oleh

Nyanyian ‘Mafia Tanah’ Bikin Suasana Makin Panas

image_pdfimage_print

Doli Sirega,r Ketua Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)

Kabar6-Nyanyian Ketua Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Doli Siregar, soal adanya dugaan mafia tanah yang bermain dalam proyek pembebasan lahan runway III atau landasan pacu Bandara Soekarno- Hatta (Soetta) Tangerang, membuat sejumlah pihak gerah.

Suara lantang tim penilai independen ini, ternyata memiliki efek domino terhadap keberlangsungan proyek pengadaan lahan seluas 200 hektar yang menyedot anggaran negara hingga Rp2 Triliun ini.

Pernyataan Doli, terkait “Cukong” spekulan tanah yang diduga memperalat warga untuk menuntut ganti rugi dengan harga selangit, ternyata mampu membungkam suara Tim Pelaksana pembebasan lahan dan Pejabat PT Angkasa Pura II. 

Bahkan, sejumlah pihak yang terlibat langsung dalam proyek itu, kini memilih irit bicara.

“Informasi itu, akan dibahas dulu di dalam rapat internal,” ungkap Humas AP II Yado Yarismano, kepada Kabar6.com, Kamis (16/3/2017).

Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasioanal (ATR/ BPN) Kabupaten Tangerang, Himsar, melontarkan statement yang terdengar agak sedikit lucu.

Himsar, tak menampik adanya dugaan keterlibatan mafia tanah dan oknum Pejabat AP II dalam proyek pembebasan lahan yang berada di dua desa, yakni desa Rawa Burung dan Rawa Rengas, Kabupaten Tangerang, yang kini tengah bersengketa karena harga yang ditetapkan KJPP dinilai terlalu rendah.

Dia mengillustrasikan bahwa keberadaan mafia tanah itu ibarat orang buang angin, dimana baunya hanya bisa dirasakan, tapi tak bisa dibuktikan wujudnya.

“Mafia tanah itu kayak orang kentut, hanya bisa dirasakan tapi enggak bisa dibuktikan,” kata Ketua Tim Pelaksana pembebasan lahan runway III Bandara Soetta ini.(Tim K6)

 

Print Friendly, PDF & Email