1

Intip Relawan Produksi Pelindung Wajah untuk Tangani Covid-19 di Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Komunitas Print TriDi rela menghentikan bisnis usahanya dengan beralih membuat face shield (pelindung wajah) sejak virus corona mewabah di Indonesia.

Wakil Ketua Komunitas Print TriDi Jabodetabek Gunawan Syarifuddin mengatakan, pembuatan pelindung wajah itu berawal ada keluarga yang menjadi dokter untuk meminta desain pelindung wajah 10 buah untuk dijadikan sample.

“Lama kelamaan ada permintaan dari RS. Sekarang total permintaan ada 300.218 pcs seluruh Indonesia,” ujarnya saat ditemui lokasi RT 005 RW 02 Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (28/4/2020).

Dengan modal sendiri dan memanfaatkan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, Gunawan mengatakan saat ini Print TriDi mampu menghasilkan sekitar 100 buah per hari. Saat ini jumlah relawan yang tergabung berjumlah 44 orang maupun komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dalam satu bulan terakhir, sudah sekitar 74 ribu pelindung wajah yang telah disebar ke rumah sakit di seluruh Indonesia,” katanya.

**Baca juga: SPSI: 5.902 Pekerja di Kota Tangerang Kena PHK.

Pendistribusian alat tersebut dari wilayah Tangerang, Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Saat ini jumlah rumah sakit yang mengajukan permintaan kepada pihaknya sejumlah 1400 RS seluruh Indonesia.

Untuk satu buah pelindung wajah itu, kata dia, menghabiskan waktu produksi selama satu jam. Dalam memproduksi itu menggunakan 8 sampai 10 mesin dan hampir 24 jam produksi.  (Oke)




Literasi Kesehatan Covid-19 di Provinsi Banten Dinilai Kurang

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Partai Golkar DPRD Banten Fitron Nur Ikhsan menilai penanganan covid-19, khususnya di Provinsi Banten ada yang kurang.

Menurutnya, dalam pelaksanaan program gugus tugas percepatan penanggulangan Covid 19 di Provinsi Banten, seharusnya dimasukan pendidikan literasi kesehatan yang dihubungkan dengan Covid -19 seperti sekarang. “Karena Covid-19 ini berbahaya dari jenis penularannya. Namun, sangat mudah untuk pencegahannya, seperti pshycal distancing, cuci tangan, jangan sentuh muka, perkuat imun tubuh,” ujarnya Selasa 28/4/2020.

Tapi pertanyaannya, kata Fitron, seberapa besar masyarakat yang patuh terhadap pencegahannya. Sehingga Polisi harus turun tangan untuk menegakkan displin, harus ada pembatasan sosial berskala besar, dan terpaksa masyarakat harus diam di rumah agar secara acak bisa menekan penularannya.

Munculnya gerakan dirumah saja memaksa masyarakat untuk menghentikan segala macam bentuk aktivitas ekonomi. Ekonomi bukan hanya menyusut tapi banyak yang mandek dan menyebabkan krisis.

“Kemudian kebijakan pemerintah di tingkat preventif kan harus di bayar dengan ongkos yang mahal. Pemerintah harus menyiapkan sosial safety net atau jaring pengaman sosial yang menguras APBD dan APBN,” katanya.

Disisi lain, sambung Fitron, dengan canggihnya teknologi masyarakat disuguhkan dengan berbagai informasi yang ada di sosial media tanpa saringan. Sehingga bahyak sekali informasi itu bahkan menyesatkan.

Alih alih membuat program penanggulangan COVID19 mereka patuhi justeru informasi Hoax tersebut malah bertolak belakang dengan program yang di jalankan. Masyarakat tidak memiliki akses yang tepat dalam memperoleh informasinyang benar.

“Disinilah pentingnya program literasi kesehatan. Pemerintah harus menggandeng berbagai pihak untuk meramu informasi yang benar terkait covid19, informasi yang tepat tentang cara mencegahnya, dan informasi yang komprehensif terhadap penanganan kuratifnya,” beber Fitron.

Informasi yang salah cenderung membuat masyarakat bisa disharmoni, menolak tenaga medis, resah karena ada isu salah satu warga yang terpapar sehingga terjadi kekerasan, menolak jenazah dan lainnya.” Rasanya saatnya dibuat program literasi kesehatan. Gandeng media untuk dapat menghimpun informasi yang benar, meredam kepanikan dan mendorong masyarakat dapat bertindak yang sewajarnya,” kata Fitron.

