Kabar6-Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,2 miliar yang diraih Perusahaan Daerah (PD) Pasar tahun 2016 dari tujuh pasar yang ada di Kota Tangerang, dianggap masih minim.
Bukan tanpa sebab, kondisi itu akibat masih adanya sejumlah oknum yang sengaja bermain hingga tidak seluruh potensi retribusi yang ada di pasar tradisional bisa tewrgarap.
“Seperti yang terjadi di Pasar Anyar, Ada tiga oknum yang sengaja bermain hingga potensi penyerapan retribusi tidak maksimal. Seperti retribusi dari Toilet yang tidak banyak terserap,” ujar salah seorang warga sekitar Pasar Anyar yang enggan disebutkan namanya saat di ruang Komisi III DPRD Kota Tangerang, Kamis (13/4/2017).
Senada dengan pengakuan warga Sekitar Pasar Anyar tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Solihin juga mengamini ihwal adanya indikasi kebocoran PAD dari sektor retribusi di Pasar Anyar tersebut.**Baca juga: Mega Lexsa Jelita, Siswi SMK Menghilang.
“Indikasi adanya pihak yang bermain memang sulit ditepis. Karena posisi Pasar Anyar, yang lokasinya dinilai cukup strategis di pusat Kota Tangerang, namun perolehan retibusinya tidak seberapa. Padahal selain retribusi dari Pedagang, juga ada dari sektor parkir,” Ujar Solihin lagi.**Baca juga: Konsumen Apartemen Paragon Square “Meradang”.
Untuk itu, politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itupun meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang segera mengambil tindakan penertiban terhadap para oknum yang diduga “bermain” di Pasar Anyar tersebut. **Baca juga: Prihatin, Pasar Tradisional di Kota Tangerang Butuh Investor.
“Pemerintah harus tegas dong, jangan kalah sama oknum. Apalagi bila ulah oknum dimaksud berpotensi merugikan pendapatan daerah. Kok PAD dari tujuh pasar cuma segitu. Harusnya capaian retribusibusi dari Pasar Anyar saja bisa melebihi hasil dari tujuh pasar itu dong. Kami minta segera ditertibkan,” ujar Solihin lagi.(Bang Luhut)
