oleh

Misteri Asal-Usul Pembawa Keberuntungan

image_pdfimage_print

Kabar6-Di seluruh dunia, pembawa keberuntungan ada banyak ragamnya. Dari mana asal-usulnya? Kalau percaya orang kerap tidak mempertanyakan lagi asal usulnya. DW mengajak Anda menyingkap beberapa di antaranya.

1.Kucing Pembawa Keberuntungan

Ini namanya Maneki Neko. Asalnya Cina dan Jepang. Di sana kucing punya asosiasi positif dan negatif. Kucing menangkap tikus dan hewan rumah yang sigap terhadap bahaya, sehingga bawa untung. Tapi di Jepang, ada kepercayaan kucing bisa mengubah diri jadi roh jahat. Sehingga ada juga yang takut. Gerakan tangannya yang seperti memanggil dianggap peringatan akan bahaya tapi juga tanda selamat datang.

2.”Tangan Fatima”

Asalnya dari Afrika Utara, dan biasanya dikenakan di leher. Jimat ini juga dikenal dengan sebutan Hamsa. Fatima adalah putri termuda Nabi Muhammad. Tangannya dianggap membawa berkat dan jadi simbol kekuatan dan keberuntungan, serta menghalau kesialan dan mengusir roh jahat. Arti kata Hamsa adalah “lima”.

3.Kumbang dari Mesir

Di negara itu, gambaran kumbang Scarabaeus Sacer sampai sekarang jadi lambang hidup dan kebangkitan dari mati. Di masa kekeringan, jika kumbang-kumbang ini tiba-tiba bergerak dari sungai Nil ke arah pemukiman, berarti dalam waktu dekat air sungai akan pasang dan orang tidak kekurangan air lagi.

4.Ikan Mas

Ikan ini dianggap bawa keberuntungan di Ceko dan Cina. Di Ceko ini jadi makanan khas di masa pergantian tahun. Jika orang menyimpan sisik ikan di dompet, katanya, tahun depan orang pasti dapat uang banyak. Asalnya tidak ada lagi yang tahu pasti. Yang jelas kebiasaan menyimpan sisik sebagai jimat sudah tercatat di abad ke-13.

5.Sepatu Kuda

Menurut sebuah teori, jaman dulu besi sulit diperoleh petani miskin. Sehingga mereka yang kebetulan menemukan sepatu kuda bisa merasa sangat beruntung. Sebagai pembawa untung sepatu kuda kerap digantung di dinding. Dengan sisi terbuka menghadap ke atas, sepatu kuda ibaratnya menampung keberuntungan. Jika menghadap ke bawah, keberuntungan katanya akan hilang.

6.Cabang Mistel

Menurut legenda Eropa Utara, dewi cinta Frigga yang putranya mati akibat tertembak panah dari pohon Mistel, berhasil menghidupkan kembali putranya. Karena sangat senang, ia mencium semua orang yang lewat di dekat pohon itu. Kini di banyak negara Barat, cabang mistel kerap digantung sebagai hiasan di masa Natal. Orang-orang yang kebetulan berdiri di bawahnya, menurut tradisi, harus berciuman.

7.Daun Semanggi

Semanggi sejak lama jadi simbol vitalitas, kesegaran serta kesuburan. Dalam tradisi Keltik semanggi dipercaya bisa menangkal sihir. Di Abad Pertengahan daunnya kerap disematkan pada pakaian untuk menjaga keamanan pemakainya. Di Eropa, semanggi yang ditemukan di alam biasanya berdaun tiga. Menemukan yang berdaun empat sulit, sehingga yang bisa menemukannya dianggap beruntung.

8.Babi Simbol Positif 

Ini simbol keberuntungan di Jerman, Yunani, Jepang dan Cina. Babi jadi simbol positif, mulai dari kesuburan hingga kemakmuran dan kepuasan materi. Di Jerman babi jadi simbol keberuntungan sejak Abad Pertengahan. Diperkirakan babi jadi pembawa keberuntungan karena tidak butuh bahan pangan yang mahal, dan babi yang sehat bisa berkembangbiak dua kali setahun.

9.Kumbang Koksi (Marienkäfer)

Katanya kumbang koksi melindungi anak-anak dan menyembuhkan orang sakit, kalau kumbang ini mendatangi mereka. Jenis kumbang ini dalam bentuk larva bisa menyantap 600 ekor serangga hama, petani menganggap mereka membawa untung, dan merupakan “hadiah” dari Santa Maria. Dari situlah sebutannya dalam bahasa Jerman, 10.Marienkäfer.

Amanita Muscaria (Fliegenpilz)

Mengapa jamur ini jadi simbol keberuntungan? Diduga karena bangsa Jermanik menggunakannya untuk “high”. Dengan cara demikian, mereka jadi tidak takut jika harus maju bertempur. Menurut daftar tumbuhan yang berfungsi sebagai narkotika yang terbit di Jerman 1855, jamur ini berfungsi seperti opium atau Kanabis. 

(Penulis: ml/hp. Sumber: focus, weltderwunder, wikipedia, dw)

 

Print Friendly, PDF & Email