Masyarakat perlu tahu apa yang dilakukan pemerintah, apa yang sedang terjadi, sehingga masyarakat merasa mereka harus patuh dan yakin bahwa pemerintah juga sedang mengurus hal ini dan sedang menanggulangi ini, dan pemerintah akan bisa membangun awarness bahwa covid19 ini tidak bisa pemerintah tanggulangi sendiri. Ada tanggung jawab masyarakat, masyarakat dilibatkan,” katanya.”Maka saya mengusulkan, gandenglah media, baik itu cetak maupun elektronik. Gandeng juga opinion leader. Ajak ulama, ajak mereka menggelorakan semangat dan optimisme,” tegasnya.

Fitron mencontohkan sepeti imbauan jangan risau jika masjid kita terkunci selama ramadan ini karena pintu kebaikan terbuka lebar untuk kita masuki.

Banyak orang menyesalkan mengapa jika kita sedang di timpa musibah malah kita menjauh dari tempat ibadah. Dengan literasi kesehatan ulama bisa menyampaikan dengan bahasa yang mudah diterima masyarakat, melalui dalil-dalil yang bisa membangun kesadaran di tengah masyarakat. Hal ini harus di kelola.

“Bangun literasi agar kita masih bisa merasakan lezatnya ibadah tapi kita bisa ikut menekan penularan covid 19. Dengan literasi kesehatan masyarakat akan jauh lebih kreatif dalam menjalankan ibadah sosial, tetap bisa bekerja, ekonomi tetap bisa berjalan. Karena pemerintah melibatkan literasi dalam menangani covid ini.

**Baca juga: Kota Serang Konfirmasi Kasus OTG Corona Pertama di Banten.

Namun faktanya yang terjadi literasi kesehatan ini, kata Fitron, justru sama sekali tidak menjadi bagian yang dianggap penting dari program gugus tugas penanggulangan covid 19 di Provinsi Banten. “Ini berbahaya karena masyarakat berpotensi tidak mendapat informasi yang tepat dan benar tentang apa yg sedang pemerintah lakukan dan masyarakat harus lakukan,” tandasnya.(Den)




Kota Serang Konfirmasi Kasus OTG Corona Pertama di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Serang mengkonfirmasi pasien positif covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) pertama kali ditemukan di Banten.

“Inisial APN, usia 34 tahun, berjenis kelamin perempuan. Riwayat perjalannya dari Bandung, pulang Diklat. Yang bersangkutan masuk kedalam orang tanpa gejala,” kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Harry Pamungkas, melalui pesan singkatnya, Selasa (28/04/2020)

APN tinggal dan bekerja di Kota Serang diduga terpapar Corona saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Bandung, Jawa Barat.

Karena khawatir akan kesehatannya, dia kemudian memeriksakan dirinya secara mandiri dan hasil swab nya keluar pada Senin 27 April 2020 dengan status positif covid-19.”Hasil terbaru dari Dinkes yang terkonfirmasi positif, hasil laboratorium keluar 27 April 2020,” kata Hari

Kepala Dinas Kominfo Kota Serang ini menceritakan kalau tenaga medis akan melakukan tracking dengan siapa saja pasien pernah bersentuhan selama dilokasi Diklat, saat diperjalanan pulang hingga berada di Kota Serang. Pasien juga kini tengah melakukan isolasi mandiri dirumahnya, dengan pengawasan dari tenaga medis Puskesmas Taktakan.

“Survilence dilakukan, penyelidikan epidomologis dilakukan dan lainnya juga dilakukan, berinteraksi dengan siapa dirumah. Yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri, di awasi oleh petugas kesehatan Puskesmas Taktakan. Yang bersangkutan pegawai sipil militer di Serang,” terangnya.

**Baca juga: Corona, Pertamina Waspadai Munculnya Pengecer Dadakan Tabung Gas LPG.

Keluarga terdekat dan masyarakat dilingkungan tempat tinggal pasien akan dilakukan pemeriksaan rapid test hingga penyelidikan epidemiologi (PE) untuk mengetahui secara pasti mata rantai penyebaran Corona di wilayah Taktakan, Kota Serang, Banten.”Karena datanya baru disampaikan, PE pasti dilakukan keluarga dan domisili yang bersangkutan,” jelasnya.

