1

SAR Banten Evakuasi 3 WNA Inggris dari Kapal SAMC Transporter

Kabar6-Tim SAR Banten mengevakuasi tiga warga negara asing (WNA) dari Kapal SAMC Transporter yang telah menyelamatkan mereka.

Tiga WNA tersebut diselamatkan Kapal SAMC Transporter karena Kapal Yacht Water Music/2BVU5 yang mereka naiki mengalami kerusakan di sebelah barat Pulau Cocos, Australia. Tiga WNA itu selanjutnya dievakuasi oleh tim SAR Banten dari Kapal SAMC Transporter.

Kasi Ops Kantor SAR Banten Hairu Amir, mengatakan permintaan evakuasi disampaikan lewat surel oleh JRCC Australia melalui Basarnas Command Center (BCC) pada Jumat (13/9/2024).

**Baca Juga:Diduga Rusak Pagar dan Drainase, Bos PT BAR Polisikan Pengembang Perumahan Subsidi Alegria Rajeg

Surel tersebut menyebutkan pada Kamis (12/9/2024) Kapal Yacht Water Music/2BVU5 berbendera Inggris dengan tiga penumpang mengalami masalah di sebelah barat Pulau Cocos, Australia.

Tiga penumpang itu yakni Steven Foot (67), Ian Harrison (29), dan Richard Hill (65) telah diselamatkan Kapal SAMC Transporter yang akan berlayar ke Qingdao, China, melewati Selat Sunda, Indonesia.

“Tiga korban tersebut meminta sandar di Indonesia dan akan bertolak ke Kedubes Inggris di Jakarta, dengan estimasi intercept Rabu pukul 00.30 WIB,” ujar Hairu.

Kantor SAR Banten kemudian menurunkan Tim Rescue dan menggerakkan KN SAR Tetuka untuk menjemput tiga korban pada Selasa (17/9) pukul 20.00 WIB di titik koordinat yang telah disepakati yaitu 5 51’0.00″S – 106 2′ 60.00″E, sesuai dengan koordinasi dengan kru Kapal SAMC Transporter.

Kantor SAR Banten melakukan koordinasi dengan kru Kapal SAMC Transporter dan Vessel Traffic Service (VTS) Merak untuk mengetahui posisi kapal.

Tim SAR Banten tiba di Bandar Bakau Jaya Bojonegara, Kabupaten Serang tempat sandar KN SAR Tetuka, Selasa (17/9) pukul 21.00 WIB, kemudian bergerak ke titik intercept untuk mengevakuasi korban.

Operasi tersebut selesai pada Rabu pukul 02.35 WIB saat KN SAR Tetuka telah sandar di Dermaga Bandar Bakau Jaya, Bojonegara.

“Operasi dinyatakan selesai setelah korban diserahkan ke pihak Imigrasi Kota Cilegon, Banten,” ujar Hairu.(Ant)




Civitas UYI Lakukan Penelitian Kemiskinan Ekstrem di Kota Tangerang

Kabar6-Mahasiswa Universitas Yuppentek Indonesia (UYI) melakukan penelitian sekaligus survei terkait angka kemiskinan di Kota Tangerang. Survei tersebut dilakukan di 2 lokasi yakni RW 7 Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci dan RW 2 dan 4 Kelurahan Kebon Besar, Kecamatan Batuceper selama 10 hari dengan 71 responden.

Ketua Pelaksana, Wawanudin mengatakan survei yang dilakukan berfokus kepada angka kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang yang menyentuh 0,66 persen di tahun 2023. Ia menyampaikan, survei tersebut dilakukan untuk memperkuat data kemiskinan ekstrem yang sudah ada di Kota Tangerang.

“Kami menyebutnya profiling. Profiling itu mengembangkan potensi yang ada. Sasaran atau responden keluarga miskin ekstrem dengan melihat potensi di dalam keluarga itu sendiri dan juga kebutuhan mereka terkait dengan kondisi yang mereka alami,” ujar Wawan, seusai kegiatan Seminar Kemiskinan Ekstrem, di Aula Kecamatan Batuceper, Selasa (17/9/2024) kemarin.

