1

Branweer Tangsel Bantu Padamkan Api di Gereja Christ Catedral Gading Serpong

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Uci Sanusi memastikan ikut membantu memadamkan api yang membakar gedung Gereja Christ Cathedral, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.

“Ya dari pos Serut (Serpong Utara) sudah diluncurkan ikut membantu,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (27/4/2020).

Lokasi kantor Damkar Tangsel di Villa Melati Mas dengan tempat kejadian perkara sekitar dua kilometer. Kobaran api terlihat semakin membesar membakar gedung Gereja Crist Cathedral di Cihuni, Kecamatan Pagedangan.

**Baca juga: Gereja Cathedral Gading Serpong Terbakar, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan.

Uci mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi permintaan bantuan dan sekitar pukul 08.20 WIB dari pos damkar Serut ada dua unit mobil branweer yang menuju lokasi kebakaran di Jalan Gading Golf Boulevard, Nomor 888 Gading Serpong.

“Saya blm dapat laporan terkait penambahan bantuan,” kata Uci.(yud)




Gereja Cathedral Gading Serpong Terbakar, 5 Mobil Pemadam Dikerahkan

Kabar6.com

Kabar6-Gereja Cathedral Gading Serpong terbakar, Senin pagi ini, 27 April 2020. “Kebakarannya sekarang sejak jam 8 tadi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, Kosrudin pagi ini.

Kosrudin belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun, kata dia, BPBD Kabupaten Tangerang telah mengerahkan 3 unit mobil pemadam ditambaj 2 unit dari Tangsel ke lokasi kebakaran. ” Jadi 5 unit sudah dikerahkan untuk memadamkan api.”

**Baca juga: Gereja Christ Cathedral di Gading Serpong Terbakar.

Menurut Kosrudin, belum diketahui ada korban jiwa dalam kebakaran gereja Katedral Gading Serpong yang merupakan gereja terbesar di Asia Tenggara itu. “Belum tau ada korban jiwa atau tidak.

Kalau ga salah itu gereja terbesar di asia tenggara,” kata Kosrudin.

Berdasarkan video rekaman yang beredar luas, api terlihat terus membesar dan melalap bangunan gereja tersebut. Asap hitam menggumpal hampir menutupi sebagian besar bangunan.(GFM)




Gereja Christ Cathedral di Gading Serpong Terbakar

Kabar6.com

Kabar6-Gereja Christ Cathedral yang terletak di Jalan Gading Golf Boulevard, Nomor 888 Gading Serpong, Kabupaten Tangerang terbakar, Senin (27/4/2020) pagi. Kepulan asap putih yang membumbung tinggi cepat berubah menjadi kobaran api besar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

“Sekitar pukul 08.00 WIB tadi gereja itu terbakar. Dari BPBD Kabupaten Tangerang menerjunkan dua unit mobil damkar, sisanya dari damkar Tangsel dan Sumarecon,” kata Kosrudin kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

**Baca juga: Jaksa Bagikan Sembako ke Pengendara Motor di Tangerang.

Kosrudin menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih berusaha memadamkan api yang sudah terlanjur membesar dan membakar sebagian gereja.

“Sekarang masih merah (terbakar). Untuk korban beluk tahu,” singkatnya.

Pantauan wartawan, api yang membakar gereja berkapasitas 2.500 jemaat tersebut membubung tinggi dan mengekuarkan asap tebal hingga dapat terlihat dari kejauhan. (Vee)




Jaksa Bagikan Sembako ke Pengendara Motor di Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Komunitas Tangan Diatas Tiga Belas Bersaudara (KTDA TIBERSA) menyalurkan sedikit 75 paket sembako ke para pengendara yang melintas di wilayah Kota Tangerang, pada Minggu (26/4/2020).

Ketua KTDA TIBERSA, Musa mengatakan, aksi sosial dalam rangka membantu meringankan beban warga terdampak covid19 ini telah berjalan sebanyak tiga kali.