Berdasarkan situs https://infocorona.serangkota.go.id/ yang dilihat pukul 13.45 wib, kasus positif Corona berjumlah empat orang dengan meninggal satu orang. Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 16 pasien, selanjutnya yang masuk ke dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 290 pasien.(Dhi)




Corona, Pertamina Waspadai Munculnya Pengecer Dadakan Tabung Gas LPG

Kabar6.com

Kabar6-PT Pertamina (Persero) mewaspadai bermunculannya spekulan dadakan yang mencoba mencari nafkah dari dampak pemecatan dan ketersediaan lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Corona atau Covid-19.

Sales Brand Meneger Region III PT Pertamina (Persero), Widhi Tri Hidayat mengatakan, saat ini sudah mulai muncul pengecer tabung gas LPG dadakan. “Ini terjadi menyusul lapangan kerja yang banyak dirumahkan, sementara masyarakat butuh makan dan memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga memunculkan pedagang dadakan tabung gas LPG,” ujarnya Senin 27/4/2020.

Widhi mengatakan munculnya pengecer dadakan ini dipicu oleh panic buying terhadap kebutuhan tabung gas LPG berukuran tiga kilogram. “Sisi lain akibat panik buying menjadi momen bagi pengecer dadakan untuk mencari untung dengan memanfaatkan pandemi covid-19 seperti sekarang,” kata dia.

Meski hanya bermodalkan 5 sampai 10 tabung gas LPG ujuran 3 kilogram, menurut Widhi, pengecer dadakan tadi sudah bisa mencari untung untuk kemudian kembali dijualkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Tadi saya mendapatkan info dilapangan sudah mulai muncul pengecer dadakan. Dengan hasil Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu pertabung, kalau 10 tabung bisa dapat Rp 30 ribu perhari,” katanya.

Ini artinya, sambung Widhi, menjadi kesempatan untuk memunculkan spekulan-spekulan yang terus tumbuh.

**Baca juga: 50 Persen Belanja Modal dan Barjas Banten Akan Dipangkas.

Untuk itu, Pertamina telah melakukab antisipasi agar tidak merambah sampai terjadinya kekacauan pendistribusian tabung gas LPG 3 kilogram di lapangan akibat faktor kelangkaan.

“Karena bahaya, spekulan ini kan jalur distribusi kesekian. Harganya juga sudah tidak bisa kontrol,” katanya.

Pertamina telah membuka call center untuk menerima pengaduan dari masyarakat, terkait kondisi dan kelangkaan dipasaran agar bisa disampaikan kepada pihak Pertamina di 135 multy service.(Den)




50 Persen Belanja Modal dan Barjas Banten Akan Dipangkas

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah mempersiapkan anggaran refocusing tahap III yang bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun 2020 untuk penanganan virus corona atau covid-19.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengatakan, anggaran refocusing tahap 3 ini, menyusul dikeluarkannya surat keputusan bersama antara Menteri Keuangan dan Mendagri tentang penanganan cobid-19.

“Dimana, kita harus memotong 50 persen dari belanja barang dan jasa (Barjas) dan belanja modal, untuk seluruhnya digunakan terhadap covid-19,” katanya, kemarin.

Dimana nantinya, sambung Rina, anggaran refocusing tahap 3 yang bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun 2020 ini akan digunakan untuk keperluan belanja tempat penanganan kesehatan, dampak ekonomi, terakhir sosial sefty net.

**Baca juga: WFH, Kebutuhan Tabung Gas Elpiji Naik 11 Persen.

“Dari Pemprov Banten sedang disampaikan kepada Kemendagri, sebelum nantinya digelontorkan,” katanya.

Untuk diketahui, untuk belanja modal APBD Banten tahun 2020 mencapai Rp 2,028 triliun lebih, sedangkan untuk barjas Rp 2,880 triliun. Dimana 50 persen dari belanja modal dan barjas nantinya akan dialokasikan untuk penanganan covid-19 tahap 3 oleh Pemprov Banten.

“Perkiraan anggaran refocusing tahap tiga ini mencapau Rp 2 triliunan dari APBD Banten,” tandasnya.(Den)




Pemkab Lebak Segera Ajukan 2 Raperda untuk Dibahas

Kabar6.com

Kabar6-Dua rancangan peraturan daerah (Raperda) yang masuk dalam program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) Kabupaten Lebak tahun 2020 segera diajukan ke DPRD setempat untuk dibahas.