**Baca Juga: Pemkot Tangerang Raih Penghargaan atas Penanganan Penyakit ATM

Pria yang juga menjabat Kepala Lembaga Penelitian Pengembangan Masyarakat (LPPM), Universitas Yuppentek Indonesia (UYI) ini menyebut ada 2 metode yang dilakukan dalam survei tersebut.

“Yang pertama adalah mengembangkan dengan strategi nafkah atau biasa disebut livelihood. Istilah ini melihat bagaimana keluarga mampu berdaya dari keterbatasan yang mereka miliki. tidak hanya berdasarkan bantuan pemerintah, tapi juga bagaimana mereka bisa berdaya,” katanya.

Kemudian yang kedua, lanjut Wawan, memotret kondisi sosial keluarga, diantaranya kondisi stunting, lansia, disabilitas dan seterusnya.

“Memotret kondisi masyarakat yang mengalami stunting. Apakah di keluarga itu stunting atau tidak. Kemudian lansia, bagaimana kondisinya, sakit atau tidak. Lalu disabilitas apa saja disitu, apakah amputasi kaki, atau keterbelakangan pikiran,” katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian survei tersebut didapati keluarga dengan pendapatan rendah yang masih di bawah UMR. Lalu di survei itu juga didapati masyarakat yang terkendala soal pemahaman alternatif pekerjaan yang diharapkan.

“Kepala keluarga sebagian membutuhkan pekerjaan alternatif dengan harapan income lebih tinggi. Namun, mereka tidak memiliki kompetensi terhadap pilihan pekerjaan alternatif tersebut,” ujarnya.

“Kemudian, ada sebagian responden yang menyatakan bahwa istri dan anak mau berperan untuk melaksanakan usaha/bekerja sampingan untuk meringankan beban ekonomi keluarga,” sambungnya.

Selain, UYI dalam melakukan survei tersebut juga melibatkan banyak pihak atau stakeholder terkait. Seperti Bappeda, Dinas-dinas terkait dan pihak-pihak lainnya sebagai leading sektor.

“UYI hadir disini mendukung pemerintah dengan cara melakukan studi atau pengabdian, salah satunya kegiatan survei angka kemiskinan ini,” Wawan menegaskan.

Maka, dengan adanya kontribusi UYI dalam survei tersebut, ia berharap kedepannya survei yang dilakukan Pemkot Tangerang bisa lebih terukur dan akurat.

“Targernya harus lebih turun lagi. Kami juga mendorong ke Pemda ya, kami juga ingin berkontribusi dan koloborasi semampu apa yang kami bisa. Mudah-mudahan targetnya bisa terukurlah,” demikian Wawan.

Terpisah, Wakil Rektor Universitas Yuppentek Indonesia (UYI), Bambang Kurniawan, menambahkan, hasil penelitian atau survei yang dilakukan LPPM UYI ini, perlu ditindaklanjuti dalam sebuah program pengentasan kemiskinan ekstrem (KE) di Kota Tangerang.

Menurutnya, Pemkot Tangerang dimudahkan karena sudah ada real tentang profile masyarakat yang menurut kriteria masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

“Pemkot bisa bikin semacam pilot project terhadap jalannya program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui data profile hasil penelitian ini. UYI siap melakukan pendampingan jika Pemkot memiliki program kegiatannya,” kata Bambang. (Oke)

 




Pemkot Tangerang Raih Penghargaan atas Penanganan Penyakit ATM

Kabar6-Pemerintah Kota (pemkot) Tangerang menerima penghargaan dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) yang diserahkan langsung oleh Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, atas upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam pencegahan dan pengendalian AIDS, Tuberculosis, dan Malaria (ATM) di Kota Tangerang.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, dalam acara Pertemuan Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes), yang berlangsung di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa Malam (17/9/2024).

