oleh

Metode CTB Ditolak, Kadis PUPR Lebak: Saya Gak Habis Pikir

image_pdfimage_print

Kabar6-Pembangunan jalan dengan metode konstruksi CTB (Cement Treated Base) ditolak oleh sejumlah masyarakat dimasukkan dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019.

Selain tak didukung oleh kajian yang akuntabel apakah metode itu cocok ditetapkan di Kabupaten Lebak, CTB juga dinilai pemborosan anggaran.

Namun, hal itu dibantah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Wawan Kuswanto.

“Di mana letak pemborosannya? Saya gak habis pikir katanya pemborosan, pemborosan di mana?” tanya Wawan, Senin (3/12/2018).

“Contoh yang sudah dilaksanakan di Sajira. Itu dari tahun 2016 sampai sekarang masih utuh padahal kendaraan yang lewat di sana tahu sendiri lah besar-besar,” tambahnya.

Sebenarnya kata Wawan, CTB hanya dua kali lipat dari aspal biasa.

“Jelas kalau CTB, satu kilometer beton dapat dua kilometer CTB,” ujarnya.

Tahun ini pun lanjut Wawan, di samping betonisasi, juga menggunakan CTB batching plant.

“Pencampuran beton batching plant diaduknya dalam kondisi kering, di lapangan dihamparkan dipadatkan menggunakan air,” terangnya.

Sebelumnya, metode CTB ditolak oleh sejumlah warga. Mereka mendesak agar metode tersebut tak dimasukkan dalam RAPBD 2019.**Baca juga: Berburu di TNUK, Perwira Polisi Diperiksa Propam Banten.

“Omong kosong kalau dibilang harga dan kualitas lebih murah dari beton dan berkualitas dari hot mix. Semua jalan yang dibangun dengan CTB (2017 dan 2018) faktanya mudah rusak. Kesimpulannya CTB dua kali lebih mahal dari hot mix dan ini pemborosan anggaran,” kata Rizal Muganegara, Jumat (16/11) lalu.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email