Dua Raperda pemrakarsa Pemkab Lebak yaitu Raperda Perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 dan Raperda Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2014-2034.

“Secepatnya, sudah siap (Diajukan). Menunggu draft terakhir dari teman-teman Dinas PUPR,” kata Kabag Hukum Setda Lebak, Lina Budiarti saat dihubungi Kabar6.com, Selasa (28/4/2020).

Rencananya, pada awal Mei nanti, Pemkab Lebak akan mengajukan agar 2 Raperda tersebut untuk dibahas. Namun melihat perkembangan Covid-19, belum diketahui bagaimana nanti pembahasan yang akan dilakukan.

“Kami butuh 2 perubahan Perda itu. Kedua Raperda ini kan saling berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lain, nah untuk Perda Perubahan RPJMD kami butuh lakukan penyesuaian dengan PP Nomor 12 Tahun 2019,” terang Lina.

Terpisah, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD Lebak Peri Purnama, mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan terlebih dahulu terhadap pengajuan pembahasan 2 Raperda itu.

**Baca juga: Alami Gangguan Jiwa, Janda 2 Anak di Pondokpanjang Lebak Dikurung.

“Kalau 2 ajuan itu perlu dibentuk Pansus ya kami ajukan ke Bamus. Tetapi kalau tidak ya artinya cukup dibahas oleh Bapem Perda,” kata Peri.

Namun, kata Peri, di tengah percepatan penanganan Covid-19, pembahasan juga melihat bagaimana posisi pembiayaan terkait refocusing yang menjadi ranah pimpinan dewan dan Banggar

“Jadi memang tergantung bagaimana situasi dan kondisinya. Apakah anggaran dialihkan atau tidak,” ucapnya.(Nda)




WFH, Kebutuhan Tabung Gas Elpiji Naik 11 Persen

Kabar6-Memasuki Ramadan dan selama pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM terutama di wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, melingkupi Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Melalui Satuan Tugas Ramadhan, Idul Fitri (Satgas RAFICO) Pertamina juga membanjiri kebutuhan tabung gas LPG agar selalu tersedia dilapangan.

Unit Manager Comrel & CSR MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Selain itu, penyaluran BBM dan LPG tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah.

“Dalam menghadapi Ramadhan, Idul Fitri, dan pandemi Covid-19, sebagian besar pekerja di Pertamina MOR III tidak melakukan WFH (work from home), karena harus menjalankan operasional seperti di fuel terminal, Depot LPG untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke masyarakat,” jelasnya.

Hal itu menyusul diberlakukannya WFH selama masa pendemi covid-19, yang menyebabkan LPG di sektor rumah tangga ikut meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah.

Menurutnya, pada bulan April ini Pertamina mencatat konsumsi LPG subsidi 3 kilogram (KG) naik 11%, dari konsumsi normal 6.504 metrik ton (MT)/hari menjadi 7.214 MT/hari.

Menurutnya, satgas Rafico Pertamina 2020 juga telah aktif sejak 1 April 2020 hingga 8 Juni untuk menjaga keberlangsungan penyaluran energi.

“Masyarakat dapat menghubungi Call Center 135 untuk informasi maupun pemesanan produk Pertamina yakni BBK dan LPG Non Subsidi dalam program Pertamina Delivery Service,” katanya.

Berbeda untuk konsumsi BBM di wilayah Region III yan meliputi Propinsi Banten, DKI dan Jawan Barat, Sambung Dewi mengalami penurunan sebagai dampak dari PSBB dan WFH.

Pada bulan April 2020, produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 35% dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 26%.

**Baca juga: Alami Gangguan Jiwa, Janda 2 Anak di Pondokpanjang Lebak Dikurung.

Pada kondisi normal, konsumsi Gasoline mencapai 26.247 kilo liter (KL) per hari. Sedangkan pada bulan April 2020, rata-rata konsumsi mencapai 17.316 KL/hari. Sementara itu, Gasoil pada kondisi normal adalah 9.811 KL/hari dan rata-rata konsumsi pada bulan April 2020 sebesar 7.502 KL/hari.