“Alhamdulillah, hari ini Kota Tangerang mendapat penghargaan, sebagai kota yang berhasil dalam upaya penanggulangan AIDS, TBC dan Malaria,” ujar Nurdin.

**Baca Juga: Anak Muda di Tangerang Raya Solid Menangkan Andra Soni-Dimyati, Siap Sosialisasikan Program

Alumnus Universitas Indonesia ini, juga menyampaikan, penghargaan ini menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen Pemkot Tangerang dalam upaya kolaboratif menjaga kesehatan masyarakat serta melindungi warganya dari ancaman penyakit menular di Kota Tangerang.

“Penghargaan ini atas kerja kolaboratif bersama masyarakat, tenaga kesehatan dan dunia usaha yang terus ikut berkontribusi melalui program CSR mereka,” katanya.

Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini juga menerangkan upaya yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam menanggulangi penyakit menular di Kota Tangerang di antaranya, 37 PKM dan 1 klinik swasta mampu konseling, testing hingga pemberian obat HIV, skrining TBC menggunakan aplikasi ransel TBC, Perwal tentang Pemeliharaan Eliminasi Malaria dan Pemantauan Jentik.

“Tentu upaya yang dilakukan sudah komprehensif, mulai dari mempersiapkan infrastruktur, para kader, keterlibatan masyarakat, dan penguatan-penguatan lainnya dalam penanggulangan ATM ini,” katanya.

Penghargaan ini juga diharapkan dapat terus menjadi motivasi bagi Pemkot Tangerang untuk meningkatkan perhatian terhadap isu kesehatan masyarakat, terutama dalam penanggulangan ATM.

“Mudah-mudahan dengan penghargaan ini dapat mengokohkan semangat kita untuk menyelesaikan secara tuntas terutama terhadap permasalahan kesehatan di Kota Tangerang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dept Health PT Gajah Tunggal, Tbk, dr. Juan Benyamin, yang juga hadir menerima penghargaan sebagai salah satu sektor swasta yang ikut berkontribusi dalam mendukung program Pemkot Tangerang maupun Pemerintah Pusat dalam penanggulangan ATM di lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar.

“Kami sangat mendukung program pemerintah, terlebih dalam bidang kesehatan untuk kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar, khusus ATM ini kami bantu pengobatannya, skriningnya dan proses penyembuhannya hingga tuntas,” ujarnya. (Oke)




Api Masih Muncul dari Kebakaran Gudang dan Oli di Taman Tekno BSD

Kabar6-Kebakaran gudang ban dan oli di kawasan Taman Tekno BSD, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah 24 jam belum seluruhnya padam. Api skala kecil masih muncul hingga membuat petugas pemadam kebakaran masih siaga.

“Sebenarnya kita perlu foam, tadi sudah kita semprotkan 50 liter,” kata komandan peleton Alpha Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Gunawan, Rabu (18/9/2024).

**Baca Juga: Gudang Ban dan Oli di Taman Tekno BSD Kebakaran, Tiga Petugas Terkapar

Menurutnya, material karet ban dan cairan oli mengakibatkan api masih sulit dipadamkan. “Masih ada api-api kecil dari ban dan oli yang terbakar yang berada di bawah reruntuhan dinding dan atap,” ujar Gunawan.

Dinas pemadam kebakaran Tangsel telah minta kepada pemilik gudang datangkan mobil alat berat untuk membersihkan puing dinding dan atap gudang yang roboh.

“Kalau sudah tidak ada puing kita bisa padamkan api secara clear,” terangnya. Gunawan bilang karena api di area belakang gudang masih menyala. Dua unit mobil pemadam kebakaran (branweer ) pun masih disiagakan.

“Kalau padam sebenarnya sudah, tapi memang masih ada api-api kecil dari ban dan oli yang terbakar,” tambahnya.

