oleh

Mukjizat Tuhan Selamatkan Balita Ini Dari Tragedi KM Bahuga Jaya

image_pdfimage_print

Kabar6-Michelle (1,5) kontan langsung menjadi pusat perhatian seluruh sanak keluarga dan kerabat terdekat. Peluk dan cium tak hentinya berdatangan saat balita mungil ini tiba dikediamannya pada Kamis (26/9/20012) dinihari.

Setiba di perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), buliran air mata tangisan Michelle belum mengering. Raut wajahnya memperlihatkan keheranan karena kerumunan orang begitu ramai mengerubungi dirinya.

“Sempat terapung di laut itu,” ungkap Purwati, nenek Michelle dengan nada lirih.

Wanita paruh baya yang menjemput Michelle ke Bakauheni bercerita, bila balita ini diselamatkan oleh petugas penjaga kapal. Ketika terombang-ambing ditengah ganasnya laut, kondisi Michelle sudah banyak menelan air.

Petugas langsung mengevakuasi Michelle ke pinggiran dermaga kapal. Setelah itu, balita berambut ikal ini dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Michelle sempat muntah-muntah akibat terlalu banyak menelan air laut.

“Dirumah sakit diberikan pharacetamol dan dikeramasin karena badannya penuh oli. Sempat banyak sempat mau ngambil (adopsi), makanya jenazah (Nazwa) saya tinggal dulu takut Michelle dibawa orang,” lirih Purwati.

Michelle harus menerima kenyataan pahit atas musibah kecelakaan KM Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. Lokasi kejadian sekitar 5,5 mil menjelang Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sang ibu Sri Nuraeni (34) dan kakaknya Nazwa (9), turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa memilukan itu.

Meski keluarga lainnya membujuk dengan memberikan makanan biskuit. Michelle menolak dan tetap mendekap dalam gendongan seorang wanita yang masih ada hubungan keluarga.

“Fisik anak ini memang sejak lahir kuat. Pas ngapung pelampungnya terus saya kencengin,” ujar Yudi Sudarsono, ayah Michelle yang juga ikut selama sambil terus menatapi anaknya dengan raut sedih.

Pengamatan Kabar.com, Michelle tiba pukul 02.00 WIB bersama rombongan dengan dua unit mobil. Balita yang mengenakan pakaian warna merah ini tiba dengan menumpang mobil Toyota Avanza silver.

Sementara pada saat bersamaan, jenazah Nazwa, kakaknya diangkut menggunakan mobil ambulan forensik BE 2416 AZ milik RSAM Provinsi Lampung. Jazad Nazwa langsung dimandikan di Masjid Al Mubarok, yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka untuk dimandikan.(yud)

Kabar6-Michelle (1,5) kontan langsung menjadi pusat perhatian seluruh sanak keluarga dan kerabat terdekat. Peluk dan cium tak hentinya berdatangan saat balita mungil ini tiba dikediamannya pada Kamis (26/9/20012) dinihari.

Setiba di perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), buliran air mata tangisan Michelle belum mengering. Raut wajahnya memperlihatkan keheranan karena kerumunan orang begitu ramai mengerubungi dirinya.

“Sempat terapung di laut itu,” ungkap Purwati, nenek Michelle dengan nada lirih.

Wanita paruh baya yang menjemput Michelle ke Bakauheni bercerita, bila balita ini diselamatkan oleh petugas penjaga kapal. Ketika terombang-ambing ditengah ganasnya laut, kondisi Michelle sudah banyak menelan air.

Petugas langsung mengevakuasi Michelle ke pinggiran dermaga kapal. Setelah itu, balita berambut ikal ini dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Michelle sempat muntah-muntah akibat terlalu banyak menelan air laut.

“Dirumah sakit diberikan pharacetamol dan dikeramasin karena badannya penuh oli. Sempat banyak sempat mau ngambil (adopsi), makanya jenazah (Nazwa) saya tinggal dulu takut Michelle dibawa orang,” lirih Purwati.

Michelle harus menerima kenyataan pahit atas musibah kecelakaan KM Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda. Lokasi kejadian sekitar 5,5 mil menjelang Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sang ibu Sri Nuraeni (34) dan kakaknya Nazwa (9), turut menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa memilukan itu.

Meski keluarga lainnya membujuk dengan memberikan makanan biskuit. Michelle menolak dan tetap mendekap dalam gendongan seorang wanita yang masih ada hubungan keluarga.

“Fisik anak ini memang sejak lahir kuat. Pas ngapung pelampungnya terus saya kencengin,” ujar Yudi Sudarsono, ayah Michelle yang juga ikut selama sambil terus menatapi anaknya dengan raut sedih.

Pengamatan Kabar.com, Michelle tiba pukul 02.00 WIB bersama rombongan dengan dua unit mobil. Balita yang mengenakan pakaian warna merah ini tiba dengan menumpang mobil Toyota Avanza silver.

Sementara pada saat bersamaan, jenazah Nazwa, kakaknya diangkut menggunakan mobil ambulan forensik BE 2416 AZ milik RSAM Provinsi Lampung. Jazad Nazwa langsung dimandikan di Masjid Al Mubarok, yang letaknya sekitar 30 meter dari rumah duka untuk dimandikan.(yud)

Print Friendly, PDF & Email