“Walau demikian, seluruh SPBU tidak ada yang tutup, tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya. (Den)




Bantuan Masyarakat Terdampak Corona Provinsi Banten Terganjal

Kabar6.com

Kabar6-Sampai saat ini, penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) bagi masyarakat Banten yang bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun 2020, khususnya melalui jasa Bank Banten, belum juga kunjung tersalurkan kepada masyarakat penerimanya masing-masing.

Termasuk Bantuan Provinsi (Banprov) kepada Kabupaten/kota, juga masih terganjal.

Hal itu menyusul rencana penggabungan dua perusahaan antara Bank Banten dengan BJB agar bisa dimerger atau dilebur menjadi satu perusahaan kedepan.

Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim telah mengeluarkan surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 580/Kep144.Huk/2020 tentang penunjukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) kantor Cabang khusus Banten sebagai tempat penyimpanan uang milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Selasa (21/4/2020) kemarin, karena khawatir akan menimbulkan dampak luas kepada masyarakat, khususnya kepada konsumen Bank Banten.

Pro dan kontra atas keputusan tersebut terus bergulir, ada yang menganggap keputusan tersebut sudah tepat. Namun, ada juga yang menilai Gubernur WH terlalu buru-buru dalam mengambil keputusan tanpa merundingkannya dengan pihak dewan dan dapat mengancam simbol Bank Banten kedepan pasca bergabungnya kedua perusahaan tersebut menjadi satu kesatuan.

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku, keputusan yang diambilnya tersebut semata untuk menyelamatkan keberlangsungan Bank Banten kedepan. Termasuk untuk percepatan penyaluran anggaran terdampak covid-19 agar bisa segera tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Menurutnya, diperlukan Rp 2,8 triliun lebih jika Pemprov Banten terus berupaya untuk mengupayakan Bank Banten agar tetap bisa berdiri sendiri melalui suntikan dana yang digulirkan, sementara pada sisi lain, Pemprov Banten saat ini membutuhkan banyak anggaran untuk penangaan covid-19, sehingga terpaksa harus dimerger denga BJB.

Untuk diketahui, bantuan kepada masyarakt terdamapak Covid-19 dari APBD Banten untuk Kabupaten Serang, mendapatkan alokasi sebanyak 56.100 Kepala Keluarga (Kk). Dimana, masing-masing KK mendapatkan Rp 500 ribu selama tiga bulan kedepan, totalnya mencapai Rp 84 miliar lebih.

Sedangkan untuk Kota Serang mendapatkan jatah 30.200 KK. Dimana, per KK mendapatkan bantuan Rp 500 ribu selama tiga bulan kedepan, total keseluruhan mencapai Rp 45 miliar lebih.

Terakhir, Kota Cilegon memendapatkan jatah 20.375 KK. Dimana, per KK mendapatkan bantuan Rp 500 ribu selama tiga bulan kedepan, total keseluruhan mencapai Rp 30 miliar lebih.

Termasuk alokasi anggaran Banprov Banten kepada 8 Kabupaten/kota yang sampai saat ini masih terhambat. Dimana, Gubernur juga telah mempersilahkan agar Banprov sepenuhnya bisa digunakan untuk penanganan covid-19, dengan total keseluruhan mencapau Rp 440 miliar lebih. Semuanya itu sampai saat inu masih terhambat.

“Diperlukan waktu tiga bulan. Merger antara Bank Banten dengan BJB ini selesai,” kata WH, saat konfrensi pers di Gedung DPRD Banten, Senin (27/4/2020).

Ketua DPRD Banten, Andra Soni menilai akan ada kendala terkait perpindahan rekening kas. Salah satunya mempengaruhi distribusi JPS di wilayah Serang-Cilegon.

“Ini kan janji, harus dipenuhi. Sekarang fakta di lapangan masyarakat ngantre di Bank Banten. Dan tadi saya juga tanyakan ke Pak WH menjawab bahwa ada jaminan dari pusat dalam hal ini presiden yang memerinrahkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk melakukan merger antara BJB dengan Bank Banten. Teknisnya 3 bulan,” kata Andra.

Pihaknya juga mempertanyakan terkait operasional Bank Banten selama proses merger.

“Dan dijawab lagi itu sudah dijamin OJK. Intinya mereka ingin menyelamatkan kas daerah. Masalahnya kalau kita diajak ngobrol mungkin ada pandangan lain. Tapi ini kan sudah terjadi.