Sebelumnya, bangunan gudang ban dan oli pada Blok E3 Nomor 6-7 di pergudangan Taman Tekno BSD Kebakaran pada Selasa dinihari kemarin. Kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Lamanya pemadaman membuat petugas kewalahan. Bahkan tiga orang petugas pemadam kebakaran terkapar akibat kekurangan oksigen. (Yud)




Catat Sejarah, Kuil Guruvayur di India Gelar 334 Pernikahan dalam Sehari

Kabar6-Pernikahan massal yang berlangsung di Kuil Guruvayur pada Minggu (8/9/2024), dimulai sejak pukul 4.00 hingga 12.35 waktu setempat, mencatat sejarah karena telah menggelar 334 pernikahan dalam satu hari.

Proses mencatatkan rekor itu pun dilakukan dengan persiapan matang dan usaha yang tak mudah. Melansir newindianexpress, kuil yang berada di Thrissur, Kerala, India, ini mempersiapkan 354 slot pernikahan, terdapat enam mandap atau paviliun yang digunakan dalam upacara pernikahan Hindu dibangun di lokasi. Pembuatan itu untuk memastikan bahwa pernikahan dapat dilangsungkan tepat waktu.

Tiap pasangan diberi slot lima menit yang ketat untuk melaksanakan ritual pernikahan. Keenam mandap dioperasikan untuk memastikan upacara berjalan dengan lancar. Proses dimulai dengan pihak pengantin, termasuk pengantin wanita, pengantin pria, kerabat mereka, dan fotografer. Mereka kemudian diarahkan ke bagian selatan kuil tempat token giliran pernikahan dibagikan.

Selanjutnya, tiap pasangan pindah ke mandap yang telah ditentukan untuk upacara selama lima menit. Setelah menyelesaikan ritual, para pengantin baru itu memiliki waktu satu menit untuk memanjatkan doa di pintu masuk utama kuil.

Menariknya, sebanyak 49 pernikahan diselesaikan hanya dalam waktu satu jam, dan angka itu disebut sudah mencatatkan rekor. Operasi pernikahan massal itu melibatkan 100 polisi, 50 staf keamanan dari Devaswom, dan berbagai staf pendukung lainnya. Korporasi lokal juga disebut aktif berkontribusi hal itu.

Kuil Guruvayur adalah tempat ziarah Hindu yang terkenal dan didedikasikan untuk Dewa Krishna. Kuil ini memiliki tempat yang dihormati di hati para penyembahnya, melambangkan pengabdian, tradisi, dan warisan budaya.(ilj/bbs)




Jadi Penyebab Banyak Kematian, Sapi di Inggris Dianggap Lebih Berbahaya Ketimbang Anjing

Kabar6-Kelompok Cows on Walkers Safety (COWS) di Inggris berusaha meningkatkan kesadaran bahwa masyarakat harus waspada saat berada di ladang yang dipenuhi sapi. Apa alasannya?

Menurut statistik, melansir theguardian, sapi bertanggung jawab atas lebih banyak kematian dibandingkan anjing, ada 22 orang tewas karena sapi selama empat tahun terakhir. Dalam situs webnya, Killers Cows, kelompok itu mengklaim bahwa bahaya itu tidak dilaporkan secara masif oleh pemerintah. Pegiat kampanye itu memperkirakan bahwa telah terjadi 889 insiden yang melibatkan sapi sejak 2017. Mereka pun khawatir angka itu hanyalah ‘puncak gunung es’.

Kelompok itu juga menginginkan adanya basis data pusat tentang serangan sapi. Mereka ingin berbicara dengan para petani dan pejalan kaki tentang bagaimana membuat pedesaan lebih aman dari hewan-hewan buas.

Kampanye itu dilakukan David Clarke setelah menjadi penyintas. Pada 2014, Clarke diinjak sekira 24 ekor sapi di Yorkshire. “Itu bukan berjalan dengan santai, mereka adalah Usain Bolt. Mereka semua menabrak saya dan satu sapi menabrak anjing saya,” kata Clarke.

