oleh

Ngerinya Cara Melahirkan Zaman Dulu

image_pdfimage_print

Kabar6-Melahirkan adalah momen luar biasa dan merupakan anugerah Tuhan yang mungkin tidak semua perempuan diberi kesempatan untuk mengalaminya.

 

Ada dua jenis persalinan, melalui cara normal dan cesar atau operasi. Zaman sekarang, fasilitas untuk melahirkan tersedia lengkap bahkan canggih. Nah, bagaimana perempuan zaman dulu menjalani proses melahirkan?

 

1. Asia

Di kawasan Asia, zaman dulu proses persalinan biasanya dilakukan dengan cara mengurut oleh dukun beranak, dengan gerakan dan tekanan tertentu. Hal itu dilakukan untuk menstimulasi bayi agar keluar dari perut. Namun, jika bayi tetap “bandel” dan tidak juga mau keluar, akan dilakukan dengan cara mendorong

 

Dukun beranak akan berjongkok di atas tubuh ibu hamil, sementara beberapa orang akan memegangi tangan dan kaki si ibu. Setelah itu, dukun beranak akan mendorong paksa bayi agar segera keluar dari perut. ** Baca juga: Anehnya Foto Model yang Pernah Ada Di Dunia

 

2. Eropa

Apabila ibu hamil sudah “ngeden” selama berjam-jam, dan bayi belum juga nongol, maka dokter akan menggunakan alat yang bentuknya seperti dongkrak dari baja. Alat itu ditempel pada sisi kiri dan kanan persendian selangkangan ibu hamil. Selanjutnya, alat itu dipompa atau didongkrak, sehingga jalan keluar bayi akan membesar.

 

Dengan cara itu, dokter dapat menarik sang bayi keluar dari perut ibunya. Namun cara ini tidak sedikit menyebabkan si ibu mengalami retak tulang belikat atau patah tulang selangkang usai persalinan.

 

Ada juga cara lain yang dilakukan perempuan di Eropa pada zaman dulu, yaitu melahirkan berdiri. Sang ibu memeluk atau memegang suatu benda yang berfungsi sebagai penahan.

 

Kedua kakinya direnggangkan untuk memberi jalan keluar bayi. Tepat di bawah kaki ibu yang sedang direnggangkan, akan diletakkan bantal, agar bayi yang keluar tidak membentur lantai. Konon cara ini dirasakan “lebih nyaman” dan dapat mengurangi rasa sakit.

 

Dalam kasus lain, misalnya kandungan mengalami kelainan dan harus menjalani operasi, maka si ibu akan ditidurkan dengan cara telentang. Selanjutnya, ahli bedah akan memijat-mijat perut si ibu dan mengatur kedudukan bayi.

 

Selanjutnya, ahli bedah akan mengambil pisau yang sangat tajam. Dengan gerakan cepat, dia akan membuat sebuah goresan pembedahan.

 

Dan dalam hitungan detik, ketika perut si ibu sudah terbuka, ahli bedah yang dibantu dengan asistennya akan mengangkat bayi dari dalam perut ibu, dengan gerakan cepat. Terakhir, ahli bedah akan menjahit perut si ibu.

 

Gak kebayang khan bagaimana sakitnya proses melahirkan zaman dulu? Karena itulah tidak salah jika “Surga Berada di Telapak Kaki Ibu”.(ilj)

Print Friendly, PDF & Email