oleh

Nenek Amnah Warga Kabupaten Serang Rumahnya Ditutupi Terpal

image_pdfimage_print

Kabar6-Amnah, nenek kelahiran 1972 nasibnya miris. Dinding rumahnya di Kampung Babakan RT 04 RW 02, Desa Sindang Mandi, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, sudah rusak, ditutupi spanduk bekas, terpal, bahkan kain.

Atap rumahnya pun begitu, di tambal menggunakan spanduk bekas hingga anyaman bambu. Lantainya, sebagian dipasangi kramik bekas pecah belah. Suaminya, Amha Mudin, kelahiran tahun 1962 bekerja sebagai buruh harian lepas.

Terkadang ikut memanen melinjo, mencari rumput untuk ternak warga hingga menjadi tukang bangunan.

“Kerja kuli apa aja, (ikut memanen) tangkil, enggak punya kerjaan tetap. (Penghasilan) Cukup enggak cukup, yang penting bisa beli beras aja. Hujan kehujanan, banjir kebanjiran, angin keanginan,” ujar Amnah, Sabtu (10/07/2020).

Amha Mudin dan Amnah memiliki tiga orang anak, satu sudah menikah dan anak terakhirnya memiliki keterbelakangan mental. Semua tinggal di rumah tersebut. Tak ada kasur, mereka tidur menggunakan bale atau orang Serang biasa menyebutnya amben.

**Baca juga: Tol Serang-Panimbang Ditarget Beroperasi Agustus 2021.

Rumahnya ada di tengah sawah dan belum pernah tersentuh bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, yang kini di pimpin oleh Ratu Tatu Chasanah sebagai Bupatinya dan Panji Tirtayasa sebagai Wakil Bupati.

“Bantuan enggak pernah dapat. Enggak pernah ada bantuan ke rumah. Ada enam orang disini. (Rumah) Di foto doang, sudah berkali-kali, tapi gini-gini aja. Anak ada tiga, enggak kerja. Ada yang sudah nikah,” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email