Kabar6-Enzo, seorang bocah laki-laki berusia empat tahun dari Aubervilliers, Prancis, selamat setelah terjatuh dari ketinggian 43 meter. Enzo jatuh dari apartemen tempat tinggalnya di lantai 16.
Hal yang mencengangkan, Enzo hanya menderita satu goresan pada tubuh, tanpa patah tulang. Melansir odditycentral, insiden itu terjadi di sebuah kompleks apartemen bertingkat tinggi di Aubervilliers, Prancis bagian tengah. Enzo yang didiagnosis autisme sedang berada di kamar ketika ayahnya, Ji, mendengar bocah itu menangis. Ji pun bergegas untuk memeriksa Enzo, namun pria itu baru menyadari bahwa pintu kamar anaknya terkunci.
Saat Ji berhasil mendobrak pintu, tangisan Enzo telah berhenti dan kamar itu tampak kosong, dengan jendela apartemen terbuka. Setelah berlari ke balkon dan melihat Enzo tergeletak tak bergerak di atap apotek yang tertutup tanah, Ji bergegas keluar dari gedung apartemen dan memanjat gedung apotek untuk mencapai atap.
Ji menjadi sangat terkejut melihat Enzo bergerak sendiri, dengan hanya goresan kecil di kaki, padahal jatuh dari ketinggian 43 meter. “Enzo mampu bergerak,” kata Ji. “Ia sadar dan saya tidak melihat darah di luar. Ia hanya memiliki goresan kecil di kakinya.”
Orangtua Enzo menghubungi layanan darurat karena khawatir terjadi luka dalam. Enzo dirawat di Rumah Sakit Necker dan menjalani observasi selama tujuh hari. Selama waktu tersebut, dokter melakukan serangkaian tes untuk memastikan bahwa ia benar-benar sehat seperti yang terlihat.
Selain pendarahan kecil di ginjal dan paru-parunya yang segera diatasi oleh dokter bedah, tidak ada yang salah dengan Enzo. Setelah tujuh hari, Enzo diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dan kembali menjalani kehidupan normalnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Bagaimana Enzo dapat selamat dari jatuh dari apartemen keluarganya di lantai 16, tetapi juga tanpa cedera serius atau trauma kepala, masih menjadi misteri.
Ada yang mengatakan bahwa atap apotek yang tertutup tanahlah yang sedikit meredam jatuhnya, tetapi dokter yakin bahwa hal itu lebih berkaitan dengan tubuhnya yang ringan dan lentur.
“Mereka (anak-anak) memiliki koefisien elastisitas tulang dan sendi yang lebih baik,” kata Dr. Véronique Bourg.(ilj/bbs)