecamatan Rajeg, Desa Pangkalan di Kecamatan Teluk Naga, Desa Kiara Payung di Kecamatan Pakuhaji.

Mengatasi hal tersebut, lantaran sudah masuk zona merah, pihaknya membuat program Desa Tuntas guna peningkatan kualitas hidup dan ekonomi desa.**Baca juga: Bentrok di Bintaro, Dua Korban Luka Bacok Masih Dirawat.

“Akan dilaksanakan pada 2019 hingga 2023 bersama beberapa dinas. Selain program itu, sebelumnya dan sampai saat ini pun Pemkab Tangerang mempunyai program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Masyarakat Mengatasi Kawasan Padat, Kumuh, dan Miskin,” pungkasnya.(bam)




Bentrok di Bintaro, Dua Korban Luka Bacok Masih Dirawat

kabar6.com

Kabar6-Bentrok antardua kelompok yang terjadi di kawasan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melibatkan anggota Forum Betawi Rempug dengan puluhan tentara.

Insiden itu ditenggarai akibat persoalan tender proyek keamanan gedung apartemen.

Ada enam orang korban dilaporkan mengalami luka-luka akibat bacokan senjata tajam. Semalam semua korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Korban dari kita ada 6 orang. Dua kakak beradik, Endang dan Yongki yang paling parah. Kondisi terakhir yang kena bacok, fisiknya masih lemah,” kata Panglima FBR Tangsel Adi Aferi Amrani alias Daeng Fery kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).

Menurutnya, kejadian ini bermula ketika FBR dijanjikan akan mendapatkan tender proyek pengamaman di The Breeeze Bintaro, Jalan Raya Bintaro, Sektor 3. Namun karena kesulitan dengan outsourcing, maka FBR menggandeng pihak ketiga.

Fery menyatakan, FBR akhirnya menggandeng PT Surya Wira Abadi Tribuana (SWAT) Security untuk mengikuti lelang proyek pengamanan apartemen.

Seiring waktu berjalan mereka mengendus bahwa PT Real Jaya Property selaku pengembang kawasan tersebut ingkar.

FBR mendapat informasi kalau tender proyek dilaksanakan lewat sistem penunjukan langsung. Pihak ketiga yang memenangkan tender adalah Pt Samudera Eka Jaya.**Baca juga: 5 Gerai KIA Siap Diluncurkan di Kabupaten Tangerang.

“Kita enggak puas dengan keputusan itu. Makanya puluhan anggota FBR mendatangi lokasi proyek yang ternyata udah dijaga tentara berseragam,” terang Fery.(yud)




5 Gerai KIA Siap Diluncurkan di Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Pemkab Tangerang bekerjasama dengan USAID Jalin, Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (Fopkia) Kabupaten Tangerang, dan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dalam rangka pembentukan Gerai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Bupati Tangerang H. Ahmed Zaki Iskandar dan perwakilan dari beberapa pihak tersebut di Ruang Solear, Gedung Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, Rabu (13/2/2019).

Para pihak bersepakat untuk menggelar Gerai KIA di di 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang. Kelima gerai tersebut nantinya akan ditempatkan di 5 titik Alfamart di 5 kecamatan tersebut.

“Saya berterimakasih kepada USAID dan Alfamart atas kerjasama inovasi ini. Ke depan saya harap Gerai KIA dapat membantu pemantauan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir, sehingga diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Tangerang,” ujar Bupati Zaki Iskandar.

Menurutnya terkadang para ibu hamil tersebut tidak mengetahui secara pasti kondisi kesehatannya seperti misalnya mengidap darah tinggi, diabetes, dan lain-lain. Para ibu hamil tersebut perlu pendampingan agar kehamilannya bisa optimal.

Diinformasikan, ada 5 kecamatan sebagai percontohan Gerai KIA yaitu Kecamatan Jayanti, Kecamatan Mekar Baru, Kecamatan Mauk, Kecamatan Sukamulya, dan Kecamatan Tigaraksa.

Kasi Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Sri Indriani menjelaskan Gerai KIA merupakan sebuah tempat konsultasi bagi warga terkait masalah kesehatan ibu dan anak.

Di gerai itu, nantinya akan ada bidan desa sebagai konsultan, kemudian para kader peduli ibu dan anak tergabung dalam MKIA mengajak warga ke gerai, sementara USAID Jalin dan Alfamart sebagai fasilitator.

Gerai KIA bertujuan agar para ibu hamil dan wanita usia subur dapat memahami dan membuat perencanaan persalinan secara optimal sesuai dengan tuntunan yang ada di Buku KIA.**Baca juga: Begini Harapan Arief di LKPJ Walikota Tangerang 2018.

“Direncanakan awal Maret 2019 akan dilaksanakan launching,” tambahnya.(Mer)




Begini Harapan Arief di LKPJ Walikota Tangerang 2018

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah membuka kegiatan rapat pembahasan LKPJ Walikota Tangerang tahun 2018 yang digelar di Hotel Aryaduta, Lippo Village, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/2/2019).