**Baca juga: Beli Tabung Elpiji Bisa Pesan Dari Rumah, Gratis Pengiriman.

Saat ditanya terkait hasil pertemuan antara DPRD Banten dengan Pemprov Banten, Andra mengaku, hasilnya akan dikemukakan secara tertulis.

“Saya sudah perintahkan setiap fraksi untuk memberikan kesimpulan secara tertulis. Dan dalam waktu dekat ini akan kita sampaikan ke pemerintah daerah,” katanya.(Den)




Beli Tabung Elpiji Bisa Pesan Dari Rumah, Gratis Pengiriman

Kabar6.com

Kabar6-PT. Pertamina (Persero) membuka layanan Pertamina Delivery Service kepada masyarakat yang membutuhkan tabung elpiji selama pendemi corona atau covid-19.

Jasa antar sampai ke alamat tujuan tersebut diberikan secara cuma-cuma alias gratis atau tidak dipungut biaya sama sekali kepada masyarakat yang hendak membelinya.

Sales Brand Manager Region III PT Pertamina (Persero), Widhi Tri Hidayat mengtakan, selama pemberlakuan kebijakan Work From Home (WFH). Pihaknya sengaja membuka layanan berupa jasa lengiriman BBM dan gas elpiji kepada pelanggan.

Meski begitu, layanan yang diberikan mulai dari ukuran 5,5 kilogram ke atas. Sedangkan untuk BBM dari jenis pertamax, pertamax turbo dan dexlite.

“Layanan ini untuk melayani konsumen yang ingin membeli BBM dan elpiji. Tinggal telepon di call center 135, Insya allah akan dikirimkan ke rumah konsumen. Produk yang dikirim bukan merupakan produk bersubsidi. Mulai untuk elpiji ukuran 5,5 kilogram ke atas. Sedangkan untuk BBM iyu pertamax, pertamax turbo dan dexlite,” jelas Widhi saat jumpa pers di Kantor Cabang Hiswana Migas Banten, Benggala, Kota Serang, Senin (27/4/2020).

Pihaknya juga memastikan stok elpiji ukuran 3 kilogram atau ukuran melon selama Ramadhan tahun ini, khususnya selama pendemi covid-19 akan selalu tersedia dipanggalan dan agen-agen Pertamina. Bahkan, pihaknya mengaku telah membanjiri kuota pengiriman tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram melebihi dari hari biasanya.

**Baca juga: Honorer Provinsi Banten Khawatir Tidak Dapat THR.

Lebih lanjut, Widhi mengungkapkan, PT Pertamina juga telah mengintruksikan kepada seluruh pangkalan untuk beroprasi selama tujuh hari nonstop dalam satu pekannya.

Terkait harga gas 3 kilogram, Widhi memastikan, tidak ada kenaikan harga, tetap berada pada Rp 16 ribu per tabung disetiap pangkalannya.

“Untuk penjualan di pangkalan tetap tidak naik. Tetap di angka Rp 16 ribu per tabung. Meski begitu, kalau di pedagang eceran itu kita tidak bisa mengaturnya. Makanya kita menghimbau agar pembelo bisa ke pangkalan jika ingin murah,” tandasnya.(Den)




Peneliti Senior Sebut Laboratorium Virus di Wuhan Masih Simpan 1.500 Virus Mematikan

Kabar6-Sebuah fakta baru yang membuat masyarakat dunia tercengang akhirnya terungkap. Hal ini terkait pengakuan seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, Tiongkok.

Peneliti senior itu membongkar soal ancaman virus corona terhadap manusia. Seorang virologis utama bersama timnya di Institut Virologi Wuhan, melansir Dailymail, memberikan peringatan soal kemungkinan wabah corona virus mirip SARS di Tiongkok 11 bulan sebelum pandemi COVID-19 melanda kota tersebut.

Prediksi yang tidak menyenangkan juga datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan saat mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.

Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.

Teori mengejutkan mengklaim, virus yang secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2 itu berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.

Presiden AS Donald Trump juga mengatakan, Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.

Sementara itu, Tiongkok bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa virus corona itu buatan manusia. ** Baca juga: Pasien Penderita Kanker Berontak dari Kantong Mayat Karena Salah Diagnosis

Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian.

Diketahui, Institut Virologi Wuhan yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian ‘patogen paling berbahaya’, khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)