Anjing milik Clarke, Merlin, yang saat itu sedang dituntun mati terbunuh. Sementara Clarke diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk hati yang sobek. Lantas kelompok itu ingin agar sapi-sapi tersebut dipagari atau dijauhkan dari jalan setapak umum.

“Bahkan ketukan lembut dari sapi dapat menyebabkan orang terlindas atau jatuh. Saya rasa mereka tidak menyadari ukuran tubuh mereka sendiri,” imbuh Wayne Owen dari Health and Safety Executive.

Sementara itu, masyarakat perlu menghindari jalan yang tengah didiami kawanan sapi dan menjaga anjing dengan tali.

“Ada beberapa cara sederhana agar orang dapat tetap aman dan waspada, seperti tidak berjalan di antara anak sapi dan sapi, serta menjaga agar anjing tetap terkendali dan terlihat dengan tali kekang di sekitar hewan,” terang Serikat Petani Nasional.(ilj/bbs)




Diharapkan Bisa Atasi Kecanduan Narkoba, Swiss Pertimbangkan Pemberian Kokain pada Para Pecandu Obat Terlarang

Kabar6-Komisi Federal untuk Kecanduan dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (EKSN) di Swiss sedang mempertimbangkan memperkenalkan program eksperimental untuk mendistribusikan resep kokain kepada para pengguna narkoba. Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka mengatasi kecanduan narkoba.

“Orang-orang yang mengonsumsi crack beberapa kali sehari terjebak dalam lingkaran setan pengadaan dan konsumsi,” kata Christian Schneider, Wakil Presiden EKSN.”Kami setidaknya menyarankan bagaimana kokain dapat diberikan kepada pengguna narkoba yang sangat kecanduan sehingga mereka dapat memutus lingkaran setan dan pulih.”

EKSN, melansir swissinfo, kini mempertimbangkan membentuk tim khusus untuk mengunjungi para pecandu narkoba dan memberi mereka bantuan medis dan psikoterapi. Menurut pejabat tersebut, distribusi kokain yang terkendali juga merupakan satu pilihan, mengutip upaya negara mengalahkan epidemi heroin di masa lalu yang melibatkan pemberian obat tersebut, atau pengganti metadonnya, kepada para pecandu. “Namun, tidak ada rencana untuk mulai hanya membagikan kokain dalam jumlah besar,” ujar Schneider.

Meski demikian, beberapa ahli medis sangat kritis terhadap gagasan tersebut, dengan alasan tidak ada penelitian ilmiah yang kuat yang dapat membenarkan program semacam itu. Terlebih lagi, menurut Marc Vogel, spesialis kecanduan dari Klinik Psikiatri Universitas Basel, tidak jelas apakah pihak berwenang dapat menentukan permintaan akan narkoba di kalangan pecandu.

“Pertanyaan utamanya adalah apakah kita bisa mencapai kejenuhan sehingga masyarakat puas. Apakah ini akan berhasil dengan distribusi kokain, setidaknya masih sangat dipertanyakan,” ungkap Vogel.

Swiss mulai mengalami masalah dengan meningkatnya penyalahgunaan kokain pada sekira 2020, dengan barang-barang yang dilaporkan berkualitas tinggi dan murah membanjiri jalanan. Jenewa pertama kali dilanda gelombang kokain, yang kemudian menyebar ke beberapa kota besar lainnya, termasuk Basel, Zurich, dan Lausanne.

Pengedar narkoba kecil asal Afrika yang datang ke negara tersebut dari Prancis dalam jumlah besar dilaporkan memberikan kontribusi besar terhadap epidemi crack yang sedang berlangsung.

Pasar narkoba yang berkembang pesat juga menarik para pecandu dari negara-negara lain, dengan hanya sepertiga pengguna narkoba di Jenewa yang diyakini adalah penduduk setempat.

