oleh

Ogah Kecolongan Lagi, Tangsel Segera Bangun Balai Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Kembali mencuatkan aksi kelompok teroris diwilayah ibukota dan penyangganya membuat semua pihak harus ekstra waspada. Termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang pernah menjadi lokasi persembunyian para pelaku teror bom.

Walikota Tangsel, Airin Racmi Diany, menyatakan, akan segera membangun pusat sarana komunikasi dan informasi antar warga dan perangkat daerah. Program ini menurutnya telah mendesak dibangun untuk menekan ruang gerak para pelaku tindak kejahatan.

“Dengan membangun balai warga salah satu programnya,” ujar Airin, kepada Kabar6.com usai menghadiri undangan silaturahmi Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Untung S Rajab di Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Seperti diketahui, tiga kecamatan di Kota Tangsel, antara lain Pamulang, Ciputat Timur dan Pondok Aren pernah menjadi lokasi persembunyian (home stay) teroris. Sekelas gembong teroris Dulmatin tewas dalam penyergapan di Pamulang dan Umar Patek CS pun pernah merasakan amannya bersembunyi di Tangsel.

Sementara dalam sepekan terakhir ini, lokasi kelompok teroris jaringan lainnya pun kembali menggidikan ‘bulu kudu’ masyarakat. Setelah lokasi penyimpanan bahan baku pembuatan bom dan senjata api ditemukan di Tambora, Jakarta Barat dan terakhir bom berdaya ledak tinggi meledak di Beji, Depok.

Undangan yang juga dihadiri oleh bersama para petinggi di instansi daerah kabupaten/kota yang menjadi wilayah hukum Polda Metro Jaya. Airin menjelaskan, nantinya balai warga tersebut dapat menjadi wahana komunikasi dan koordinasi terkait masalah keamanan.

Tak hanya itu, kebijakan setiap pimpinan wilayah dalam memberlakukan 1X24 jam tamu wajib lapor harus ditingkat. Airin berjanji akan mendorong seluruh perangkat daerah dibawahnya untuk komitmen dan bekerja keras memerangi aksi terorisme.

“Kita mendorong RT dan RW agar terus giatkan konsep 1×24 jam laporan untuk antisipasi yang terjadi seperti di Kota Depok,” ujarnya. Saat ini, lanjut Airin, di Tangsel masih membangun budaya paguyuban untuk menjaga rasa tenggang rasa antar warga di wilayahnya.

“Dalam waktu satu minggu warga Tangsel mempunyai satu hari untuk berkumpul. Makanya, di kota Tangsel, Sabtu dan Minggu lalu-lintas sering macet,” ucapnya. (yud)

Print Friendly, PDF & Email