oleh

Mitos atau Fakta, Sering Begadang Bikin Otak Jadi Lemot

image_pdfimage_print

Kabar6-Kurang tidur, entah itu karena begadang atau insomnia, memiliki dampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun psikis. Bahkan banyak orang yakin bahwa salah satu efek buruk kurang tidur adalah otak jadi lemot. Benarkah anggapan tersebut, atau hanya sekadar mitos?

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis ‘Nature Medicine’ pada 2017, melansir Klikdokter, menemukan bagaimana mekanisme kurang tidur dapat berdampak pada kemampuan sel otak untuk berkomunikasi antara satu sama lain, atau membuat otak bekerja lebih lambat atau lemot.

“Kami menemukan bahwa tubuh yang kurang tidur juga dapat ‘mencuri’ kemampuan neuron untuk berfungsi sebagaimana mestinya,” ungkap Itzhak Fried, pemimpin studi sekaligus profesor bedah saraf di David Geffen School of Medicine at UCLA, Amerika Serikat, dan Universitas Tel Aviv, Israel.

Neuron tersebut berkontribusi dalam membuat keputusan, memproses informasi, fokus pada informasi penting, serta mengingatnya. Kondisi kurang tidur dapat memperlambat semua fungsi tersebut dan mengancam kondisi mental.

Sering begadang memang bisa menyebabkan otak jadi tidak berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan emosi saat beraktivitas.

Fungsi otak akan menurun karena suplai oksigen ke seluruh tubuh jadi berkurang. Hal itu membuat Anda lebih sulit untuk berpikir, konsentrasi, dan lebih sulit untuk diajak berkomunikasi, karena sistem otak tidak berfungsi dengan baik. Apabila kondisi ini terjadi terus menerus, bukan hanya otak saja yang kena imbasnya, tetapi juga imunitas tubuh.

Sistem saraf pusat di otak merupakan salah satu sistem saraf yang paling terkena dampaknya. Pasalnya, selama tidur otak akan bekerja untuk membentuk jalur memori baru yang akan digunakan keesokan harinya.

Bila kurang tidur, maka jalur memori baru tersebut tidak akan terbentuk, akhirnya membuat otak jadi makin ‘penuh’ karena harus menampung memori baru setiap harinya. Daya konsentrasi pun ikut terganggu.

Kurang tidur mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi dan mempelajari hal-hal yang baru, sehingga berdampak negatif terhadap fungsi memori jangka pendek dan memori jangka panjang. ** Baca juga: Yuk, Lindungi Paru-paru dari Bahaya Polusi

Usahakan untuk tidur cukup selama 7-8 jam tiap malam. Bila memang mengalami gangguan tidur, terlebih bagi Anda yang sudah mengalaminya dalam jangka lama, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk penanganan yang tepat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email