Kali ini, mantan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang ini membagi- bagikan puluhan paket sembako hasil donasi dari para dermawan.

“Alhamdulillah wasyukurillah, penyaluran sembako tahap ketiga sudah selesai dilaksanakan di sebagian ruas jalan Kota Tangerang Raya dan sekitarnya, kali ini sebayak 75 paket,” ungkap Musa.

Koordinator Jaksa di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara ini menuturkan, pihaknya secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur yang telah menyumbangkan sebagian hartanya untuk warga yang kurang mampu.

**Baca juga: Hendak Mudik, Polresta Tangerang Paksa Putar Balik 70 Kendaraan.

Untuk penyaluran berikutnya akan dilakukan di daerah lainnya yang telah ditentukan para pengurus komunitas tersebut.

“Kami dari pengurus KTDA TIBERSA dan penerima manfaat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu atas bantuan dan partisipasinya. Semoga Allah SWT. membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian, murah rezeki, sehat dan sukses selalu serta dalam lindungan dan ridho Allah SWT. Aamiin,” ucap Musa.(Tim K6)




Bus Kepergok Angkut Penumpang Dipaksa Putar Balik di Cilegon

Kabar6.com

Kabar6-Aparat pergoki tiga unit bus jurusan Merak-Jakarta yang mengangkut penumpang dipaksa harus putar balik. Bus angkutan antar kota antar provinsi itu kepergok di check point Gerem, Kota Cilegon, Banten.

“Ada bus, tulisan di kacanya jurusan Merak-Jakarta kita suruh kembali lagi ke Jakarta sebelum sampai ke Terminal Merak,” kata Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Ali Rahman, ditemui di pos check point, Minggu (26/04/2020).

Bus AKAP yang tertulis jelas jurusan Merak-Jakarta di kaca depan dan belakang nya itu berdalih mengangkut penumpang dari Kota Serang. Meski begitu, polisi berpatokan dengan tulisan trayek bus.

Padahal, kawasan Jakarta dan Tangerang Raya sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, karena masuk kedalam zona merah penyebaran Covid-19.

Tindakan tegas dengan menyuruh bus untuk putar balik dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat antar pulau, sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19 antar daerah.

“Tulisannya jelas di kaca, jurusan Merak-Jakarta, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Kemungkinan besar bus itu kucing-kucingan sampai bisa lolos. Karena ada penjagaan atau check point dan bis tidak boleh beroperasi di Jakarta,” terangnya.

Berdasarkan data dari Satlantas Polres Cilegon, kendaraan pemudik yang disuruh putar balik menurun, pada Sabtu 25 April 2020 berjumlah 87 unit kendaraan sepeda motor, roda empat ataupun lebih. Kemudian pada Minggu, 26 April 2020, menjadi 31 kendaraan yang disuruh kembali ke daerah asal keberangkatan mereka.

**Baca juga: Kucing-kucingan Hindari Check Point, Dua Travel Hitam Tertangkap Di GT Merak.

Jika melihat angka tersebut, berarti kesadaran masyarakat untuk tidak mudik terus meningkat. Namun berdasarkan data yang disampaikan Kemenhub, masih ada 24 persen masyarakat yang tetap ingin melaksanakan mudik, itulah hang harus di antisipasi oleh pihak kepolisian dan Kemenhub.

“Hari ini jumlahnya semakin sedikit, kita harapkan masyarakat sudah semakin sadar dan mematuhi larangan pemerintah terkait larangan mudik tahun ini. Personil jaga 24 jam di check point,” jelasnya.(dhi)




WHO Sebut, Polusi Udara Berpotensi Pengaruhi Risiko Kematian Akibat COVID-19

Kabar6-Menurut keterangan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat polusi udara yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor risiko dalam kasus fatal COVID-19.

