oleh

Minyak Goreng Curah Dikemas Pakai Merk, Polda Banten Grebek Pabrik Pemalsu

image_pdfimage_print

Kabar6-Pelaku pemalsuan minyak goreng kemasan ditangkap Polda Banten. Faktanya, berisikan minyak goreng curah yang di masukkan ke dalam botol.

Dimana, HET migor curah dibeli Rp 14 ribu. Setelah dimasukkan ke dalam botol, di jual dengan harga Rp 20 ribu per liter dengan bonus detergen.

Minyak goreng curah yang dikemas ke dalam botol dengan merk Laban agar berpenampilan migor premium dianggap polisi sudah dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Dimana, dalam sebuah gudang daerah Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, terdapat mesin untuk mengemas minyak goreng, kemudian ada karyawan yang bekerja dan sudah berbentuk perusahaan kecil atau CV.

“(Sudah beroperasi) sejak November 2021, sudah mengemas minyak goreng. Tapi intensitas pengemasan yang mengakibatkan kelangkaan (migor curah), sejak Januari (2022),” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, di Mapolda Banten, Rabu (30/03/2022)

Polisi menyatakan kandungan vitamin, ijin edar hingga logo halal di label merk minyak goreng Laban adalah palsu. Kemudian untuk memudahkan peredaran migor, AR sudah memiliki agen dan pangsa pasar tersendiri di wilayah Banten.

**Berita Terkait: Polda Banten Bongkar Mafia Minyak Goreng Curah dalam Kemasan

“Usaha yang dilakukan kita lihat sistematis dan skala besar. Karena ada mesin, tempat luas, gudang, kendaraan, pekerja, sehingga seolah-olah menjadi produsen migor,” terangnya.

Saat digeruduk polisi pada Senin, 28 Maret 2022, polisi menyita 1.300 minyak goreng curah yang sudah dikemas ke dalam botol, 3 toren yang masing-masing berisikan 5.100 liter minyak goreng curah, mobil pick up, mesin pres hingga mesin pengisi migor curah ke dalam botol.

Polisi akan mendalami asal migor curah yang di dapatkan AR, karena menyebabkan kelangkaan di masyarakat, terutama jelang Ramadhan 2022.

“Modusnya membeli migor curah dari pabrik, yang seharusnya untuk konsumsi masyarakat, ini dikemas ulang menjadi harga yang premium. Kemudian, ini menjawab tantangan mengapa migor di wilayah hukum Polda Banten semakin hari semakin langka, karena ada oknum yang sekarang sudah kita tindak,” kata Ditreskrimum Polda Banten, Kombes Dedi Supriyadi, dilokasi yang sama, Rabu (30/03/2022).

Karena mengemas migor curah ke dalam kemasan botol, AR (28), dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 107 juncto Pasal 29 ayat 1, Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan, dengan ancaman pidana paling lama 5 tahun penjara dan atau denda Rp 50 miliar.

Kemudian Pasal 142 juncto Pasal 91 ayat 1 dan Pasal 155 juncto Pasal 100 ayat 1, UU nomo 18 tahun 2012, tentang pangan. Pasal 62 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 1 huruf d, UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email