oleh

Musdakot II “Partai Tunda” KNPI Tangsel Masih Digodok

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Organizing Commite (OC) musyawarah daerah kota (Musdakot) II KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Tommy Kurniawan, membantah rumor yang telah beredar bahwa bursa “partai tunda” pemilihan orang nomor satu akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Pascaricuh karena terjadi penolakan sejumlah peserta sidang saat penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPj) dibawah kepemimpinan Lukman Hakim periode 2009-2016.

“Saya secara tegas membantah, tidak benar kalo Musdakot ulang akan dilaksanakan tanggal 26 besok (Desember) di Arhanud (Markas TNI Kostrad) Serpong,” ungkap Tommy, saat menghubungi kabar6.com melalui ponselnya, Senin (24/12/2012).

Menurut Tommy, dijajaran pengurus tingkat DPD KNPI Kota Tangsel dan Provinsi Banten hingga kini belum memutuskan waktu penyelenggaran Musdakot II “partai tunda”. Sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan karena dinilai memerlukan persiapan matang agar peristiwa tersebut tak terulang lagi.   

Setelah beredarnya rumor tersebut, kata Tommy, dirinya bersama Ketua Steering Commite (SC) Muhammad Acep, banyak ditanya oleh para kader terkait penentuan waktu dan tempat Musdakot II.”Nanti saya informasikan kalau sudah disepakati waktu dan tempatnya. KNPI kan bukan punya SC dan OC doang, tapi milik semua kader dan masyarakat,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua HKTI Kota Tangsel, Syamsul Hariyanto, mengaku sangat prihatin melihat wadah para intelek pemuda bisa terjadi seperti itu. Pemuda adalah cikal bakal penerus dan harapan bangsa serta KNPI menjadi tempat membina dan mencetak kaum muda yang memiliki potensi baik.

“Jangan dijadikan alat politik, di sini butuh kesadaran para tokoh muda yang berjiwa besar dan mengayomi seluruh pemuda Tangsel. Merumuskan peran pemuda kedepan, saya merasa bangga dan senang ketika melihat banyak pemuda yang berminat untuk maju sebagai KNPI 1 di Tangsel,” terangnya.

Di situ terlihat bahwa pemuda di Kota Tangsel mampu dan berpotensi. Tapi sekali lagi, lanjut Syamsul, biarkan mereka berkompetisi dengan memberikan masukan yang positif. Kalah atau menang menurutnya hal biasa dalam sebuah pertarungan. Minimal meraka sudah mencoba dan mau berbuat.

“Diharapkan untuk Musdakot II kedepan tidak terjadi lagi seperti kemarin dan hal ini harus dijadikan pembelajaran berharga. Mari bergandeng tangan satukan visi misi pemuda kedepan, saya yakin lanjutan Musda kemarin akan mulus dan terlaksanakan dengan damai dan penuh rasa persaudaraan,” ajak Syamsul.

Dihubungi terpisah, salahsatu kader KNPI Kabupaten Tangerang, Andre Priatna, mengatakan, terkait Musdakot II KNPI Kota Tangsel yang berbuntut ricuh adalah proses demokrasi yang harus dihargai semua pihak. Hal ini disebabkan  karena belum adanya persamaan persepsi dari berbagai macam perbedaan diantara para kader.

Seyogyanya, perbedaan ini tidak harus menjadikan proses Musdakot II jadi tertunda. Peran panitia, baik SC maupun OC dapat mengendalikan situasi dengan aturan-aturan main proses demokrasi yang telah ditentukannya. Peserta pun, lanjut Andre, harus mengikuti aturan main yang telah ditentukan oleh panitia. Artinya, panitia harus tegas dan menjalankan proses demokrasi sesuai aturan AD/ART, peraturan organisasi dan tata tertib yang telah ditentukan bersama.

“Kami berharap kedepannya Musdakot II KNPI Tangsel dapat berjalan kondusif dan menciptakan pemimpin pemuda yang mumpuni, mandiri dan berkarakter. Kedepannya bisa bersinergi dengan pemerintah kota Tangsel dalam membangun masyarakatnya,” harap Andre.(yud)

Print Friendly, PDF & Email