Pada kesempatan tersebut, Arief mengharapkan agar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) yang disusun bisa menjadi rujukan untuk ketersediaan informasi dan data-data untuk pembangunan kota. Arief meminta agar data-data yang disajikan di dalam LKPJ merupakan data valid yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Jadi kalau cari informasi tinggal dilihat dari situ saja. Bisa lebih cepat dan efisien waktu juga,” ujarnya.

Arief juga menyampaikan rencana Pemkot untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sektor perdagangan informal seperti warung yang dikelola oleh masyarakat melalui program Bedah Warung.

“Bedah rumah sudah kita laksanakan di lima tahun awal, sekarang kita akan lakukan program bedah warung. Nanti kita lakukan kerjasama dengan retail modern seperti Alfamart atau Indomaret. Stok barangnya dari Alfa atau Indomaret tapi dijual di warung-warung,” katanya.

Melalui program ini Arief mengharapkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat khususnya dari sektor perdagangan informal mengingat semakin ketatnya persaingan dengan toko online.**Baca Juga: KK dan BPJS Jimly Bocah Penderita Kanker Otot Bukan Terbitan Tangsel.

“Makanya daripada bersaing lebih baik bermitra,” paparnya.(vee)




KK dan BPJS Jimly Bocah Penderita Kanker Otot Bukan Terbitan Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Informasi bocah penderita kanker otot ganas jaringan luar, Teuku Jimly Ben Hanafi (11) telah teridentifkasi sejak lama. Kini benjolan pada badan bagian kiri warga yang bermukim di Jalan Reformasi RT 05 RW II, Kelurahan/Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), itu semakin membesar.

“Ketemu kasus Jimly itu sekitar Agustus melalui Pis PK dan informasi kader kesehatan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman kepada kabar6.com, Rabu (13/2/2019).

Menurutnya, anak keempat dari pasangan Teuku Muhammad Yusuf dan Yasmin ini tercatat bukan sebagai warga Kota Tangsel, Kepastian tersebut dapat diketahui dari kartu identitas kependudukan dan kepesertaan program jaminan sosial yang dikantonginya.

“Jimly bukan warga Tangsel KK dan BPJS-nya daerah. Tapi bapak dan kakaknya itu warga Tangsel karena kerja dan kuliah,” kata Wahyu.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari kader kesehatan, lanjut Wahyu, pengobatan Jimly sudaj sampai Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat. Pengobatan kemoterapi sudah lama dijalani sebelum Jimly bermukim di Pondok Aren.

Kader kesehatan pun telah mendengar langsung dari keluarga Jimly yang memutuskan untuk berhenti sementara ke RS Dharmais. Pun pada waktu akhir November 2018, kader kesehatan yang mencoba bertandang tak menemui Jimly di rumahnya.**Baca Juga: Ratusan Personel Polresta Tangerang Siap Amankan Kedatangan Surat Suara.

“Dikunjungi anaknya sudah enggak ada karena memang rencananya dia mau pengobatan alternatif di Yogya,” papar Wahyu menirukan keterangan kader kesehatan.(yud)




Ratusan Personel Polresta Tangerang Siap Amankan Kedatangan Surat Suara

Kabar6.com

Kabar6-Polresta Tangerang kerahkan ratusan personel dalam memastikan keamanan Kantor Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang menjelang kedatangan surat suara pemilu.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif menjelaskan upaya untuk menjaga keamanan dalam mengatasi kerawanan dan sabotase atau ancaman sudah mengerahkan pasukan dalam proses kedatangan hingga proses penyimpangan.

“Mulai hari ini dipastikan keamanan Kantor KPU betul-betul harus dijaga,” jelas Kombes Pol Sabilul Alif saat dimintai keterangan di Mapolresta Tangerang, Rabu (13/2/2019).

Menurut Sabilul, menjelang Pemilu keamanan diwilayah Kabupaten Tangerang tidak ada daerah-daerah yang rawan konflik, sudah dipastikan keamanan tetap terjaga.**Baca Juga: Gaji Guru Honorer Telat, Begini Kata Dindik Kota Tangerang.

Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Tangerang, Ahmad Subagja mengatakan kedatangan logistik surat suara Pemilu diperkirakan pada hari Jumat (15/2/2019) mendatang.

“Jumat pagi diperkirakan surat suara akan datang. Untuk kesiapan keamanan tempat surat suara sudah kami siapkan,” tandasnya.(oke)




Gaji Guru Honorer Telat, Begini Kata Dindik Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Keterlambatan gaji guru honorer di Kota Tangerang ternyata dikarenakan pihak sekolah lamban menyerahkan rekap jam kerja guru honorer periode Januari 2019.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman menjelaskan, keterlambatan pencairan dana tersebut dikarenakan adanya beberapa sekolah yang terlambat menyerahkan data jam mengajar para guru honorer.

