oleh

Ngeri! Lima Hukuman Tersadis untuk Wanita Sepanjang Sejarah

image_pdfimage_print

Kabar6-Sejumlah hukuman diberikan untuk membuat seseorang jera. Bentuknya bervariasi bergantung pada jenis kejahatan. Nah, berbagai jenis hukuman telah diterapkan di banyak negara sepanjang sejarah. Efek yang diberikan mulai dari menimbulkan rasa malu, bersifat menyiksa fisik dan mental, hingga mematikan.

Tidak hanya berlaku untuk pria, ada berbagai hukuman yang dirancang khusus untuk wanita. Melansir Inews, berikut daftar hukuman tersadis untuk wanita yang tercatat sepanjang sejarah:

1. The Wooden Horse
Wooden horse yang digunakan pada masa kolonial Amerika yakni di abad pertengahan, berbentuk balok kayu yang ujungnya dibuat runcing. Wanita yang menjalani hukuman ini diperintahkan untuk membuka semua pakaian dan didudukkan di atas balok kayu runcing tersebut.

Kedua kaki dipasangi besi yang membuat bobot tubuh terhukum ditunjang oleh bagian selangkangan. Karena dipasangi pemberat, tubuh wanita yang dihukum perlahan turun meskipun dia berontak.

Sementara ujung runcing balok kayu perlahan merobek tubuhnya. Tidak hanya itu, wanita yang menjalani hukuman ini juga akan dicambuk dari belakang, membuatnya merasakan sakit yang luar biasa sebelum meregang nyawa.

2. Dibakar Hidup-hidup
Pada abad ke-14 hingga 17 banyak orang ditangkap atas tuduhan menjalankan praktik sihir. Kebanyakan orang-orang ini adalah wanita, yang kemudian dihukum siksaan hingga tewas. Puncak dari penangkapan orang-orang terduga penyihir terjadi pada 1580 hingga 1630.

Diperkirakan sebanyak 50 ribu orang dibakar di tiang pancang, hampir 80 persen di antaranya wanita. Tidak hanya dibakar, berbagai hukuman lain juga diterapkan bagi mereka yang dituduh melakukan sihir, seperti penjara, cambuk, denda, atau pengasingan.

3. Scold’s Bridle
Hukuman ini pertama kali tercatat digunakan di Skotlandia pada 1567. Hukuman tersebut diberlakukan bagi para penggosip yang rata-rata merupakan wanita. Scold’s bridle merupakan penyiksaan mental dan fisik, salah satu tujuannya membuat malu pelaku di hadapan publik.

Bentuknya berupa lempeng besi yang didesain sedemikian rupa untuk dipasang di kepala. Di salah satu bagian ada benda yang dimasukkan ke mulut dan ditekan ke bawah di atas lidah.

Scold’s bridle sering kali dilengkapi paku yang bisa melukai mulut pemakai saat berbicara. Rasa sakit yang diakibatkan benda ini kerap menyebabkan luka permanen baik fisik maupun mental, serta membuat pemakainya trauma.

4. Rajam
Hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku zina. Dipraktikkan sejak zaman Yunani kuno, hukuman ini dijalankan dengan cara mengubur tubuh pelaku hingga sebatas dada, sebelum kemudian dilempari batu secara beramai-ramai hingga tewas.

Cara ini dinilai lebih kejam dibandingkan jenis hukuman mati lainnya, karena prosesnya lebih lambat dan menyiksa. ** Baca juga: Pengalaman Tak Terlupakan, Seorang Mahasiswa Jadi Satu-satunya Penumpang Penerbangan London-Orlando

5. Dikubur Hidup-Hidup
Di masa Romawi Kuno, ada pendeta wanita yang secara khusus melayani Vesta, dewi perapian. Para pendeta wanita ini dianggap sebagai dasar dari keberlangsungan kekaisaran Romawi kuno saat itu.

Salah satu peraturan yang harus ditaati para pendeta wanita adalah menjaga kesucian selama 30 tahun. Mereka yang melanggar sumpah ini mendapat hukumanan yang luar biasa, yakni dikubur hidup-hidup.

Mereka dibawa ke ruang bawah tanah di luar Kota Roma dengan suplai makanan dan air selama beberapa hari. Setelahnya, mereka akan dibiarkan hingga tewas.

Mengerikan!(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email