oleh

Olahraga Gunakan Masker Berbahaya?

image_pdfimage_print

Kabar6-Selama new normal, di mana pun dan kapan pun orang-orang wajib memakai masker. Bahkan, banyak orang yang tetap memakai masker saat sedang berolahraga di luar rumah.

Pertanyaannya, apakah aman berolahraga sambil menggunakan masker? Melansir idntimes, olahraga adalah kegiatan olah fisik agar tubuh selalu bisa bugar dan tidak mudah terkena penyakit. Dalam olahraga, ada aktivitas yang membuat tubuh bekerja keras untuk menguatkan diri, dan proses ini memancing tubuh untuk mengambil oksigen lebih banyak daripada biasanya.

Ketika berolahraga, tubuh akan menghirup oksigen beberapa kali lipat ketimbang kondisi normal saat Anda hanya berdiri atau duduk saja. Malahan permainan olahraga seperti sepak bola dapat membuat paru-paru menghirup oksigen 40 hingga 100 liter per menitnya.

Masker yang digunakan agar orang tidak menulari dan tertular COVID-19, membatasi kapasitas penghirupan oksigen. Dalam artikel The Conversation, dijelaskan bahwa menggunakan masker memiliki kondisi serupa seperti hidup di dataran tinggi. Kandungan oksigen yang dihirup paru-paru menjadi menipis dan memaksa paru-paru untuk bekerja lebih keras.

Penulis artikel The Conversation, Lindsay Bottoms, melakukan eksperimen guna menilai seperti apakah kondisi yang dirasakan tubuh ketika berolahraga menggunakan masker. Menggunakan penganalisis gas, dia mencoba melihat konsentrasi gas yang dihirup dan dibuang tubuh.

Dalam kondisi normal di lokasi tempat sang penulis melakukan eksperimen, konsentrasi oksigen di atmosfer berkisar di angka 21 persen. Saat dia berlari di treadmill menggunakan topeng anggar, konsentrasi oksigen itu menurun menjadi 19,5 persen. Jika disetarakan, kurang lebih kondisi ini serupa dengan berolahraga di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Hal yang menjadi permasalahan saat berolahraga menggunakan masker tak hanya mengenai kesulitan mencari oksigen, tetapi juga menjebak karbon dioksida dalam tubuh. Secara normal atau setidaknya berolahraga menggunakan topeng anggar, konsentrasi karbon dioksida yang terlepas ke udara kurang dari satu persen. Menggunakan masker, angka tersebut ternyata naik hingga tiga persen.

Dalam departemen kesehatan Inggris, orang-orang tidak diperbolehkan terekspos karbon dioksida yang berkonsentrasi lebih dari 1,5 persen selama 15 menit ke atas. Karbon dioksida yang terjebak itu membuat tubuh kembali mendaur ulang gas tersebut dan membuat tubuh semakin lapar akan oksigen. Ini menjadi alasan mengapa masker bisa berbahaya bagi mereka yang sedang berolahraga.

Saat berolahraga, cairan tubuh lebih banyak diproduksi lewat hidung dan mulut. Dalam kondisi acara olahraga besar, ini membuat risiko penularan menjadi sangat tinggi mengingat para atlet pasti berkeringat dan dapat minum lewat botol yang sama. Jika dipaksakan berlangsung, COVID-19 bisa menular satu sama lain.

Pada dasarnya, tidak ada penelitian ilmiah yang membahas mengenai isu ini, sehingga perlu ada riset lebih lanjut untuk menunjukkan data lebih akurat. Untuk sementara ini, jalan terbaik adalah melakukan olahraga ringan yang sekiranya bisa dilakukan di rumah atau menghindari olahraga berat dengan menggunakan masker.

Disarankan Anda memilih masker yang bagus dan bisa membantu pernapasan. Material bahan kain yang tidak terlalu tebal. Lakukan pula olahraga secara perlahan-lahan.

Namun akan lebih baik apabila Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau pakar kesehatan. Jika memaksakannya, dampak yang Anda rasakan bisa setara terkena COVID-19, yaitu paru-paru rusak. ** Baca juga: 4 Makanan yang Dianjurkan untuk Wanita Usia 30-an

Jadi, berhati-hatilah saat olahraga menggunakan masker, karena bisa jadi Anda tiba-tiba tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email