“Mereka kan dibayar sesuai jam mengajar. Masalahnya, sampai kemarin satu sekolah negeri di Kota Tangerang ini masih belum menyerahkan kepada kami, jelasnya kepada Kabar6.com, Rabu, (13/2/2019).

Menurut Surahman, pihaknya tidak dapat memproses pencairan dana jika masih ada sekolah yang belum menyerahkan data rekap jam kerja guru honorer tersebut.

“Dicairkannya secara kolektif, jadi kalau ada satu data sekolah yang belum masuk, proses pencairan tidak bisa dilakukan,” ujarnya.

Surahman mengaku, pada hari ini, Rabu, (13/2/2019) pihaknya baru menerima rekap data jam kerja guru honorer terakhir.

“Baru kami terima tadi data terakhir yang ditunggu-tunggu. Sekarang lagi kami proses,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang ini menargetkan, gaji guru honorer di Kota Tangerang akan cair pada hari Jumat, (15/2/2019) mendatang.

“Ditargetkan Jumat sudah bisa di transfer,” katanya.**Baca Juga: 3 Rampok Bersenpi Disergap Polresta Tangerang, 1 Ditembak.

Sebelumnya diberitakan, belum dibayarkannya gaji guru honorer di Kota Tangerang, membuat ribuan pahlawan tanda jasa ini harus mencari sampingan lain untuk menyambung hidup sehari-hari.

Pasalnya, hingga saat ini sebanyak tiga ribu guru honorer di Kota Tangerang belum mendapatkan upah mengajar untuk bulan Januari 2019. (Vee)




Pemkot Tangsel Janji Bantu Pengobatan Bocah Penderita Kanker Otot

kabar6.com
Kabar6-Teuku Jimly Ben Hanafi, 11 tahun, penderita kanker ganas otot jaringan lunak kini sedang butuh uluran tangan pemerintah serta para dermawan. Ia terus terbaring lemah di tempat tidur akibat benjolan di badan bagian kiri semakin membesar. Ukurannya kira-kira hampir sama dengn bola basket.
Yasmin, ibu kandung Jimly mengungkapkan bahwa anaknya sudaj 10 kali menjalani pengobatan kemoterapi. Kini ia bersama suaminya Teuku Muhammad Yusuf lebih memilih berobat jalan buat anak keempatnya itu.
“Kita udah pasrah. Karena faktor keterbatasan dana,” ungkapnya ditemui wartawan di kediamannya, Jalan Reformasi RT 05 RW II, Kelurahan/Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019).
Yasmin berharap ada uluran tangan-tangan baik bersedia membantu pengobatan anaknya.
“Ya semoga saja kalau ada yang tergugah, pemerintah,” kata Yasmin.
Sementara itu, Camat Pondok Aren Makum Sagita, mengaku sudah menjenguk dan melihat langsung kondisi kesehatan Jimly.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk dapat mengobati Jimly semaksimal mungkin,” janjinya.**Baca Juga: Ibu Muda Tipu Pedagang Pasar Padarincang Serang Rp2 M.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni menyatakan baru mengetahui ada warganya yang terkena kanker otot ganas jaringan lunak. Besok tim perwakilan akan mendatangi kediaman Jimly.
Menururnya, tim datang untuk mengetahui langkah preventif apa yang perlu diambil pemerintah daerah. “Segera ditindaklanjuti,” ujar Deden.(yud)



Tiga Pelaku Curanmor Disergap Polresta Tangerang, 1 Ditembak

kabar6.com

Kabar6-Tiga pelaku perampokan bersenpi yang beraksi didepan kontrakan Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dibekuk Satuan Unit Jatanras Polresta Tangerang.

“HSN bin M. Saleh (39), warga Maringgai, Kecamatan Labuhan, Kabupaten Lampung Timur, salah satu pelaku bersenpi dihadiai timah panas pada kedua kaki,” ujar Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, Rabu (13/2/2019).

Sabilul Alif menjelaskan, tindakan tegas terukur itu diambil petugas karena pelaku melakukan perlawanan dan melarikan diri dari tim Opsnal.

Lebih lanjut Kapolresta menjelaskan, dari hasil pengembangan HSN, tak lama pihaknya berhasil mengamankan dua pelaku lain, yakni IRV (20), warga Desa Asahan, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung, dan HY bin Sulaiman (24) warga Kroncong Permai Blok EP No. 44/29, Jatiuwung, Kota Tangerang.

Kini, pihak Satreskrim masih terus berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

Dari tangan pelaku yang berhasil diamankan, satu lembar STNK beserta kendaraan R2 warna hitam, No Pol. A 3253 XG, satu unit sepeda motor Honda Beat Hitam No Pol. A 3603 HM, dua buah kunci leter T, 3 tiga buah mata kunci leter T dan satu Pucuk Senjata api rakitan jenis revolver beserta empat butir peluru kaliber 9 mm.**Baca juga: Saputra, Bocah Yatim Piatu Dagang Cilok Demi Hidupi Kedua Adiknya.

Untuk para tersangka akan dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman 9 tahun kurungan penjara.(bam)