Kaitan antara polusi yang akut dan angka kematian akibat virus corona yang tinggi, melansir BBC Indonesia, sebelumnya juga muncul dalam dua kajian ilmiah, satu di antaranya dikerjakan peneliti dari Universitas Harvard. “Suatu negara dengan tingkat polusi udara tinggi harus memasukkan faktor itu dalam persiapan mereka menanggulangi Covid-19,” kata Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan WHO.

“Alasannya, polusi udara meningkatkan risiko angka kematian yang tinggi. Kami menyoroti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Kami akan menyusun peta kota paling berpolusi untuk mendukung pemerintahan di kawasan ini mempersiapkan strategi penanganan epidemi,” tambahnya.

Para pekerja medis sependapat, terlalu dini untuk menyebut adanya kaitan langsung antara tingkat kematian akibat COVID-19 dan polusi udara. Namun sejumlah pakar di beberapa negara mengaku sudah menemukan pasien yang menunjukkan bahwa kesehatan yang terpengaruh polusi udara dapat berujung pada infeksi parah COVID-19.

WHO memperkirakan, ada sekira tujuh juta orang meninggal setiap tahun akibat polusi udara. Mayoritas negara yang terdampak polusi itu berada di Asia bagian selatan, Timur Tengah, sub-Sahara, dan Afrika Utara.

Pemetaan itu merujuk laporan Bank Dunia yang dipublikasikan pada 2019 terkait persebaran polusi udara secara global. Dalam laporan WHO dan PBB, kota-kota di Amerika Selatan, seperti di negara Chile, Brasil, Meksiko, dan Peru, dinyatakan memiliki tingkat polusi udara yang sangat berbahaya.

Kajian dari Sekolah Kesehatan Masyarakat T.H. Chan, Universitas Harvard, menyebut angka kematian pasien COVID-19 bisa bertambah hingga 15 persen akibat bertambahnya partikel halus polusi udara selama beberapa tahun sebelum pandemi terjadi.

Kajian itu menyorot sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Para penelitinya menggunakan data polusi udara AS secara nasional dan memasukkan data sensus untuk membandingkan angka kematian Covid-19 yang disusun Universitas John Hopkins.

WHO menyebut, lebih dari 90 persen populasi dunia tinggal di wilayah dengan tingkat polusi yang melebihi batas normal. Mayoritas penduduk itu tinggal di negara miskin.

“Dalam data awal kami, hampir seluruh pasien di Filipina yang meninggal akibat COVID-19 memiliki penyakit bawaan, mayoritas berkaitan dengan polusi udara,” ungkap Cesar Bugaoisan, pakar penyakit pernapasan di Asosiasi Praktisi Kesehatan Paru di Filipina.

Diketahui, tingkat polusi udara membaik sejak pandemi global COVID-19, tapi ada kekhawatiran angkanya akan kembali memburuk seiring pelonggaran karantina wilayah di berbagai negara.

Salah satu peneliti dalam kajian terbaru Harvard bernama Profesor Francesca Dominici, berharap laporannya mendorong pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan faktor polusi udara. ** Baca juga: Rutin Olahraga Pagi Bantu Atasi Insomnia

“Kami berharap kajian ini bisa menyetop kualitas udara ke arah yang lebih buruk, terutama ketika sejumlah negara berencana merelaksasi ketentuan polusi selama pandemi,” katanya.(ilj/bbs)




5 Negara yang Mulai Longgarkan Aturan Lockdown

Kabar6-Untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19, sejumlah negara memutuskan mengambil kebijakan lockdown. Negara yang pertama kali melakukan lockdown tentu saja adalah Tiongkok, tepatnya di Kota Wuhan, tempat pertama kali virus tersebut muncul.

Kemudian menyusul Italia, Filipina, Arab Saudi, Spanyol, dan Prancis telah menerapkan kebijakan lockdown. Diketahui, lockdown menjadi salah satu kata populer sejak pandemi COVID-19. Lockdown dapat berarti penutupan akses dari dalam maupun luar. Lockdown menjadi sebuah protokol darurat dan biasanya hanya dapat ditetapkan oleh otoritas pemerintah.

