oleh

Merawat Toleransi Dari Kesultanan Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Dzuriyat atau keturunan Kesultanan Banten, memberikan wejangan ke pengurus DPP Partai PSI, bagaimana menjaga toleransi dan solidaritas Indonesia.

Dimana, kedua hal itu telah terbangun di Kesultanan Banten sejak abad ke 15 Masehi. Dengan berdirinya Vihara yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Agung Kesultanan Banten.

“Kalau bicara toleransi, itu sudah ada toleransi di Banten, itu dibuktikan tidak jauh dari sini (Masjid Kesultanan Banten) ada Vihara. Jadi kalay sekarang bicara (isu) agama, sara, itu sudah usang,” kata Tb. Abbas Wasse, Ketua Kenadziran Kesultanan Banten, saat ditemui di kediamannya, di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Sabtu (09/03/2019).

Meski tahun 2019 merupakan momentum politik, setiap warga negara harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan bersilaturahmi.

“Silaturahim tidak boleh ada sekat, silaturahim bagi warga Indonesia itu hal yang baik,” ujarnya.

Tak hanya berbicara toleransi dan merawat solidaritas Indonesia, Dzuriyat Kesultanan Banten dan PSI pun bersepakat melawan korupsi.

Merawat toleransi dan solidaritas di atas Bhineka Tunggal Ika, telah dibuktikan di Kesultanan Banten dengan berbagai etnis dan agama yang hidup damai sejak jaman kerajaan hingga saat ini.**Baca juga: PMI Kota Tangerang Gelar Musyawarah Anggota KSR.

“Secara bersamaan juga mengulang kembali ingatan toleransi kita, merawat dan menjaga bumi pertiwi dari diskriminasi,” kata Tsamara, ditempat yang sama, Sabtu (09/03/2019).(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email