“Sepertiganya berasal dari Jenewa, sepertiganya dari Prancis, dan sepertiganya adalah migran,” terang Camille Robert, salah satu direktur kelompok studi kecanduan yang berbasis di Jenewa, pada Maret.(ilj/bbs)




Polisi di Jepang Tangkap Seorang Pria yang Telepon Istrinya Hingga 100 Kali Sehari

Kabar6-Polisi di Jepang menangkap seorang pria berusia 38 tahun karena menelepon istrinya lebih dari 100 kali sehari secara anonym, dan tidak mengatakan apa pun sampai telepon ditutup.

Berawal pada 10 Juli lalu, melansir mustsharenews, seorang wanita berusia 31 tahun dari Amagasaki, di Prefektur Hyogo, Jepang, mulai menerima panggilan telepon aneh dari seseorang yang hanya diam saja sampai dirinya menutup telepon karena frustrasi. Kejadia ini berlangsung selama berminggu-minggu, karena panggilan tersebut berasal dari nomor telepon anonim, wanita yang tak diungkap identitasnya itu tidak bisa begitu saja memblokir panggilan tersebut.

Hari-hari selanjutnya, wanita tadi menerima lusinan panggilan telepon, tetapi terkadang, penguntit telepon itu akan menelepon lebih dari 100 kali sehari. Beruntung, telepon itu tidak pernah berdering di malam hari atau saat dia sedang bermain gim video di telepon suaminya. Hingga akhirnya wanita ini pun berpikir tentang siapa penelepon misterius itu.

Memasuki Agustus, panggilan telepon terus berdatangan, dan wanita yang putus asa itu mulai berpikir tentang cara untuk mengungkap penguntitnya. Semakin dia menganalisis pola panggilan tersebut, semakin dia curiga terhadap suaminya.

Satu-satunya saat dia tidak pernah mendapat panggilan yang mengganggu adalah pada malam hari ketika mereka tidur di ranjang yang sama, dan ketika dia menggunakan telepon suaminya untuk bermain gim video. Akhirnya, wanita itu meminta bantuan polisi untuk memecahkan misteri tersebut, dengan menceritakan kecurigaannya bahwa sang suami bisa jadi penguntit itu.

Hasil penyelidikan berakhir dengan ditangkapnya sang suami di Amagasaki karena melanggar undang-undang anti-penguntit Jepang. Ketika ditanya mengapa dia melecehkan istrinya sendiri selama lebih dari sebulan dengan panggilan teleponnya yang aneh, pria itu hanya menjawab, “Saya mencintai istri saya, dan meneleponnya tanpa mengatakan apa pun.”

Diduga, penguntitan itu adalah bukti cintanya kepada sang istri. Ya, tidak jarang pasangan suami istri di Jepang hidup terpisah, terutama ketika salah satu dari mereka harus pindah karena pekerjaan mereka, dan terkadang salah satu pasangan menjadi sangat cemburu sehingga mereka mulai menguntit pihak lainnya.

Namun, polisi di Amagasaki telah mengonfirmasi bahwa ini adalah kasus pertama penguntitan telepon yang melibatkan pasangan yang tinggal bersama.(ilj/bbs)




Kejagung Setujui Pengajuan RJ Penyalahguna Narkotika di Surakarta

Kabar6-Kejaksaan Agung (Kejagung) menyetujui pengajuan restorative justice (RJ) dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Kota Surakarta, Jawa Tengah, setelah mempertimbangkan sejumlah aspek.

“Adapun berkas perkara yang diselesaikan melalui mekanisme keadilan restoratif, yaitu tersangka Hany Setiyawan alias Gusdur bin Mulyadi dari Kejaksaan Negeri Surakarta,” kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Asep Nana Mulyana di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Menurut dia, disetujuinya restorative justice terhadap tersangka penyalahgunaan narkotika setelah dilakukan sejumlah pertimbangan yang menjadikan permohonan penyelesaian perkara berdasarkan keadilan restoratif dikabulkan.

**Baca Juga:Wanita Maling Dompet Dibebaskan Jaksa Lewat Penyelesaikan Restorative Justice

Ia menyatakan ada sejumlah alasan disetujuinya permohonan rehabilitasi terhadap tersangka yaitu, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik, tersangka positif menggunakan narkotika.