Dalam kasus COVID-19, negara yang terinfeksi mengunci akses masuk dan keluar untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas. Lockdown juga biasanya akan diikuti dengan larangan mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang, penutupan sekolah dan universitas, hingga tempat-tempat umum.

Lockdown ini bersifat temporer atau sementara, dan bisa dicabut sewaktu-waktu, jika kondisi dianggap sudah membaik. Diketahui, Belgia pada awal Mei 2020 berencana melonggarkan lockdown di negara itu secara bertahap.

Negara mana saja yang akan menyusul langkah Belgia? Melansir beberapa sumber, ini lima negara yang mulai melonggarkan lockdown:

1. Belanda
Menurut rencana, Belanda mulai membuka kembali aktivitas belajar mengajar Sekolah Dasar (SD) mulai 11 Mei 2020.

2. Jerman
Saat ini toko-toko kecil di Jerman sudah boleh beroperasi kembali. Namun sekolah-sekolah boleh beraktivitas lagi pada 4 Mei 2020.

3. Israel
Israel secara bertahap melonggarkan lockdown terhitung mulai Minggu, 19 April 2020. Lewat pelonggaran ini, maka beberapa sektor bisnis boleh beroperasi dan pengetatan aktivitas masyarakat sedikit dikendurkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, keputusan ini diambil pihaknya setelah angka infeksi COVID-19 melambat. Israel memberlakukan lockdown sejak 14 Maret 2020.

Namun beberapa wilayah di Israel masih akan diberlakukan lockdown dengan diliburkannya sekolah-sekolah dan meminta masyarakat agar tidak keluar rumah.

4. Austria
Ribuan toko dilaporkan dibuka kembali pada Selasa, 14 April 2020. Austria sebenarnya bertindak cepat dengan menutup sekolah, bar, teater, restoran, sejak empat pekan lalu. Mereka telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah.

Sejauh ini dilaporkan ada 384 kematian akibat COVID-19 di Austria. Angka ini lebih kecil dibanding negara-negara Eropa lain yang angka kematiannya jauh lebih tinggi.

5.Denmark
Denmark membuka sejumlah fasilitas publik mulai 15 April 2020. Perdana Menteri Mette Frederiksen mengumumkan, pusat titipan anak, taman kanak-kanan dan sekolah dasar kembali aktif. ** Baca juga: Peneliti di California Kembangkan E-skin, Alat Deteksi Kesehatan Melalui Kulit

Semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga roda perekonomian kembali pulih.(ilj/bbs)




Rutin Olahraga Pagi Bantu Atasi Insomnia

Kabar6-Tidak hanya membuat jantung sehat sekaligus menghilangkan rasa sakit, olahraga juga dapat menurunkan stres dan meningkatkan suasana hati. Bahkan, efek dari sesi angkat berat atau lari cepat memiliki dampak pada seluruh tubuh, termasuk kualitas tidur.

Salah satu manfaat kesehatan dari olahraga, melansir Kompas, adalah memungkinkan Anda untuk tidur lebih nyenyak dan tenang. Menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, membuat kita kesulitan berjuang membangun rutinitas sehari-hari yang normal dan merasa cemas. Saat kita berada di rumah, ada segala macam latihan dan aktivitas yang dapat dicoba agar tetap bugar dan menjaga suasana hati.

Olahraga juga meningkatkan kualitas tidur dan menjaga sistem kekebalan tubuh. National Sleep Foundation menyarankan waktu yang lebih baik untuk berolahraga, kalau kita ingin membangun rutinitas sehari-hari, dan mendapatkan istirahat malam yang baik.

Jika kita memiliki ritme sirkadian yang sehat, berolahraga di pagi hari biasanya adalah waktu terbaik. Menurut National Sleep Foundation, mereka yang memompa tubuh di pagi hari cenderung tidur lebih cepat, daripada mereka yang berolahraga di siang hari.

