oleh

Menteri Agama Prihatin Pencak Silat

image_pdfimage_print

Kabar6-Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali prihatin terhadap seni beladiri pencak silat yang merupakan unsur beladiri tradisional bangsa tidak banyak dipelajari anak muda Indonesia.

Saat ini, kultur silat tradisional mulai hilang di lembaga pendidikan formal dan non formal yang ada.

“Saya memiliki target, satu tahun ke depan pencak silat bisa menjadi bagian dari pembelajaran wajib di madrasah dan pesantren se Indonesia,” kata Suryadharma Ali dalam acara peluncuran pencak silat sebagai pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren di Serang, Banten, Sabtu (21/9/2013).

Ia menuturkan, dalam tradisi yang berkembang, pencak silat bukan hanya mengajarkan seni dan beladiri, juga penguatan akhlak anak didik.

Dahulu, santri yang ingin belajar pencak silat memiliki persyaratan agama yang ketat. Mereka dilarang keras melakukan kegiatan maksiat atau hal-hal yang dilarang agama, termasuk berlaku sombong.

“Silat memiliki pendidikan akhlak yang tinggi, yang tidak ada diajarkan pada setiap beladiri dan olahraga lain saat ini. Di sinilah pentingnya madrasah dan pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, menguatkan kembali pembelajaran silat,” terang Menag.

Ketua Umum DPP PPP itu menyebutkan, saat ini baru madrasah dan pesantren di Banten yang sudah mewajibkan pembelajaran silat.

“Kita targetkan, dalam satu tahun ke depan seluruh madrasah dan pesantren di Indonesia, silat sudah menjadi pembelajaran wajib,” pungkasnya.(bbs/jus)

Print Friendly, PDF & Email