oleh

Muslim Kutub Utara Puasa 20 Jam

image_pdfimage_print

Bagi muslim di Indonesia dan negara-negara lain yang berada di garis khatulistiwa, menjalankan ibadah puasa tidak masalah, karena matahari terbit dan terbenam berjalan dengan normal, rata-rata 12 jam. 

Bagi negara-negara yang agak jauh dari khatulistiwa, sedikit berbeda dengan Indonesia. Pada musim tertentu mataharinya bisa bersinar lebih panjang sampai sekitar 15 jam, dan pada musim sebaliknya juga terjadi sebaliknya.Seperti di Finlandia misalnya, ada festival yang diberi nama Midnight Sun Festival

Lalu bagaimana dengan negara-negara yang berada di kutub utara dan selatan, dan bagaimana pula masyarakat muslim Eskimo dan muslim lainnya yang tinggal di kutub utara maupun selatan, menjalankan ibadah ramadhan. 

‘’ Kalau kami mengikuti matahari terbit dan tenggelam, kami bisa puasa selama 20 jam.’’kKata Mahmoud Said, 27, warga muslim di Kota Rovaniemi, Finlandia. Karena ramadhan tahun lalu matahari nyaris tidak pernah tenggelam, terbit pukul 03.20 dan terbenam pukul 23.20. Pada musim panas, kata Said, seperti akan terjadi tahun 2013 , karena biasanya musim panas setiap akhir Juni, matahari malah tidak akan terbenam sama sekali, manteng terus sepanjang hari sepanjang malam selama 24 jam. 

Karena melihat-fakta-fakta itulah muncul Ijtihad para ulama dengan dua opsi. 

Pertama mengikuti Waktu Hijaz Jadwal puasa dan sholatnya mengikuti jadwal yang ada di Hijaz (Makkah, Madinah dan sekitarnya). Karena wilayah ini dianggap tempat terbit dan munculnya Islam sejak pertama kali.Lalu diambil waktu siang yang paling lama di wilayah itu untuk dijadikan patokan buat mereka yang ada di kutub utara dan selatan. 

Kedua, mengikuti waktu negara Islam terdekat. Pendapat lain mengatakan bahwa jadwal puasa dan sholat orang-orang di kutub mengikuti waktu di wilayah negara Islam yang terdekat. “ Karena itu kami mengikuti negara Ramadhan ala Muslim Kutub Utara paling dekat, yaitu Turki. 

Dan berpuasa 15 jam sehari, tidak masalah ” kata Said yang tinggal bersama sekitar 100 orang warga muslim di Rovaniemi. Sementara warga muslim yang tinggal di Alaska, oleh Pusat Komunitas Islam Anchorage diminta untuk mengikuti waktu berpuasa , sahur dan berbuka langsung yang berlaku di Kota Mekkah.Sedang bagi warga muslim yang tinggal di pelosok kutub utara, dianjurkan mengikuti waktu di kota terdekat di Swedia. 

Muslim memang berkembang di kawasan kutub utara, seperti di kawasan Arktik, muslim tersebar di wilayah Nunavut, Yukon dan Nortwest Territories, dan di kota Inuvik yang letaknya sekitar 200 kilometer dari kutub utara. 

Masjid – masjid juga telah mereka dirikan meskipun dengan cara susah payah, karena bahan bangunan yang sulit didapat dan tidak kalah sulitnya juga mencari tukang bangunan. Makanya pembangunan masjid di kota Inuvik misalnya, kota dengan populasi 4000 jiwa, konstruksi struktur masjid dikerjakan terlebih dulu di sebuah pabrik di negara terdekat, baru kemudian dibawa dengan kapal, dan konstruksi diletakkan di lokasi yang sudah disiapkan, baru dilakukan penyempurnaan. 

Muslimin di kota Winnipeg ibukota provinsi Manitoba, Kanada juga tak kalah seru ketika mereka membangun masjid.Mereka mengerahkan segala upaya, termasuk mengadopsi inspirasi yang dilakukan muslim Inuvik . Masjid mereka dibangun dengan biaya konstruksi sekitar 185 ribu dolar, dan biaya transportasinya sekitar 80 ribu dolar. Tapi para muslim di kutub utara tetap menunjukkan semangatnya berpuasa, meski cukup banyak kendala yang mesti mereka hadapi, antara lain karena matahari bisa terbit sepanjang hari, dan masalah transportasi.(*)

 

Print Friendly, PDF & Email