Hal ini dapat dikaitkan dengan kortisol, hormon yang mengatur kewaspadaan seseorang. Biasanya, level kewaspadaan meningkat di pagi hari, memuncak sekitar pukul delapan pagi, dan turun di malam hari.

Aktivitas fisik di pagi hari bisa jadi lebih selaras dengan hormon tubuh kita, dan membantu kita membangun rutinitas harian. Itu berarti, waktu terbaik bagi kita untuk berolahraga adalah sekira pukul 07.00.

Namun, olahraga di sore hari juga dapat bermanfaat, terutama sekira 4-5 jam sebelum tidur, mengingat suhu tubuh naik selama latihan dan membutuhkan waktu untuk menurunkannya.

Dijelaskan National Sleep Foundation, olahraga akan meningkatkan suhu tubuh, detak jantung, dan merangsang sistem saraf. Karena itu, lebih baik tidak berolahraga terlalu keras di siang hari.

Latihan malam dapat meningkatkan suhu tubuh kita seperti mandi air hangat. Sama seperti tubuh kita yang dingin setelah mandi, pendinginan pasca latihan juga dapat membantu kita tidur. ** Baca juga: Migrain Saat Bangun Tidur Pagi, Ini Penyebabnya

Jenis olahraga seperti yoga, pilates, atau peregangan cenderung tidak terlalu berisiko untuk dicoba di malam hari. Terutama jika kita sulit melakukan aktivitas fisik, namun ingin mendapatkan kualitas tidur yang baik.(ilj/bbs)




Peneliti di California Kembangkan E-skin, Alat Deteksi Kesehatan Melalui Kulit

Kabar6-Sebuah alat untuk memonitor kesehatan melalui kulit yang diberi nama electronic skin atau e-skin, telah dikembangkan oleh peneliti dari California Institute of Technology (Caltech).

E-skin, melansir sciencedaily, terbuat dari karet fleksibel dengan dilengkapi sensor yang bisa memeriksa detak jantung, suhu tubuh, kadar gula darah bahkan sinyal saraf yang mengendalikan otot. Alat ini tidak menggunakan baterai, namun beroperasi dengan memanfaatkan sel biofuel yang ditenagai oleh keringat dalam tubuh seseorang.

“Salah satu tantangan utama dengan perangkat yang dapat dikenakan ini adalah dari sisi daya. Kami ingin tahu, bisakah e-skin beroperasi dengan energi dari keringat? Jawabannya adalah iya,” jelas Wei Gao, salah satu peneliti.

Diungkapkan Gao, keringat manusia mengandung tingkat laktat kimia yang sangat tinggi. Senyawa ini dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses metabolisme normal, terutama oleh otot selama latihan fisik.

Sel-sel bahan bakar yang dibangun ke dalam e-skin menyerap laktat dan menggabungkannya dengan oksigen dari atmosfer, menghasilkan air dan piruvat, produk sampingan metabolisme lainnya. Saat beroperasi, sel biofuel menghasilkan listrik yang cukup untuk menyalakan sensor antar perangkat. Proses ini memungkinkan e-skin mengirimkan bacaan dari sensornya secara nirkabel.

“Merancang sumber daya dari keringat bukan satu-satunya tantangan dalam menciptakan e-skin. Kami juga perlu memastikan alat ini bertahan lama dengan intensitas daya tinggi dan degradasi minimal,” kata Gao. ** Baca juga: Lockdown, Buaya ‘Ambil Alih’ Pantai di Meksiko

Mendatang, Gao berencana mengembangkan berbagai sensor yang dapat ditanamkan dalam e-skin. Dengan demikian, alat ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.(ilj/bbs)




Migrain Saat Bangun Tidur Pagi, Ini Penyebabnya

Kabar6-Mungkin Anda pernah mengalami saat bangun tidur di pagi hari merasakan migrain yang sangat sakit di leher dan kepala. Mengapa hal itu bisa terjadi, dan apa penyebabnya?