Kemudian lanjut Asep, berdasarkan hasil penyidikan dengan menggunakan metode “know your suspect” (transaksi keuangan dan cara hidup tersangka) tidak terlibat jaringan peredaran gelap narkotika dan merupakan pengguna terakhir.

“Selain itu tersangka tidak pernah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO),” tuturnya dilansir Antara.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil asesmen terpadu tersangka dikualifikasikan sebagai pecandu narkotika, korban penyalahgunaan narkotika, atau penyalahguna narkotika.

Tidak hanya itu, Asep juga menyatakan, tersangka belum pernah menjalani rehabilitasi atau telah menjalani rehabilitasi tidak lebih dari dua kali, yang didukung dengan surat keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat atau lembaga yang berwenang.

“Tersangka tidak berperan sebagai produsen, bandar, pengedar, dan kurir terkait jaringan narkotika,” ujarnya.

Untuk itu, Asep meminta kepada Kepala Kejaksaan Negeri untuk menerbitkan surat ketetapan penyelesaian perkara berdasarkan keadilan restoratif pedoman jaksa agung nomor 18 tahun 2021 tentang penyelesaian penanganan perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika melalui rehabilitasi.(red)




Diduga Rusak Pagar dan Drainase, Bos PT BAR Polisikan Pengembang Perumahan Subsidi Alegria Rajeg

Kabar6-Topan Cahya, pemilik PT Bumi Agung Raya (BAR), selaku pengembang perumahan Bumi Agung Sukatani yang berlokasi di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, mengadukan tiga orang yang mengatasnamakan PT Atlas Bangun Properti (ABP) ke Polresta Tangerang, pada Selasa (17/09/2024).

Hal ini menyusul adanya dugaan pengerusakan pagar dan drainase milik PT BAR yang melibatkan ketiga orang berinisial AFN, selaku Manajer Proyek, WD dan RI.

“Hari ini saya mengadukan ketiga orang itu ke Polresta Tangerang. Mereka diduga kuat telah merusak pagar dan drainase milik perusahaan saya,” ungkap Topan, kepada Kabar6.com usai mendatangi Mapolresta Tangerang, petang tadi.

**Baca Juga:Karyawan Swasta Berhasil Nipu Rp 45 Miliar, Modusnya Pengadaan Jas Almamater Fiktif di Banten

Menurut Topan, pihaknya mengaku bahwa ketiga orang yang diadukan itu memang pernah datang ke kantornya yang berada dibilangan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada 2 Agustus 2024 silam.

Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta ijin penggunaan akses jalan dari perumahan Bumi Agung Sukatani menuju proyek perumahan subsidi yang kini tengah digarap PT ABP.

Namun, Topan tak langsung memberi jawaban atas permintaan secara lisan dari ketiga orang tersebut.

Atas permintaan itu, Topan meminta kepada ketiga orang teradu agar mengajukan surat secara resmi terkait maksud dan tujuannya.

“Pada 5 September 2024, saya dapat laporan dari staf kantor bahwa pagar dan drainase itu sudah dirusak. Setelah saya cek ternyata benar bahwa pagar sudah rusak dan drainase diuruk serta dijadikan akses jalan lintasan untuk pembangunan proyek perumahan mereka,” katanya.

Merasa dirugikan, Topan kemudian melayangkan somasi kepada PT ABP dan meminta agar pagar dan drainase yang rusak segera diperbaiki dan mengembalikan fungsinya.

Mirisnya, kata dia, somasi yang dikirimnya justru mendapat jawaban yang terkesan mengada-ada seolah tak merasa bersalah.

“Makanya saya langsung mengambil sikap untuk bawa masalah ini ke ranah hukum. Kita lihat saja nanti proses seperti apa, yang jelas saya sudah percayakan ke Polresta Tangerang,” tandasnya.(Tim K6)