oleh

Mullion, Pulau Tak Berpenghuni di Inggris yang Penuh Karet Sisa Pencernaan Burung

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim peneliti di Inggris menemukan banyak karet gelang di pesisir pantai sebuah pulau kecil tak berpenghuni bernama Mullion, yang menjadi tempat suaka burung.

Untuk bisa mengunjungi Pulau Mullion, melansir smithsonianmag, orang-orang harus mendapat izin dari otoritas setempat. Karena itulah, temuan itu menjadi hal tak biasa.

“Kami pertama kali menyadari keberadaan karet-karet gelang itu saat melakukan kunjungan waktu musim kawin (burung). Kami terkejut melihat banyaknya karet gelang dan bertanya-tanya bagaimana karet gelang itu bisa sampai di sana,” kata Mark Grantham, peneliti dari West Cornwall Ringing Group, organisasi pemerhati pergerakan burung di Inggris.

Grantham dan timnya memutuskan tidak langsung membersihkan ribuan kalet gelang di Pulau Mullion, karena mereka tidak ingin mengganggu burung-burung yang sedang bertelur di sana.

Akhirnya pada musim gugur, mereka pun melakukan pembersihan. Dikatakan Grantham, dalam waktu satu jam ia dan tim telah mengumpulkan ribuan karet gelang dan sejumlah limbah pancing seperti tali dan jaring di pulau ini.

Ada beberapa temuan sampah dalam bentuk bulat. Artinya, menurut Grantham dan tim, sampah itu sempat masuk ke tubuh burung dan akhirnya keluar karena tidak bisa dicerna.

Organisasi konservasi tempat bersejarah dan alami di Inggris bernama National Trust, akhirnya menemukan apa yang sebenarnya terjadi di Pulau Mullion. Diduga, sebagian burung camar menyangka karet gelang itu adalah cacing dan memakannya.

Burung-burung camar itu menemukan karet gelang dari pulau lain dan membawanya ke Mullion. Nah, karet gelang ini menyangkut dalam perut burung dan mencegah mereka mendapatkan asupan dari makanan sebenarnya.

National Trust telah meminta penduduk sekitar dan pelaku bisnis di sekitar pulau untuk mencari cara alternatif dalam membuang sampah plastik, lateks, dan material lain yang bisa berbahaya bagi alam.

“Penggunaan material sekali pakai ternyata telah memberi dampak pada tempat terpencil ini,” ungkap Lizzy Carlyle, anggota National Trust. “Adalah tanggung jawab kita untuk menggunakan dan membuang barang-barang ini dengan baik.”

Diketahui, burung camar memang bukan spesies hewan yang terancam punah. Namun populasi mereka akhir-akhir ini semakin menurun. ** Baca juga: Horor! Ruang Bawah Tanah Sebuah Rumah Digenangi Darah Segar

Menurut laporan, populasi camar punggung hitam sebagai spesies camar terbesar di dunia, mengalami penurunan hingga 30 persen dalam beberapa tahun terakhir.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email