Menurut Perpustakaan Nasional Kedokteran Ameriksa Serikat, melansir tempo.co, migrain pagi adalah salah satu jenis yang paling umum. Ahli saraf mengatakan, migrain tidak mencoba untuk menghancurkan rutinitas harian Anda secara acak. Migrain muncul ketika Anda bangun karena kombinasi hal-hal seperti gangguan tidur, genetika, dehidrasi, obat-obatan, dan fluktuasi hormon.

“Migrain dapat terjadi kapan saja,” ungkap Sara Crystal M.D., seorang ahli saraf di New York Headache Center.

Dikatakan Crystal, banyak orang mungkin mengalami migrain ekstra sekarang karena tekanan bekerja di rumah, waktu layar tambahan, dan tekanan tambahan pandemi COVID-19.

“Sebagian besar penderita migrain dapat berharap untuk mengalami serangan migrain antara pukul 04.00 dan pukul 09.00,” kata Cara Pensabene M.D., direktur medis di EHE Health. “Sayangnya, ini dapat sangat mempengaruhi tidur Anda, yang pada gilirannya meningkatkan risiko Anda mengalami lebih banyak migrain.”

Dalam satu studi yang diterbitkan pada 2016 di Medicine, disebutkan bahwa orang-orang yang tidur sangat buruk lebih mungkin terkena migrain secara umum. Studi lain terhadap pasien migrain yang diterbitkan pada 2017 di Cephalalgia menemukan, migrain pagi dikaitkan dengan gangguan pada jam tubuh orang, atau chronotypes.

Penelitian mengatakan, jika Anda mengalami migrain di pagi hari, Anda mungkin juga memiliki ritme sirkadian yang sedikit abnormal, sinyal alami yang menentukan kapan Anda tidur dan bangun.

Migrain juga menjadi lebih umum ketika siklus tidur Anda menjadi kacau. “Perubahan pola tidur seperti jet lag atau terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur juga dapat menyebabkan migrain,” kata Pensabene.

Inilah sebabnya mengapa perubahan hormonal di sekitar menstruasi Anda mungkin membuat kepala Anda sakit, selama fase menstruasi, orang sering merasa lebih sulit untuk tidur, memicu migrain.

Hal-hal lain juga dapat berkontribusi pada migrain pagi hari, menurut. Dr. Pensabene, adalah puasa dan dehidrasi. Di pagi hari, sebagian besar dari kita tanpa makanan atau air selama setidaknya delapan jam, kecuali camilan tengah malam. Selain itu, obat penghilang rasa sakit tubuh sendiri juga bisa menjadi faktor.

National Headache Foundation mencatat, selama pukul 04.00 dan pukul 08.00, produksi endorfin dan enkephalin dalam tubuh, yang mengurangi rasa sakit, berada pada titik terendah, dan adrenalin berada pada titik tertinggi.

Diketahui, adrenalin dapat memicu migrain, karena menyempitkan pembuluh darah dan mengubah aliran darah otak. Obat penghilang rasa sakit yang mungkin Anda gunakan sebelum tidur kemungkinan juga hilang pada dini hari.

Tak hanya itu, dikatakan Dr. Pensabene, perubahan tiba-tiba di lingkungan Anda, seperti cahaya terang, sinar matahari, suara keras, atau perubahan cuaca atau tekanan udara dalam semalam dapat membuat migrain muncul. Sayangnya, memiliki riwayat genetik migrain juga membuat Anda lebih rentan, jika anggota keluarga Anda yang lain mengalami migrain pagi, Anda lebih berisiko.

Jika Anda cenderung terbangun karena sakit kepala yang amat buruk, rencana perawatan migrain dengan dokter Anda atau spesialis sakit kepala mungkin merupakan cara yang baik untuk membantu. ** Baca juga: Kapan Physical Distancing COVID-19 Berakhir?

Jadwal tidur yang teratur, lingkungan tidur yang sejuk, tenang, dan upaya untuk mengurangi stres di siang hari dapat bermanfaat juga.(ilj/bbs)