oleh

Musim Hujan Datang, Walikota Tangerang Waspadai Banjir

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam perjalanan tugasnya ke Jakarta, Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah masih menyempatkan diri untuk membuka dan memberikan arahan dalam Rapat Evaluasi Kewilayahan yang dilaksanakan di Ruang Akhlakul Karimah, Selasa (17/11/2015).

Melalui teknologi skype, kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah Kepala Unit Pelayanan Teknis Pendidikan serta Puskesmas Walikota menyampaikan beberapa poin diantaranya terkait persiapan menghadapi musim hujan.

Dengan datangnya musim penghujan, tutur Walikota tentu sebuah berkah bagi seluruh daerah khususnya bagi yang terkena dampak kekeringan serta kebakaran hutan. Akan tetapi, dengan intensitas curah hujan yang tinggi juga kerapkali menimbulkan banjir atau genangan air.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus mendorong percepatan proses penurapan serta melakukan berbagai pengerukan sedimentasi di kali-kali. 

Walikota menyampaikan pengerukan adalah salah satu upaya Pemkot agar aliran air yang melintasi kali-kali   aliran airnya semakin lancar dan tidak akan meluap terutama saat musim penghujan tiba.

“Kalau kondisi kali, maupun drainasenya bersih, genangan air atau banjir bisa diminimalisir,” tutur Walikota.

Selain itu, Walikota juga meminta kepada para kepala OPD khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air maupun Dinas Cipta Karya untuk terus melakukan peningkatan fungsi serta mengecek sarana dan prasarana seperti drainase, sumur resapan, embung atau penampung air sehingga agar kondisinya dapat senantiasa berfungsi dengan baik khususnya saat musim hujan.  

Walikota juga mengingatkan para camat serta lurah untuk terus menggalakkan kerja bakti dalam membersihkan lingkungan maupun membuat biopori.

Bahkan dirinya juga mengusulkan agar tahun depan  dibuat sumur-sumur retensi atau resapan khususnya yang ada di lahan-lahan perumahan yang kerapkali terkena dampak kiriman banjir. 

Pembuatan sumur resapan merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep drainase ramah lingkungan guna mengurangi jumah aliran permukaan (surface run off) dengan cara memaksimalkan penyerapan air kedalam tanah dan kolam–kolam tampungan air seperti situ, danau, kolam buatan, biopori dan lain-lain. 

Dengan demikian air yang jatuh ke permukaan bumi pada saat hujan akan diupayakan selama mungkin mencapai saluran drainase buatan, sungai dan akhirnya ke laut. Intinya, semakin lama air mencapai saluran air dan laut maka jumlah air yang dapat diretensi akan semakin besar.

“Pantau terus pekerjaan yang masih dilaksanakan seperti pengerukan di beberpa titik, biar cepat selesai tepat pada waktunya, jadi pas musim hujan sudah semakin berfungsi dengan baik,” imbau Walikota.

Dalam rapat evaluasi kali ini pun, Pemkot Tangerang memberikan penghargaan kepada Kecamatan dan juga kelurahan yang telah berhasil menjadikan kelurahan atau kecamatannya sebagai Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM), dimana pada wilayah tersebut sudah terbebas dari buang air di sembarang tempat.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin, didampingi oleh Sekda Kota Tangerang, serta Kepala Dinas Kesehatan, Roestiwi, sesaat sebelum membuka rapat evaluasi.

Adapun Kecamatan yang mendapatkan penghargaan ini adalah Kecamatan Ciledug, sementara untuk kelurahan yang memperoleh penghargaan ini diantaranya Kelurahan Margasari, Sudimara Timur, dan Kelurahan Gaga.

“Semoga menjadi inspirasi bagi yang lain, saya minta 2016 ini semua wilayah di Kota Tangerang terbebas dari buang air sembarangan,” tutup Wakil Walikota usai memberikan penghargaan.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email