oleh

MRIN-UPH Karawaci & Eijkman Kerja Sama Meneliti Penyebab Covid-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Mochtar Riady Institute for Nanotechnology-Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH) resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (Eijkman), lembaga penelitian di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Indonesia.

Kerja sama kedua lembaga itu mengenai Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-COV-2 atau virus penyebab Covid-19, dimana MRIN-UPH merupakan lembaga penelitian swasta pertama yang bekerja sama dengan Eijkman dalam penelitian WGS SARS-CoV-2.

“Kolaborasi antara MRIN-UPH dengan Eijkman adalah sarana yang baik untuk melakukan pertukaran ide dan knowledge transfer. Kedua lembaga memiliki kualitas dan nilai lebih. Eijkman memiliki fasilitas lengkap dan sumber daya manusia yang banyak,”

“Sedangkan MRIN-UPH adalah bagian dari Medical Science Lippo Group, yang tergabung bersama Fakultas Kedokteran UPH dan Rumah Sakit (RS) Siloam yang memiliki jaringan yang luas di Indonesia. Jaringan yang luas ini memungkinkan MRIN-UPH mendapat akses sampel dari berbagai daerah di Indonesia,” jelas Prof. Irawan Yusuf, Presiden Yayasan Mochtar Riady Nanotechnology Institute dalam keterangan tertulisnya yang diterima kabar6.com, Kamis (30/6/2021).

Kepala Divisi Penelitian MRIN-UPH Dr. Ivet Suriapranata menambahkan bahwa dengan kerja sama ini, kontribusi MRIN-UPH terkait pemetaan genom SARS-CoV-2 semakin luas. Sebelumnya MRIN-UPH hanya melakukan partial genome sequencing dari SARS-CoV-2.

“Bersama Eijkman, kami dapat berkontribusi melakukan WGS yang bermanfaat dalam pemetaan varian virus penyebab Covid-19 yang ada di Indonesia, termasuk mutasi virus tersebut. Untuk kerja sama ini, MRIN-UPH akan memilih sampel-sampel yang memenuhi kriteria seperti profil pasien dan nilai Cycle Threshold (CT) tertentu. Kemudian sampel dikirimkan ke Eijkman untuk dilakukan sequencing. Jika data sudah lengkap maka data ini akan dilaporkan kepada Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) sehingga dapat diakses publik,” tambahnya.

Meski demikian, Sekretaris Utama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Safarina G. Malik menjelaskan, kerja sama WGS SARS-CoV-2 ini akan dibagi menjadi dua tahap. Dalam tahap pertama, MRIN-UPH akan menyediakan reagen untuk meneliti 100 sampel yang dikerjakan Eijkman. Kemudian data WGS dari 100 sampel ini akan dilaporkan ke GISAID.

“Dalam tahap kedua, MRIN-UPH akan melakukan pengiriman sampel secara rutin ke Eijkman untuk berpartisipasi dalam pemenuhan target Eijkman dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu pengiriman data WGS dari 5,000 sampel ke GISAID di tahun ini,” katanya.

Ina penggilan akrabnya mengaku kerja sama mengenai penelitian WGS SARS-CoV-2 ini adalah yang pertama dilakukan dan telah menjadi pionir untuk kerja sama serupa antara Eijkman dengan lembaga penelitian lainnya, terutama lembaga riset dari daerah di luar pulau Jawa.

Dirinya berharap kerja sama ini mampu berkontribusi dalam peningkatan kemampuan genome surveillance di Indonesia. Artinya meningkatkan kapasitas nasional agar sigap mengetahui apabila ada anomali kasus dan dapat menangkap varian atau mutasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia lebih awal.

Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. dr. Herawati Sudoyo menyatakan, kerja sama dengan MRIN-UPH juga terbuka pada respon inang (pasien) terhadap patogen penelitian penyakit, selain penelitian patogennya.

**Baca juga: Kapolresta Tangerang Anjangsana ke Purnawirawan Polri

“Selain meneliti patogennya, bersama MRIN-UPH, kami juga ingin melakukan penelitian terhadap gejala klinis dari pasien. Karena beda pasien maka bisa berbeda juga respon dan dampak penyakit yang dirasakan,” kata Prof. Hera.

Sebagai informasi, penandatanganan tersebut dilakukan pada Kamis 29 April 2021 lalu. Melalui peluang kerja sama yang ada, MRIN-UPH berkomitmen untuk siap berkontribusi dalam kemajuan penelitian. Tentu dalam menjalankan kerja sama juga membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang handal di bidangnya. Untuk itu, bagi kamu yang bercita-cita menjadi peneliti di bidang bioteknologi atau Kesehatan, mari bergabung di Program Studi Kedokteran atau Program Studi Bioteknologi UPH. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email