oleh

Meski Digerus Waktu, Perajin Atap Rumbia Asal Serang Tetap Semangat

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski zaman kian modern dan teknologi makin canggih, namun tak menghentikan langkah para perajin atap rumbia asal Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang Provinsi Banten ini.

Berpuluh-puluh tahun mereka tetap menggeluti usahanya sebagai perajin atap rumbia untuk memenuhi pangsa pasar.

Seperti yang dilakukan salah satu pengrajin atap rumbia asal Desa Cikolelet berikut ini, Tuti adlaah salah satu pengrajin mengaku sudah lebih dari 20 tahun menggeluti usahanya sebagai perajin atap rumbia.

Meski di usianya yang terbilang sudah tidak lagi muda itu, dirinya mengaku enggan untuk berhenti sebagai pengrajin atap rumbia, lantaran rasa kecintaannya kepada alam, selain untuk melestarikan keberadaan atap rumbia agar bisa terus ada.

Dirinya juga meyakini, atap rumbia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan bangunan apapun sebagai atap rumah atau saung, meski teknologi terus berkembang.

Khususnya pembuatan atap gazebo, saung dan rumah desa, atap rumbia diyakini akan memberikan nilai lebih kepada setiap orang yang membelinya.

Menurutnya, dari sekian banyak pelanggan yang datang memesan agar bisa dibuatkan atap rumbia, kebanyakan datang dari para pemilik atau pengelola pantai untuk keperluan para pengunjung, termasuk tempat-tempat pariwisata alam pegunungan.

“Ada juga yang untuk rumah, karena dirasa lebih adem,” kata Tuti, kepada wartawan, kemarin.

Setiap harinya, dirinya mengaku bisa menyelesaikan 20 anyaman atap rumbia dengan harga setiap anyaman Rp4 ribu.

“Tapi itu kalau lagi ada pesanan saja,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Cikolelet, Ojat Darojat mengatakan, berbagai kerajinan masyarakat asal Desa Cikolelet terus digalakkan. Hal itu untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat agar bisa terus membaik.**Baca juga: 8 Tokoh Banten Raih Penghargaan ‘Sahabat Jurnalis’ Pada 101 Haul Tirto.

“Mulai dari sektor pariwisata, pertanian, kerajinan tangan, kopi, susu etawa, ikan, kesenian tradisional dan masih banyak lagi ada di Desa Cikolelet,” pungkasnya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email