oleh

Mimi, Ortu Pasien Hydrocephalus Galau di RSUD Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Sedih bercampur bingung. Begitulah yang terpancar pada wajah Mimi (25), saat ditemui kabar6.com di RSUD Tangerang, Senin (1/6/2015) malam.

 

Istri dari Muhammad Irwan (30), warga Kampung Pinang, RT 02/04, Desa Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang ini galau, akan kondisi putranya.

 

Ya, anak pertamanya, Putra Alhaj Irawan (8 bulan), yang divonis mengidap hydrocephalus‎ sejak usia tiga bulan, kondisinya sempat memburuk usai menjalani operasi besar di rumah sakit tersebut.

 

Mimi menjelaskan, putra masuk ke RSUD Tangerang pada 25 Mei 2015 kemarin, sebagai pasien pengguna BPJS kesehatan.

 

Kala itu, Putra menjalani serangkaian pengobatan. Hingga Pada Selasa (26/5/2015), menjalani operasi besar.

 

Namun, usai menjalani operasi, pihak rumah sakit justru tidak membawa Putra ke ruang ICU, melainkan langsung ke ruang perawatan.

 

Hingga sepekan, kondisi Putra tampak memburuk. “Dari awal sudah tidak benar penanganannya, kok habis operasi Dede (Putra) langsung dibawa ke ruang perawatan,” ungkap Mimi sembari memeluk balitanya.

 

Tak hanya itu, wajah Putra juga mulai terlihat kebiruan dengan ukuran kepala yang terkesan menjadi lebih besar dari sebelumnya.

 

“Anak saya juga sempat mengalami kejang-kejang. Kami bingung. Karena kepalanya jadi lebih besar dibanding sebelumnya,” tutur Mimi sembari menangis.

 

Atas kondisi Putra, Mimi mengaku sempat bertanya kepada pihak rumah sakit. Dan, diakui Putra membutuhkan ruang ICU. Pihak rumah sakit pun menyarankan agar Mimi mencari ruang ICU di rumah sakit lain.

 

“Kata susternya, Dede Irawan harus mendapatkan NICU. Nah, yang bikin saya bingung, kenapa Dede dioperasi kalau memang ruang ICU belum tersedia,” cetus Mimi.

 

Beruntung, pada Selasa (2/6/2015) hari ini, Putra sudah mendapatkan tempat di ruang ICU. Hingga kini, Putra masih menjalani perawatan.

 

Kepala Humas RSUD Tangerang, Yudi, mengatakan keterbatasan ruang ICU (Intensif Care Unit) di RSUD Tangerang, memang menjadi persoalan yang dramatis.

 

Pasalnya, kondisi pasien dalam suatu keadaan tidak memungkinkan dilakukan penundaan operasi. Di sisi lain, banyak pasien RSUD Tangerang yang lebih membutuhkan pelayanan ICU.

 

Sehingga, dokter mempertimbangkan kebutuhan ICU untuk tiap-tiap pasien. “Ruang ICU di Rumah sakit kami memang terbatas, sehingga pasien harus mengantri untuk bisa dilayani di ruang ICU,” terang Yudi.

 

Dijelaskan Yudi, ada pasien yang urgensinya sangat tinggi. Artinya, tanpa ICU sebagai penopang hidupnya, pasien dimaksud tidak dapat hidup.

 

Sementara itu, untuk kasus Putra, kondisi tubuh sang bayi sendiri relatif kuat, sehingga masih sanggup menunggu. “ICU untuk Putra memang sudah disiapkan, hanya saja kami menunggu peningkatan reaksi tubuh bayi,” ujarnya.

 

Diketahui, Hydrocephalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan didalam otak, atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral. ** Baca juga: LHP BPK Disclaimer, LSM Mapan Desak Rano Mundur

 

Gangguan itu menyebarkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak disekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.(agm)

Print Friendly, PDF & Email